Thursday 14 January 2016

tasawuf&tazkirah


☀"KAMI WALI-WALI ALLAH"☀
(Misi Memartabat Maqam Diri)

Kami adalah Wali-Wali,
Dengan Allah kami menjadi Wali ..
Dipimping-Nya kami jalan para Wali ..
Ilmu Sufi jalan awal Wali Mengenal Diri.

Kami adalah Wali-Wali,
Dengan ilmu kami membersihkan hati,
Jalan awal Salik menjadi Sufi ..
Sufi yang membersih hati ..
Dari sifat tercela dan terkeji.

Kami adalah Wali Wali,
Dengan ilmu Salik Sufi,
Kami mengenal hakikat diri,
Yang hitam dan yang putih ,
Semuanya takdir dari ilahi
Ditakdir-Nya kami menjadi para Wali-Wali.

Kami adalah Wali-Wali,
Siapa menentang nasihat kami,
Menjadi ia musuh Allah sampai mati,
Amal solehnya tertolak dalam perigi,
Kerana menolak nasihat ilahi -
Melalui lidah Nabi dan Wali Wali ilahi.

Kami adalah Wali Wali,
Bukan hendak mengaku diri,
Tetapi cuma menyampaikan erti,
Pesan & salam dari Tuhan langit tinggi
Melalui kamilah kamu akan mendengar -
Kalam ilahi yang Maha Tinggi.

Kami adalah Wali Wali,
Bukan puji puji yang kami cari
Bukan juga mahu diiktiraf menjadi Wali,
Sekadar menyampai pesanan SUFI,
Yang sudah lama MATI di hatimu saat ini.

Kami adalah Wali Wali,
Walaupun maqam kami -
Belum sampai maqam para Wali,
Tetapi Mahkota para Wali -
Telah Allah sarungkan didahi & dihati kami,
Dengan-Nya kami menyuluhkan kamu -
Jalan 'sampai' menuju ke maqam para Wali.

Kami adalah Wali Wali,
Dengan kami kamu mengenal ajaran Sufi,
Dengan kami juga kamu mengerti -
Jalan Tasawuf para Wali Wali,
Kamu ada ILMU tapi kami ada ISI -
Ilmu SUFI yang pentingnya adalah mengamalkan ISI.

Kami adalah Wali Wali,
Ilmu sahaja tidak cukup untuk menjadi Wali,
Merendah diri itulah kunci pebendaharaan SUFI,
Kamu cuma ada PINTU tapi kami ada KUNCI,
KUNCI SAMPAI menjadi Wali Wali ILAHI sejati.

Kami adalah Wali Wali,
Kami lihat sombongmu sangat Tinggi,
Ingin olok-olok jadi Mursyid SUFI,
Tetapi sayangnya egomu -
masih Tinggi berdaki-daki,
Itulah hijabmu penghalang maqam Wali.

Kami adalah Wali Wali,
Dengan terang & kasih sayang -
Kami beri kamu ilmu-ilmu berisi,
Tetapi di dalam sepi & sembunyi -
Kamu mencela-cela kami -
di dalam hati yang penuh berdaki,
Itulah petandanya maqam kami
Lebih meninggi dari maqam kamu -
Yang masih "belum kenal diri" ...

Kami adalah Wali Wali,
Selagi mana hatimu hitam berduri,
Kekallah kamu dlm maqam -
Insan awam yg masih syok sendiri,
Kamu masih  belum 'sampai' lagi -
maqam Wali ilahi yg tahu Rahsia ilahi.

Kami adalah Wali Wali,
Orang yang mengaku ikut jalan Sufi,
Itu tandanya dia kasihkan Allah Sejati,
Sebagai mana Wali mengasihi -
Tuhan yang Maha Tinggi ..
Buruk sangka kamu atas kami,
Sedikitpun kami tidak akan merugi diri.

Kami adalah Wali-Wali,
Pintu hakekat dan ilmu Sufi,
Semakin hari semakin tidak Asli,
Ahli Zindiq mengaku hakekat diri,
Sudah melata kian menghari,
Ilmunya sedikit digebangnya selori,
Uljub dan Riyak masih menguasai hati,
Amalan tertolak tapi "dirasa" dijulang tinggi.

Kami adalah Wali Wali,
Sengaja kami mengaku diri,
Sekadar ingin "menguji diri"😉
Buat insan yang buruk akhlak hati,
Siapa yang mencela kami,
Itu tandanya ilmu Sufi di dalam diri -
Senipis bawang bagaikan sebatang lidi.

Kami adalah Wali Wali,
Jika Allah sudah "menggerakkan kami",
Mengakulah kami mahkota Wali-Wali,
Bersihkan hati dari sifat buruk pekerti,
Mudahan kamu menjadi Wali Wali -
Yang dikurniakan Allah "ilmu berisi" di dlm hati.

(Pak Man Superman@pms) : 09.Jan.16

➰➰➰➰☀➰➰➰➰

✳ NOTE : Bismillah : "Kami Wali" yang dimaksudkan poem di atas ini bukanlah membawa erti sebenar "pengakuan diri" telah menjadi para Wali Wali @ Aulia Allah. Ia adalah sekadar bahasa kiasan 'puisi' yang membawa erti insan-insan yang iklas menyebarkan ilmu Sufi dan ilmu-ilmu para Wali @ Tasawuf atas umat islam yang awam.

🍃Sesiapa yang iklas menyebarkan ilmu Sufi @ ilmu para Wali @ ilmu Tasawuf @ ilmu Kenal Allah @ ilmu Cinta Allah .. mereka itu termasuk di dalam kalangan para Wali-Wali (kecil) Allah ataupun "Wakil Allah" bagi memperkenalkan Allah SWT atas umat penduduk bumi ini.

✳ NABI & WALI MEMBAWA "AMANAH" ILMU YANG BERBEZA WALAUPUN "TUGAS" MEREKA ADALAH HAMPIR SAMA :

🌟Nabi membawa ilmu Syariat Allah (Kitab Zahir)
☀Wali membawa ilmu Makrifat Allah (Kitab Batin)

🍃Mereka itu Wali-Wali Allah (kecil & besar) telah menguasai perbendaharaan Tasawuf Kesufian di dalam diri mereka atas "kurniaan" Allah yang dipancarkan-Nya di dalam hati-hati mereka yang "bersih" dari sifat buruk sangka dan segala sifat sifat tercela dan terkeji dari hati mereka. Lalu mereka mengisi sifat sifat terpuji di dalam hati yang masih lagi kamu belum menguasainya di dalam hati.

🍃Itulah perbezaannya antara diri kamu dan diri mereka walaupun secara zahirnya diri mereka itu tiada bezanya sedikitpun dengan diri kamu. Tetapi Qalbu hati mereka telah melebihi & 'mendahului' dari apa-apa yang telah kamu miliki pada saat ini.

🍃Mereka telah mengerti makna "IKLAS" yang telah Allah SWT ajari kepada hati-hati mereka, sedangkan 'hal tersebut' tidak Allah SWT ajari kepada diri kamu atas kerana 'akhlak hati' kamu masih kotor tercela pada penilaian Allah SWT.

🍃Allah SWT tidak akan "membentangkan" SEJADAH-NYA di atas permukaan hati-hati yang masih kotor bernajis. Itulah hal hal dan 'haq' yang harus kamu fahami dan ketahui. Tetapi jika kamu 'berusaha' seperti mereka, maka kamupun akan menjadi seperti diri mereka juga.

🍃Mereka ingin kamupun menjadi seperti diri mereka iaitu insan-insan yang berusaha membersih hatinya hingga ia menjadi begitu bersih dan suci pada penilaian Allah SWT.

🍃Mereka akan menyampaikan "sesuatu" yang bermanfaat bagi diri dan hati kamu walaupun tidak ramai yang dapat mengerti dan memahami setiap apa (ilmu) yang mereka sampaikan ke atas umat manusia.

🍃Beruntunglah buat mereka-mereka (insan awam) yang suka mengutip pengajaran setiap apa yang mereka (golongan khusus) sampaikan kepadamu. Moga-moga Allah ☀menerangi☀ hati-hati kamu untuk menerima setiap 'pengajaran' yang mereka sampaikan kepada kamu walaupun tidak semua di antara kamu yang 'mampu' mengambil 'pengajaran' dari apa yang mereka cuba sampaikan kepada kamu.

🍃Ilmu KHUSUS para Wali-Wali itu hanya Allah SWT KHUSUSKAN untuk maqam-maqam Salik Sufi yang sedang menuju ke maqam-maqam para Wali-Wali semata. Setiap yang bukan berada pada level maqam 'kesampaian' tersebut, maka mereka akan menolak ilmu-ilmu Haq tersebut sekalipun ilmu tasawuf di dadanya menggunung dan meninggi. Tetapi maqam KHUSUS tersebut bukanlah "disukat" melalui ketinggian ilmu yang kamu telah miliki dan kuasai, tetapi jika ilmu pengetahuan kamu itu masih disertakan dengan 'kesombongan diri', maka hati kamu akan dihijab Allah daripada untuk menerima dan mengerti ilmu-ilmu Haq yang tinggi-tinggi.

✳ NASIHAT DALAM MENUNTUT ILMU :😊

🍃Kaedah untuk memahami ilmu-ilmu tinggi :
Sabar dalam menuntut ilmu. Berilah tempoh masa pada diri untuk memahami sesuatu ilmu yang dijumpai, atas sebab mungkin hari ini kamu baru menjumpai "Pintu" sahaja, tetapi dengan kesabaran kamu dalam menuntut ilmu, maka suatu hari nanti Allah pertemukan kamu "kunci" bagi membuka pintu yang telah lama berkunci itu.

🍃Dalam menuntut ilmu, perlu banyak kesabaran. Selalunya ilmu Allah itu akan sampai kepada kita dengan tampa disertakan "kefahaman" .. ilmu datang 'dulu' tetapi 'kefahamannya' datang kemudian. 😊

✳ LISAN & TULISAN ADALAH RAHSIA HATI :

🍃Saat menuntut ilmu, lintasan hati perlu di awasi selalu, tangan yang menulis perlu di awasi selalu dan lidah juga perlu di awasi selalu. Jika jahat lintasan hati kamu, jahat jugalah lisan kamu, dan bila lisan kamu jahat, maka jahat juga tangan tangan kamu yang menulis sesuatu. Kekotoran hati seseorang itu dapat "dilihat" pada LISAN dan TULISANNYA. Di dalam lisan dan tulisan juga kamu dapat menghidu ketinggian kesombongan seseorang manusia.

✳ DIAM YG TERPUJI & DIAM YG TERCELA :

🍃Diam itu adalah "Emas" bagi golongan awam ... tetapi diamnya ahli-ahli ILMU di akhir zaman ini atas kerana kesombongan diri (*diam mereka kerana menjaga "saham diri" - dengan diam, mereka 'berasa' hebat padahal dicela Allah tampa mereka sedari kerana menyembunyikan ilmu Allah yang mereka ketahui - hati-hati ya).

'Mereka' ini (segelintir ahli ahli ilmu) suka 'berdiam' tetapi di dalam hati mereka masih buas mencela-cela orang-orang yang menyampaikan ilmu-ilmu yang bermanfaat atas umat islam. Mereka menjadi "hakim" atas setiap orang-orang yang menyampaikan ilmu. Tetapi mereka tidak sedar sebenarnya Allahpun sedang "menghakimi" diri mereka sendiri pada ketika itu.

✳ FITNAH HATI DI AKHIR ZAMAN :

🍃Hati-hatilah dengan fitnah di akhir zaman ini. Pada zaman Salafussoleh dahulu - "sifat diam" itu adalah diumpamakan permata setiap ahli ilmu. Tetapi di akhir zaman ini, diamnya ahli-ahli ilmu itu adalah hal yang sangat tercela di sisi Allah SWT atas kerana mereka menyebabkan umat yang jahil agama akan bertambah jahil bilamana mereka tidak menyampaikan ilmu-ilmu yang benar, maka bertebaranlah ilmu-ilmu yang batil di atas muka bumi Allah ini. Bilamana ilmu Haq telah sampai, maka terpadamlah kegelapan dan kebatilan.

🍃Ahli hakekat yang mencela (dlm hati) di dalam 'diam' itu adalah termasuk hal hal "fitnah" di akhir zaman. Ahli hakekat juga tidak terlepas dari 'terkena' fitnah-fitnah di akhir zaman ini atas kerana mereka tidak maksum seperti umat awam yang biasa. Ahli Hakekat yang tidak menguasai ilmu asas-asas tasawuf (Firewall Qalbi), mereka akan turut terbinasa dengan dengan golongan awam yang redha dan pasrah atas kejahilan diri iaitu tidak mahu menuntut ilmu pengetahuan agama dan 'sombong diri' pada saat diberikan ilmu pengetahuan agama ke atas diri mereka. Orang yang sombong diri, Layaknya neraka jahanam tempat duduknya, mereka kekal di dalam jahanam.

✳ DOSA-DOSA AHLI ILMU AGAMA :

Ahli-ahli ilmu menghuni Jahanam atas 7 sebab :
1) Riak dalam menyampaikan ilmu Allah.
2) Tidak mengamalkan ilmu yang disampaikan.
3) Salah dalam menyampaikan ilmu (sesat).
4) Bukan ahli ilmu yang menyampaikan ilmu.
5) Diam atas ilmu-ilmu Allah yang diketahui.
6) Merasa pandai sedangkan bodoh.
7) Tersalah mengambil & memilih ilmu.

Diam bagi golongan 'awam' adalah tanda-tanda "keselamatan diri" .. wallahu'alam.

"SAMPAIKANLAH ILMU YANG BERMANFAAT ..
ATAU LEBIH BAIK DIAM" ...
ATAS SEBAB DIAM ITUPUN ADALAH
TERMASUK HAL HAL "ILMU PENGETAHUAN"


No comments:

Post a Comment