(Risalah Al-Maqoshid fit Tauhid wal Ibadah wa Ushulut Tasawwuf halaman : 20, Imam Nawawi)
.
Al-Allamah al-Hafidz Ibnu Hajar al-Haitami berkata :
ﺇﻳﺎﻙ ﺃﻥ ﺗﻨﺘﻘﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﺎﺩﺓ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ : ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺣﻴﺚُ ﺃﻣﻜﻨﻪ ﻋﺪﻡ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﺎﺩﺓ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻧﻔﻌﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻤﻌﺎﺭﻓﻬﻢ، ﻭﺃﻓﺎﺽ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﻮﺍﺳﻄﺔ ﻣَﺤﺒﺘَّﻨﺎ ﻟﻬﻢ ﻣﺎ ﺃﻓﺎﺽ ﻋﻠﻰ ﺧﻮﺍﺻِّﻬﻢ، ﻭﻧﻈﻤﻨﺎ ﻓﻲ ﺳﻠﻚ ﺃﺗﺒﺎﻋﻬﻢ، ﻭﻣَﻦَّ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺴﻮﺍﺑﻎ ﻋﻮﺍﺭﻓﻬﻢ، ﺃﻥْ ﻳُﺴَﻠِّﻢ ﻟﻬﻢ ﺃﺣﻮﺍﻟﻬﻢ ﻣﺎ ﻭﺟﺪ ﻟﻬﻢ ﻣﺤﻤﻼً ﺻﺤﻴﺤﺎً ﻳُﺨْﺮِﺟﻬﻢ ﻋﻦ ﺍﺭﺗﻜﺎﺏ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ، ﻭﻗﺪ ﺷﺎﻫﺪﻧﺎ ﻣﻦ ﺑﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﺩ ﻋﻠﻴﻬﻢ، ﻣﻊ ﻧﻮﻉ ﺗﺼﻌﺐ ﻓﺎﺑﺘﻼﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﻻﻧﺤﻄﺎﻁ ﻋﻦ ﻣﺮﺗﺒﺘﻪ ﻭﺃﺯﺍﻝ ﻋﻨﻪ ﻋﻮﺍﺋﺪ ﻟﻄﻔﻪ ﻭﺃﺳﺮﺍﺭ ﺣﻀﺮﺗﻪ، ﺛﻢ ﺃﺫﺍﻗﻪ ﺍﻟﻬﻮﺍﻥ ﻭﺍﻟﺬﻟِّﺔ ﻭﺭﺩَّﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﺳﻔﻞ ﺳﺎﻓﻠﻴﻦ ﻭﺍﺑﺘﻼﻩ ﺑﻜﻞ ﻋﻠَّﺔ ﻭﻣﺤﻨﺔ، ﻓﻨﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﻮﺍﺻﻢ ﺍﻟﻤُﺮْﻫِﻘﺎﺕ ﻭﺍﻟﺒﻮﺍﺗﺮ ﺍﻟﻤﻬﻠﻜﺎﺕ، ﻭﻧﺴﺄﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻨﻈﻤﻨﺎ ﻓﻲ ﺳﻠﻜﻬﻢ ﺍﻟﻘﻮﻱ ﺍﻟﻤﺘﻴﻦ، ﻭﺃﻥ ﺗَﻤﻦَّ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﻤﺎ ﻣَﻨﻨﺖَ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺣﺘﻰ ﻧﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﻭﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻟﻤﺠﺘﻬﺪﻳﻦ ﺇﻧﻚ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻗﺪﻳﺮ ﻭﺑﺎﻹﺟﺎﺑﺔ ﺟﺪﻳﺮ .
“ Berhati-hatilah kamu dari menentang para ulama shufi. Dan sebaiknya bagi manusia sebisa mungkin untuk tidak menentang para ulama shufi, semoga Allah member manfaat kpeada kita dengan ma’rifat-ma’rifat mereka dan melimpahkan apa yang Allah limpahkan kepada orang-orang khususnya dengan perantara kecintaan kami pada mereka, menetapkan kita pada jalan pengikut mereka dan mencurahkan kita curahan-curahan ilmu ma’rifat mereka. Hendaknya manusia menyerahkan apa yang mereka lihat dari keadaan para ulama shufi dengan kemungkinan-kemungkinan baik yang dapat mengeluarkan mereka dari melakukan perbuatan haram.
.
Kami sungguh telah menyaksikan orang yang sangat menentang ulama shufi, mereka para penentang itu mendapatkan ujian dari Allah dengan pencabutan derajatnya, dan Allah menghilangkan curahan kelembutan-Nya dan rahasia-rahasia kehadiran-Nya. Kemudian Allah menimpakan para penentang itu dengan kehinaan dan kerendahan dan mengembalikan mereka pada derajat terendah. Allah telah menguji mereka dengan semua penyakit dan cobaan . Maka kami berlindung kepada-Mu ya Allah dari hantaman-hantaman yang kami tidak sanggup menahannya dan dari tuduhan-tuduhan yang membinasakan. Dan kami memohon agar Engkau menetapi kami jalan mereka yang kuat, dan Engkau anugerahkan kami apa yang telah Engkau anugerahkan pada mereka sehingga kami menjadi orang yang mengenal Allah dan imam yang mujtahid, sesungguhnya Engkau maha Mampu atas segala sesuatu dan maha layak untuk mengabulkan permohonan “. (Al-Fatawa Al-Haditsiyyah : 113, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami)
.
Al-Imam Al-Hafidz Abu Nu’aim Al-Ashfihani berkata :
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻮﻓﻴﻘﻚ ﻓﻘﺪ ﺍﺳﺘﻌﻨﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻭﺃﺟﺒﺘﻚ ﺍﻟﻰ ﻣﺎ ﺍﺑﺘﻐﻴﺖ ﻣﻦ ﺟﻤﻊ ﻛﺘﺎﺏ ﻳﺘﻀﻤﻦ ﺃﺳﺎﻣﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻭﺑﻌﺾ ﺃﺣﺎﺩﻳﺜﻬﻢ ﻭﻛﻼﻣﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﻼﻡ ﺍﻟﻤﺘﺤﻘﻘﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺼﻮﻓﺔ ﻭﺃﺋﻤﺘﻬﻢ ﻭﺗﺮﺗﻴﺐ ﻃﺒﻘﺎﺗﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺴﺎﻙ ﻣﻦ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻭﺗﺎﺑﻌﻴﻬﻢ ﻭﻣﻦ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﻋﺮﻑ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﻭﺍﻟﺤﻘﺎﺋﻖ ﻭﺑﺎﺷﺮ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻭﺍﻟﻄﺮﺍﺋﻖ ﻭﺳﺎﻛﻦ ﺍﻟﺮﻳﺎﺽ ﻭﺍﻟﺤﺪﺍﺋﻖ ﻭﻓﺎﺭﻕ ﺍﻟﻌﻮﺍﺭﺽ ﻭﺍﻟﻌﻼﺋﻖ ﻭﺗﺒﺮﺃ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻨﻄﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺘﻌﻤﻘﻴﻦ ﻭﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺪﻋﺎﻭﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺴﻮﻓﻴﻦ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻜﺴﺎﻟﻰ ﻭﺍﻟﻤﺘﺜﺒﻄﻴﻦ ﺍﻟﻤﺘﺸﺒﻬﻴﻦ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ﻭﺍﻟﻤﻘﺎﻝ ﻭﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﻴﻦ ﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﻭﺍﻟﻔﻌﺎﻝ ﻭﺫﻟﻚ ﻟﻤﺎ ﺑﻠﻐﻚ ﻣﻦ ﺑﺴﻂ ﻟﺴﺎﻧﻨﺎ ﻭﻟﺴﺎﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻭﺍﻵﺛﺎﺭ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺍﻟﻘﻄﺮ ﻭﺍﻷﻣﺼﺎﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺘﺴﺒﻴﻦ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺴﻘﺔ ﺍﻟﻔﺠﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﺒﺎﺣﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻠﻮﻟﻴﺔ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻭﻟﻴﺲ ﻣﺎ ﺣﻞ ﺑﺎﻟﻜﺬﺑﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻗﻴﻌﺔ ﻭﺍﻹﻧﻜﺎﺭ ﺑﻘﺎﺩﺡ ﻓﻲ ﻣﻨﻘﺒﺔ ﺍﻟﺒﺮﺭﺓ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻭﻭﺍﺿﻊ ﻣﻦ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺼﻔﻮﺓ ﺍﻷﺑﺮﺍﺭ ﺑﻞ ﻓﻲ ﺇﻇﻬﺎﺭ ﺍﻟﺒﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺬﺍﺑﻴﻦ , ﻭﺍﻟﻨﻜﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻮﻧﺔ ﺍﻟﺒﺎﻃﻠﻴﻦ ﻧﺰﺍﻫﺔ ﻟﻠﺼﺎﺩﻗﻴﻦ ﻭﺭﻓﻌﺔ ﻟﻠﻤﺘﺤﻘﻘﻴﻦ ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﻧﻜﺸﻒ ﻋﻦ ﻣﺨﺎﺯﻱ ﺍﻟﻤﺒﻄﻠﻴﻦ ﻭﻣﺴﺎﻭﻳﻬﻢ ﺩﻳﺎﻧﺔ , ﻟﻠﺰﻣﻨﺎ ﺇﺑﺎﻧﺘﻬﺎ ﻭﺇﺷﺎﻋﺘﻬﺎ ﺣﻤﻴﺔ ﻭﺻﻴﺎﻧﺔ , ﺇﺫ ﻷﺳﻼﻓﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺼﻮﻑ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻤﻨﺸﻮﺭ ﻭﺍﻟﺼﻴﺖ ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ
“ Selanjutnya, semoga Allah memperbagus taufiqmu, maka sungguh aku telah memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala dan menjawabmu atas apa yang engkau mau dari pengumpulan kitab yang mengandung nama-nama kelompok dan sebagian hadits dan ucapan mereka dari ulama hakikat dari orang-orang ahli tasawwuf, para imam dari mereka, penertiban tingkatan mereka dari orang-orang ahli ibadah sejak zaman sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in dan setelahnya dari orang yang memahami dalil dan hakikat. Menjalankan hal ihwal serta thariqah, bertempat di taman (ketenangan) dan meninggalkan ketergantungan. Berlepas dari orang-orang yang berlebihan dan orang-orang yang mengaku-ngaku, orang-orang yang berandai-andai dan dari orang-orang yang malas yang menyerupai mereka di dalam pakaian dan ucapan dan bertentangan pada mereka di dalam aqidah dan perbuatan. Demikian itu ketika sampai padamu dari pemaparan lisan kami dan lisan ulama fiqih dan hadits di setiap daerah dan masa tentang orang-orang yang menisabatkan diri pada mereka adalah orang-orang fasiq, fajir, suka mudah berkata mubah dan halal lagi kufur. Bukanlah menghalalkan dengan kedustaan, umpatan dan pengingkaran dengan celaan di dalam manaqib orang-orang baik pilihan dan perendahan dari derajat orang-orang suci lagi baik, akan tetapi di dalam menampakkan pelepasan diri dari orang-orang pendusta dan pengingkaran atas orang-orang pengkhianat, bathil sebagai penyucian bagi orang-orang jujur dan keluhuran bagi orang-orang ahli hakikat. Seandainya kami tidak menyingkap kehinaan dan keburukan orang-orang yang mengingkari tasawwuf itu sebagai bagian dari agama, maka kami pasti akan menjelaskan dan mengupasnya sebagai penjagaan, karena salaf kami di dalam ilmu tasawwuf memiliki ilmu yang sudah tersebar dan nama yang masyhur “. (Muqoddimah Hilyah Al-Awliya, karya imam Al-Ashfihani)
No comments:
Post a Comment