Wednesday, 21 March 2018

Mengenal Diri

Mengenal Diri
Sebelum anda mengenal siapa Tuhan anda,kenali diri anda terlebih dahulu,seperti mana kita mengenali seorang wanita yang menjadi pendamping hidup contohnya seperti kita pacaran Ame JANDEE😜intinya,pertama KENALI NAMANYA,KENALI WAJAHNYA,kenali JALAN MENUJU RUMAHNYA,Dan Kenali TEMPAT RUMAHAnya,,,hehehe..
Disinilah pentingnya kita mengetahui cara untuk bisa berhubungan dengan Allah secara sempurna, dengan menggunakan metodologi yang tepat, dengan demikian Nur Allah akan bisa sampai dan bersemayam dalam hati sanubari kita. 
________________________________________________________
Ketika Nur Allah bersemayam dalam hati sanubari manusia maka segala bentuk kebathilan, segala angkara murka, iblis beserta bala tentaranya akan ikut hilang musnah dari hati. Ini memerlukan proses yang panjang, perjuangan ini memerlukan kesabaran, ini yang disebut dengan mujahadah. bukan Haram jandah.
________________________________________________________
Ketika setan dalam hati lenyap dengan hadirnya Nur Allah dalam hati, maka akan tersikap tirai yang selama ini menghalangi antara kita dengan Allah. Tersikapnya tirai tersebut dikenal dengan mukasyafah dengan demikian akan sampai kepada tahap musyahadah atau penyaksian. Setelah mengalami musyahadah inilah baru kita akan benar bersaksi, menyaksikan Dzat Maha Agung dan Maha Mulia, dengan demikian syahadat kita tidak lagi sekedar diucapkan oleh mulut dan dibenarkan oleh hati, tapi bathin ikut menyaksikan tanpa keraguan. Dalam hal ini Abu Yazid ketika ditanya apa itu makrifat, Beliau menjawab, “Tiada keraguan sedikitpun bahwa yang aku saksikan adalah Allah”.
________________________________________________________
Untuk menghilangkan was was atau keraguan dalam hati maka diperlukan latihan yang terus menerus, istiqamah dalam berdzikir, melakukan secara intensif lewat suluk sehingga akan sampai kepada apa yang dijanjikan Allah dalam surat Al-Maidah ayat 35 yaitu mendapat kemenangan. Kemenangan yang dimaksud adalah kememenangan hakiki, mampu melawan setan yang bersemayam dalam diri, mampu melawan diri kita, diri yang selalu diliputi oleh hawa nafsu. Salah satu penghalang antara manusia dengan Tuhan bukan berada diluar dirinya, yang menghalangi adalah diri manusia sendiri.
________________________________________________________
Ketika manusia telah mampu melawan dirinya sendiri, telah menang berperang melawan hawa nafsunya maka Allah akan menyikapkan tirai pembatas, saat itu lah manusia bisa menyembah Allah dengan benar.
pikirannya seringkali menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhan, karena pada saat itu manusia tidak lagi berniat mencari, telah merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki.
Imam Al-Ghazali menyindir orang-orang yang menghapal ilmu atau orang-orang yang hanya berpedoman kepada bacaan ibarat orang yang berjalan memakai tongkat. Buku adalah ibarat tongkat yang membantu kita tahap awal untuk berjalan, ketika telah mampu berjalan maka tongkat itu tidak membantu sama sekali bahkan menjadi penghalang bagi kita dalam berjalan.
________________________________________________________
Untuk bisa beribadah dengan benar maka kunci nya adalah Makrifat. Tanpa makrifat (marifat inilah kunci rumah kita)maka ibadah yang kita lakukan tidak bernilai sama sekali.Tanpa makrifat maka manusia tidak bisa menyembah dengan benar. Kita disuruh untuk setiap saat mengingat Allah, bagaimana mungkin akal pikiran kita bisa mengingat sesuatu yang tidak pernah kita lihat, sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikiran, sesuatu yang tidak ada serupa di dunia ini. Coba anda renungkan dalam-dalam hal ini, bisakah kita mengingat sesuatu yang belum pernah kita lihat??
___________________
(Tuak Lombok ilahi)

No comments:

Post a Comment