KE-MABUKAN
""""""""""""""""""""""
Tenggelam dalam penghayatan Amal Ibadah adalah suatu ke-Asyikan dan itu adalah ke-MABUK-an….
---------------------------------------------------------------
Tenggelam dalam penghayatan akan lantunan Wirid dan Zikir juga adalah suatu ke-Asyikan dan itu pun adalah ke-MABUK-an….
---------------------------------------------------------------
Tenggelam dalam Musyahadah akan Allah dalam Ma’rifatullah itu juga suatu ke-Asyikan dan itu pun adalah ke-MABUK-an….
---------------------------------------------------------------
Asyik dan hanyut dalam ke-AKU-an yg tiada yg lain selain AKU, itu pun adalah ke-MABUK-an. Dll….dll…Apa saja yg membawa kepada ke-Asyikan dalam perjalanan menuju kepada Allah dengan hal apapun itu adalah suatu ke-MABUK-an.
---------------------------------------------------------------
Dan intinya ke-MABUK-an itu semua...di dalam perjalalan menuju AL-HAQ (ALLAH SWT) baik dengan Amal Ibadah, lantunan wirid dan zikir, Musyahadah, dll…dll…
---------------------------------------------------------------
Kesemuanya itu SADAR maupun tiada di-SADAR-i, TAHU atau tiada dike-TAHU-i bahwa : “IA (HAMBA) sedang ASYIK di dalam ke-MABUK-an CINTA kepada TUHANNYA”.
---------------------------------------------------------------
Ya…….MABUK CINTA kepada AL-HAQ dan UNIKnya ke-MABUK-an CINTA itu sangat Lembut sekali menghampiri dirinya sehingga tanpa di sadari Ia MABUK itu seolah2 di sebabkan dengan sebab2 yg lain, padahal tiada sebab yg lain selain CINTA kepada AL-HAQ, Ya…..CINTA kepada AL-HAQ HAQ…HAQ…..HAQ……
---------------------------------------------------------------
Bahkan Azazil pun, tanpa di-SADAR-i nya ia itu sangat CINTA kepada Tuhannya sehingga membuat ia CEMBURU BUTA ketika Tuhan melebihkan kedudukan Adam beserta Anak keturunannya di bandingkan dengan dirinya sendiri, yang kemudian ber-EFEK Benci dan DENDAM kepada Adam dan Keturunannya.
---------------------------------------------------------------
Semua itu di karenakan Azazil telah di serang ke-MABUK-an CINTA kepada Tuhannya dalam Versi “CINTA yang BUTA”, bukan CINTA yang TULUS dan MURNI.
---------------------------------------------------------------
pada Saat ke-MABUK-an di dalam CINTA yang TULUS dan MURNI maka Allah sendirilah yng memuji diri-NYA pada lisan Hamba-NYA.
---------------------------------------------------------------
Sungguh….. bagi pejalan2 Ruhani dalam menuju kepada Allah Swt dengan melalui Ma’rifatnya kepada Allah maka “ke-MABUK-an” itu adalah suatu hal yg selalu ada dan pasti ada dan tidak akan mungkin tiada karena “ke-MABUK-an” itu adalah FASE untuk sempurna dalam menuju Al-HAQ.
---------------------------------------------------------------
Sehingga…bagi yg belum mengalami “ke-MABUK-an”, maka bersiap2lah jika suatu saat mengalaminya dan jangan takut jika hal itu suatu saat terjadi.
---------------------------------------------------------------
Dan bagi yg sudah berada di dalam “ke-MABUK-an” maka hendaknya di ketahui bahwa hal itu masih dalam Perjalanan bukan “AKHIR” perjalanan.
---------------------------------------------------------------
Maka……senantiasa lah tetap TAWAKKALTU ALALLAH agar tidak “HANYUT” di “ke-MABUK-an” itu sehingga dalam situasi dan kondisi serta keadaan apapun tetap dalam “SADAR” dan ingatlah bahwa Allah berfirman :
“Watawakkaltu Alallah fa HUWA hasbuh” dan siapa yg bertawakkal dengan sebenar2nya Tawakkal maka “DIA” akan menjadi penolongmu dan penJAMIN dirimu”.
---------------------------------------------------------------
Biarkanlah……”ke-MABUK-an” itu datang pada diri sebagai “HADIAH” dari ALLAH dan janganlah engkau menolaknya karena sesungguhnya “ke-MABUK-an” itu adalah suatu “Isyarat” dari pada ALLAH bahwa ALLAH sungguh2 sedang memperhatikan dirimu dalam Pandangan Rahmat-NYA, maka tersenyumlah selalu dan lapangkan JIWA dalam menghadap kepada-NYA dengan menjalani “ke-MABUK-an” itu.
---------------------------------------------------------------
Namun……..tetaplah Istiqomah dalam TAWAKKALTU ALALLAH agar diri tidak hanyut di Samudra Jamal (ke-INDAHAN)NYA yg menyebabkan kelalaian dari Tujuan yg sebenar2nya yaitu “AL-HAQ” yg memiliki Sifat Jalal, Jamal, Qohar dan Kamal.
---------------------------------------------------------------
Dan ketika itu pula maka leburlah ke-EGO-an diri kedalam Sifat-NYA yang Ar-Rahman Ar-Rahiiim.
---------------------------------------------------------------
Maka jika benar sudah demikian kenyataannya PASTI Ia akan menjadi Rahmat bagi sekelilingnya sebagai Cermin dari pada Sifat JALAL, JAMAL, QOHAR dan KAMAL- Nya Allah Swt dan ke-AKU-an menjadi Sirr/Rahasia dalam Diam-NYA sehingga tidak muncul kepermukaan Zahir yang membawa Fitnah bagi sekelilingnya.
---------------------------------------------------------------
ke-Asyikan itu adalah sesuatu yang me-MABUK-an…..
---------------------------------------------------------------
“Bagi para pemabuk memaknai bahwa “MABUK” itu adalah ke-Asyik-an sedangkan bagi mereka yg sudah Sadar sesadar2nya memaknai “MABUK” itu adalah “HIJAB yang Sangat Halus”.
---------------------------------------------------------------
“Bagaimana mungkin dapat berhenti dari kebiasaan “MABUK” Jika masih berkawan dengan para pemabuk dan berkonsultasi juga dengan pemabuk, yang ada malah tambah “MABUK.”.
---------------------------------------------------------------
Maka…..Carilah seorang TABIB TUHAN yg sudah dapat mengendalikan Rasa ke-MABUK-an itu, maka ke-MABUK-an mu pun perlahan2 akan sirna”.
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment