SHALAWAT
""""""""""""""""
Dalam SHALAWAT itu faedahnya mengandung doa, pujian dan cinta. Karenanya, SHALAWAT adalah salah satu jalan menuju cinta kepada RASUL, yang pada tingkat tertinggi menyebabkan seseorang lebur dalam totalitas eksistensi, atau hakikat MUHAMMAD, atau NUR MUHAMMAD.
_
jadi SHALAWAT itu adalah “berkah” yang biasanya disandingkan dengan kedamaian (salam).
-----------------------------------------------------------------------------------
Oleh karenanya SHALAWAT berfungsi sebagai berkah dari Tuhan untuk “menghidupkan” HATI dan membersihkan HATI agar terserap dalam NUR MUHAMMAD dan sekaligus sebagai kedamaian yang menenteramkan.
_
Dengan demikian,
SHALAWAT menjadi pembuka pintu keterkabulan doa seseorang..
""""""""""""""""
Dalam SHALAWAT itu faedahnya mengandung doa, pujian dan cinta. Karenanya, SHALAWAT adalah salah satu jalan menuju cinta kepada RASUL, yang pada tingkat tertinggi menyebabkan seseorang lebur dalam totalitas eksistensi, atau hakikat MUHAMMAD, atau NUR MUHAMMAD.
_
jadi SHALAWAT itu adalah “berkah” yang biasanya disandingkan dengan kedamaian (salam).
-----------------------------------------------------------------------------------
Oleh karenanya SHALAWAT berfungsi sebagai berkah dari Tuhan untuk “menghidupkan” HATI dan membersihkan HATI agar terserap dalam NUR MUHAMMAD dan sekaligus sebagai kedamaian yang menenteramkan.
_
Dengan demikian,
SHALAWAT menjadi pembuka pintu keterkabulan doa seseorang..
seperti dikatakan dalam hadits,
“Doa tidak akan naik ke langit tanpa melewati sebuah ‘pintu’ atau tirai. Jika doa disertai SHALAWAT kepadaku maka doa akan bisa melewati tirai (yakni membuka pintu) itu dan masuklah doa itu ke langit, dan jika tidak (disertai SHALAWAT ) doa itu akan dikembalikan kepada pemohonnya.”
-----------------------------------------------------------------------------------
SHALAWAT yang diamalkan oleh Sufi dan terutama dalam Tarekat-Tarekat amat banyak macamnya.
_
Imam Jazuli mengumpulkan sebagian di antaranya dalam kitabnya yang terkenal, Dala’il Khairat. Sebagian lafaz SHALAWAT ini tidak dijumpai dalam hadis standar (sahih), dan karenanya sebagian fuqaha menyebut SHALAWAT dari para Sufi adalah bidah. Ini tidak mengherankan karena para fuqaha, yang gagal, atau bahkan tidak mau melampaui sudut pandangnya sendiri, tidak mengakui KASYAF yang menjadi dasar dari bermacam-macam SHALAWAT..
SHALAWAT yang diamalkan oleh Sufi dan terutama dalam Tarekat-Tarekat amat banyak macamnya.
_
Imam Jazuli mengumpulkan sebagian di antaranya dalam kitabnya yang terkenal, Dala’il Khairat. Sebagian lafaz SHALAWAT ini tidak dijumpai dalam hadis standar (sahih), dan karenanya sebagian fuqaha menyebut SHALAWAT dari para Sufi adalah bidah. Ini tidak mengherankan karena para fuqaha, yang gagal, atau bahkan tidak mau melampaui sudut pandangnya sendiri, tidak mengakui KASYAF yang menjadi dasar dari bermacam-macam SHALAWAT..
Sebagian SHALAWAT Sufi diperoleh dari ILHAM RABBANI, atau KASYAF RABBANI, atau dari MIMPI yang benar (RU’YA AS-SHADIQAH), di mana dalam kondisi itu para Sufi bertemu atau bermimpi bertemu dengan Nabi dan diajarkan lafaz SHALAWAT tertentu dan disuruh untuk menyebarkannya, Oleh karena itu susunan kata dalam SHALAWAT Sufi bervariasi, dan sebagian besar mengandung kalimat yang indah, puitis, yang mengandung misteri dari hakikat MUHAMMAD, NUR MUHAMMAD, atau misteri fungsi kerasulan dan kenabian MUHAMMAD pada umumnya.
-----------------------------------------------------------------------------------
Penulis pernah ditunjukkan oleh seorang kyai, yang oleh sebagian sudah dianggap berkedudukan Wali ALLAH, sebuah buku catatan berisi banyak sekali lafaz SHALAWAT yang khusus, misalnya, ada SHALAWAT yang menjadi wasilah untuk mendapatkan ilmu Ladunni dan ada juga SHALAWAT untuk menggapai Mukasyafah (menyingkap tirai kegaiban spiritual).
_
Salah satu contoh lain SHALAWAT khusus adalah SHALAWAT terkenal, SHALAWAT Al-Fatih, yang menjadi amalan penting bagi beberapa tarekat seperti Syadiziliyyah dan Tijaniyyah.
_
Menurut sebagian keterangan, Lafaz SHALAWAT ini diilhamkan kepada Syekh Muhammad Al-Bakri r.a., dalam bentuk tulisan di atas lembaran cahaya, ketika Syekh Al-Bakri melakukan khalwat di Ka'bah untuk mencari petunjuk cara terbaik SHALAWAT kepada Nabi.
_
Terjemahannya kira-kira sebagai berikut:
Penulis pernah ditunjukkan oleh seorang kyai, yang oleh sebagian sudah dianggap berkedudukan Wali ALLAH, sebuah buku catatan berisi banyak sekali lafaz SHALAWAT yang khusus, misalnya, ada SHALAWAT yang menjadi wasilah untuk mendapatkan ilmu Ladunni dan ada juga SHALAWAT untuk menggapai Mukasyafah (menyingkap tirai kegaiban spiritual).
_
Salah satu contoh lain SHALAWAT khusus adalah SHALAWAT terkenal, SHALAWAT Al-Fatih, yang menjadi amalan penting bagi beberapa tarekat seperti Syadiziliyyah dan Tijaniyyah.
_
Menurut sebagian keterangan, Lafaz SHALAWAT ini diilhamkan kepada Syekh Muhammad Al-Bakri r.a., dalam bentuk tulisan di atas lembaran cahaya, ketika Syekh Al-Bakri melakukan khalwat di Ka'bah untuk mencari petunjuk cara terbaik SHALAWAT kepada Nabi.
_
Terjemahannya kira-kira sebagai berikut:
Ya Allah,
curahkan rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kami Nabi MUHAMMAD saw yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalan-MU yang lurus. Semoga ALLAH mencurahkan rahmat kepada beliau, keluarganya dan semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaan-NYA Yang Mahaagung.
curahkan rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kami Nabi MUHAMMAD saw yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalan-MU yang lurus. Semoga ALLAH mencurahkan rahmat kepada beliau, keluarganya dan semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaan-NYA Yang Mahaagung.
-----------------------------------------------------------------------------------
Dalam SHALAWAT ini terangkum banyak hal yang melambangkan misteri kerasulan MUHAMMAD Saw.
_
Sebagian SHALAWAT lain bahkan lebih jelas lagi dalam susunan katanya yang mengakui fungsi hakikat risalah kenabian, seperti:
nabi sebagai cahaya Dzat-NYA ( SHALAWAT Nur Al-Dzati);
yang melapangkan rezeki dan membaguskan akhlak ( SHALAWAT Litausil Arzaq);
pengumpul atau kumpulan kesempurnaan ( SHALAWAT Jauhar Asy Syaraf);
yang memecah-belah barisan orang kafir ( SHALAWAT Al-Muffariq); pemenuh hajat, pengangkat derajat, pengantar ke tujuan mulia ( SHALAWAT Munjiyat);
penghilang keruwetan, pencurah hujan rahmat ( SHALAWAT Nariyah); penyembuh penyakit hati dan jasmani, cahaya badan ( SHALAWAT Syifa dan Tibbul Qulub); dsb.
-----------------------------------------------------------------------------------
Bahkan ada SHALAWAT khusus yang hanya untuk penerimanya saja, dan karenanya tak diajarkan kepada orang lain.
_
SHALAWAT semacam ini biasanya berkaitan dengan kedudukan atau maqam sang Sufi atau Wali itu sendiri.
_
SHALAWAT rahasia ini mengandung doa dan pujian yang “mengerikan” dari perspektif apapun.
_
Penulis pernah mendengar keterangan shalawat dari seorang Wali ALLAH, yang dalam artinya mengandung pernyataan “penyatuan atau pencampuran” Ruh seseorang dengan Ruh Muhammad.
Dalam SHALAWAT ini terangkum banyak hal yang melambangkan misteri kerasulan MUHAMMAD Saw.
_
Sebagian SHALAWAT lain bahkan lebih jelas lagi dalam susunan katanya yang mengakui fungsi hakikat risalah kenabian, seperti:
nabi sebagai cahaya Dzat-NYA ( SHALAWAT Nur Al-Dzati);
yang melapangkan rezeki dan membaguskan akhlak ( SHALAWAT Litausil Arzaq);
pengumpul atau kumpulan kesempurnaan ( SHALAWAT Jauhar Asy Syaraf);
yang memecah-belah barisan orang kafir ( SHALAWAT Al-Muffariq); pemenuh hajat, pengangkat derajat, pengantar ke tujuan mulia ( SHALAWAT Munjiyat);
penghilang keruwetan, pencurah hujan rahmat ( SHALAWAT Nariyah); penyembuh penyakit hati dan jasmani, cahaya badan ( SHALAWAT Syifa dan Tibbul Qulub); dsb.
-----------------------------------------------------------------------------------
Bahkan ada SHALAWAT khusus yang hanya untuk penerimanya saja, dan karenanya tak diajarkan kepada orang lain.
_
SHALAWAT semacam ini biasanya berkaitan dengan kedudukan atau maqam sang Sufi atau Wali itu sendiri.
_
SHALAWAT rahasia ini mengandung doa dan pujian yang “mengerikan” dari perspektif apapun.
_
Penulis pernah mendengar keterangan shalawat dari seorang Wali ALLAH, yang dalam artinya mengandung pernyataan “penyatuan atau pencampuran” Ruh seseorang dengan Ruh Muhammad.
-----------------------------------------------------------------------------------
Semua SHALAWAT mengalirkan barakah kepada pembacanya sebab dengan SHALAWAT seseorang “terhubung” dengan “Perbendaharaan Tersembunyi” yang kandungannya tidak ada batasnya, atau dengan kata lain, dengan SHALAWAT seseorang berarti akan memperoleh berkah “kunci” dari Perbendaharaan Tersembunyi yang gaib sekaligus nyata (yakni dalam wujud MUHAMMAD saw).
_
Karenanya, dalam tradisi Sufi diyakini bahwa bacaan SHALAWAT tertentu mempunyai fungsi dan faedah tertentu untuk mengeluarkan kandungan Perbendaharaan Tersembunyi sesuai dengan kandungan misteri yang ada dalam kalimat-kalimat bacaannya.
_
Misalnya, shalawat Fatih di atas diyakini memiliki pelebur dosa, meluaskan rezeki, bertemu nabi dalam mimpi dan bahkan dalam keadaan terjaga, dan dibebaskan dari api neraka.
-----------------------------------------------------------------------------------
Proses kita menuju totalitas tersebut merupakan upaya untuk menyerap semua nama dan sifat Tuhan secara sempurna dan harmonis melalui perantaraan (barzakh) Rasul. Ini adalah salah satu aspek dari FANA FI-RASUL.
_
Seorang Sufi atau Wali ALLAH yang telah mencapai taraf FANA FI-RASUL, atau “menyatu” dengan NUR MUHAMMAD, maka ia akan merasakan kehadiran MUHAMMAD bahkan dalam keadaan terjaga, dan bercakap-cakap dengannya.
_
Imam al-Haddad, sang penyusun amalan “Ratib Haddad” yang termasyhur itu, menurut riwayat pernah berziarah ke makam Rasulullah dan mengucapkan salam. Lalu terdengar jawaban dari Nabi atas salam itu. Semua yang hadir bisa mendengarkan jawaban itu.
-----------------------------------------------------------------------------------
Bahkan dalam tingkatan yang lebih tinggi dan halus, sebagian Sufi melalui penglihatan batinnya (KASYAF) mereka bisa melihat sosok seorang Sufi sama persis dengan sosok MUHAMMAD, baik dalam bentuk tubuh maupun parasnya.
_
Abu Bakar Syibli, misalnya, dalam keadaan fana mengatakan “Aku adalah Rasulullah.” Pada saat itu salah seorang muridnya melihat Sybli dalam rupa MUHAMMAD seperti yang pernah disaksikan dalam mimpinya dan kasyafnya. Maka mendengar sang guru berkata seperti itu, secara spontan ia menjawab “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.”
-----------------------------------------------------------------------------------
Hal yang sama juga pernah disampaikan oleh Syekh Muhammad Samman. Ketika Syekh Samman sedang fana ia akan terus memuji MUHAMMAD saw dengan membaca SHALAWAT yang menguraikan hakikat MUHAMMAD, yakni SHALAWAT SAMMANIYAH. Pada keadaan ini kadang beliau berucap, “Aku adalah MUHAMMAD yang dituju” atau “Aku adalah Nabi MUHAMMAD dan NUR MUHAMMAD,” dan “jasadku mirip dengan jasad MUHAMMAD.”
-----------------------------------------------------------------------------------
Salah satu contoh lagi isyarat rahasia terdalam dari NUR MUHAMMAD ini dialami oleh salah seorang murid dari Wali Allah Syekh As-Sayyid Qamarullah Badrulmukminin Musyawaratul Hukuma Qamaruzzaman. Dalam sebuah mimpi ia melihat Rasullullah, Imam Mahdi dan gurunya memiliki bentuk tubuh dan paras yang sama persis. Dan setiap kali ia bermimpi tentang Rasul, ia selalu menyaksikan gurunya di sisi beliau. Kadang-kadang, menurut muridnya, dalam beberapa perbincangan dengan Syekh As-Sayyid Qamarullah, tidak jelas apakah yang bicara itu Syekh ataukah Rasulullah. Bahkan di beberapa kesempatan, barangkali dalam keadaan “ekstase,” Syekh ini menyatakan dirinya diberi amanat untuk memberi keselamatan (rahmat) alam, sebuah tugas Nabi MUHAMMAD.
Semua SHALAWAT mengalirkan barakah kepada pembacanya sebab dengan SHALAWAT seseorang “terhubung” dengan “Perbendaharaan Tersembunyi” yang kandungannya tidak ada batasnya, atau dengan kata lain, dengan SHALAWAT seseorang berarti akan memperoleh berkah “kunci” dari Perbendaharaan Tersembunyi yang gaib sekaligus nyata (yakni dalam wujud MUHAMMAD saw).
_
Karenanya, dalam tradisi Sufi diyakini bahwa bacaan SHALAWAT tertentu mempunyai fungsi dan faedah tertentu untuk mengeluarkan kandungan Perbendaharaan Tersembunyi sesuai dengan kandungan misteri yang ada dalam kalimat-kalimat bacaannya.
_
Misalnya, shalawat Fatih di atas diyakini memiliki pelebur dosa, meluaskan rezeki, bertemu nabi dalam mimpi dan bahkan dalam keadaan terjaga, dan dibebaskan dari api neraka.
-----------------------------------------------------------------------------------
Proses kita menuju totalitas tersebut merupakan upaya untuk menyerap semua nama dan sifat Tuhan secara sempurna dan harmonis melalui perantaraan (barzakh) Rasul. Ini adalah salah satu aspek dari FANA FI-RASUL.
_
Seorang Sufi atau Wali ALLAH yang telah mencapai taraf FANA FI-RASUL, atau “menyatu” dengan NUR MUHAMMAD, maka ia akan merasakan kehadiran MUHAMMAD bahkan dalam keadaan terjaga, dan bercakap-cakap dengannya.
_
Imam al-Haddad, sang penyusun amalan “Ratib Haddad” yang termasyhur itu, menurut riwayat pernah berziarah ke makam Rasulullah dan mengucapkan salam. Lalu terdengar jawaban dari Nabi atas salam itu. Semua yang hadir bisa mendengarkan jawaban itu.
-----------------------------------------------------------------------------------
Bahkan dalam tingkatan yang lebih tinggi dan halus, sebagian Sufi melalui penglihatan batinnya (KASYAF) mereka bisa melihat sosok seorang Sufi sama persis dengan sosok MUHAMMAD, baik dalam bentuk tubuh maupun parasnya.
_
Abu Bakar Syibli, misalnya, dalam keadaan fana mengatakan “Aku adalah Rasulullah.” Pada saat itu salah seorang muridnya melihat Sybli dalam rupa MUHAMMAD seperti yang pernah disaksikan dalam mimpinya dan kasyafnya. Maka mendengar sang guru berkata seperti itu, secara spontan ia menjawab “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.”
-----------------------------------------------------------------------------------
Hal yang sama juga pernah disampaikan oleh Syekh Muhammad Samman. Ketika Syekh Samman sedang fana ia akan terus memuji MUHAMMAD saw dengan membaca SHALAWAT yang menguraikan hakikat MUHAMMAD, yakni SHALAWAT SAMMANIYAH. Pada keadaan ini kadang beliau berucap, “Aku adalah MUHAMMAD yang dituju” atau “Aku adalah Nabi MUHAMMAD dan NUR MUHAMMAD,” dan “jasadku mirip dengan jasad MUHAMMAD.”
-----------------------------------------------------------------------------------
Salah satu contoh lagi isyarat rahasia terdalam dari NUR MUHAMMAD ini dialami oleh salah seorang murid dari Wali Allah Syekh As-Sayyid Qamarullah Badrulmukminin Musyawaratul Hukuma Qamaruzzaman. Dalam sebuah mimpi ia melihat Rasullullah, Imam Mahdi dan gurunya memiliki bentuk tubuh dan paras yang sama persis. Dan setiap kali ia bermimpi tentang Rasul, ia selalu menyaksikan gurunya di sisi beliau. Kadang-kadang, menurut muridnya, dalam beberapa perbincangan dengan Syekh As-Sayyid Qamarullah, tidak jelas apakah yang bicara itu Syekh ataukah Rasulullah. Bahkan di beberapa kesempatan, barangkali dalam keadaan “ekstase,” Syekh ini menyatakan dirinya diberi amanat untuk memberi keselamatan (rahmat) alam, sebuah tugas Nabi MUHAMMAD.
-----------------------------------------------------------------------------------
Tetapi tentu saja semua contoh di atas tidak bisa dilihat dari perspektif umum atau lahiriah, sebab hal-hal ini berada dalam konteks gaib dan rahasia ILAHI yang hanya dipahami oleh orang-orang yang memang diberi izin dan diberi hak untuk memahaminya.
_
Kondisi tertinggi dalam persatuan dengan NUR MUHAMMAD ini, secara teori, biasanya dialami oleh para wali yang telah mencapai kedudukan tertinggi, seperti wali Qutb (Kutub) atau Qutb Al-Aqtab (Rajanya Para Kutub) atau Sulthanul Awliya.
_
Ini adalah salah satu misteri terdalam (al-haqiqah) dari hubungan antara ALLAH, NUR MUHAMMAD, MUHAMMAD saw, alam dan manusia (orang mukmin).
Tetapi tentu saja semua contoh di atas tidak bisa dilihat dari perspektif umum atau lahiriah, sebab hal-hal ini berada dalam konteks gaib dan rahasia ILAHI yang hanya dipahami oleh orang-orang yang memang diberi izin dan diberi hak untuk memahaminya.
_
Kondisi tertinggi dalam persatuan dengan NUR MUHAMMAD ini, secara teori, biasanya dialami oleh para wali yang telah mencapai kedudukan tertinggi, seperti wali Qutb (Kutub) atau Qutb Al-Aqtab (Rajanya Para Kutub) atau Sulthanul Awliya.
_
Ini adalah salah satu misteri terdalam (al-haqiqah) dari hubungan antara ALLAH, NUR MUHAMMAD, MUHAMMAD saw, alam dan manusia (orang mukmin).
Sebuah misteri yang tak bisa diselami makna hakikinya hanya melalui kata-kata..
-----------------------------------------------------------------------------------
Dengan mengaktualisasikan potensi yang bersifat ILAHIAH ini, berarti kita menafikan wujud kita dan menegaskan wujud ALLAH, karena wujud kita hanyalah wujud dalam arti majaz (kias), dengan demikian kita kembali ke sifat asli kita yakni ketiadaan, ADAM, dan karena itu pula kita menjadi cermin yang bening kembali, menjadi seperti pribadi Nabi, yang memantulkan nama dan sifat Tuhan, lokus tajaliyyat Tuhan yang sempurna
_
Innallaha khalaqa adama ala suratihi (Sesungguhnya ALLAH menciptakan Adam sesuai dengan Citra-NYA) atau Insan Kamil.
_
.
(TUAK ILAHI)
-----------------------------------------------------------------------------------
Dengan mengaktualisasikan potensi yang bersifat ILAHIAH ini, berarti kita menafikan wujud kita dan menegaskan wujud ALLAH, karena wujud kita hanyalah wujud dalam arti majaz (kias), dengan demikian kita kembali ke sifat asli kita yakni ketiadaan, ADAM, dan karena itu pula kita menjadi cermin yang bening kembali, menjadi seperti pribadi Nabi, yang memantulkan nama dan sifat Tuhan, lokus tajaliyyat Tuhan yang sempurna
_
Innallaha khalaqa adama ala suratihi (Sesungguhnya ALLAH menciptakan Adam sesuai dengan Citra-NYA) atau Insan Kamil.
_
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment