_Sambungan :_
✨☀✨ 32. Erisa Ghina ( 1 Abad 2 Orang ) sesuai Nama Maqomnya ( Pangkatnya ) Rizalul Ghina ” Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Allah maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Allah, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya ( Wanita ).
✨☀✨ 33. Syakhsun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang )
✨☀✨ 34. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 Abad 10 Orang )
✨☀✨ 35. Budala’ ( 1 Abad 12 orang ) Budala’ Jama’ nya ( Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukanPangkat Wali Abdal
✨☀✨ 36. Rizalul Istiyaq ( 1 Abad 5 Orang )
✨☀✨ 37. Sittata Anfas ( 1 Abad 6 Orang ) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty
✨☀✨ 38. Rizalul Ma’ ( 1 Abad 124 Orang ) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air.
Di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil .. _”Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di kota Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Allah yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Allah yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”._
_"Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku."_
_"Dan tiba tiba orang tersebut hilang dari pandanganku."_
38. Dakhilul Hizab (1 Orang Abad 4 )
_Wali dengan Pangkat "Dakhilul Hizab" sesuai nama Pangkatnya, Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yang lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena Wali ini ada di dalam Hizab nya Allah._
_"Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti diriwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah._
_"Tiba tiba Syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz nama Wanita ini tidak ada di barisan para Wali2 Allah"_
_"Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Allah untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat, Kemudian Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom/ Pangkat Dakhilul Hizab”, Ia Berada di Dalam Hizabnya Allah.“_
Kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa Ber Husnudzon ( Berbaik Sangka) kepada sesama manusia dan semua Makhluq-Nya Allah SWT.
Sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Allah S.W.T menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing-masing sesuai Pangkatnya atau Maqomnya.
Susunan Maqom/Pangkat Para Aulia ini dari kitab *"Jami’u Karomatil Aulia"* _(Kumpulan Karomah2 Para Wali)._
Perlu di ketahui bahwa Maqomnya para Aulia tidak tetap tapi setiasa naik walaupun mereka sudah Meninggal _(Mereka berkekalan beribadah didalam kubur),_ dan wali Allah ada dimana mana sahaja.
Pesannya dari yang mulia SAW, adalah jangan suka berprasangka buruk pada orang lain sebagaimana orang orang yang _menjalani Tasawuf (para para penjalan Tasawuf)_ hal hal itu sering dirasakan pada2 tingkatan2 kesufian, seperti tingkatan tasawuf menurut abu *Sa’id bin abul Khair* berikut :
🍀01. Niat 15. Ibadah 29. Wijd (ekstase)
🍀02. Inabah (penyesalan) 16. Warak 30. Qurb (kehampiran)
🍀03. Tobat 17. Ikhlas 31. Tafakur (perenungan)
🍀04. Iradah (Kemauan) 18. Sidq (benar/jujur) 32. Wisal (hubungan langsung)
🍀05. Mujahadah (kesungguhan) 19. Khauf (takut akan kemurkaan Allah SWT) 33. Kasyf (terbuka hijab yang membatasi manusia dan Allah SWT)
🍀06. Muraqabah (mawas diri) 20. Raja’ (harap akan rahmat Allah SWT) 34. Khidmat
🍀07. Sabar 21. Fana 35. Tajrid atau tajarrud (pembersihan hati dari selain Allah SWT)
🍀08. Zikir 22. Baka 36. Tafrid (menyendiri dengan Allah SWT)
🍀09. Rida 23. Ilm al-yaqin (ilmu yakin) 37. Inbisat (melapangkan hati menerima ilahi)
🍀10. Mukhalafah an-nafs (melawan hawa nafsu) 24. Haqq al-yaqin (yakin yang sebenarnya) 38. Tahkik (menerima kebenaran)
🍀11. Mufakat 25. Makrifat 39. Nihayah (akhir perjalanan kerohanian)
🍀12. Taslim (penyerahan) 26. Juhd (usaha keras) 40.Tasawwuf (tasawuf)
🍀13. Tawakal 27. Walayah (kewalian)
🍀14. Zuhud 28. Mahabbah _*(CINTA ALLAH)* dll._
Dengan demikian orang yang menjalani tasauf dapat dilihat dari niat, akhlaq dan ibadahnya semua sesuai dengan syariat.
Tapi jika penjalan tasawuf itu belum menjalani hal2 di atas atau malah menjalankan hal2 yang di luar syariat akan tetapi merasakan hal2 seperti itu bisa saja itu dari ilmu2 lain dan bukan untuk kebaikan tapi yang membinasakannya tampa ia sadar.
Akan tetapi jika dlihat orang itu shaleh, dan baik amal ibadahnya..
.. masya-Allah .. ilmu Allah turun kepadanya dan apa yang dirasakannya itu benar benar datang dari Allah karena kecintaan Allah kepadanya dan Allah membuka (kasf) apa apa yang tertutup di kepalanya dan di dada hatinya. wallahu'alam. 🍀
No comments:
Post a Comment