Saturday 19 August 2017

SYARIAT TANPA HAKIKAT, ADALAH SIA2 HAKIKAT TANPA SYARIAT, ADALAH PALSU


SYARIAT TANPA HAKIKAT, ADALAH SIA2
HAKIKAT TANPA SYARIAT, ADALAH PALSU
________________________________________
Ketika memulai solat dengan “Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fatharas-samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- wamaa ana minal-musy-rikiin..” (Ku hadapkan wajahku kepada wajahNya Zat yang menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang musyrik..)
________________________________________
Seharusnya seorang hamba sudah menemui frekuensi atau gelombang kepada Tuhan, menemukan wajahNya yang Maha Agung, sehingga kita ini tidaklah termasuk di dalam kalangan orang-orang musyrik yang menyekutukan Tuhan.. dan golongan munafik yang selalu mendustakan Tuhan..
________________________________________
Kita selalunya dengan mudah sekali menuduh dan mengatakan musyrik kepada orang lain, tanpa kita sedar yang kita sendiri hanya mengenal nama Tuhan sahaja.. sementara yang selalu hadir ketika dalam solat kita itu, berupa wajah-wajah yang lain selain dari Dia..
________________________________________
Kalau wajahNya sudah ditemukan di awal solat, maka ketika sampai kepada bacaan Al-Fatihah, di sana benar-benar terjadi dialog yang sangat akrab di antara hamba dengan Tuhannya.. ibarat dua orang kekasih yang sedang bercinta.. saling pujuk memujuk dan saling memuji antara satu dan lainnya..
________________________________________
Syariat tidak mengajarkan hal-hal yang seperti ini, kerana syariat itu hanya berupa hukum atau aturan.. Untuk lebih memahami dengan mendalam, maka diperlukan metodologi 'tarekat', iaitu jalan yang dipilih oleh hamba untuk mengenal sang penciptanya..
________________________________________
Pencarian itu tidak pula terhenti sehingga seorang manusia itu sampai kepada maqam 'HAKIKAT' dan 'MAKRIFAT'.. semoga bertemu dengan apa yang dicari, dan semoga memperolehi apa yang dihajati.. amiin2

No comments:

Post a Comment