Saturday, 11 February 2017

LA ILAHA ILLA ANA

LA ILAHA ILLA ANA
Allah ada di sini! Yang menutup dan membuka hati kita. Jika Allah menghendaki terbuka dan memperkenalkan dirinya; ia berkata: Innani Ana Allah, la ilaha illa Ana, fa'budni! Inilah Aku bernama ALLAH tidak ada tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku.
Ia mengenalkan dirinya yang ghaib tak terlihat oleh mata, tak terlukis dalam fikiran. Allah mengatakan Aku meliputi segala sesuatu, Aku lebih Nyata daripada CiptaanKu, KekuasaanKu lebih kelihatan daripada Yang Aku Kuasai.
Perhatikan Nafasmu dan seluruh alam semesta masuk dalam KuasaKu! Ya.. Kita sudah faham soal ini, soal ilmu makrifat yang sering kita dengar. Tapi di saat kita duduk sekarang, kita hanya faham ada Allah di sini, tetapi hati kosong, tidak merasakan apa-apa.
Inilah konflik kita sekarang. Kita hanya sibuk berzikir tetapi tidak merasakan interaksi antara kita dengan Allah. Kita tidak merasakan sentuhan sakinah, kita tidak mengetahui sambutan, kita tidak merasakan kedahsyatan kebersamaan denganNya.
Ya... Hijab itu sangat tebal. Jika ini yang terjadi kepada kita. Tidak mengapa. Duduklah di sebalik hijab yang tebal itu: seolah kita berada di sebalik dinding yang sangat kukuh! Kita tidak dapat membayangkan seperti apa di sebalik dinding itu, tetapi kita yakin Dia ada di sebalik itu.
Berbisiklah... Wahai tuhanku aku ingin mengenal-Mu, tetapi aku tidak mampu, aku dekat dengan-Mu tetapi aku tidak mampu menjangkau-Mu.
Diamlah di perbatasan ini sambil berbisik merendahkan suara menyebut Nama Allah.
Tunggulah dengan sabar sampai Allah yang akan membuka hijab memperkenalkan diri-Nya.
Dzun Nun Al-Mishri berkata; Aku kenal Allah oleh Allah sendiri! Ya... Kita hanya duduk diam menunggu hak Allah memperkenalkan diri, kita hanya disuruh diam menunggu disingkapkan keberadaan Allah dengan nyata. Jika ini terjadi, keadaan kita akan seperti kenyataan sedang bertemu dengan Allah.
Suasananya tidak seperti yang kita rasakan selama ini. Kita benar-benar merasakan kebersamaan, sebagaimana digambarkan oleh Saidina Abu bakar ketika bersama Allah di Gua Tsur. Kita merasakan keadaan itu benar-benar ada secara nyata. Bukan pengetahuan yang selama ini kita rasakan. pengetahuan ini benar-benar menyingkap ketertutupan keberadaan Allah selama ini.
Roh kita tembus melampaui seluruh hijab yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata. kita hanya tahu yang bukan tahu seperti orang yang tidak tahu.
Allah ada! Rohku merasakan keberadaan-Nya, dapat berinteraksi dan merendahkan diri di hadapannya memohon keampunan. Sunggguh keadaan yang tidak dapat diciptakan, kecuali Allah yang membukanya. Amiin²

No comments:

Post a Comment