RUH ialah KITA
"""""""""""""""""""""""""
RUH lah yang menghidupi JASAD/JISIM/JASMANI kita
"""""""""""""""""""""""""
RUH lah yang menghidupi JASAD/JISIM/JASMANI kita
Ketika QOLBU sudah disinari cahaya-cahaya “Tawajjuh”, yg terus-menerus cahaya tawajjuh itu datang ke dalamnya, kemudian ia merasa tenang menghadap Allah & tuma’ninah di dalam dzikir kepada-Nya, maka ia dinamakan “RUH”.
-------------------------------------------------
RUH yang telah sempurna sebagai RUH akan senantiasa merindukan saat-saat “Tawajjuh” yaitu saat-saat menghadap & mendekat kepada Allah.
-------------------------------------------------
RUH akan merasakan ketenangan yang tidak terkira di saat dzikir, ibadah & aktifitas amal-amal sholih lainnya.
-------------------------------------------------
SUCI adalah sifat RUH.
Secara kasarnya RUH mempunyai beberapa sifat :
-------------------------------------------------
RUH yang telah sempurna sebagai RUH akan senantiasa merindukan saat-saat “Tawajjuh” yaitu saat-saat menghadap & mendekat kepada Allah.
-------------------------------------------------
RUH akan merasakan ketenangan yang tidak terkira di saat dzikir, ibadah & aktifitas amal-amal sholih lainnya.
-------------------------------------------------
SUCI adalah sifat RUH.
Secara kasarnya RUH mempunyai beberapa sifat :
RUH bersifat suci,
RUH bersifat tahu/ bashirah
RUHlah yang kembali kepada Allah… bukan JASAD/ DZAHIR dan bukan NAFSU.
-------------------------------------------------
Tahu atau bashirah adalah pekerjaannya RUH dan kembali kepada Allah adalah tugasnya RUH.
-------------------------------------------------
Bagaimanakah kita bisa mendapat kesadaran tentang RUH nan suci ini..??
-
Yaitu dg kita perlu bersedia untuk mengikuti RUH kembali ke Allah.
-------------------------------------------------
Kembali ke Allah adalah satu jalan yang memberikan kebaikan kepada RUH dan JIWA manusia itu sendiri.
-------------------------------------------------
Kembali, dalam arti pulang ke Allah dengan meninggalkan JASAD atau TUBUH.
-------------------------------------------------
Menapa kita perlu meninggalkan TUBUH/ JASAD ?
-
Jelas Karena NAFSU berada pada TUBUH/ JASAD.
-------------------------------------------------
Secara umum ada 2 cara untuk meninggalkan JASAD/ TUBUH..
RUH bersifat tahu/ bashirah
RUHlah yang kembali kepada Allah… bukan JASAD/ DZAHIR dan bukan NAFSU.
-------------------------------------------------
Tahu atau bashirah adalah pekerjaannya RUH dan kembali kepada Allah adalah tugasnya RUH.
-------------------------------------------------
Bagaimanakah kita bisa mendapat kesadaran tentang RUH nan suci ini..??
-
Yaitu dg kita perlu bersedia untuk mengikuti RUH kembali ke Allah.
-------------------------------------------------
Kembali ke Allah adalah satu jalan yang memberikan kebaikan kepada RUH dan JIWA manusia itu sendiri.
-------------------------------------------------
Kembali, dalam arti pulang ke Allah dengan meninggalkan JASAD atau TUBUH.
-------------------------------------------------
Menapa kita perlu meninggalkan TUBUH/ JASAD ?
-
Jelas Karena NAFSU berada pada TUBUH/ JASAD.
-------------------------------------------------
Secara umum ada 2 cara untuk meninggalkan JASAD/ TUBUH..
(tapi ingat.. jangan bunuh diri yaa he..hee..heee...).
-------------------------------------------------
● Yang pertama dengan ibadah puasa.
-
Dalam ibadah puasa kita meninggalkan JASAD/TUBUH dengan tidak memberi JASAD/ TUBUH makan dan minum, mengekang NAFSU/ syahwat, menghindari maksiat lahir dan batin dsb.
-------------------------------------------------
● Cara yang kedua ialah dengan menyengaja untuk meninggalkan tubuh seperti dalam SOLAT
-
Karena SOLAT itu adalah mikraj orang mukmin.
-
Di dalam SOLAT, RUH sangat menikmati & hanyut dalam khusyu’ saat menggetarkan kalimat :
-
“Inni Wajjahtu Wajhiya Lilladzi Fathorossamaawaati wal ardho …”
-
yang artinya :
“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (beserta seluruh jiwa ragaku) ke Hadirat Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi …..”.
-------------------------------------------------
Tawajjuh yang sungguh-sungguh ini disambut oleh Allah yang kemudian memancarkan ke dalam dirinya cahaya-cahaya “Muwajahah”, yaitu cahaya menghadap-Nya Allah untuk menerima tawajjuh-nya RUH seorang hamba.
-------------------------------------------------
Jadi..
“RUH” adalah permulaan tempat bersinarnya cahaya-cahaya “Muwajahah”.
-------------------------------------------------
Jika Allah sudah memancarkan cahaya “Muwajahah” ke dalam RUH seorang hamba-Nya, maka mulailah tersingkap hijab dari dirinya & terbukalah pintu untuk masuk ke Hadirat Allah, Dzat Yang Paling Dicintai oleh seorang hamba.
-------------------------------------------------
Selain itu JASAD/ TUBUH bisa juga ditinggalkan, seperti dalam tafakur mengingat Dzat Allah.
-------------------------------------------------
Sesuai hadits Rasullullah,
"Tafakur sesaat hingga sampai kepada Dzat Allah itu adalah lebih baik daripada beberapa amal-amal sunah yang dilakukan."
-------------------------------------------------
Perlukah kita mencari RUH ??
sebenarnya RUH tidak perlu dicari..
RUH akan aktif dan bergerak dengan sendirinya jikalau JIWA seseorang itu mengingat Allah.
-------------------------------------------------
Aktifnya RUH akan dapat dirasakan apabila HATI dan JASAD/ TUBUH kita bergetar.
-------------------------------------------------
Sesuai dengan firman Allah:
*“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut asma Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat ayat-Nya, maka bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS.8. Al-Anfaal : 2)
-------------------------------------------------
"Bagi orang yang beriman, apabila disebut nama Allah maka HATI dan JASADnya akan bergetar."
-------------------------------------------------
Inilah tanda "orang beriman" dan ini juga sbg tanda RUH itu aktif.
-------------------------------------------------
Kembalikan RUH kita kepada Allah, maka dengan begitu kita akan merasa tenang …
-------------------------------------------------
selalulah kembali kepada Allah dan usahakan RUH dan JASAD/TUBUH menjadi satu perjalanan awal kita,… hal ini bisa dilakukan setiap saat dan di mana-mana saja.
-------------------------------------------------
Orang yang sudah sampai derajat “RUH” ini, terkadang mulai muncul dalam kehidupannya “Khoriqul ‘Adat”, yaitu hal-hal yang diluar kebiasaan kebanyakan orang, baik yang berupa “Ma’unah” ataupun “Karomah”.
-------------------------------------------------
"MA’UNAH" adalah pertolongan Allah yang diberikan kepada orang-orang mu’min yang taat & istiqomah
-------------------------------------------------
“KAROMAH” adalah pertolongan & penghormatan dari Allah kepada para “Waliyullah”. Waliyullah ialah orang-orang yang sangat dicintai dan disayangi oleh Allah SWT.
-------------------------------------------------
Ia dikaruniai oleh Allah kesanggupan sholat, dzikir, baca Al-Qur,an, puasa & ibadah-ibadah lainnya yang luar biasa.
-------------------------------------------------
Do’anya mustajab sehingga dapat menjadi jalan pertolongan Allah bagi sesamanya.
-------------------------------------------------
Kekuatan pendengaran, pandangan & tenaga jasadnya dapat menjadi luar biasa. Bahkan, ia terkadang diberi karunia oleh Allah SWT dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi atau belum terjadi.
-------------------------------------------------
Rosulullah SAW bersabda, bahwa Allah SWT berfirman (dalam Hadits Qudsy):
-
”Tidaklah seorang hamba taqurrub (mendekat) kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada dengan segala sesuatu yang Aku wajibkan atasnya. Dan terus-menerus hamba-Ku taqorrub kepadap-Ku dengan amal-amal sunnah sehingga Aku mencintainya. Ketika Aku telah mencintai- Nya, maka Aku menjadi pendengaran-Nya yang dengannya ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya ia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul & menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan."
-------------------------------------------------
"Dan sungguh, jika ia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku akan memberikannya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindunginya” (HR. Buhkhari).
.
(TUAK ILAHI)
-------------------------------------------------
● Yang pertama dengan ibadah puasa.
-
Dalam ibadah puasa kita meninggalkan JASAD/TUBUH dengan tidak memberi JASAD/ TUBUH makan dan minum, mengekang NAFSU/ syahwat, menghindari maksiat lahir dan batin dsb.
-------------------------------------------------
● Cara yang kedua ialah dengan menyengaja untuk meninggalkan tubuh seperti dalam SOLAT
-
Karena SOLAT itu adalah mikraj orang mukmin.
-
Di dalam SOLAT, RUH sangat menikmati & hanyut dalam khusyu’ saat menggetarkan kalimat :
-
“Inni Wajjahtu Wajhiya Lilladzi Fathorossamaawaati wal ardho …”
-
yang artinya :
“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (beserta seluruh jiwa ragaku) ke Hadirat Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi …..”.
-------------------------------------------------
Tawajjuh yang sungguh-sungguh ini disambut oleh Allah yang kemudian memancarkan ke dalam dirinya cahaya-cahaya “Muwajahah”, yaitu cahaya menghadap-Nya Allah untuk menerima tawajjuh-nya RUH seorang hamba.
-------------------------------------------------
Jadi..
“RUH” adalah permulaan tempat bersinarnya cahaya-cahaya “Muwajahah”.
-------------------------------------------------
Jika Allah sudah memancarkan cahaya “Muwajahah” ke dalam RUH seorang hamba-Nya, maka mulailah tersingkap hijab dari dirinya & terbukalah pintu untuk masuk ke Hadirat Allah, Dzat Yang Paling Dicintai oleh seorang hamba.
-------------------------------------------------
Selain itu JASAD/ TUBUH bisa juga ditinggalkan, seperti dalam tafakur mengingat Dzat Allah.
-------------------------------------------------
Sesuai hadits Rasullullah,
"Tafakur sesaat hingga sampai kepada Dzat Allah itu adalah lebih baik daripada beberapa amal-amal sunah yang dilakukan."
-------------------------------------------------
Perlukah kita mencari RUH ??
sebenarnya RUH tidak perlu dicari..
RUH akan aktif dan bergerak dengan sendirinya jikalau JIWA seseorang itu mengingat Allah.
-------------------------------------------------
Aktifnya RUH akan dapat dirasakan apabila HATI dan JASAD/ TUBUH kita bergetar.
-------------------------------------------------
Sesuai dengan firman Allah:
*“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut asma Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat ayat-Nya, maka bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS.8. Al-Anfaal : 2)
-------------------------------------------------
"Bagi orang yang beriman, apabila disebut nama Allah maka HATI dan JASADnya akan bergetar."
-------------------------------------------------
Inilah tanda "orang beriman" dan ini juga sbg tanda RUH itu aktif.
-------------------------------------------------
Kembalikan RUH kita kepada Allah, maka dengan begitu kita akan merasa tenang …
-------------------------------------------------
selalulah kembali kepada Allah dan usahakan RUH dan JASAD/TUBUH menjadi satu perjalanan awal kita,… hal ini bisa dilakukan setiap saat dan di mana-mana saja.
-------------------------------------------------
Orang yang sudah sampai derajat “RUH” ini, terkadang mulai muncul dalam kehidupannya “Khoriqul ‘Adat”, yaitu hal-hal yang diluar kebiasaan kebanyakan orang, baik yang berupa “Ma’unah” ataupun “Karomah”.
-------------------------------------------------
"MA’UNAH" adalah pertolongan Allah yang diberikan kepada orang-orang mu’min yang taat & istiqomah
-------------------------------------------------
“KAROMAH” adalah pertolongan & penghormatan dari Allah kepada para “Waliyullah”. Waliyullah ialah orang-orang yang sangat dicintai dan disayangi oleh Allah SWT.
-------------------------------------------------
Ia dikaruniai oleh Allah kesanggupan sholat, dzikir, baca Al-Qur,an, puasa & ibadah-ibadah lainnya yang luar biasa.
-------------------------------------------------
Do’anya mustajab sehingga dapat menjadi jalan pertolongan Allah bagi sesamanya.
-------------------------------------------------
Kekuatan pendengaran, pandangan & tenaga jasadnya dapat menjadi luar biasa. Bahkan, ia terkadang diberi karunia oleh Allah SWT dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi atau belum terjadi.
-------------------------------------------------
Rosulullah SAW bersabda, bahwa Allah SWT berfirman (dalam Hadits Qudsy):
-
”Tidaklah seorang hamba taqurrub (mendekat) kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada dengan segala sesuatu yang Aku wajibkan atasnya. Dan terus-menerus hamba-Ku taqorrub kepadap-Ku dengan amal-amal sunnah sehingga Aku mencintainya. Ketika Aku telah mencintai- Nya, maka Aku menjadi pendengaran-Nya yang dengannya ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya ia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul & menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan."
-------------------------------------------------
"Dan sungguh, jika ia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku akan memberikannya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindunginya” (HR. Buhkhari).
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment