Tuesday 20 January 2015

khalifah

PEMIMPIN ISLAM TELAH DATANG



Rate This

 10430895_1542659519347579_4403353754309934377_n
PENDAHULUAN
Assalamuaikum Wr. Wb.
Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam. Dialah yang telah mengutus pada utusannya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya mengalahkan seluruh agama. Walaupun orang-orang yang menyekutukan itu benci. Aku bersaksi bahwasannya tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad utusan Allah. Shalawat dan salam selalu tercurah kepadanya, keluarganya, para sahabatnya, keturunannya dan orang-orang yang berjuang bersamanya sampai saat yang akhir.
Adapun selanjutnya. Mengacu pada firman Allah dalam
surat Ali Imran ayat 104.
Artinya :
“ Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyuruh kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S. 3 : 104.)
Pada ayat ini penulis mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran yang telah didatangkannya kepada penulis melalui perantara seorang Rasul, mengingat sangat pentingnya berita besar ini untuk disampaikan kepada semua manusia maka penulispun berinisiatif untuk membuat buku yang penulis beri judul “Pemimpin Akhir Zaman Telang Datang” ini semua penulis lakukan agar kita dapat mengenal dan mengetahui kebenaran yang telah di datangkan Allah kepada Rasul-Nya.
Ucapan syukur dan ribuan terima kasih, penulis haturkan kepada Tuan Guru Syekh Al-Akhi Al-Mukarram Muhammad Zubir Amir bin Amir Abdullah Al-Jabir yang telah mengajarkan kepada penulis pada apa-apa yang belum penulis ketahui dan dialah yang membimbing penulis dalam memahami ayat-ayat Allah, tak terlupakan pula kepada para khalifah-khalifah beliau dan ikhwan-ikhwan penulis dalam agama yang haq ini.
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf., penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca buku ini apabila dalam tulisan ini terdapat kesalahan, karena sebenarnya kesalahan itu pasti datang dari manusia itu sendiri dan sesungguhnya yang benar itu pasti datang dari allah SWT.
Demikianlah Mukaddimah yang dapat penulis tuliskan dalam memulai buku ini. Besar harapan penulis, semoga dengan membaca buku ini, kita dapat memahami kebenaran yang didatangkan Allah di akhir zaman ini lewat perantara seorang Rasul-Nya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Medan, 01 Mei 2007
Penulis
KEYAQINAN MANUSIA TENTANG ADANYA TUHAN
Setiap manusia yang mau memikirkan tentang penciptaan dan kejadian yang ada di alam semesta ini pasti menyadari adanya kekuatan ghaib yang di luar dari kekuatan manusia itu sendiri. Mustahil semua ini tercipta tanpa Sang Pencipta mustahil semua yang ada di alam semesta ini dapat teratur tanpa Seorang Pengatur. Dialah yang dinamakan Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pengatur alam Semesta.
Dalam kesempatan ini, penulis mau menyampaikan beberapa firman Allah yang menjelaskan, bahwa sebenarnya orang-orang kafirpun sangat meyakini bahwa yang menciptakan langit dan bumi ini adalah Allah SWT.
Artinya :
“ Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi Dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (Q.S. 29:61)
Artinya :
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langhit dan bumi?” tentu mereka akan menjawab “Allah”. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui
.(Q.S. 31:25)
Artinya :
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” niscaya mereka menjawab “Allah”. Katakanlah “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain “Allah”, jika allah hendak mendatangkan kemudorotan kepadaku apakah sesembahan-sesembahan mu itu dapat menghilangkan kemudorotan itu atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku apakah mereka dapat menahan rahmatNya, katakanlah “cukuplah Allah bagiku” kepadaNyalah bertawakal orang-orang yang berserah diri.
(Q.S 39:38)
Artinya :
“Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” niscaya mereka akan menjawab, “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui” .
(Q.S 43:9)
Dari semua firman-firman Allah yang penulis sampaikan, mereka orang-orang kafir sangat meyaqini yang menciptakan langit dan bumi serta yang mengatur alam semesta ini adalah Allah, namun mereka mengenal Allah hanya sebatas namanya saja karena sesuai dengan yang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka. Sebenarnya sedikitpun mereka tidak mengerti dan memahami siapa hakikatnya Allah, terbukti setiap kali datang utusan Allah kepada mereka, mereka mengingkarinya, berarti mereka tidak mengetahui siapa yang mereka sembah sebenarnya, bahkan sebenarnya mereka hanyalah menyembah sesembahan-sesembahan yang tidak dapat memberi manfaat dan menghilangkan kemudorotan sedikitpun.
Artinya :
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan (sulton) tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. 12:40)
artinya :
“Dan apabila dikatakan kepada mereka “Ikutilah apa yang diturunkan Allah” mereka menjawab “(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami”.
(Q.S. 2:170)
Artinya :
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah” mereka menjawab, “(tidak) tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka akan mengikuti (bapak-bapak mereka) walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?.
(Q.S. 31:21)
Demikianlah hal dan keadaan orang-orang kafir yang Allah ceritakan lewat kalam-kalamNya. Mereka menjalankan agama hanya mengikuti perbuatan yang dilakukan nenek-nenek moyang mereka terdahulu, tidak mendapat keterangan yang jelas dari seorang utusan. Bahkan yang lebih fatal keselahan mereka, ketika datang seorang utusan memberikan keterangan-keterangan yang jelas dari sisi Allah mereka orang-orang kafir menyatakan kami cukup mengikuti nenek moyang kami, maka sebab inilah saya menyatakan bahwa mereka sebenarnya mengenal Allah hanya sebatas nama yang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka.
KEKAFIRAN PENYEMBAH ALLAH KETIKA MENGINGKARI UTUSANNYA
Berdasarkan firman Allah dalam surat Yusuf ayat 40 yang saya kumandangkan tadi,
Artinya :
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan (sulton) tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. 12:40)
Ayat tersebut jelaslah menunjukkan bahwa sebenarnya orang-orang kafir menyangka bahwa mereka menyembah Allah padahal sebenarnya mereka hanyalah menyembah nama-nama yang mereka dapatkan dari nenek moyangnya, dikarenakan mereka tidak mengikuti Rasul yang didatangkan Allah.
Dalam hal keyakinan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai satu-satunya Tuhan yang harus di sembah telah disepakati oleh semua manusia terbukti dalam Al-Quran yang sudah saya bahas dalam bab awal meskipun dalam hal nama mereka berbeda dalam menyebutkannya, ada yang mengatakan: Allah, Ely, Yah We, Yang Widi dll.
Adapun yang mau penulis tegaskan adalah benarnya keyakinan dan kepercayaan mereka sebagai penyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa itu terbukti ketika mereka mau percaya dan taat (patuh) kepada utusan Allah yang datang kepada mereka pada setiap masa dan zamannya, sebagai contoh ketika mereka hidup dimasa Ibrahim AS. Benarnya mereka sebagai penyembah Allah ketika mereka mempercayai dan mengikuti Ibrahim AS karena Ibrahim adalah Utusan Allah ketika itu. Jikalau mereka tidak percaya dengan Utusan Tuhan tersebut bahkan menentangnya, berarti telah kafirlah mereka, meskipun mereka masih menyangka kalau yang mereka sembah Allah dan masih mengerjakan shalat. Tetapi sebenarnya shalat mereka sia-sia dan celaka.
Artinya :
“Shalat mereka di sekitar Baitullah itu tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.
(QS 8 : 35)
Artinya :
“Maka kecelakanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”.
(QS 107 : 4 dan 5)
Syarat mutlak keimanan mereka kepada Allah ketika mereka mau percaya dan mengikuti utusan yang datang kepada mereka sesuai dengan masa dan zamannya. Hal demikian dikarenakan setiap kali Allah mendatangkan Utusan, pastilah Rasul tersebut mengajak untuk menyembah Allah karena memang tidak ada Tuhan selain Dia. Untuk menyembah Allah, Rasul tersebut pastilah mengajak umatnya untuk mengikuti dan patuh pada dirinya karena bila tidak patuh pada Rasul berarti telah menentang Allah itu sendiri.
Artinya :
“(yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepadaNya dan taatlah kepadaku”. (QS 71 : 3)
Artinya :
Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata “Hai kaumku sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak Tuhan selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?”.
(QS 23 : 23)
Artinya :
Lalu kami utus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata), “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tiada Tuhan selain dariNya, maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepadaNya)”.
(QS 23 : 32)
Dari semua firman Allah tersebut menunjukkan semua Utusan Tuhan, mengajak untuk menyembah Allah dan mentaati dirinya (Rasul tersebut) karena ketika mereka taat pada Rasul, ketika itulah mereka telah taat pada Allah. Semua Utusan mengajak pada kaumnya untuk mengikuti jejak-Nya.
Artinya :
Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS 3 : 31)
PENENTANG RASUL ADALAH PARA ULAMA DAN PEMBESAR NEGRI
Sudah menjadi Sunnatullah kalau pembawa kebenaran pasti mempunyai lawan tanding yang tidak mengiginkan tegaknya kebenaran tersebut. Sebenarnya kalau kita mau mengambil pelajaran dari sejarah masa lalu, hal ini memang sudah tidak asing lagi. Semenjak Allah menciptakan Adam AS sebagai kehalifah (wakil) Allah dimuka bumi yang akan menjadi pemimpin,
Dia (Adam) sudah mempunyai musuh yaitu Iblis ,yang awalnya seorang pembesar dan `ulama di kalangan kaumnya (para malaikat), Iblis sebelum menentang kepada Allah dengan tidak tunduk kepada Adam awalnya adalah seorang `ulama, orang yang berilmu dan pembesar/pemimpin dari golongannya.
Status inilah yang awal mula membuat dia enggan dan menyombongkan diri untuk tunduk (Taslim) kepada pemimpin yang didatangkan oleh Allah. Walaupun akhirnya dia menyadari kalau dia telah kafir kepada Allah dia tetap merasa gengsi untuk tunduk (taslim) kepada Adam Khalifah Allah dimuka bumi.
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. Mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” .
(QS 2 : 30)
Dalam ayat ini di ceritakan sebelum Adam Khalifah Allah diciptakan sebagai wakil Tuhan sudah lebih dulu ada orang yang memang selalu memuji Allah dan mensucikan-Nya ketika itulah mereka para malaikat yang selalu membaca tahmid dan tasbih diuji oleh Allah dengan diciptakannya Adam sebagai Khalifah Allah, apabila mereka benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah tidak merasa sombong pasti mereka akan mau tunduk (taslim) kepada pemimpin yang didatangkan Allah, karena pemimpin yang di datangkan Allah itu datang dengan bukti dan keterangan yang nyata, dia dapat memberitakan/menerangkan nama-nama yang tidak dapat diketahui oleh para malaikat, karena selama ini malaikat hanya bisa mensucikan (bertasbih) dan memuji Tuhan. Dengan kemampuan Adam yang dapat menerangkan Nama-nama yang telah diajarkan Allah, seharusnya sudah sepantasnyalah para malaikat tunduk(taslim) padanya, akan tetapi bagi malaikat yang merasa lebih mulia dan lebik baik daripada pemimpin yang didatangkan Allah inilah yang akan mengingkari dan menentang khalifah Allah tersebut dialah IBLIS laknatullah yang telah kafir.
Artinya :
Dan (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah (tunduklah) kamu kepada Adam!” maka bersujudlah mereka kecuali Iblis , Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”.
(QS 2 : 34)
Artinya :
Allah berfirman, “Hai Iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” Iblis berkata, “Aku sekalai-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat yang kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.
(Q.S. 15 : 32 dan 33)
Artinya :
Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS 7 : 12)
Artinya :
“Iblis berkata, “Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”.
(QS 38 : 76)
Demikianlah perkataan pemimpin dari para malaikat yang akhirnya menjadi kafir, karena dia merasa lebih baik dari pada pemimpin yang didatangkan Allah. Perasaan yang merasa lebih baik inilah yang menyebabkan dia akhirnya enggan dan menyombongkan diri untuk tunduk taslim kepada khalifah Allah dan karena hal dan keadaan itulah dia menjadi kafir.
Himbauan penulis terkhusus kepada para ulama dan pembesar negri. Berhati-hatilah! Dengan predikat dan status saudara selama ini karena berdasarkan pelajaran dari masa lalu predikat saudara yang sebagai ulama dan pembesar negri lebih mendekatkan anda pada kekafiran. Selanjutnya saya akan sampaikan ayat-ayat Allah yang menceritakan pengingkaran pembesar-pembesar negeri kepada para Rasul agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir.
Artinya :
Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata”.
(QS 7 : 60)
Artinya :
Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta”.
(QS 7 : 66).
Artinya :
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri diantara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman diantara mereka, “Tahukah kamu bahwa Sholih orang yang diutus oleh TuhanNya?” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Sholih diutus untuk menyampaikannya. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”.
(QS 7 : 75, 76).
Artinya :
Pemuka-pemuka dari kaum Syu`aib yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami akan mengusir kamu, Hai Syu`aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami”. Syu`aib berkata “Dan apakah (kamu akan mengusir kami) kendatipun kami tidak menyukainya?”.
Pemuka-pemuka kaum Syu`aib yang kafir berkata (kepada sesamanya) “Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu`aib, tentu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang rugi”.
(QS 7 : 88, 90)
Artinya :
Pemuka-pemuka kaum fir`aun berkata, “Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai”.
(QS 7 : 109).
Artinya :
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, “Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia biasa seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina diantara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang berdusta”.
(QS 11 : 27)
Artinya :
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir diantara kaumnya menjawab, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bremaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi daripada kami dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami dengar (seruan yang seperti ini) pada masa nenek moyang kami dahulu”.
(QS 23 : 24)
Artinya :
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir diantara kaumnya dan mendustakan akan menemui hari Akhirat dan yang telah kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum dan sesungguhnya jika kamu sekalian menaati manusia seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar menjadi orang yang merug”i
. (QS 23 : 33, 34)
Berdasarkan kalam-kalam Allah diatas, Allah memberi peringatan kepada para ulama dan pembesar negri supaya dapat mengambil pelajaran karena ada pepatah mengatakan “Kancil tidak akan masuk dua kali pada lubang yang sama” artinya : Binatang saja tidak mau salah dua kali apalagi manusia yang dibekali oleh Allah akal dan pikiran, seharusnya lebih cerdas daripada binatang.
AJARAN PARA RASUL MENGAJAK PADA PERSATUAN DAN KESATUAN
Semua Rasul di utus oleh Allah SWT ke muka bumi ini bertujuan untuk mengajak pada persatuan dan menegakkan kebenaran serta keadilan, mereka mengajak semua manusia yang mau percaya kepadanya kepada Tuhan Yang Maha Esa ajakan Rasul kepada manusia itu dengan tidak memandang dari golongan dan kelas mana manusia tersebut, semuanya diajak kepada Tuhan yang satu, karena persamaan Tuhanlah yang dapat menyatukan manusia. Setiap Rasul yang diutus pastilah dengan bahasa kaumnya, agar kaumnya dapat memahami kalam-kalam Tuhan dan supaya Rasul tersebut dapat menerangkan ajaran-ajaran Tuhan baik berupa perintah atau larangan dengan terang dan jelas.
Artinya :
“Kami tidak mengutus seorang Rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa Lagi Maha Bijaksana”.
(QS 14 : 4)
Selanjutnya dalam tulisan ini saya kutip firman Allah yang menerangkan beberapa Tugas para Rasul terhadap umatnya.
1. Sebagai seorang saksi
Artinya :
“Sesungguhnya kami memutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan”.
(QS 48 : 8)
Artinya :
“Dan demikianlah kami telah menjadikan kamu, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rosul menjadi saksi atas perbuatan kamu. Dan kami tidak menetapkan qiblat yang menjadi qiblatmu sekarang, melainkan agar kami mengetahui (dengan nyata) siapa yang mengiktui Rasul dan siapa yang membelok. Dan sungguh (pemindahan) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu sesungguhnya Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kepada manusia”.
(QS 2 : 143)
2. Penyampai kalam-kalam Tuhan
Artinya :
Hai golongan jin dan manusia apakah belum datang kepadamu Rosul-rosul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, “Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir”.
(QS 6 : 130)
3. Sebagai permimpin di muka bumi
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfiram kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. Mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS 2 : 30)
Artinya :
Hai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) dimuka bumi, maka berikanlah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
(Q.S 38 : 26)
Artinya :
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajad, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaNya , dan sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang.
(Q.S. 6 : 165)
Artinya :
Kemudian kami jadikan kamu pengganti-pengganti (khalifah) di muka bumi sesudah mereka, supaya kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.
(QS 10 : 14)
Artinya :
“Lalu mereka mendustakanmu, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu”.
(QS 10 : 73)
Artinya :
Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir maka akibat kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambahkan kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah menambah kerugian mereka belaka.
(QS 35 : 39)
KE-QADIMAN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Al-quran merupakan sebuah kitab/ketetapan yang diturunkan Allah kepada Nabinya Muhammad dengan perantaraan malaikat-Nya (Jibril) untuk disampaikan kepada umatnya. Semua ketetapan yang terdapat dalam Al-quran merupakan sebuah kepastian yang telah terjadi, sedang terjadi dan pasti akan terjadi, artinya semua ayat Al-quran benar adanya yang tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya, petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Al-quran merupakan sebuah ketetapan yang qadim, yang berlaku kapan saja baik waktu dulu sekarang maupun akan datang.
Artinya :
Demikian itu kitab (Al-Qur`an) tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi orang yang bertaqwa
. (QS 2 : 2)
Artinya :
Segala puji bagi Allah yang telah menurunakan kepada hambanya al-kitab (Al-Qur`an) dan Dia tidak mengadakan penyimpangan di dalamnya sebagai bimbingan yang lurus untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal sholeh bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.
(QS 18 : 1, 2)
Artinya :
Dan Kami turunkan (Al-Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
(QS 17 : 105)
Wajib bagi semua manusia yang mengatakan beriman kepada Allah untuk percaya pada Al-Qur`an karena Al-quran merupakan kalam Allah/ucapan Allah itu sendiri bahkan kalau ada diantara manusia yang tidak percaya pada Al-Qur`an dan berusaha mendebatnya, sebenarnya dialah orang-orang kafir yang nyata.
Artinya :
Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir…….
(QS 40 : 4)
Berikutnya saya akan jelaskan beberapa sikap orang-orang kafir ketika mendengarkan Al-quran,
Artinya :
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami , Ia berkata (ini adalah) dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala.
(QS 68 : 15)
Artinya :
Dan apabila dibacakan dihadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah apakah akan aku kabarkan kepada kamu yang lebih buruk dari pada itu, yaitu neraka? Allah telah mengancamkannya pada orang-orang yang kafir dan neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
(QS 22 : 72)
Artinya :
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata orang-orang yang tidak mengharapkan pertamuan dengan kami berkata, “Datangkanlah Al-Qur`an yang lain dari ini atau gantilah dia”. Katakanlah, tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siska hari yang besar.
(QS 10 : 15)
Begitulah Allah menceritakan reaksi orang-orang kafir ketika dibacakan ayat-ayat Allah, ada yang mengatakan kalam Al-Quran itu hanya dongengan orang-orang dulu, ada lagi yang ketika dibacakan Al-Quran dia menyuruh kepada orang yang membacanya untuk di ganti. Seharusnya orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah mendengar dan mengindahkan Al-Quran ketika di baca agar mereka mendapat Rahmat dari Allah SWT.
Artinya :
Dan apabila dibacakan Al-Qur`an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
(QS 7 : 204)
NUBUAT PEMIMPIN AKHIR ZAMAN
Segala sesuatu yang ada didunia ini pasti mengalami kehancuran karena yang demikian itu merupakan hukum alam atau Sunnatullah yang sudah di tetapkan oleh Tuhan itu sendiri tidak terkecuali keadaan suatu umat juga mempunyai batas waktu kehancuran (ajal).
Artinya :
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat pula memajukannya.
(QS 7 : 34)
Artinya :
Katakanlah, “aku tidak berkuasa mendatangkan kemudorotan dan tidak pula kemanfaatan kepada diriku melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukannya.
(QS 10 : 49)
Setiap umat pasti mengalami proses alamiah berupa masa pertumbuhan lalu masa perkembangan kemudian masa kemajuan/kejayaan lalu masa kemunduran bahkan sampai masa kehancuran. Itulah yang kita sebut dengan istilah sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu yang berupa masa pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, kemunduran dan kehancurannya. Yang mana sejarah itupun akan terulang kembali seperti tak ubahnya sebatang pohon dia pasti mengalami masa pertumbuhan, perkembangan, besar, tua dan akhirnya mati. Demikian pulalah hal yang sama akan terjadi pada setiap ajaran-ajaran yang dibawa oleh para Rasul. Karena sebenarnya manusia dulu adalah umat yang satu kemudian berpecah belah lalu Allah mendatangkan seorang Rasul kembali untuk mendamaikan dan menyatukan tentang apa yang mereka perselisihkan selama itu.
Artinya :
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan diantara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
(QS 10 : 19)
Artinnya :
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan) maka, Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu melainka orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab yaitu telah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendaknya dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendakinya pada jalan yang lurus
(QS 2 : 213)
Awalnya manusia adalah umat yang satu dipimpin oleh seorang Rasul kemudian setelah Rasul tiada dan bersamaan dengan bergulirnya waktu lambat laun akhirnya merekapun berselisih, sampai Allah kembali mendatangkan seorang Rasul untuk mendamaikan tentang apa yang mereka perselisihkan. Jadi datangnya Rasul kepada mereka sebagai wasit (penengah) dan menjelaskan kepada mereka tentang kebenaran yang sesungguhnya serta mendamaikan apa yang mereka perselisihkan. Namun sedikit sekali dari mereka yang mau percaya kebanyakan dari mereka ragu-ragu bahkan yang lebih banyak lagi mengingkari, ada kesalahan yang sangat fatal dilakukan oleh orang-orang kafir yaitu : ketika seorang Rasul hidup berada ditengah-tengah mereka, sikap mereka selalu mengingkari dan menentang Rasul tersebut, namun bila Rasul tersebut telah tiada baru mereka mempercayainya bahkan memuja-mujanya seperti layaknya memuja Tuhan. Na’ujubilah min zalik
Artinya
Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata, Allah tidak akan mengirim seorang Rasul pun setelahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.
(QS 40 : 34)
Artinya :
Mereka menjawab, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.
(QS 36 : 15)
Dikarenakan sikap dan perbuatan mereka yang sangat berlebihan kepada Rasul yang telah tiada inilah yangmenyebabkan mereka membatasi kekuasaan Allah dengan mengatakan “ Tidak mungkin Allah mendatangkan Rasul lagi setelahnya”. Padahal Allah senantiasa maha berkuasa dan berkehendak. Dan sikap mereka itu jugalah yang menyebabkan mereka tak percaya ketika datang Rasul sebagai pengganti dari Rasul yang telah tiada. Padahal ketika Rasul yang awal hidup mereka juga tak percaya dan ragu-ragu. Demikianlah hal dan keadaan orang-orang kafir ketika datang seorang Rasul yang iapun sebenarnya membenarkan Rasul-Rasul yang sebelumnya. Hal dan keadaan ini juga terjadi ketika datangnya Pemimpin Akhir Zaman yaitu Pemimpin yang memberi petunjuk (Iman Mahdi)
Artinya :
Dan ketika Isa putra Mariam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Allah kepadamu membenarkan kitab yang sebelumku dari Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rosul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad maka tak kala ia datang kepada mereka dengan keterangan dengan membawa keterangan yang nyata mereka berkata, ini adalah sihir yang nyata”.
(QS 61 : 6)
Rasul sebelumnya(Isa as.) mengatakan akan datang Rasul setelah ku yang namanya :Ahmad” kelau kita perhatikan kata Ahmad ( ) ini merupakan isim Tafdhil ) dari kata Hamida ( ) yang bermakna terpuji/baik berarti Ahmad artinya yang lebih terpuji/lebih baik.
Jadi Rasul yang datang setelah Rasul yang sebelumnya (dalam hal ini Isa Ibnu Maryam AS) orang pilihan Allah yang menurut pandangan Allah Ia merupakan orang yang paling baik dan terpuji diantara kaumnya. Sehingga Allah memilihnya untuk mengemban amanah Allah yaitu Muhammad SAW.
Perlu saya jelaskan bahwa perkataan Isa Ibnu Maryam, ini juga diucapkan oleh Nabi Muhammad 14 abad yang lalu artinya : “akan datang Rasul setelah ku yang namanya “lebih terpuji” tapi maka ketika ia datang kepada mereka dengan keterangan yang jelas mereka berkata : ini sihir yang nyata.
Berikut ini saya sampaikan beberapa nubuah (pemberitaan) dari hadits mengenai pemimpin di akhir zaman :
Hadits I
Artinya :
Dari Asim dari Zir, dari Abdullah, dari Nabi SAW bersabda : “ seandainya waktu dunia ini hanya tersisa satu hari pasti Allah akan memanjangkan (melamakan) hari itu sampai Allah membangkitkan seorang lelaki dari golonganku atau dari ahli baitku yang namanya sesuai dengan namaku dan nama bapaknya sesuai dengan nama bapakku.
(H.R. Muslim, As-Tirmidji, Abn Daud, Kitab Mahdi)
Penjelasan :
Didalam hadist tersebut Nabi bersabda “seandainya dunia ini tinggal sehari pasti Allah akan panjangkan hari itu sampai Allah membangkitkan seorang lelaki dari golonganku atau ahli baitku”.
Maksudnya adalah : dunia ini tidak akan hancur (qiamat) sebelum datangnya lelaki dari golongan nabi yang akan menegakkan keadilan di dunia ini. “namanya sesuai dengan namaku dan nama bapaknya sesuai dengan nama bapakku” maksud upacapan nabi seperti ini menurut penulis “bahwa pemimpin yang datang berpredikat sama dengan nabi yaitu muhammad Rasulullah”. Untuk membahas hal ini mari kita lihat kalam Allah surat Al-Ahzab ayat 40,
Artinya :
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup (Khatam) nabi-nabi (para pembawa berita) dan adalah Allah maha mengetahui segala sesuatu.
(QS 33 : 40)
Menurut ayat ini Muhammad itu bukan bapak dari salah satu anak laki-laki di antara kamu akan tetapi utusan Allah artinya : Muhammad Rasululllah itu bukan bentuk fisik, jasad atau lahiriyah akan tetapi merupakan hakikat, isi, jiwa atau Ruh dari raga Muhammad bin Abdullah. Khataman Nabiyin artinya yang menyetempel/menyegel para pembawa berita atau jika khatam di baca khatim berarti : penyetempel/penyegel/pengesah para pembawa berita. Jadi, Muhammad itu utusan Allah dan penyegel/pengesah para pembawa berita. Jadi Muhammad Rasulullah tidak pernah mati dia hidup selamanya karena yang mati hanyalah raganya/jasadnya, sedangkan isinya hakikatnya adalah tetap hidup di dalam jiwa orang-orang yang memperjuangkan kebenaran.
Artinya :
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya.(QS 2 : 154)
Hadis II
Artinya :
Dari Abi Nadhroh, dari Abi Sa’id Al-Khudry berkata : bersabda Rasulullah SAW : “Al-Mahdi itu dari golongan ku, lebar keningnya, mancung hidungnya, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia pernah dipenuhi dengan kezaliman. Dia akan memerintah selama tujuh tahun”
(H.R. Abu Daud, Muslim, At-Tarmidji)
Penjelasan :
Ucapan nabi yang mengatakan “Al-Mahdi dari golonganku” maksudnya : Al-Mahdi itu merupakan orang yang membawa ajaran seperti diajarkan oleh Rasulullah yaitu untuk menciptakan perdamaian keadilan di dunia sebagai Rahmat untuk semesta alam
Artinya :
Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) Rahmat bagi semesta alam.
(QS 21 : 107)
“Lebar keningnya dan mencung hidungnya” maksudnya, Al-Mahdi merupakan orang yang mempunyai wawasan yang luas dan dapat memahami pendapat orang lain, serta dapat memprediksi kejadian-kejadian yang akan terjadi di kemudian hari, kemudian hadis tersebut menceritakan dia akan menegakkan keadilan di mukabumi, menurut penulis keadilan hanya dapat ditegakkan oleh orang yang berwawasan luas bisa menerima pendapat orang lain tidak mau menang sendiri atau dengan kata lain tidak berpandangan dengan sebelah mata.
Hadist III
Artinya :
Dari Abi Ashaq berkata : berkata Ali dan ia sedang memandang anaknya Hasan lalu ia berkata : “sesungguhnya anakku ini pemimpin sebagaimana nabi SAW menyebutkan padanya dan akan lahir dari sulbinya seorang lelaki yang dinamakan dengan nama Nabi kalian SAW dia menyerupai padanya dalam masalah akhlak (budi pekerti) dan tidaklah ia menyerupai pada nabi dalam masalah rupa (kejadian)”. kemudian Ali menceritakan qisah dia akan menegakkan keadilan di dunia.
(H.R. Abu Daud, Muslim, At-Tarmidji).
Penjelasan :
Ucapan Ali yang menyatakan “seorang lelaki yang dinamakan dengan nama Nabi kalian SAW”. Maksudnya : dia akan mendapat nama sama seperti dengan nama Nabi kalian di karenakan akhlaknya menyerupai akhlak Rasulullah walawpun dalam bentuk fisiqnya atau rupanya mereka berbeda.
Hadist IV
Artinya :
Dari Hilal ibnu Amr berkata : “Aku mendengar Ali berkata. Bersabda Nabi SAW akan keluar seorang lelaki dari belakang sungai di katakan padanya “Haris Ibn Harras” (Penanam anak lelaki yang banyak menanam) didepannya ada lelaki yang dikatakan padanya “Mansur” (orang yang menolong) yang akan menempatkan dia pada keluarga Muhammad sebagaimana orang Qurayis menepatkan pada Rasulullah SAW. Wajib bagi setiap orang yang beriman untuk menolongnya atau Ali berkata : untuk mematuhinya.
(H.R. Abu Daud, Muslim, At-Tarmidji).
Penjelasan :
“Akan keluar lelaki dari belakang sungai” menurut penulis maksudnya : keberadaan Al-Mahdi sudah jauh dari negara Arab yang di karenakan keturunan nabi terus berkembang kewilayah-wilayah lain termasuk Indonesia bersamaan dengan masa yang begitu lama sehingga Al-Mahdi pun sudah tidak seperti orang Arab, inilah yang dikatakan nabi “akan keluar lelaki dari belakang sungai”.
“Dikatakan padanya “Haris bin Harras”. Dalam kamus Bahasa Arab Indonesia karangan Prof. Dr. Mahmud Yunus arti Haris adalah seorang penanan/peladang maksudnya Al-Mahdi adalah orang yang selalu menanamkan pelajaran-pelajaran/ilmu-ilmu kepada para pengikutnya agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
“Didepannya ada seorang lelaki yang dikatakan padanya Mansur (orang yang menolong) yang akan menempatkan dia pada keluarga Muhammad sebagaimana orang-orang menempatkan Rasulullah SAW. Maksudnya : Al-Mahdi mempunyai para pengikut yang siap menolongnya dan berada di garis depan dalam memperjuangkan kebenaran yang dibawa oleh Al-Mahdi, mereka para pengikut Al-Mahdi akan mengembalikan kedudukan Al-Mahdi kepada kedudukan keluarga Muhammad seperti orang-orang Qurayis yang memperjuangkan kedudukan Rasulullah SAW.
KEBENARAN MUHAMMAD ZUBIR IBN AMIR ABDULLAH AL-JABIR SEBAGAI PEMIMPIN AKHIR ZAMAN
Berbicara tentang sebuah kebenaran kalau kita tanyakan kepada manusia maka hasilnya relatif tergantung dari sudut mana manusia tersebut memandangnya. Maka kebenaran mutlak adalah kebenaran yang datang dari Tuhan. Maka tidak bisa tidak, untuk mendamaikan semua perselisihan atau perbedaan yang terjadi. Tuhan harus mendatangkan Utusannya kembali didunia ini yang semua itu bertujuan untuk mendamaikan dunia karena sebenarnya manusia adalah dari Tuhan yang Satu. Namun ketika datangnya Utusan tentu selalu ada yang mengingkarinya seperti yang saya kisahkan pada bab sebelumnya.
Dalam kali ini, saya akan jelaskan kebenaran kalam Tuhan yang di kumandangkan oleh Muhammad Zubir Ibn Amir Abdullah Al-Jabir seorang lelaki yang mengumandangkan kalam-kalam Tuhan di akhir zaman ini, saya termasuk bagian dari orang-orang yang telah percaya kepadanya sebagai pemimpin yang dijanjikan Allah dan Rasul di akhir zaman ini. Dialah yang menjadi saksi dua kalimat syahadat yang saya ucapkan ketika saya menundukkan diri kepada Allah, didepannyalah saya ucapkan “Asyhadu alla ilaha illallah wa asyahadu anna muhammadarrasulullah” yang artinya “aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah”.
Adapun keyakinan saya kepadanya sebagai pemimpin akhir zaman yang didatangkan Allah kepada saya berawal dari perjumpaan saya dengan beliau di sebuah masjid di kota Medan . Ketika itu, hari Minggu tanggal 2 April 2006, saya mengikuti ta’lim di masjid Al-Mubaroq. Tiba-tiba ketika itu datanglah seorang lelaki tak dikenal berpakaian serba putih memasuki masjid dengan didampingi seseorang lelaki yang menjadi mengikutnya. Semua mata ketika itu tertuju padanya begitu pula saya. Tak lama kemudian dia pun meminta izin kepada panitia ta’lim untuk menyampaikan sebuah berita berupa kalam-kalam Tuhan yang telah diamanahkan Allah kepadanya untuk disampaikan kepada semua makhluk. Akhirnya panitia pun memberinya waktu sekitar 10 menit setelah sholat magrib utnuk mengumandangkan berita tersebut. Berikut ini ucapannya yang dapat saya ingat ketika itu:
“Assalamu alaikum wr.wb
Dialah yang telah mengutus pada utusanNya dengan petunjuk dan agama yang hak untuk memenangkannya mengalahkan seluruh agama yang ada walaupun orang-orang yang menyekutukan itu benci. Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad utusan Allah. Adapun selanjutnya. “Hai orang-orang yang beriman taqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan menundukkan diri (Taslim)”, kemudian dia mengumandangkan surat An-Nisa Ayat 59.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan Pemimpin diantara kamu….
(QS 4 : 59)
Kemudian ketika itu dia menerangkan kepada khalayak ramai pengertian dan ayat tersebut dengan menyatakan terkekatnya Allah, Rasul dan pemimpin diantara kamu itu bukan tiga melainkan satu jua adanya, maksudnya benarnya kamu taat kepada Allah yang tidak seumpama dengan sesuatu itu terbukti ketika datangnya utusanNya yang menyampaikan ayat-ayat Tuhan kepadamu dengan terang dan jelas, lalu kamu mau taat padanya berarti benar kamu telah taat pada Allah. Tetapi kalau kamu menentangnya berarti kamu telah menentang Allah Tuhan langit dan bumi. Kemudian benarnya kamu taat pada Rasul tersebut ketika datang pemimpin yang diantara kamu yang diapun akan mengumandangkan kalam-kalam Allah kepadamu, ketika kamu mau menerimanya dan percaya kepadanya berarti kamu telah menerima dan percaya kepada Rasul yang utusan Allah. Tetapi kalau kamu mendustainya dan menyombongkan diri kepada pemimpin yang didatangkan Allah kepadamu mungkin oleh karena dia tidak sesuai dengan keinginanmu ataupun karena alasan lain berarti kamu pun telah mendustai Rasul dan Allah itu sendiri, karena hakikatnya Allah Rasul dan pemimpin diantara kamu itu bukan tiga melainkan satu jua adanya. Lalu dia mengatakan “Pemimpin yang saya maksud bukan pemimpin yang kamu pilih namun pemimpin yang di datangkan Tuhan yang dia datang dengan keterangan-keterangan dan kalam-kalam Tuhan yang jelas maka “ikutilah ia!”, lalu ia mengatakan kepada khalayak ramai ketika itu “Pemimpin telah datang di kota Tuan-tuan”, kemudian setelah dia menerangkan kalam Allah surat An-Nisa ayat 59 tersebut diapun menyerukan kembali kepada orang-orang yang telah percaya untuk menolongnya dijalan Allah dengan membacakan kalam Allah sebagi berikut :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman jadilah kamu penolong-penolong agama Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia “siapakah yang menjadi penolong-penolong ku (untuk menegakkan agama) Allah” tentang pengikut-pengikut setia itu berkata “Kamilah penolong-penolong agama Allah” lalu segolongan dari bani Israil beriman dan sebagian yang lain kafir maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka lalu, mereka menjadi orang-orang yang menang.
(QS 61 : 14)
Selelah dia selesai berbicara saya pun segera mendekatinya dan menanyakan tempat tinggalnya lalu ia pun memberi tahu alamatnya dengan jelas yaitu : Jl. Khaidir No. 1 lk. 15 Pabrik Papan Kecamatan Pekan Labuhan Kotamadya Medan .
Ternyata setelah saya pahami pengertian kalam Allah surat An-Nisa ayat 59 yang dijelaskannya tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut :
Abu salamah Ibn Abdurrohman sesungguhnya ia mendengar Abu Hurairoh sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang taat padaku maka sungguh dia taat pada Allah dan barang siapa yang menentang aku maka sungguh ia telah menetang Allah dan barang siapa yang taat pada pemimpinku maka sungguh dia telah taat padaku dan barang siapa yang menentang pemimpinku, maka sungguh ia telah menentang padaku”.
(H.R. Bukhori Kitab Al-Ahkam)
\ Saya pun pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah yang mengatakan bahwa pemimpin akhir zaman telah datang di Indonesia dengan di tandai banyaknya musibah yang melanda Indonesia . Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Qashash ayat 59.
Artinya :
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus di ibukota itu seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat kami pada mereka dan tidak pernah pula kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezoliman”
(QS 28 : 59)
Kalau kita perhatikan ayat Allah tersebut jelaslah peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia mulai dari gempa bumi, Tsunami di Aceh, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran, tenggelamnya kapal laut, hilangnya pesawat Adam Air, lumpur panas di Sidoarjo dan banyak lagi musibah lain yang memakan jutaan korban jiwa, ini semua menunjukkan telah datangnya pemimpin akhir zaman di Indonesia.
Negara Indonesia merupakan wilayah pilihan Allah, seperti perkatan Rosulullah dalam hadis ke-III yang saya jelaskan dalam Bab “Nubuat Pemimpin Akhir Zaman” yang saya terangkan sebelumnya, yang mana Nabi bersabda “akan datang seorang lelaki dari belakang sungai ( ) Menurut penulis yang dimaksud Nabi “Belakang Sungai” adalah Indonesia. Keyakinan penulis bertambah kuat ketika melihat posisi Pendopo (tempat berkumpul) para pejuang-pejuang Agama Allah yang di pimpin oleh Muhammad Zubir Ibnu Amir Abdullah menghadap ke utara yang terbuat dari papan dan paku sesuai dengan gua Ashabul Kahfi dan Kapal Nabi Nuh yang di nubuatkan (diberitakan) dalam Al-Qur`an.
Artinya :
Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka sebelah kanan dan bila matahari itu terbenam condong kesebelah kiri sedang mereka berada di tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran Allah). Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkanNya maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
(QS. 18 : 17)
Artinya :
Dan Kami angkat Nuh keatas bahtera yang terbuat dari papan dan paku
(Q.S. 54 : 13)
HIMBAUAN KEPADA MANUSIA UNTUK MERAPATKAN DAN
MELURUSKAN BARISAN DIBELAKANG PEMIMPIN
YANG DIDATANGKAN ALLAH
Setelah penulis benar-benar yakin dan percaya bahwa Muhammad Zubir Ibn Amir Abdullah Al-Zabir adalah sosok pemimpin yang dijanjikan oleh Rasul dan Allah yang akan memimpin dunia dan akhir zaman ini, maka penulis pun mengadakan janji setia (Bai`at) kepadanya untuk siap berjuang bersamanya dalam mengumandangkan kalam-kalam Tuhan dan mengajak kepada semua manusia pada Tuhan Yang Maha Esa ketika itu diapun membacakan firman Allah yang beralamat dalam Surat Al-Fath ayat 10 kepada saya,
Artinya :
Bahwa sanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah diatas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa yang menempati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
(Q.S. 48 : 10)
Setelah saya memahami ayat tersebut, langsung saya menjabat tangannya dan di depan dialah saya mengungkapkan dua kalimat syahadat sebagai bukti bahwa saya telah percaya kepada Muhammad utusan Allah, setelah itu diapun mengatakan kepada saya bahwa kamu dan aku hakikatnya telah SATU, kamu adalah aku dan aku adalah kamu, tidak terlebih mulia aku daripada kamu dan tidak terlebih mulia pula kamu daripada aku. Kita telah satu dalam tali (ikatan) Allah. Lalu dia perintahkan untuk menyampaikan Berita Besar (An-Naba’) ini kepada semua orang yaitu Berita tentang datangnya pemimpin Akhir Zaman, dia mengatakan “orang yang percaya kepada kamu berarti telah percaya kepadaku meskipun ia tidak pernah melihat aku, karena kamu dan aku hakikatnya adalah SATU. Begitu pula orang yang mengingkari kamu tentang Berita ini berarti ia telah mengingkari aku meskipun ia tak pernah mengenal akan aku, dia katakan : “sampaikanlah yang kamu tau dari aku walaupun sepotong ayat”. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan kepada semua manusia untuk bersatu dan menerima pemimpin yang didatangkan Allah, “Wahai kaumku terimalah orang yang mengajak kepada allah dan percayalah kepadanya”.
Artinya :
Hai kaum kami terimalah seruan orang-orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada Nya niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
(Q.S. 46 : 31)
Janganlah kita menyombongkan diri kepadanya karena Allahlah yang telah mengutusnya dan Allah pulalah yang membekalinya dengan petunjuk dan aturan-aturan yang benar melalui kalam-kalamNya. Janganlah pula kita seperti orang-orang kafir yang terdahulu yang menyombongkan diri karena utusan Allah yang datang tidak sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka berusaha untuk mengusirnya atau membunuhnya.
Artinya :
Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan alkitab (taurat) kepada Musa dan kami telah menyusulinya (berturut turut) sesudah itu dengan Rasul-Rasul dan telah kami berikan bukti-bukti kebenaran pada Isa putra Maryamdan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh maka beberapa orang (diantara mereka) kamu didustakan dan beberapa orang yang lain kamu bunuh?
(Q.S. 2 : 87)
Dan janganlah seperti Iblis yang kafir hanya dia merasa lebih baik dari pada khalifah yang didatangkan Allah. Hal itulah yang menyebabkan dia enggan dan menyombongkan diri dan akhirnya menjadi kafir.
Artinya :
Allah berfirman : “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
(Q.S. 7 : 12)
Terimalah ia dengan tangan kanan sebagai lambang kita telah menerima kitab dengan tangan kanan. Seandainya penduduk negeri ini mau percaya dan tunduk padanya pasti Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi.
Artinya :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(Q.S. 7: 96)
Tetapi apabila kita mendustakannya dan menyombongkan diri kepadanya pasti Allah akan mendatangkan azabnya yang lebih besar lagi
Artinya :
Tidaklah Kami mengutus seorang Nabipun kepada suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari diwaktu mereka sedang tidur?. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka diwaktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
(Q.S. 7: 94,97,98,99)
Demikianlah Beirta Besar ini yang bisa saya terangkan dengan tulisan, semoga kita dapat bersatu dalam tali Allah dan merapatkan serta meluruskan barisan di belakang pemimpin yang didatangkan Allah, “Muhammad Zubir Ibn Amir Abdullah Al-Jabir”, Dialah Al-Mahdi yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW di tanganyalah keadilan akan ditegakkan di dunia ini.
UPAYA DAJJAL DAN BALA TENTARANYA DALAM
MENYESATKAN MANUSIA
Dajjal adalah sosok yang akan menjadi musuh Al-Mahdi di dalam menegakkan kebenaran. Dajjal telah hadir dan telah menabur fitnahnya sebelum kedatangan Al-Mahdi seperti layaknya Iblis sebelum kedatangan Adam sebagai khalifah Allah, Iblis lebih terdahulu ada dari pada Adam, dia lebih dulu bertasbih dan memuji Allah. Begitu pula cerita Musa. Sebelum Musa menjadi utusan Allah, fir`aun telah berkuasa terlebih dulu. Di akhir zamanpun Kisah itu akan terulang kembali. Dajjal secara bahasa berarti pembohong. Sebelum kedatangan Al-Mahdi, dia sudah menebarkan ajaran-ajarannya yang semua itu ia persiapkan untuk menentang ajaran Al-Mahdi. Diantaranya dia mengatakan bahwa tidak boleh sujud (patuh) kepada manusia, padahal ini adalah perkataan Iblis.
Artinya :
Iblis berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
(Q.S. 15:33)
Ini semua di ajarkannya agar ketika datang Al-Mahdi yang mengumandangkan dalam-kalam Tuhan, manusia tidak mau tunduk dan mengikuti Al-Mahdi. Padahal ketika manusia itu menentang utusan Allah berarti ia telah menentang Tuhan itu sendiri. Maka berhati-hatilah wahai manusia jangan sampai kalian menjadi bala tentara Dajjal, karena kalau hal itu terjadi maka kalian akan mendapatkan siksa Allah di dunia dan akhirat.
Artinya :
Akan tetapi, aku hanya menyampaikan peringatan-peringatan dari Allah dan RisalahNya dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya baginya neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S 72 : 23)
Dajjal dapat dikenali oleh orang-orang yang telah beriman kepada Al-Mahdi karena Dajjal berpandangan sebelah mata (picek) dan di jidadnya tertulis kalimat “kafir”.
Artinya :
Dari Qatadah berkata : Aku mendengar Anas Ibn Malik dia bercerita dari nabi SAW : “Tidak di utus seeorang Nabipun kecuali pasti dia memberi peringatan pada umatnya tentang Dajjal yang picek (buta sebelah) lagi pendusta. Ketahuilah sesungguhnya dia picek dan Tuhanmu tidaklah picek, dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis “Kafir”. (HR. Abu Daud, Muslim, Al-Tirmidji, Bab Dajjal).
Penjelasan
Dari Hadits di atas jelaslah bahwa setiap Nabi pasti memberi peringatan atau menakut-nakuti umatnya akan kehadiran Dajjal yang picek (Berpandangan dengan satu mata) dan Pendusta karena Dajjal inilah yang menentangnya dan mencegahnya dalam mengumandangkan kalam-kalam Tuhan dan menegakkan kebenaran. Dajjal hanya dapat dikenali oleh orang-orang yang beriman saja, jadi untuk dapat mengenali Dajjal agar terhindar dari fitnah-fitnahnya dan menjadi pengikutnya, berimanlah pada pemimpin yang didatangkan Allah di akhir zaman ini.
PENUTUP
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kekuatan pada penulis untuk menyelesaikan buku ini. Semua ini penulis lakukan hanya semata-mata bertujuan untuk mengungkapkan dan menerangkan kebenaran yang telah didatangkan Allah kepada penulis lewat RasulNya. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari buku ini :
– Allah adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi
– Orang-orang yang awalnya menyembah Allah akan menjadi kafir ketika menentang Rasul yang didatangkan Allah
– Semua Rasul yang didatangkan Allah mengajak pada Tuhan Yang Esa
– Al-Qur`an merupakan sebuah ketetapan yang terjadi kapan saja, baik waktu dulu, sekarang dan akan datang dan selalu menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran
– Al-Mahdi adalah pemimpin akhir zaman yang berasal dari golongan Nabi atau dari ahli bait Nabi SAW.
– Muhammad Zubir ibn Amir Abdullah Al-Zabir adalah pemimpin akhir zaman yang dijanjikan Rasulullah SAW untuk menegakkan keadilan didunia
– Dajjal si Pendusta akan dapat di kenali oleh orang-orang yang beriman.
Demikianlah kesimpulan dari buku ini yang bisa penulis sampaikan. Semoga Allah memberi manfaat dan keberkahan dalam tulisan ini. Amin. Apabila ada kesalahan dalam tulisan ini kepada Allah saya mohon ampun dan kepada pembaca saya mohon maaf. Karena sebenarnya kepada penulis semata-mata hanya diperintahkan untuk menyampaikan.
Artinya :
Kemudian jika mereka mendebat kamu. Maka katakanlah “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi alkitab dan kepada orang-orang yang Ummi, “Apakah kamu mau masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiabn kami hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah maha melihat akan hamba-hambaNya.
(Q.S 3:20)
Akhirul kalam Assalamu`alaikum Wr.Wb.
DAFTAR PUSTAKA
– Al-Qur`anul Karim
– Abu Isa Muhammad Ibn Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Toha Putra, Semarang .
– Abu Daud Sulaiman Ibn Asyas, Sunan Abu Daud Darul Fikri, Beirut , Lebanon .
– Bukhori, Sohih Bukhori, Darul Fikri, Beirut , Lebanon , 1981
– Muslim, Sohih Muslim, Darul Fikri, Beirut , Lebanon , 1981.
– Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, PT. Hidakarya Agung, Jakarta .

No comments:

Post a Comment