Tuesday, 16 January 2018

NIKMAT

NIKMAT
""""""""""""""
Kita (Manusia) senantiasa berdoa memohon kepada Tuhannya, memohon diberikan jalan yang lurus... Yaitu jalannya orang-orang yang telah di berikan nikmat.
Namun apakah manusia mengerti NIKMAT seperti apakah yang diinginkan manusia itu bagi dirinya sendiri ?.
Marilah kita bertanya dalam diri, apakah sesungguhnya kita mengerti NIKMAT yang dimaksudkan oleh JIWA kita sendiri ?.
Apakah sama hakekat NIKMAT yang dimaksudkan antara satu manusia dengan manusia yang lainnya ?.
Apakah manusia benar-benar memahami doa yang mereka panjatkan kepada Tuhan mereka itu ?.
Jangan-jangan kita berdoa asal berdoa, mengikuti apa saja yang mereka ajarkan, tanpa bertanya lagi ?.
-------------------------------------------------------------------------------------------
JALAN YANG LURUS yaitu jalannya orang-orang yang telah diberikan NIKMAT .
Begitulah keadaannya.
Maka jika manusia tidak mendapatkan NIKMAT setelah menempuh jalan tsb, maka jalan tsb tidak dapat di katakan jalan yang lurus.
Dengan kata lainnya,
jika manusia benar-benar telah mendapatkan jalan yang lurus pastilah manusia tersebut akan mendapatkan NIKMAT yang banyak.
Kenikmatan yang terindah
Kenikmatan apakah yang terindah di dunia ini ?.
Seluruh umat manusia mencari hakikat ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Dimanakah KENIKMATAN SEJATI ?.
Mereka terus mencari dan mencari lagi.
Sekali lagi dan sekali lagi, kemudian di coba lagi dan di coba lagi..
Apakah kemudian terpenuhi ?.
Heheheee TIDAK !.
Manusia kemudian kebingungan sendiri..
Karena banyak jalan, banyak peradaban, banyak pemikiran, yang kemudian berkembang melingkupi diri manusia dalam upaya pencarian ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Manakah JALAN YANG LURUS ?.
Manakah jalan yg pas buat DIRI ini ?.
Semua bertanya tak berkesudahan... semua JIWA dalam keadaan yang sama.. Resah akan DIRInya...
Manusia di harapkan mampu mencari jalannya sendiri, mampu menentukan arah, mampu menikmati keadaan dirinya.
Mampu menemukan
HAKIKAT KEHIDUPAN SEJATI... HAKIKAT KENIKMATAN HIDUP DI DUNIA INI...
Mampu menerima TAKDIR mereka masing-masing.
Sanggupkah mereka menjalani TAKDIR mereka sendiri ?.
Ketika manusia ditunjukkan Jalan-NYA orang-orang yang telah diberi nikmat.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Mereka kebanyakan meragukan jalan tersebut, mengingkari, mendustakannya.
Sebab jalan tersebut tidaklah seperti yang diangankannya.
Manusia telah berpresepsi atas jalan tersebut.
Mereka sudah mengangankan jalan tersebut dalam akal pikirannya sendiri.
Mereka terhijab oleh angan²nya sendiri.
Maka ketika datang petunjuk ( HUDA) atas jalan tersebut, mereka mendustakannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Langit dibentangkan…
bumi dihamparkan…
Tumbuhan dihidupkan…
perhelatan akbar dipentaskan..
Semua diberikan untuk manusia,
alam ditundukkan baginya
Jalan dilapangkan,
lautan dimudahkan,
binatang ternak dijinakkan
Diberikan secara gratis,
cuma cuma untuk seluruh kepentingan manusia
Agar digunakan sebesarnya bagi kepentingan manusia
Sehingga mereka mau meletakkan wajah dengan kesungguhan
Bersujud sepenuh jiwa dalam syukur atas nikmat yg diberi kan,
Itulah tujuan sang ENTITAS CAHAYA (sang ksatria) langit diturunkan ke bumi
Menjadi khalifah di bumi,
mewakili kepentingan dan tugas Tuhannya di muka bumi.
Itulah entitas cahaya (sang ksatria) langit,
dialah sang satria yg terpingit dalam HATI TERDALAM, HATI NURANI, atau HATI CAHAYA, disebut juga HATI KECIL
Sedemikian kecilnya penjara hati ini, sehingga tak ada ruang untuk bergerak
Terpingit, terjepit, terhimpit, mengecil dan semakin mengecil
-------------------------------------------------------------------------------------------
Hanya mereka² yang mau melepaskan ksatria langit ini
Membiarkan mengisi hati,
Sehingga semakin membesar dan membesar dan meluas
Mengisi rongga dada,
meluas meliputi alam semesta bersatu dalam langit
Maka sang ksatria ini mampu mengendarai NAFS,
Ksatria putih bak legenda diatas kuda perangnya
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ksatria yg pantang mundur menempuh perjalanan,
Menghadapi setiap pertempuran hidup,
Menyongsong kematian sebagai jalan pulang ke langit, jalan kembali
NAFS tak lagi dikuasai oleh HAWA, karena dihuni oleh CAHAYA langit,
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ksatria langit yg sering disebut Aku, JIWA, RUH, MIN RUHI, atau apapun sebutannya
Kadang dipanggil BASHIROH, yang tahu, yang sadar,
Kadang disebut jg KESADARAN SEJATI,
Kadang disebut HATI NURANI, entah apapun itu
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ksatria langit yg tahu jalan pulang ke langit
Dia mengenal peta ruhani,
dia mengenal jalan pulang ke langit
Dia yang mampu “membaca”, mengenal, dan memahami,
Dia yang mampu menjadi pengendara di atas punggung kuda NAFS
…dialah ksatria langit
Bebaskan dia dari pingitan…
Lepaskan…
Biarkan dia yang menunjukkan jalan
Membentuk sang NAFS…
Menyongsong penyucian sang NAFS, menyempurnakannya
-------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti
AL-FATIHAH (Pembukaan) menuju AL-FATH (kemenangan)
( FATIHAH menuju FATH )
Jalan yang ditempuh adalah menerima HUDA (petunjuk) untuk mengikuti Jalan orang terdahulu
Yang selalu berada dalam kenikmatan...
Jalan penuh kenikmatan.
_
Itulah HUDA, petunjuk bagi para penempuh jalan hidup.
_
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment