Thursday, 4 January 2018

Dari KOSONG kembali ke KOSONG

Dari KOSONG kembali ke KOSONG
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Wahai Tuak Ilahi, dalam penantian menuju kesempurnaanmu maka akan dimulai dengan Ilmu. Dalam Ilmu (pengetahuan pun) tidak akan memberikan Manfa’at (sia-sia) jika tanpa di dasari Kesadaran dalam Niat yang tulus.
______________________________________________
Taukah Tuak, “Sesungguhnya Manusia itu Mati kecuali mereka2 yang berpengetahuan, dan mereka2 yang berpengetahuan banyak yang tertidur kecuali mereka2 yang mengamalkan, dan mereka2 yang mengamalkan banyak yang tertipu kecuali mereka2 yang Tulus Ikhlas.
______________________________________________
Ketahuilah Tuak, Ketika Lautan Hikmah dari segala Ilmu terselami maka terlihat lah……Mutiara2 Indah yang sangat berkilauan, keindahan itu tak seindah 72 BIDADARI SURGA, JANDA BOHAY DI DUNIA..., dan banyak di antara para Salik yang mengambil Mutiara2 itu, karena saking Takjub dan terpananya melihat keindahan Mutiara2 tsb.
______________________________________________
Ketahuilah Tuak, ketika rasa Takjub itu datang merasuk kedalam Qolb’ maka pada saat itu…..Nyanyian ke EGO an menyertai dan mengakibatkan diri hanyut dan tenggelam dalam RASA/Zauq.
______________________________________________
Ketahuilah Tuak…..pada satu sisi, RASA/Zauq itu adalah “Jalan/Thariqat” menuju SANG SEJATI akan tetapi apabila terlena dan hanyut dalam RASA/Zauq itu dan lupa akan “sang pemilik” RASA, maka semakin banyak duri2 yang akan tumbuh pada diri.
______________________________________________
Lihatlah Tuak.....disekeli­ling, berapa banyak yang Asyik Masyuk dalam RASA berenang dalam Nikmatnya RASA, lalu meRASA kosong, lalu meraba dalam Kosong dan mengata tidak ada apa apa dan menyatakan bahwa inilah SEJATI, inilah PUNCAK, inilah AKHIR dari segalanya, inilah IA.
______________________________________________
Maka ketika hal itu telah tertanam, maka itulah Akar dari pada duri2 yang akan menyelimuti diri dan tanpa sadar……, telah ber TUHAN kan kekosongan, ber TUHAN kan ke HAMPA an, ber TUHAN kan ketiadaan.
______________________________________________
Ingatlah Tuak, sesungguhnya RASA/­Zauq itu, masih di dalam sifat Jamal-NYA, dan bukan itulah Akhir perjalanan, namun itu barulah Awal perjalanan untuk Melangkah di “ARSY TUHAN” dan Akhirnya “MENENGOK RAHASIA KALAM”.
______________________________________________
Wahai Tuak, apakah Mutiara2 Indah yang sangat berkilauan itu…..????
Itulah…………ZIKIR/­ZIKRULLAH.
Semakin banyak ber ZIKIR/ZIKRULLAH dengan bermacam2 ZIKIR (mutiara2), maka semakin terhijab, jika……………masih terpandang Ma Siwa Allah ( Sesuatu), masih terpandang akan diri : “Aku ini berzikir”, Aku ini beramal”, Aku ini berThariqat”, “Aku ini ber mursyid”, “Aku ini berma’rifat”, dll…dll…dll….
______________________________________________
maka akan timbul suatu penekanan akan sesuatu. Jika penekanan “akan sesuatu” itu telah menjadi pandangan Bathinnya maka Hijab telah menutupi Qolb’ dari NurNya yangNyata. Ia melihat akan Nur, tetapi yang terlihat bukanlah Nuryang sesungguhnya melainkan hanyalah bayangan dari pada Nur. Maka bayangan tetaplah bayangan, sampai kapanpun tetaplah bayangan dan bayanganbukan lah yang punya bayang2.
______________________________________________
Bulan Nyata terlihat, tetapi tiada di ketahui…..karena yang di ketahui hanya kenyataan Bulan di atas Danau dan Bathin lalai bahwa sesungguhnya yang ada di danau itu bukan Bulan, melainkan hanya bayang2 dari sang bulan.
______________________________________________
Maka Tuak……lihatlah Bulan yang terang dan cahayanya sangat menyejukkan itu dan mendamaikan Qolb itu Sangat Nyata dan Indah, bukan dimana2tetapi ada di mana2.
______________________________________________
Maka Tuak…….untuk masuk ke jalan itu…..,
Lepaskan tubuhmu……
Lepaskan hatimu……
Lepaskan jiwamu…..
Lepaskan ruhmu……
Lepaskan Akumu…..
______________________________________________
Hingga engkau tak bertubuh jasad lagi, tidak berhati lagi, tidak berjiwa lagi, tidak ber Ruh lagi dan tidak ber Aku lagi.
______________________________________________
Pandanglah yang memandang dan rasakan yang merasakan maka engkau tidak ada, maka engkau kosong, maka engkau hampa.
Bukan Al-Haq yang tidak ada, bukan Al-Haq yang kosong itu, bukan Al-Haq yang hampa itu melainkan dirimulah yang tiada, dirimulah yang kosong itu, dirimulah yang hampa dan sunyiitu.
______________________________________________
Dan ingatlahTuak, tidak boleh dua, tiga, empat atau banyak yang mengisi kekosongan itu melainkan hanyaSATU yang ber hak untuk mengisi kekosongan itu yaitu “Al-Haq”.
______________________________________________
Dirimu bukan lah dirimu karena dirimu kosong dan Al-haq lah yang ada pada ke kosongan itu. Jika dirimu sudah kosong karenamemang kosong, jika dirimu sudah tidak ada karena memang tidak ada. Maka yang manakah yang di sebut EGO….???, maka yang manakah yang di sebut Nafsu….???, maka yang manakah yang di sebut Aku…???
______________________________________________
Maka semuanya pun tidak ada/kosong karna memang kosong/tidak ada.
______________________________________________
Maka jika ada bantah membantah, maka jika ada sanggah menyanggah, maka jikaada hujat menghujat, selama itu engkau masih belum kosong dari kedirianmu.
______________________________________________
Maka itulah Hijab/Tirai yang sangat tipis bak sehelai rambut di belah tujuh.
______________________________________________
Nyata ketiadaan itu menunjukkan Nyatannya yang ADA (Al-Haq).
maka matilah sebelum engkau mati……maka siapakah yang ada setelah kematianmu….????
______________________________________________
Wahai Tuak, jika engkau sudah mati maka engkau sudah tidak ada, maka siapakah yang ada setelah kematianmu/­ketiadaanmu…???
Ana (Al-Haq) yang ada…….
______________________________________________
Jika hanya Al-Haq yang ada, maka selain itu……..adalah Fatamorgana, bayangan, semu, tidak ada dan nyatalah….Ana (Al-Haq) meliputi pada kekosongan dan ketiadaan dirimu. Dan kekosongan diri/ketiadaan diri itulah Singgasana/Kerajaan TUHAN dan di situlah Al-Haq bersemayam (Arsy’). Bukan di tubuh, bukan pula di hati, bukan pula di jiwa dan juga bukan di Ruh.
______________________________________________
Maka “DIAM” = “MATI” = “KOSONG” = “TIDAK ADA” = “Laa Hawla Wa Laa Quwwata…..”dari kosong maka akan kembali kosong”
“Dari tidak ada maka akan kembali tidak ada”.
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment