SYARIAT THORIKAT HAKIKAT DAN MAKRIFAT

SYARIAT THORIKAT HAKIKAT
DAN MAKRIFAT ....

Syariat itu caranya ....
thorikat itu jalannya ....
hakikat itu tujuannya ....
dan makrifat itu kesempurnaannya ....

Ibarat sebiji kekapa :-

Kulit kelapa itu umpama syariat ....
sabut kelapa itu umpama thorikat ...
tempurung kelapa itu umpama hakikat ...
dan isi kelapa itu umpama makrifat .....

Orang - orang yang menempuh jalan
( thorikat ) mereka itu dibimbing
oleh guru - guru mursyid ...
mereka diajar dengan kaedah - kaedah
zikir untuk membersihkan " hati "
dengan membersihkan sifat - sifat
mazmumah ( tercela ) dari diri mereka
dan kemudian memasukkan sifat - sifat
mahmudah ( terpuji ) ke dalam diri
mereka ....

Zikir yang meruntuhkan " istana iblis "
di hati sehingga hati menjadi bersih ...
Dengan demikian terbuka lah hijab
untuk mengenalinya ... dalam hal ini
imam al-gazali di dalam kitabnya
ihya ulumuddin berkata :-

" hati itu umpama cermin , cermin yang
bersih akan mudah cahaya memasukinya ,
demikian pula hati , hati yang bersih
akan mudah cahaya kebenaran ( haq )
memasukinya , ia akan memancar
melampaui segala cahaya , titiknya yang
terang menjulang ke angkasa yang
dipenuhi oleh segala rahasia ...
mereka yang berthorikat dengan istiqamah
untuk mencapai kebersihan jiwa itu
Allah bukakan pintu rahasia atau
ilmu laduni ....

Jadi mereka yang berthorikat menuju
hakikat dan makrifat itu sentiasa menjaga
hati mereka dengan memasukkan
10 sifat mahmudah seperti , sabar
redha , tawakkal , ikhlas , zuhud ,
berbaik sangka qanaah dan sebaainya ...
dan membuang sifat mazmumah seperti :-
riya' , ujub , buruk sangka , takkabur
sombong dan sebagainya ....

Apabila mencapai makrifat pandangan
batin mereka semakin tajam , mereka
memandang baik sifat mahmudah atau
pun mazmumah terbit dari Allah ...
Mereka menyedari mereka FANA'
dan sifat-sifat tu adalah " tajjali "
Allah belaka ...

Mereka melepasi mujahadah , ketika
mereka dihina atau dimarahi mereka
melihat Allah di sebalik makhluk , mereka
melihat makhluk ( manusia ) yang
menghina atau memarahi mereka itu
adalah tajjali sifat-sifat Allah dan
mereka tetap tenang dan redha kerana
memandang keagungan dan kebesaran
Allah di sebalik makhluk yang mencerca
mereka itu ..

Begitu juga ketika mereka dipuji...
kalau dahulu ( ketika berthorikat ) mereka
takut dan risau dipuji sebab akan
timbul sifat ujub atau riya' namun
setelah mereka mencapai makrifat
mereka sedar yang memuji itu tidak lain
dari ( al - haq ) juga ...
maka gembira lah hati mereka ....

Mereka orang - orang yang mencapai
makrifat itu :-

" memandang satu pada yang banyak
dan pandang banyak pada yang satu "
Maksud pandang banyak dalam yang
satu itu ialah pandangan ( syuhud )
bahawa Allah swt maujud pada setiap
zarah wujud dalam keadaan
( memandang dengan mata hati )
Dan pandang satu dalam yang banyak
itu pula , iaitu memandang bahawa
sekalian makhluk itu berdiri dengan wujud
Allah swt , tiada dengan sendirinya .....

via Qalbu Mukmin Baitullah