Thursday 26 December 2019

lepat

Salam kasih ya Kekasih Allah❤️🌷
"Pada tahun 1986, Seperti biasanya 4:15 pagi, mula bergeraklah kami dan saat motosikal Honda 70 Ayah keluar dari kampung membelok ke sebelah kanan, Aku memeluk erat tubuh Ayah,seiringan akal yang meluncur lebih jauh ke depan, '14 jam dari sekarang seizin Allah, maka akan sampailah kami ke Kg.Lubuk Puyu, Kuantan Pahang'
"Ada masanya tubuh kuyup lencun disergahi hujan yang sangat lebat dan terkala kulit merasa panas dijilati panasnya matahari.Itulah kami bersama membelah hari demi untuk mempelajari "ILMU MENGENAL DIRI."
"Dari kegagalan,satu percintaan
Ku alami....
Penderitaan,kesengsaraan
Kebatinan....
Tapi disebalik semua kepahitan tersembunyi.....
Oh keinsafan dan pengertian...
Yang amat dalam...
Terbukti kegagalan...
Bukanlah kehancuran...
Dengan anugerah,nikmat dan hikmat, kehidupan.....
Aku pelajari Mengenali Diri...
Dan siapa kita yang sebenarnya
Di bumi Tuhan"
Itu adalah salah satu dari banyaknya lagu yang sering ku nyanyikan kala membonceng dibelakang motosikal Ayah.
Berhenti dibawah jambatan, santap makanan yang sempat emak bekalkan, dan ada waktunya Ayah lelapkan mata untuk 5 atau 10 minit, bagi sendatkan kembali tenaga dan menyegarkan anggota tubuhnya.
Adakalanya sengaja Ayah menyoal perihal ilmu sifat 20....Sambil memejam mata sebelum didatang lelap paling dalam. Dan kerap kali aku duduk diatas motosikal Ayah dan memerhati wajah Ayah yang jauh dibenam keletihan.
'Kami dan perjalanan', tiada yang tahu atau dapat rasakan, ada masanya aku gagal mengawal airmata, melihat Ayah sambil mengenangkan apa yang terpaksa
Ayah lalui, ramai kawan-kawan seusianya memutuskan persahabatan dengannya.. Protes!, menghukum Ayah sesat! menghina, fitnah dan sebagainya..'
'Aku langsung tidak dapat memahami bagaimana Ayah begitu teguh dan bersahaja didalam menghadapi segalanya.
Ada disatu malam itu dirumah Guru...
Guru berkata kepada Ayah ku..
"Biarlah awak tinggal sorang-sorang di suatu masa nanti....Awak jangan bimbang, pegang ini barang elok-elok dan awak "jalan terus"...Memang banyak ujian, dugaannya sangat berat.. tetapi awak jangan khuwatir, awak jalan terus!"
Pada malam itu aku diam dipeluk keliru, memerhati wajah Pak Abu Guru ku dan kemudian kembali menatap ke wajah Ayah ku ...Berulang berlaku sebegitu.Aku hanya diam bersama akal remajaku yang masih hijau ditangkal waktu.. Sebegitu jua dengan Ayah ku, memilih untuk membisu.
Dan saat ini dipenjuru Disember 2019, Ayah telah lama pergi...Aku disini tersenyum sendiri, hebatnya mereka viralkan aku yang sebegini. Menuduh itu dan ini sesuka hati.
Yang mampu ku perlaku hanyalah memerhati, bersandar kata-kata Ayah yang sangat membuah erti, 'Aku tak hidup dikerana kata puji dan tak jua ku mati dikeranakan dek kata keji'.
"...Ah Selamat pagi Pulau Langkawi.."
❤️
https://youtu.be/HhxUUIbpdhg
🌷🌷LEPAT🌷🌷
-10:01

No comments:

Post a Comment