Sunday 30 July 2017

KISAH SEORANG WALI ALLAH DENGAN PAKAIAN LUSUHNYA

KISAH SEORANG WALI ALLAH
DENGAN PAKAIAN LUSUHNYA
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
Seorang WALI ALLAH dengan pakaian lusuh datang memohon sumbangan ke rumah seorang saudagar kaya. Saudagar kaya itu merasa jijik dengan penampilan si WALI itu dan mengusirnya pergi dengan kata-kata yang kasar dan biadap.
Beberapa hari kemudian seorang WALI besar datang dengan jubah keagamaan yang mewah dan berkilauan, memohon sedekah dari saudagar kaya tersebut. Si saudagar kaya segera menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan makanan mewah untuk si WALI besar. Lalu ia mengajak si WALI untuk menikmati makanannya.
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
Si WALI menanggalkan jubah keagamaannya yang mewah, melipatnya dengan rapi dan meletakkannya di atas kerusi meja makan. Katanya, “kemarin aku datang dengan pakaian usang dan anda mengusirku. Hari ini aku datang dengan pakaian mewah dan anda menjamuku. Tentunya makanan ini bukan untukku, tapi untuk jubah ini”.
Setelah berkata demikian WALI tersebut berlalu, meninggalkan si saudagar yang terkejut. Lantas WALI itu menyimpulkan:
“Kalau ternyata bukan diriku, melainkan apa yang yang aku pakai yang dihormati, mengapa aku mesti bergembira...??”
“Dan kalau ternyata bukan diriku, melainkan apa yang aku pakai yang dihina, mengapa aku mesti bersedih..??”
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
Demikianlah manusia, lebih sering menghormati apa yang melekat pada diri orang, seperti apa yang dipakai, kekayaan, dan juga pangkat seseorang, bukannya PERIBADI keberadaan orang itu sendiri.
Maka, jika engkau dihormati orang, janganlah bangga diri. Dan kalau pun jika engkau tidak dihormati, janganlah kecewa dan bersedih hati, kerana engkau tetap bernilai.
Siapapun yang merendahkan kamu pada saat ini, janganlah sampai membuat kamu jatuh, bangkitlah dan tetaplah teguh.

No comments:

Post a Comment