Wednesday, 21 March 2018

Mengaku => syirik Tidak mengaku => tidak boleh jadi bagaimana jln keluarnya

Pertanyaan ?
Tuak saya ada pertanyaan,
1,dari bacaan disini tau di blog. saya mengambil kesimpulan. "dunia dan akhirat semua milik Allah (cahaya yg berlapis-lapis),serta 20 sifatnya (yg apabila kurang bukan Allah)" Pertanyaan saya adalah yang punya kita itu mana…?
2,Mengaku => syirik
Tidak mengaku => tidak boleh
jadi bagaimana jln keluarnya Tuak,,,? salam
==============================================
Waalaikum salam…, hehehe…, ini pertanyaan bagus,
1. Di dalam ber-tauhid kita menyatakan bahwa :
"Apapun yang dikerjakan bukanlah perbuatan dirinya sendiri melainkan semua itu Af’al Allah jua…"
2. Di dalam ber-syahadah kita pun bersaksi bahwa :
"Tiada yang nyata melainkan Allah jua…:
3. "Lahaula wala quata illa billah" = Tiada daya dan upaya melainkan Allah jua…
4. Dalam penjabaran Diri, tidak ada hak kita atas diri ini kecuali :
– Hidup dan mati punya Allah
– Penglihata, pendengaran, penciuman, perkataan ‘punya’ Muhammad
– Kulit, urat, tulang, isi 'punya' Bapak
– Darah, daging dan otak 'punya' ibu
lalu yang mana punya kita?
Umpama kita bercermin ada Nampak Dia didepan kita, tapi coba di tunjuk yang mana Dia?
Dari keterangan2 di atas, ingin mengatakan bahwa kita tdk punya hak atas diri namun kita berada di dalam diri, lalu kita ini siapa?Pertanyaannya punya kita yang mana?
Mengaku syirik?
Tdk mengaku tidak boleh/di marahi?Jadi pertanyaan ini seperti "buah simalakama" atau seperti orang yang "bercermin" dan disuruh tunjuk dirinya, atau seperti "pencuri" yang di introgasi polisi lalu memberi jawaban "ya" kemudian di ralat lagi menjadi "tidak" .
Bahwa firman/keterangan/tersurat sudah benar tdk boleh di rubah lagi.. namun kita perlu memahami makna yang TERSIRAT itulah Jawabannya guru.
__________________
(Tuak Lombok ilahi)

No comments:

Post a Comment