Friday 15 December 2017

SI FULAN, RUBAH DAN HARIMAU.

SI FULAN, RUBAH DAN HARIMAU.
Alkisah tinggallah si fulan di permukiman dekat hutan. Suatu hari, ia melihat seekor rubah yang kehilangan salah satu kakinya—mungkin akibat terkena jebakan pemburu. Seketika ia bertanya-tanya dalam hati, bagaimana rubah itu bisa mencari makan dan bertahan hidup?
Maka, si fulan memutuskan untuk mengikuti rubah tersebut. Tak lama berselang, di pinggir sungai, ia melihat seekor harimau tengah menyantap daging rusa. Setelah kenyang dan tampak menyedari kehadiran rubah di dekatnya, sang harimau berlalu begitu saja. Seolah sengaja membiarkan rubah itu ikut menikmati hasil buruannya.
Hari berikutnya, si fulan mendapati kejadian serupa. Sang harimau selalu menyisakan santapannya saat melihat rubah tersebut. Si fulan mulai berpikir, “Jika seekor rubah bisa bertahan hidup dengan cara yang begitu ajaib, mengapa aku tidak berdiam diri saja dan membiarkan rezeki datang kepadaku? Lagipun, Tuhan sungguh Maha Pemberi.”
Selanjutnya, dengan keyakinan yang kukuh, ia membiarkan hari berlalu tanpa melakukan sesuatu pun. Menunggu rezeki menghampiri lewat cara-cara yang tak terduga. Namun tidak pernah terjadi apa-apa. Dia malah kehilangan berat badan, tubuhnya terus melemah, tinggal tulang berbalut kulit.
Hingga kemudian, dalam keadaan separuh sedar, si fulan mendengar bisikan lembut di telinga, “Oh, kawan, kamu salah faham. Seharusnya kamu itu meniru sang harimau, bukan si rubah.”

No comments:

Post a Comment