Saturday 7 October 2017

AKU MELIPUTI SEGALA SESUATU


AKU MELIPUTI SEGALA SESUATU
Dari mana “ada” bermula? “Ada” bermula dari “ketiadaan”, namun “ketiadaan” itu harus “ada” agar dapat mengadakan. Jika “ketiadaan” tidak ada, “ada” tak bisa dilahirkan. Jadi “ketiadaan” harus “ada”, berada di mana-mana, tanpa batas, agar “ada” bisa “mengada”.
Di mana letaknya jiwa? Di jantung, kepala, atau aliran darah? Antara satu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lain saling berkaitan. Semuanya bergerak dan mengalir dalam ketunggalan. Ia hadir pula dalam batuan, air, tumbuhan, haiwan, dan manusia. Para pencinta melihat wajah-Nya di mana-mana.
Dari mana asalnya “hidup”? “Hidup” berasal dari “ketidakhidupan”. Namun, “ketidakhidupan” itu pun harus “hidup”. Bagaimana mungkin yang “tidak hidup” melahirkan “kehidupan”? Bisakah seorang ibu yang mati melahirkan anaknya? Jadi “kehidupan” ini abadi. Hidup di sini, hidup di sana, sama saja. Hidup terus mengalir, tak pernah mengalami “ketidakhidupan”.
Dari mana asalnya “wujud”? Sesuatu yang “berwujud” berasal dari “ketidakwujudan”. Kerana itu yang “tidak wujud” pun memiliki “wujud”. “Wujud” berasal dari fikiran yang mewujud. Segala sesuatu mempunyai wujud. Keghaiban, atau apa pun namanya, jelas mempunyai wujud.
Di mana Tuhan berada? Jika asal segala sesuatu adalah Tuhan, maka tempat yang menampung Tuhan pun tidak wujud bila Tuhan tidak ada. Kerana itu Tuhan tak mempunyai tempat, namun segala tempat berada di dalam-Nya, sehingga segala tempat yang kita bayangkan adalah tempat-Nya.

No comments:

Post a Comment