Wednesday, 21 March 2018

Syareat itu tempatnya pada lidah,Tharekat itu tempatnya pada hati, Hakikat itu tempatnya pada Ruh, Ma’rifat itu tempatnya pada Rahasia

Syareat itu tempatnya pada lidah,Tharekat itu tempatnya pada hati, Hakikat itu tempatnya pada Ruh, Ma’rifat itu tempatnya pada Rahasia
==============================================
ASYHADU itu artinya Ma’rifat
ANLA itu artinya Tauhid
ILAHA itu artinya Iman
ILALLAH itu artinya Islam
________________________________________________________
Kitab ini bernama KITAB AKIDUL IMAN,yang membahas Soal syahadat yang empat didalamnya yaitu : Ma’rifat, tauhid, iman, islam, barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat.
Barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat-tharekat, hakekat-syareat ia membawa kitab ini membawa sesat. Jika engkau tetap didalam syareat, tharekat, hakekat, ma’rifat, maka engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian anbiya dan mulia,sekalian yang salah-salah.
________________________________________________________
Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat. Hakekat yang tak ada didalam syareat yaitu batal. Barang siapa menghimpunkan antara keduanya maka itulah yang bernama KAMIL MUKAMIL artinya sempurna yakni bernama suci.
________________________________________________________
Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. Adapun kita ini tidak tahu jikalau tidak serta guru yang benar-benar kepada murid. Maka tiadalah mendapat perkataan-perkataan ini, tidak boleh didengar orang. Karena ilmu ini tidak ada didalam kitab. Adapun kita ini MENTUBUHKAN MUHAMMAD ZAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya. Tidaklah kita genang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu Rahasia Sir namanya.
________________________________________________________
Karena nama rahasia itu banayk sekali namanya. Allah, sifat, asma, af’al namanya jua, Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui. Adapun tatkal jalan hakikat namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-af’al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak lagi yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL. yang mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai-bagai itu bunyinya.
________________________________________________________
Didalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af’al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang mengata tidak dihati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af’al itu ialah hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA’ALA kepada bathin hambanya yang memerintah didalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TA’ALA.
RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA :hem hem....!?
Adapun ujar ma’rifat atau kata ma’rifat :
________________________________________________________
Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua tiga, hanya Allah yang ada,
Adapun yang mengata Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua. Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan, hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jikalau tidak/tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan sebagainya itulah, seperti dalil :
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya
________________________________________________________
Bab ini pasal menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR, TAMAN, turun kepada kita.
API ITU RUH KITA HURUFNYA
ANGIN ITU NAFAS KITA HURUFNYA
AIR ITU RASA KITA HURUFNYA
TANAH ITU TUBUH KITA HURUFNYA
Keterangan lainnya :
Kejadian tanah itu bernama syareat
Kejadian air itu bernama tharekat
Kejadian angin itu bernama hakikat
Kejadian api itu bernama ma’rifat
Syareat itu tubuh kita
Tharekat itu nafas kita
Hakikat itu ruh kita
Ma’rifat itu rasa kita
Syareat itu umpama kaki kita
Tharekat itu umpama tangan kita
Hakikat itu umpama tubuh kita
Ma’rifat itu umpama kepala kita
Jadi yang 4 (empat) ini tak boleh bercerai.
________________________________________________________
SYAHADAT,Aku naik sakai tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik sakai sebenarnya Muhammad itu utusan Allah.
________________________________________________________
Maksudnya ialah yang dinamakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Se bab sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah sebabnya, disebutkan tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang disebut itu, juga yang menyebut. Atau menyaksikan itu juga yang disaksikan. Artinya : Dia menyaksikan dia sendirinya. Sama halnya dengan ma’rifatullah dia yang mengenal dia yang dikenal.
________________________________________________________
Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR MUHAMMAD itu disebut qadim. Adapun yang dinamakan MUHAMMAD itu : bukannya Muhammad yang di MEKKAH atau yang dimadinah itu, tetapi yang sebenarnya adalah cahaya kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan. Sebab cahay kita itu pertandanya Tuhan.
________________________________________________________
FAHAMKANLAH. Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan ; utusan Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (al-maghfirah) apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada didalam hati, yang hidup kita pribadi. Itulah adanya nugrah dan anugraha. Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab sudah senyawa didalam badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi didalam hati kita semua.
________________________________________________________
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesame muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya ; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan alin-lain sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menaksikan bahwa kita sekarang ini sudah mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua sifat : 1. Sifat ketuhanan (lahud)
________________________________________________________
Sifat kehambaan (nasud)
Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati ma’rifat akan hakikat ketuhanan itu, af’al, sifat, dan zatnya ; itulah yang dikatakan bahagia.
________________________________________________________
Dan tiada merasa apa yang dimaksud amal kita mati itu tadi ialah ; mati ma’nawi atau mati fil haqiqat, hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam ini atau dunia fana ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada suara, tiada isyarat dan tiada bernama, tiada warna dan tiada ruh dn tiada jasad dan tiada apa-apa; itlah dia JIBU.
__________________

No comments:

Post a Comment