Sunday 18 September 2016

zikir

*RAHSIA ZIKIR DAN KALIMAH ALLAH (الله)*
Oleh : Tuan Yahya Haidrus Group ESBJ®
🍀➰🍀➰🍀➰🍀➰🍀
Bismillah : “Diterangkan di dalam Kitab Fathur'rahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah SWT itu tertulis di dalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.

Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?

Allah, Dzat yang maha esa, berpesan :

*“Wahai Hamba-Ku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku“*

Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.

Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.

Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.

Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.

ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.

✩ Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.

✩ Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.

.. *"Lahu Mafissamawati wal Ardi"*
.. artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.

✩ Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.

Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.

Bagi orang Sufi, nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali nafas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.

Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).

Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.

Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada *permulaannya* _(mengenali-Nya)_ dan tentunya juga akan ada *kesudahannya* _(mencintai-Nya),_ akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)

Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah).

Qaidah para Sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.

Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.

Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).

Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi :

.. "A.I.U dan setiap berbunyi A maka
dipahamkan Ada Zat Allah,
begitu pula dengan bunyi I dan U,
dipahamkan Ada Zat Allah
dan jika semua bunyi itu (A.I.U)
dipahamkan Ada Zat Allah,

.. Berarti segala bunyi/suara di dalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.

Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.

Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.

Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.

Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.

Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha, dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah).

Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.

Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.

Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.

Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.

*LA SAUTUN WALA HARFUN,* artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.

Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.

*"La Maujuda Illallah"*
(tidak ada yang ada hanya Allah).”
🍀➰🍀➰🍀➰🍀➰🍀
*Penjelasan "La Maujud'illalah"  bahasa 'alam' :*
_Makhluk dan Alam maya ini "Berada" Di Dalam Kewujudan Allah SWT tapi bukannya Allah itu Wujud  "berada" di dalam alam dan ruang ciptaan-Nya ataupun Arasy, tetapi segala makhluk, ruang, alam maya, plenet, bintang galaksi, penjuru alam itu semuanya "ada" dan "berada" terwujud di dalam Ke-ESA-an dan Kebesaran-Nya Allah Taala._

_Allah 'meliputi' segala sesuatu yang ada terwujud, namun tidak "bersatu" menjadi "satu" .. Dzat Allah tetaplah Allah (Qadim) dan makhluk dan alam ini tetaplah bersifat Muhaddas zat yang bersifat baharu dari "tiada" kepada "ada" .. Sedangkan Diri Allah itu dari sedia "ada" kepada "sentiasa ada" ... Tapi atas kerana batasannya diri insan ini sebagai makhluk yang sangat hina, rendah, kecil, kerdil, terlalu halus "kewujudannya" .. maka ia menjadi hijab pandangan zahir dari melihat kewujudan Allah yang Maha Besar Dzat-Nya._

Sebagai contoh perumpamaannya.

Katakanlah ada seekor kuman yang mempunyai mata zahir untuk melihat. Anggap sahaja kuman itu adalah "kita"

Lalu kuman itu "ditempatkan" di dalam sebutir pasir halus yang mempunyai rongga ruang di dalamnya.

Lalu sebutir butiran pasir yang di dalamnya ada kuman itu "ditempatkan" di dalam perut seekor ikan bilis. Dan ikan bilis itu ditempatkan lagi di dalam perut seekor sotong sebesar kotak macis..

Lalu sotong itu ditempatkan lagi di dalam "perut manusia" yang dipenuhi 'cecair' dan organ organ di dalam perut manusia.

Note : anggap sahaja kuman itu insan.
Dan anggap sahaja manusia itu Allah.
Ini sekadar perumpamaan dlm perbicaraan tasawuf semata, tapi bukan tujuan menjisimkan Dzat Allah taala.

(Sambung) : Lalu kuman di dalam butiran pasir halus tadi menalifon Manusia yang tersangat Maha Besar itu.

*Kuman itu (kita) bertanya kepada manusia itu :*

*Kuman :* _Saya ingin melihat rupa bentuk kamu wahai "manusia" .. apakah pandangan mata saya ini mampu untuk melihat wujudnya diri kamu yang maha besar?_

*Manusia :* _"Tidak boleh wahai kuman, sesungguhnya Aku ini sangat Besar dan besar-Ku hingga tidak terjangkau akalmu hinggakan diri kamu tidak nampak akan kewujudan Aku di sisi kamu!_

_Hai kuman, pada pandangan mata zahir kamu, kamu anggap Aku ini tidak wujud kerana matamu gagal melihat wujud Tubuh-Ku ini. Tapi Aku sangat dekat denganmu, dan kamu "tinggal" di dalam perut-Ku, cuma hijab hijab di dalam ruang butiran pasir, ruang perut ikan bilis, ruang perut sotong, dan ruang perut Aku ini yang menjadi *Hijab Utama* dalam mata zahir kamu memandang Wujudnya Aku._

_Maka, selagi mana kamu masih tinggal di dalam ruang butir pasir ini (alam maya ini), dan masih tinggal di dalam ruang perut ikan bilis ini (hijab 7 lapis langit) dan masih tinggal di dalam ruang perut sotong ini (penghujung langit ke 7 di Sidratul'muntaha), maka selagi itulah kamu masih gagal melihat "Tubuh Aku" .._

_Maka hendaklah kamu keluarkan diri kamu ini dari 4 lapis hijab alam pasir, alam ikan bilis, alam sotong dan alam ruang perut-Ku ini._

_Tapi selagi mana akal dan pandangan mata zahir kamu masih terperangkap memandang  di dalam "ruang" di dalam butiran pasir ini (alam maya), ikan bilis, sotong dll  maka selagi itulah mata zahir kamu akan gagal untuk melihat "Aku"._

_Tapi oleh kerana kamu memang tidak mampu untuk keluarkan jasad kamu dari "4 lapisan Hijab" ini. Maka selamanya kamu tidak akan mampu melihat Aku._

_Hanya satu cara sahaja untuk kamu melihat Aku, sotong ini perlu Aku hancurkan (kiamat) lalu hancuran sotong, ikan bilis akan keluar daripada perut Aku, dan apabia kamu tel keluar dari perut Aku, barulah kamu dapat memandang Aku ini._

*Kuman :* _"Bagaimana jika aku ingin melihat kamu sekarang?"_

*Manusia :* _"Boleh! Tapi dengan pandangan mati hati yang suci dan 'tajam' menembus lapisan hijab hijab ruang pasir, ikan bilis, sotong, perut-Ku ini._

_Mata batin hati kamu perlu terbang mengembara keluar dari alam muhaddas 4 lapisan hijab hijab alam ini untuk menyaksikan Wujud-Nya Aku! Tapi hati yang mempunyai sayap sayap tidak sempurna berlubang (kekotoran hati), maka ia tidak mampu menerbangkan "Sir Hati" menembus 4 "lapisan hijab hijab" alam muhaddas ini!_

_Sucikah hati kamu jika mahu melihat Aku dengan Sir "mata hati! Hanya dengan cara membersihkan hati di dalam ketaatan, maka Aku akan "membantumu". Sempurnakan dahulu 2 sayap sayap di hati kamu (ilmu Syariat & ilmu Makrifat)!_

_Hati yang tidak mempunyai *"sayap sayap lengkap"* maka ia *tidak mampu untuk terbang jauh* menembusi hijab hijab alam muhaddas ini, apa lagi jika pada sayap sayap Qalbu kamu itu masih dipenuhi dengan karat karat kekotoran yang sangat tebal dari hal hal tercela yang Aku benci : pada batin hati, masih diseliputi dengan sifat terkeji, iri hati, sakit hati, benci, dendam, riyak, sombong, takabur, khianat, mencela, mengumpat, buruk sangka, memandang hina, uljub, memulia diri sendiri, angkuh, ego, tamak, gila duniawi dll!"_

*Kuman :* _"apa yang perlu aku lakukan?"_

*Manusia :* _"Tuntut ilmu Allah dari kitab, tuntutlah hikmah dari manusia dan tuntutlah 'rahmat' dari Allah!" Kerana Kejahilan itu adalah lapisan Hijab yang paling terbesar dan  tebal dalam menuju kepada Matlamat tersebut!"_

_Langkah pertama adalah *"Bersihkan Isi Hati"* sebersih-bersihnya hingga hilanglah semua karat karat kekotoran pada sayap sayap Hati hingga ia mampu untuk terbang jauh tampa sebarang halangan. Allah akan bersamamu dalam pengembaraan itu! Aamiin - Wallahu'alam_

Sebaran : Tuan Yahya Haidrus Group ESBJ®
Suntingan : p.m.s riau nusantara asia HQPS®

No comments:

Post a Comment