Monday 29 August 2016

renungan

Wa alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh wamaghfiratuh waridhwaanuh kepada sahabat sahabat yang memberikan salam. Alhamdulillah. Terima kasih Ya Allah. Sedikit sambungan dari coretan yang lepas mengenai perkara ilmu rasa.

Assalamualaikum.
Sekadar renungan bersama.

Alam ini, adalah kenyataan bagi Allah. Allah meliputi sekalian alam. Tidak ada tempat dan tidak ada ruang kosong yang tidak ada Allah. Kenapa kita masih tidak RASA KEHADIRAN ALLAH dan kenapa tidak kita RASA DITEMANI Allah?.

Tidakkah setiap apa yang kita pandang itu, pasti adanya Allah. Tidakkah setiap apa yang kita dengar itu, pasti adanya Allah, kenapa tuan tuan tidak rasa?. Tidakkah apa yang kita perbuatkan  itu ada Allah, kenapa tuan tuan tidak rasa?. Tidakkah Allah yang MENGKUDRATKAN KITA KUASA, sehingga kita boleh bergerak, kenapa tidak kita mengambil iktibar darinya?. Tidakkah apa yang kita perbuat itu, datangnya dari gerak Allah, tidakkah tuan tuan rasa?. Bergerak (berkuasa) itu, itulah Allah. Tidak ada tempat yang tidak ada Allah, kenapa tuan tuan tidak rasa?.

Buatlah apa saja, sesungguhnya segala galanya perbuatan kita itu ada Allah. Ada Allah di sebelum perbuat, di sesudah perbuat dan ada Allah di selama lamanya, kenapa tuan tuan tidak nampak?. Inilah yang dikatakan ilmu rasa, iaitu RASA ADANYA ALLAH. Apa yang kita nampak itu, bukan Allah tetapi RASA MELIHAT ITU, itulah Allah. Apa yang kita dengar itu, bukan Allah tetapi RASA MENDENGAR itu, itulah Allah. Apa yang kita tahu itu bukan Allah tetapi rasanya ilmu itu, itulah Allah. Apa yang kita pegang itu bukan Allah tetapi RASA APA YANG KITA PEGANG ITU, itulah Allah. Tangan yang mengangkat berat itu bukan Allah tetapi RASANYA BERKUDRAT ITU, itulah Allah.

Lampu isyarat itu bukan Allah (warna merah, kuning dan hijau) itu bukan Allah tetapi RASA MELIHATNYA LAMPU ITU, itulah Allah. Gajah bukan Allah tetapi RASA ADANYA gajah itu, itulah Allah.

Ini yang hendak kita fahami dan inilah yang hendak kita mengerti dalam menuntut sesuatu ilmu rasa. Bilamana RASA KEHADIRAN RASA, barulah kita dapat merasai kehadiran Allah (hadir wajah Allah). Hadirkan rasa adanya Allah, didalam diri kita, barulah kehadiran Allah itu dapat kita rasa dimana mana, disebarang waktu dan tempat.

Tidak ada tempat, tidak ada ruang dan tidak ada waktu yang tidak ada Allah (tidak ada perkara yang tidak ada Allah). Itulah yang dikatakan bahawa Allah itu, meliputi sekalian alam. Meliputinya Allah itu, pada sekalian tempat, meliputi sekalian masa dan Allah meliputi sekalian perkara. SEHINGGA TIDAK ADA RUANG DAN TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA ALLAH. Itulah yang dikatakan rasa.

Bilamana tuan tuan sudah dapat untuk meletakan Allah pada ilmu rasa, disitulah tuan tuan akan dapat rasa KEHADIRAN ATAU PENZAHIRAN Allah atas diri kita. Yang bahawasanya segala galanya yang kita lihat, segala gala apa yang kita pandang dan segala gala apa yang kita tilik itu, itulah Allah.

Sebab apa rasa segala galanya Allah?. Sebab rasa segala galanya Allah itu, adalah karena Allah meliputi pada tiap tiap sesuatu. Sesudah Allah meliputi pada segala gala sesuatu (meliputi pada tiap tiap sesuatu), maka disitulah kita tidak lagi terasa terlihat alam dan tidak lagi terasa terlihat sesuatu selain dari rasa terlihat Allah pada tiap tiap sesuatu. Apakah sebabnya kita tidak lagi tertilik sesuatu. Sebabnya adalah karena rasa kehadiran Allah dan rasa kenyataan wajah Allah meliputi pada tiap tiap sesuatu. Sesudah Allah meliputi pada tiap sesuatu, membuatkan mata kita tidak lagi rasa terlihat sesuatu, melainkan melihat penzahiran (kenyataan) Allah pada tiap sesuatu. Sesudah rasa Allah meliputi sesuatu, itulah yang membuatkan mata kita terlihat dan terpandang hanya Allah.

Akhir kata...
Terima kasih semua diatas perkongsian ilmunya disini. InsyaAllah, bersambung lagi pada masa akan datang mengenai perkara ILMU RASA..

Terima kasih Ya Allah.

Aamiin Ya Allah.

ZAINI ZAKARIA.

No comments:

Post a Comment