Tuesday 1 December 2015

Tasawuf kalam&tazkirah


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Bermaksud):" Oleh itu jika ada diantara kamu seratus orang yang sabar,nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang dan jika diantara kamu seribu orang,nescaya mereka dapat menewaskan dua ribu orang dengan izin Allah dan (ingatlah)Allah berserta orang-orang yg sabar."(An- Anfal,8:66)

Wahai manusia! Jangan kamu tertipu dengan harta, pangkat, nama dan kemasyhuran sehingga kamu menjadi buta hati dan hina, tidak dapat membezakan diantara yg benar dan yg dusta, kekal dan sementara, semuanya itu akan hilang binasa bersama-sama diri kamu apabila tiba tempoh dan ketika!

Bertaubatlah dengan segera sebelum kematian datang menjemputmu, sebelum kamu dikambus dengan tanah,  sebelum kamu dipukul oleh si-pemukul yg bengis, sebelum kamu dihimpit oleh kuburmu dan sebelum kamu dibakar dan dipanggang oleh api neraka yg menjulang-julang!

Barangsiapa yg diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada siapa yg dapat menyesatkannya dan barangsiapa yg disesatkan oleh Allah, maka tiada siapa yg dapat memberi petunjuk dan pertolongan kepadanya! ُ


Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah..Saudaraku Hingga Akhir Nanti yang dirahmati Allah

*RAHSIA ALLAH*👇


Yang dinamakan hamba oleh Allah adalah Muhammad, kerana Muhammad itulah yg mempunyai :
- Tubuh
- Hati
- Nyawa
- Rahsia.

Muhammad itu hamba ?

Artinya ilmunya yg membawa wasilah ( talqin dzikir ) yaitu yg berupa Rahsia Allah yg tertanam di Qolbu.

Kerana Allah itu nama zat yg wajibul wujud dan mutlak, yaitu bathin Muhammad dan Dzohir Muhammad.

Jadi jelaslah Yang bernama Muhammad itu apa menurut Allah dan yg bernama Allah ta'ala itu apa, menurut Muhammad..?

Supaya benar-benar boleh menjadi tauhid pada kalimah LAA ILAAHA ILLALLAH, maka kalimah yg Agung ini adalah pertemuan antara hamba dengan Tuhannya

Kenapa ketika kita berdzikir hati ini tidak merasakan suatu kegembiraan, kadang malas dll padahal kalimat itu adalah alat pertemuan antara hamba dengan Tuhannya.?

Ini disebabkan kerana kita tidak mencintai LAA ILAAHA ILLALLAH ? Faham....??

kerana kalimat ini masih kalah dengan lagu Rock Jiwang atau Hindustan .~> Ketika lagu ini diputar...boleh membikin kita terhanyut dan terbuai oleh perasaan yang sangat mengasyikkan... he..he..hee..

Itulah mengapa ketika kita berdzikir hati ini belum merasakan rasa nikmat...

Marilah... 🙋mulai sekarang kita belajar mencintai dzikir, seperti ketika kita mendengarkan lagu kesukaan kita sehingga dapat terbawa ke dalam rasa..

FUNGSI ANGAN-ANGAN

1. Angan-Angan yg berkecendrungan ke nafsu syahwat adalah bayangan dari hakikat Rasa ~> apabila dapat dikuasainya maka akan menjadi dasar kekuatan akan keindahan, sehingga ketika orang yang sedang berdzikir, kadang-kadang ia merasakan suatu kenikmatan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

2. Angan-angan yang berkecendrungan serakah, tamak, mahu menang sendiri, malas dll. ~> Apabila angan-angan ini dapat dikuasai ia akan menjadi sebuah dasar kekuatan, tandanya ia akan mencintai dzikir walaupun ia belum tahu hakikat yang ia cintai.

3. Angan-angan yang berada didarah, yang wataknya beringasan, amarah, tidak sabar dan gelap mata. ~> Jika ia dapat dikuasai maka ia akan menjadi sebuah kemahuan dan ketekunan dalam berdzikir, tandanya ia akan mengutamakan dzikir dari pada amalan-amalan lainnya.

4. Angan-angan yg berada ditulang sum-sum ia akan menghasilkan kekuatan kehendak yg menyebabkan keinginan-keinginan atau cita2. Dan ini merupakan sarana Karsa Allah akan menjadi negatif bila tidak dikendalikan dengan dzikir, tandanya ketika seorang sedang berdzikir, timbul suatu hasrat keinginan yg ingin berlama-lama di dalam berdzikir ( ingin menambah terus dzikirnya )



PENDIDIKAN HAWA ( NAFS )

Gedung ilmu yang paling dekat dengan kita adalah diri kita sendiri.

Kerana diri kita adalah sumber dari ilmu dan rumus Tuhan ( Qudratulloh ). Maka peranan semua agama yang ada dimuka bumi ini adalah pendidikan yang ditunjukan kepada hawa/ Nafs / jiwa manusia agar selalu berkiblat kepadaNya.

Pendidikan yang ditunjukan kepada hawa nafsu ~> menggunakan Talqin dzikir



PUSAT RUH

Setiap bayi yg lahir memiliki tingkat kesucian, yg dapat diumpamakan sebuah kertas yg putih polos dan bersih.

Kesuciannya berada pada wahana ( tempat ) nafs ( jiwa ) atau hawa yg masih bersih dan belum tercemar oleh polusi keduniaan.

Nafs ( hawa/jiwa ) dipasang diantara dua kutub jasmaniyah dan kutub ruhaniyah yg berpusat pada Ruh, sehingga Nafs ini akan dibolak balikan.

Unsur ruhani yaitu Ruh itu bersifat suci sebagai utusan Tuhan dalam diri manusia yang dapat membawa sebuah ketetapan atau pedoman hidup.

Sehingga Ruh ini dapat berperanan sebagai obor yg memancarkan cahaya kebenaran dari Allah Swt.

Ruh yg membawa obor atau cahaya dari Tuhannya adalah Ruh Suci atau Ruh Kudus yg tidak lain adalah seorang Mursyid kamil mukamil.

Mursyid kamil mukamil adalah seorang juru selamat dan juga juru nasihat untuk hawa, jiwa atau nafs Kita

Jika kita ( nafs, jiwa, hawa ) tunduk ( mahu belajar dzikir ) kepada ruh suci ( Guru Mursyid ) maka akan menghasilkan hawa ( nafs ) yang positif ( Nafsu Mutmainah )

Sebaliknya jika ( nafs, jiwa, hawa ) tunduk pada keinginan jasad itu disebut sebagai nafsu negatif.

Nafsu negatif ada 3 macam :

1. Nafsu lawamah
Kepuasan biologis ; makan, minum, tidur dllnya

2. Nafsu Amarah
Berbuat kejahatan atau Angkara Murka, suka marah, akuisme dllnya.

3. Nafsu Sawiyah (Mulhimah)
Yaitu suka mengejar kenikmatan psikis; seks, sombong, narsisme, gemar dipuji-puji.

Sedangkan untuk hawa sendiri memiliki 2 kutub nafsu yg bertentangan bisa diibaratkan wang logam yang memiliki 2 sisi ( gambar dan angka ).

Akan tetapi kedua sisi tidak dapat dipisahkan atau dilihat secara bersama-sama. Apabila kita ingin menampilkan gambar maka letakkan angka dibawah dan sebaliknya.

Apabila seseorang mengaku melihat kedua sisinya ( gambar dan angka ) dalam waktu yang sama, maka orang itu boleh dikatakan mempunyai jiwa yg munafik alias kekehidupan yang palsu dan hanya berdasarkan pengakuan belaka alias suka mengaku atau bohong.

Itulah contoh jika orang tidak mau mengambil talqin dzikir

TALI RASA

Manusia memiliki alat yang kasar dan yang halus.

Yang halus tidak dapat dilihat oleh pancaindera mata tetapi sangat dekat diantara keduanya, sehingga dapat menyebabkan pancaindera boleh bekerja masing-masing dan inilah yang disebut dengan Tali Rasa ( Syaraf Bathin )

Tali rasa boleh bekerja jika disalurkan kepada indera jasmani.~> Kerjanya tali rasa ini selalu memberi peringatan kepada roh jasmani, sehingga diterima oleh kita didalam buah fikiran tetapi sangat lemah dan seakan-akan itu tidak berguna, lalu tidak diperhatikannya dan ini kerana disebabkan banyak dipengaruhi oleh akal fikirannya.

Saya contohkan ketika seorang sudah selesai solat dan dzikir, tiba-tiba sekilas ada buah fikiran di dalam qalbunya disuruh untuk khotaman.

Dan bagi seorang yang awas hatinya ia akan segera melaksanakannya, kerana ia tahu siapa yang telah memperintahkannya lewat pesan di qalbunya tiada lain adalah Guru Agung (mursyid) yg memberi isyarat-isyarat pesan pada Muridnya.

Tali rasa inilah yang dapat mengingat segala kejadian yang dikerjakan oleh fikiran dan pancaindera lainnya.

Tali Rasa ini boleh berdiri sendiri tanpa disuruh dan juga rintangan walaupun tanpa dialiri di syaraf atau darah ke otak. Ia mampu melihat apa yang tidak boleh dilihat oleh mata jasmani.

Tali rasa ini kerjanya menyimpan (Rakaman) dan mengetahui semua keadaan baik diluar maupun di dalam.

Ketika orang terserang mengantuk adalah tanda tali Rasa mulai terputus. ~> Dengan tanda putusnya Tali Rasa ini ia akan tertidur lelap, Orang yang tidur ada yang bermimpi dan ada juga yang tidak.

Orang yang bermimpi disebabkan buah efek dari waktu mata jasmani ini terbuka dan secara automatik merakam semua apa-apa yang dilihat kerana banyaknya angan-angan atau khayalan yang tersimpan dan belum direstart dengan Robithoh, maka terjadilah seorang yang bermimpi buruk, sedih, senang bukan bermimpi yang mengandung hikmah.

contohnya :
Tustel film ketika diarahkan suatu benda atau objek dan disimpan di filem secara automatik ia akan berpindah kedalam filem, itulah angan-angan atau khyalan yang tertinggal di dalam Tali rasa kerana tidak direstart dengan Robithoh.


RASA

Rasa adalah anugerah Yang Maha Agung dari Guru Agung, beliaulah pemilik Rasa itu (Mursyid), Rasa yang mendorong manusia ke dalam keadaan yang sesungguhnya dari tiada ke ada, dari sifat ADAM (tiada) kesifat Nur Muhammad (Mursyid), beliaulah (Mursyid) yang membolak balikan rasa ruhaniyah muridnya menuju nur muhammad yang hakiki

Rahman rohimullaah yg terpancar dalam pantulan guru kita tercinta, bersihkan wadah itu, untuk menerima limpahan yg Agung

Istiqomah rasa dalam robithoh adalah kewajiban yang mengaku muridnya.

Kerana didalam Istiqomah Rasa itulah mengandung kecintaan, yg disertai rasa kasih sayang yg mendalam dalam kehidupan yang fana ini, leburkanlah bersama para utusannya (Mursyid) menuju yang SATU yaitu keabadian yang hakiki.

Rasa ini membangkitkan kesedaran untuk lebur bersamanya ke dalam lautan yg sangat luas tanpa tepi, yang membersihkan segala kotoran yang menempel, Penyatuan jiwa dengan utusannya (mursyid) menuju keindahan yg maha indah..

Seorang Mursyid ingin semua muridnya begitu.. Menuju Baldatun thoyibatun wa Robbun ghofur..Sehingga menjadi pelita yg besar dan menerangi dunia lahir dan dunia ruhani dari masrik sampai maghrib ila yaumil qiyamah.

Semoga Allah menjaga diri kita seperti Allah menjaga para Guru-Guru kita,, dengan kuasa/ Karsa-Nya...aamiin


RENUNGAN

Ini adalah sebuah pertanyaan yang besar bagi para penempuh jalan spiritual.

1. Kemanakah kita bakal pulang?

2. Kemanakah kita setelah singgah makan dan minum di dunia ini?

3. Kemanakah Aku hendak pulang setelah aku pergi bertandang kedunia ini?

 I. kemanakah kita bakal pulang?

Asal kita dari orang tua.

A. Yang berasal dari lahiriyah.

    Caranya:

1. Muliakanlah kedua Orang Tua, jangan sekali2 engkau membentaknya, menyakitinya lebih-lebih engkau mendiaminya.

2. Doa kan secara lahiriyah dan bathiniyah, dengan cara solat birrul walidaini.

3. Ciumlah tanganya sebagai rasa hormatmu... hakikatnya adalah mengharap ampunannya

4. Sering-seringlah engkau bersilatuhrahim kepada kedua Orang tuamu. dllnya

Ini baru haqnya lahiriyyah...untuk mengembalikan titipan yang ada pada dirimu. Pulangkan zahirmu pada asalnya yaitu Kedua Orang tua mu.


B. Yang berasal dari ruhaniyyah

kembalikan yang asal dari bathiniyyah... dan ini adalah haqnya Seorang Mursyid.

Bagaimana dengan cara mengembalikannya :
1. Robithoh
2. Perbanyak Dzikir
3. Khotaman dan
4. Manaqib
Itu semua adalah untuk memulangkan diri bathin ini ketempat asalnya.

II. Kemanakah kita singgah minum dan makan di dunia ini?

Ilustrasinya begini:

1. Sebelum makan baca Bismillah

2. Ketika sedang makan hadirkan qolbu ( Dzikir khofi )

3. Sesudah makan baca Alhamdulillah.

Persoalan yang kita anggap remeh , sebetulnya mengandungi manfaat atau keutamaan yang besar kenapa ?

Sebab secara tidak langsung ruhani kita, mengembalikan haqnya bangsa yang kita makan yaitu :

1. Haqnya Tumbuhan

2. Haqnya haiwani

Kesemuanya akan dikembalikan oleh ruhani kita, begitu juga lahiriyyah mengembalikan haqnya dengan mengeluarkan kentut dan kotoran yg semuanya kembali pada asalnya yaitu dunia.

Dalam piring ada nasi dan lauk pauk, boleh jadi lauk pauknya ada ikan, ada telur, ada daging ayam, ada sayur-mayur, ada sambal, keropok dan aneka juadah yang lainnya, semua menjadi satu, kemudian ditambah “kuman-kuman” yang ada di dalamnya menjadi sempurna dan siap untuk di santap.

Permasaalahannya :
Bagaimana “history” perjalanan masing2 “lauk pauk” tadi ?

maka perlulah kita sucikan untuk menjadi halal dan dihalalkan semuanya, sebelum masuk ke alam insan.

Dari alam an-organik pun akan menerima ke-hidup-an ke alam tumbuh2an kemudian masuk ke alam haiwan, fungsi darah dan getah memang sama namun sifat berbeza.

Pada tingkatan haiwan disebut berdarah = bernyawa kerana memiliki sifat “nafsu” itulah yg perlu disucikan tidak boleh  “asal jadi” makanya tidak termasuk halal dan dihalalkan.

“kuman-kuman” yaa kuman2/tak kasat mata

(maksudnya : itu juga mahluk bernyawa kan ? yang ada di makanan atau minuman, pernahkah anda berfikir bahawa untuk menghilangkan dahaga seorang manusia saja, berapa banyak kuman yng ada di dalam air satu gelas harus mati?)

KESEHARI-HARIAN yang kita lakukan akan menjadi suatu kebiasaan, yang akhirnya membentuk perilaku dan perilaku itulah yang membuat orang tidak lagi mempermasalahkan tentang KESEHARI-HARIAN.

Makanan yang kita makan setelah masuk kedalam tubuh maka saripati dari makanan tadi akan diserap oleh jantung kemudian diedarkan keseluruh tubuh menjadi “Nur Muhammad” untuk menerangi/pelihara/tumbuh/berkembang Diri seutuhnya, sedangkan sisa dari saripatinya adalah “Ampas” yang harus dibuang.

Apapun yang akan kita makan silakan selama MAHU kita pertanggung jawabkan, seandainya anda yang menjadi haiwan, apakah ikhlas jasad anda dimakan oleh orang tanpa “basa-basi”?

inilah perlunya kita men-suci-kan semuanya sebelum kita makan, agar boleh menjadi “Nur Muhammad” dalam diri, tolong di baca lagi pembahasan tentang “ISTINJA AWAL DAN ISTINJA AKHIR”

III. Kemanakah Aku hendak pulang setelah aku pergi bertandang kedunia ini?

Aku ini adalah Aku dunia dan Aku Akhirat...

Aku bangsa Jasad dan Aku Bangsa Ruhani.

Setelah bangsa jasad (dzohir) bertandang dan bertemu dengan asalnya yaitu dunia ini, lewat perantara atau jasa kedua Orang Tua kita...

Tinggal bangsa Ruhani yg belum bertandang ke Asalnya yaitu alam ruhani.


Kita sudah diperkenalkan dengan bangsa Ruhani oleh Seorang Mursyid... tinggal kita melangkah dan mengetuk pintu alam ruhani itu, dengan cara dzikir yang sesuai petunjuknya ( sesuai alamatnya )

Mulai sekarang,Mari🙋 kita belajar bertandang ke negeri ruhani itu.

Salam persaudaraan 🌹



No comments:

Post a Comment