Saturday 30 April 2016

hakikat baik


News Feed

Buruk dan Baik, Mana Datangnya?
Perkara yang baik itu, selalunya kita kata datangnya dari Allah Taala. Apakah perkara buruk itu, datangnya dari Allah yang lain? Apakah ada Allah lain yang memperbuat jahat dan ada Allah lain yang memperbuat perkara baik? Cuba jawab pertanyaan saya? Saya nak tanya, apakah Allah itu ada dua? Jika Allah itu satu, siapakah yang memperbuat baik dan siapakah yang memperbuat jahat (buruk)?
Contohnya, pada suatu hari Nabi Allah Isa melihat bangkai seekor anjing mati di padang pasir. Para sahabat semuanya menutup hidung, malahan ada yang loya melihat mata anjing itu yang hampir pecah dan isi perut yang terburai. Lalu Nabi Isa berkata, “Alangkah putihnya gigi anjing itu” . Para sahabat menegur bagaimana Nabi Isa boleh berpendapat sebegitu? Lalu dijawab oleh Nabi Musa, “Aku sedang belajar melihat kebaikan dan kecantikan di dalam keburukan”.
Berkenaan baik buruk itu, adalah mengikut prasangka kita semata-mata. Mulai pada hari ini, mari kita cuba lihat tuan yang empunya gerak baik dan tuan yang empunya gerak buruk! Siapakah tuan empunya kebaikan dan siapakah tuan empunya keburukan?
Kita selalu terpandang ciptaan (gerak) tetapi kita terlepas pandang untuk melihat kepada pencipta (tuan empunya gerak). Jika kita terpandang ciptaan, sudah tentu baik kepada apa yang kita suka dan tidak baik kepada apa yang kita tidak suka.
Adapun bagi orang makrifat, memandang kepada sifat sesuatu itu, adalah baik belaka. Kerana apa dikatakan baik belaka? Dikatakan semuanya baik belaka, adalah kerana kesemuanya perkara buruk baik itu, adalah datangnya dari ciptaan Allah Taala. Apapun segala ciptaan Allah itu, semuanya didapati baik belaka (tidak ada satupun ciptaan Allah yang tidak baik, jika terpandang pencipta dan bukan terpandang ciptaan ).
Bilamana kita pandang bala, maka akan hilanglah nikmat dan barang siapa terpandang nikmat, maka hilanglah bala. Sekarang terpulanglah arah mana yang tuan-tuan pandang.
Oleh itu, mulai pada hari ini, saya ingin mengajak tuan-tuan dan puan-puan, muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah sekalian, supaya ubahlah sikap kita. Berubahlah dari sifat yang selalu mengeji, mengumpat, mengata orang kepada sifat bersyukur dan sifat berterima kasih kepada Allah Taala. Saya ingin mengajak dan mendidik tuan-tuan semua agar memandang kebaikan daripada memandang keburukan. Jangan kita pandang buruknya orang, pandanglah kebaikannya.
Mulai pada hari ini, berbaik sangkalah kepada Allah. Untuk berbaik sangka kepada Allah itu, caranya adalah dengan tidak memandang buruk kepada orang lain. Pandanglah kepada tuan empunya baik dan pandanglah kepada tuan yang empunya buruk, iaitu Allah S.W.T. Sekiranya kita melihat sesuatu yang buruk pada orang lain, sesungguhnya ia adalah cermin untuk diri kita sendiri. Adapun orang yang berhati bersih itu, hanya selalu melihat kebaikan pada orang lain.
“Kul kullun min indillah” , bermaksud “Sesungguhnya buruk dan baik itu, adalah datangnya dari Allah”.
Admin sheikh al Islam

No comments:

Post a Comment