Wednesday, 21 March 2018

Cermin keabadian

Cermin keabadian
Kembalinya Manusia ke Tempat Asal=>
Manusia ada dua yakni manusia jismani dan manusia ruhani. 
Manusia jismani adalah manusia seperti umumnya,
sedangkan manusia ruhani adalah manusia khusus. 
Dia adalah mahramnya Negeri Asal dan disebut dengan Alam AI-Qurbah. Kembalinya manusia jismani ke Negeri Asal itu berarti kembalinya dia kepada derajat (surga). Dan, itu disebabkan oleh pengamalannya pada ilmu syariat, tarekat dan makrifat. 
________________________________________________________
Sebagaimana sabda Nabi SAW,
"Hikmah yang luas adalah mengenal Allah yang diamalkan tanpa riya' dan sum'ah." 
________________________________________________________
Derajat atau surga ada tiga tingkatan (sesuai jumlah amalan manusia jismani tadi yakni syariat, tarekat dan makrifat), 
pertama, surga di Alam Mulki yaitu jannatul Ma'wa. 
Kedua, surga di Alam Malakut yaitu jannatun Nai'm. 
Ketiga, surga di Alam Jabarut yaitu jannatul Firdaus. 
Semua ini adalah kenikmatan bagi manusia jismani. 
________________________________________________________
Sedangkan, manusia jismani sendiri tidak akan sampai pada tiga alam tersebut (Alam Mulki, Alam Malakut dan Alam Jabarut) kecuali dengan tiga ilmu, yaitu ilmu syariat, ilmu tarekat dan ilmu makrifat. 
________________________________________________________
Nabi SAW bersabda:
"Hikmah yang luas adalah mengenal Allah dan mengamalkannya adalah makrifat batin." 
________________________________________________________
Oleh karena itu, Rasulullah SAW berdoa:
"Ya Allah, tunjukilah kami bahwa yang benar adalah benar dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya. 
Dan tunjukkan kepada kami bahwa yang batil itu adalah batil dan berikanlah kami kemampuan untuk menjauhinya." 
(doa ini dikutip tuak lombok ilahi) 
________________________________________________________
Dan, Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mengenal nafsunya dan melawannya, berarti dia mengenal Tuhannya dan mengikuti jalan­Nya."
(diungkapkan As-Suyuthi dalam kitab AI-Hawi) 
________________________________________________________
Sedangkan, kembalinya manusia khusus ke Negeri Asal itu berarti kembali ke Alam AI-Qurbah, yakni dengan mengamalkan ilmu hakikat. Ilmu hakikat yang dimaksud adalah tauhid yang diajarkan di Alam Qurbah atau Alam Lahut. 
________________________________________________________
Pencapaian manusia khusus pada alam ini, terjadi di saat ia hidup di dunia, karena kebiasaan dia (dalam ibadah), baik dalam keadaan tidur mahupun terjaga. Justru, pada saat tidur itulah, kalbu manusia khusus mendapat kesempatan sehingga ruhnya dapat kembali ke Negeri Asal secara keseluruhan atau sebagian saja. 
________________________________________________________
Sebagaimana Firman Allah
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlahjiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan." 
(QS. Az-Zumar [39]: 42) 
________________________________________________________
Oleh karena itu, Nabi SAW bersabda:
"Tidurnya orang Alim 'lebih besar pahalanya dari ibadahnya orang bodoh."
(HR. Ath- Thabarasi di Makarim Al-Akhlaq) 
________________________________________________________
Kembalinya manusia khusus ke Negeri Asal itu adalah setelah qalbunya hidup oleh karena pancaran cahaya tauhid dan me­mulazamah-kan asma-asma tauhid dengan lisan sirri tanpa huruf dan suara. 
________________________________________________________
Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi:
"Manusia adalah rahasia-Ku dan Aku adalah rahasia manusia." ________________________________________________________
Allah berfirman dalam Hadis Qudsi:
"Ilmu batin adalah rahasia-Ku yang paling rahasia. Aku wujudkan di dalam ralbu hamba-Ku dan tidak ada yang dapat memberikan pemahaman tentangnya kecuali Aku."
(Dikuatkan oleh riwayat Ad-Dailami) 
________________________________________________________
Allah SWT juga berfirman:
"Aku ini sesuai dengan sangkaan (keyakinan) hamba-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Bila dia mengingat-Ku pada qalbunya, Aku pun mengingatnya pada Dzat-Ku. Dan bila dia mengingat-Ku pada suatu kumpulan, maka Aku pun akan mengingatnya di dalam kumpulan yang lebih baik darinya."
Berdasarkan hadis ini maka maksud dari keberadaan manusia adalah agar ia mampu kembali ke Negeri Asalnya dengan tafakur. 
________________________________________________________
Nabi SAW bersabda:
"Tafakur sesaat lebih besar pahalanya daripada ibadah setahun." 
________________________________________________________
Nabi SAW juga bersabda:
"Tafakur sesaat lebih besar pahala.nya daripada ibadah 70 tahun." 
________________________________________________________
Beliau juga bersabda:
"Tafakur sesaat lebih besar pahalanya dari­ pada ibadah seribu tahun." 
________________________________________________________
Dari hadis-hadis itu dapat diambil 3 pemahaman bahwa manusia yang berpikir dalam tafsilan-tafsilan cabang, meski hanya satu jam maka nilai tafakurnya lebih besar daripada praktik amalan ibadah selama setahun. 
________________________________________________________
Sedangkan, berpikir tentang aturan-aturan ibadah wajib (pokok), maka nilai tafakurnya lebih besar daripada ibadah 70 tahun. Dan berpikir tentang makrifat kepada Allah, nilai tafakurnya lebih besar daripada beribadah 1000 tahun. 
________________________________________________________
Syekh AI­Anshari bersyair,
Berzikirlah dan raih sebuah penghayatan (pemikiran) Ratusan ribu penolong datang dari sebuah rasa syukur 
________________________________________________________
Berpikir tentang makrifat Allah ini disebut dengan Ilmu AI-'Irfan yakni di Alam Tauhid. Dengan cara itu, seorang yang makrifat billah akan sampai kepada Dzat yang diketahui dan dicintainya. 
Hasil pengetahuan dari orang yang 'arif billah adalah kemampuannya untuk "terbang" dengan ruhaninya menuju Alam AI-Qurbah. 
________________________________________________________
Sebagaimana ungkapan Jalaluddin Ar-Rumi, (burung) Simurgh di gunung Qaf adalah qurbat ku/helang adalah kekuatanku Penyelam (mutiara) adalah hidupku/Jadilah seperti ahli permata hingga kau dapat mengenali nilai manusia dan jiwa Seorang yang ahli ibadah menuju surga dengan berjalan, sedangkan seorang 'arifbillah "terbang" ke Alam AI-Qurbah. 
________________________________________________________
Sebagian ulama mengatakan, Qalbu para ahli makrifat memiliki mata Mampu melihat apa yang tidak dapat dilihat orang biasa/awam Memiliki sayap yang dapat terbang tanpa bulu Mengepak hingga Malakutnya Tuhan Pencipta Alam 
________________________________________________________
Hal seperti ini terdapat dalam diri para ahli makrifat yakni Al-Insan AI-Haqiqi atau Ruh Al-Qudsi. 
Dialah kekasih Allah SWT, mahram Allah SWT dan pengantinnya. 
________________________________________________________
"Para wali Allah adalah pengantin-pengantin Allah. Pe­ngantin-pengantin itu tidak akan dapat dilihat kecuali oleh mahramnya. Mereka tertutup saat di sisi Allah SWT karena terhalang sisi kemanusiaannya.Tidak ada yang mampu melihat para pengantin itu, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali Allah SWT." 
________________________________________________________
Sebagaimana firman Allah dalam Hadis Qudsi:
"Wali-wali-Ku berada di bawah kubah-kubah-Ku.Tidak ada yang mengetahuinya selain Aku." 
________________________________________________________
Seperti halnya, manusia tidak akan dapat melihat sisi lahir dari seorang pengantin, kecuali hanya keindahan lahiriahnya saja. 
__________________
(Tuak Lombok ilahi)

No comments:

Post a Comment