Wednesday, 3 January 2018

HAKIKAT AL-QUR'AN

HAKIKAT AL-QUR'AN
"""""""""""""""""""""'""''''''''""'"''""'
AL-QUR’AN berasal dari bahasa Arab yang berarti "BACAAN" atau "SESUATU YANG DIBACA BERULANG ULANG".
-------------------------------------------------
AL-QUR’AN secara harfiah bisa berarti MENGHIMPUN ( AL-QUR' ).
AL-QUR’AN dalam Pandangan Hakikat ada 4 yaitu :
1. Al-Qur’anul MAJID
2. Al-Qur’anul KARIM
3. Al-Qur’anul HAKIM
4. Al-Qur’anul ADHIM
-------------------------------------------------
1. Al-Qur’anul MAJID
ialah Al-Qur’an yang ada HURUF-nya, yaitu berupa KITAB yang kita baca dan dikaji umat sedunia
--
inilah manual (gambaran) dari Al-Qur’an yang HIDUP.
-------------------------------------------------
2. Al-Qur’anul KARIM
ialah Al-Qur’an yang MULIA, yaitu yang telah membuat hingga Al-Qur’an itu bisa ditulis ke dalam sebuah kitab, hasil karya dari tulisan tangan dan jari-jari yang MULIA.
-------------------------------------------------
3. Al-Qur’anul HAKIM
ialah Al-Qur’an yang AGUNG. yaitu MATA, karena PENGLIHATAN-nya maka tangan dan jari-jarinya dapat menulis.
--
Jadi yang AGUNG itu MATA dan PENGLIHATAN-nya.
-------------------------------------------------
4. Al-Qur’anul ADHIM
ialah Al-Qur’an yang SUCI dan ABADI. Itulah yang HIDUP, karena walau ada tangan dan jarinya serta mata dan penglihatan, tetap tidak akan terwujud Al-Qur’an kalau tidak ada yang HIDUP (hidup mulia pertama yang mengadakan Qur’an itu)
-------------------------------------------------
AL-QUR’AN = HIDUP
Nabi MUHAMMAD Shalallahu ‘alaihi Wassalam adalah AL-QUR’AN yang berjalan (HIDUP)
--
Jadi AL-QUR’AN YANG HIDUP adalah INSAN.
-------------------------------------------------
mengaji Al-Qur’an harus sampai kepada SUCI-nya, maka itulah yang SEMPURNA (Melalui 4 tahapan pengkajian Al-Qur’an diatas).
-------------------------------------------------
Al-Qur’anul MAJID (Al-Qur’an yang ada hurufnya) inilah SYARIAT-nya, setelah dibaca harus dikaji yaitu diartikan apa maksudnya, setelah mengerti maksud-maksudnya segera cari tahu dan amalkan agar terasa manfaatnya (Tangan yang bergerak) inilah TAREKAT-nya.
-------------------------------------------------
Semua berawal dari Al-Qur’anul MAJID (Manual Book) yang telah menunjuki jalan untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya, kemudian dilanjutkan dengan “membaca” Al-Qur’anul KARIM artinya mengkaji pekerjaan tangan dan jari yang sekiranya bisa menghantarkan kepada Allah dan Rasulullah.
-------------------------------------------------
Allah memberi tangan dan jari kepada manusia, bukan hanya digunakan untuk membuat dan mengerjakan barang-barang yang berhubungan dengan sifat ke-dunia-an saja tetapi haruslah dipakai dengan membuat jalan untuk mengenal Allah dan Rasulullah agar tangan manusia menjadi MULIA.
-------------------------------------------------
“Asa bi’ahum fi adanihim minassowaiki hadarotil mauti wallahi muhitun bil kafirin”
-------------------------------------------------
Artinya : Jika tangan dan jari kamu tidak digunakan untuk mengenali jalan kematian, maka tangan dan jari kamu bermartabat tangan dan jari hewan saja…
-------------------------------------------------
Dari Al-Qur’anul KARIM naik kepada Al-Qur’anul HAKIM bagian HAKIKAT, yaitu harus mengkaji pekerjaan PENGLIHATAN yang sekiranya belum HAKIM.. “Sidik jari” atau bukti pada barang yang SUCI dan ABADI itu. Hakikatnya adalah ALLAH dan MUHAMMAD.
-------------------------------------------------
Karena ALLAH dan MUHAMMAD yang memberikan MATA dan PENGLIHATAN itu, penglihatan juga bukan untuk dipakai melihat barang yang hanya berhubungan dengan keduniaan saja, tetapi harus juga dipakai untuk melihat dengan mata Bathin HAKIKAT ALLAH dan RASULULLAH.
-------------------------------------------------
Inilah Al-Qur’an yang dimaksud dengan sebenar-benarnya Al-Qur’an yaitu Al-Qur’anul ADHIM yang SUCI lagi ABADI, yang sifatnya HIDUP, yang telah ditanamkan pada dada setiap INSAN dan menjadi IMAM dan juga sebagai IMAN untuk memisah yang HAQ dan yang BATHIL yang bertaraf MA’RIFAT.
-------------------------------------------------
Peralatan TANGAN, JARI, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCIUMAN DAN PERKATAAN, harus digunakan untuk mengetahui kepada asalnya yaitu Allah Ta’ala, supaya nanti manusia bisa sempurna membawanya pulang/kembali kepada Allah Ta’ala (“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”).
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment