WALI
Jika engkau kagum kepada seseorang yang engkau anggap Wali Allah, jangan engkau terpandang pada kekaguman akan sosok dan perilaku yang diperbuatnya. Sebab saat seseorang berada pada tahap kewalian, maka keberadaan dirinya sebagai manusia telah lenyap, tenggelam ke dalam al Waly.
Kewalian bersifat terus menerus, hanya saja saat tenggelam dalam al Waly. Berlangsungnya Cuma beberapa saat. Dan saat tenggelam ke dalam al Waly itulah sang wali benar-benar menjadi penzahiran al Waly. Lantaran itu sang wali memiliki karomah yang tidak bisa diukur dengan akal fikiran manusia, di mana koramah itu sendiri pada hakikatnya penzahiran al Waly. Dan lantaran itu pula yang dinamakan karomah adalah sesuatu di luar kehendak sang wali peribadi. Semua itu semata-mata kehendak-Nya mutlak.
Kekasih Allah itu ibarat cahaya. Jika ia berada di kejauhan, kelihatan sekali terangnya. Namun jika cahaya itu didekatkan ke mata, mata kita akan silau dan tidak bisa melihatnya dengan jelas. Semakin dekat cahaya itu ke mata maka kita akan semakin buta tidak bisa melihatnya.
Engkau bisa melihat cahaya kewalian pada diri seseorang yang jauh darimu. Namun engkau tidak bisa melihat cahaya kewalian yang memancar dari diri orang-orang yang terdekat denganmu.
Syeikh Siti Jenar
Manunggaling Kawula Gusti
Manunggaling Kawula Gusti
No comments:
Post a Comment