LENYAPKAN KEAKUAN
===================
===================
Lenyapkan dulu Ke-aku-an,
Baru Bicara Tentang Ma'rifatullah
Kalau Ke-aku-an belum Hilang,
nanti Ngaku - Ngaku.
Ngaku ini, ngaku itu, sampe - sampe Ngaku YANG ITU........!
Baru Bicara Tentang Ma'rifatullah
Kalau Ke-aku-an belum Hilang,
nanti Ngaku - Ngaku.
Ngaku ini, ngaku itu, sampe - sampe Ngaku YANG ITU........!
________________
Ingatlah Iblis itu Awal nya Cinta Kepada Allah, Tetapi dikarenakan Ego Ke-aku-annya, dia Menjadi Cemburu, Karena Allah lebih Memilih Adam daripada dirinya.
Ingatlah Iblis itu Awal nya Cinta Kepada Allah, Tetapi dikarenakan Ego Ke-aku-annya, dia Menjadi Cemburu, Karena Allah lebih Memilih Adam daripada dirinya.
________________
Sebagaimana Fir'aun karena Ego Ke-aku-annya, sehingga Memandang lainnya Kecil tidak ada apa-apanya dan menganggap dirinya lebih Besar, maka mengganggap dirinya Aku Tuhan yang Besar,
Dan Sebagaimana seorang yang Belajar menuntut Ilmu Ma'rifatullah tetapi tidak men-Tiada-Kan ke-aku-annya, maka sampai Tahap Dia bisa Men-Tiada-akan yang lainnya, tapi lupa men-tiada-kan aku-nya, dan Berkesimpulan bahwa segalanya Tidak ada yang ada hanya Aku-nya, Kemudian dia Terjebak untuk Meng-aku TUHAN.
Sebagaimana Fir'aun karena Ego Ke-aku-annya, sehingga Memandang lainnya Kecil tidak ada apa-apanya dan menganggap dirinya lebih Besar, maka mengganggap dirinya Aku Tuhan yang Besar,
Dan Sebagaimana seorang yang Belajar menuntut Ilmu Ma'rifatullah tetapi tidak men-Tiada-Kan ke-aku-annya, maka sampai Tahap Dia bisa Men-Tiada-akan yang lainnya, tapi lupa men-tiada-kan aku-nya, dan Berkesimpulan bahwa segalanya Tidak ada yang ada hanya Aku-nya, Kemudian dia Terjebak untuk Meng-aku TUHAN.
________________
Maka dari itu seorang/ hamba ALLAH pada awal perjalananya, harus Memiliki Dasar "LAA ILAHA ILALLAH"
Seorang/ hamba harus Me-Nafi-kan setiap apa yang ditemuinya.
Ketika Nabi Ibrahim Mencari TUHAN, maka dia selalu Me-nafi-kan, Ketika dia Melihat Bintang, dia Me-nafi-kannya, ketika dia Meihat Bulan dia Me-nafi-kannya, Ketika Melihat Matahari, dia sehingga Tetap Me-nafi-kannya.
Yang akhirnya dia Bertemu TUHANHYA.
.
(TUAK ILAHI)
Maka dari itu seorang/ hamba ALLAH pada awal perjalananya, harus Memiliki Dasar "LAA ILAHA ILALLAH"
Seorang/ hamba harus Me-Nafi-kan setiap apa yang ditemuinya.
Ketika Nabi Ibrahim Mencari TUHAN, maka dia selalu Me-nafi-kan, Ketika dia Melihat Bintang, dia Me-nafi-kannya, ketika dia Meihat Bulan dia Me-nafi-kannya, Ketika Melihat Matahari, dia sehingga Tetap Me-nafi-kannya.
Yang akhirnya dia Bertemu TUHANHYA.
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment