Tuesday, 30 January 2018
hakikat hidup
Dunia ini adalah alam kematian. Maka manusia yang hidup di dunia bersifat mayat atau bangkai. Kehidupan di dunia sekarang ini bukanlah kehidupan sejati, kerana masih akan dihampiri kematian.
Sedangkan hidup sejati adalah kehidupan yang sudah tidak tersentuh lagi oleh kematian. Hidup sejati adalah kehidupan yang tidak lagi menumpang pada badan wadah yang boleh rosak atau musanah. Kehidupan sejati tidak memerlukan pemenuhan nafsu nafsu badaniah.
Sesungguhnya kamu itu hanya mayat, bangkai dan mereka pun hanya mayat :(Al Zumar:30)
Maut bermakna kematian
Mayat bermakna benda yang mengalami kematian.
Hayyun da imun la yamutu abadan: hidup itu bersifat daim, kekal selamanya, tidak pernah ada kematian, inilah hakikat hidup. Allah sendiri menyandang nama al hayyu. Roh manusia berasal dari kehidupan yang hakiki dan akan kembali kepada kehidupan hakiki. Namun di dunia ini, zat hidup memerlukan awak (ahlab= wadah) yang bersifat bangkai sesuai duniawi. Maka begitu roh teriring ke alam wujud, maka ia akan menepati bangkai sesuai sarana persenyawaannya.
Kullu alamin mawjudun: setiap alam ada keberadaannya. Peragaan roh dalam "bangkai " di dunia tidak lain agar sang roh yang azali itu boleh beraksi di alam kematian dunia.
Itulah sebabnya, di dunia, manusia hanya disebut sebagai khalifatullah, sang wakil Allah: perjalanan hidupnya disebut 'bidullah, hamba Allah, maka fungsi duniawi haruslah ditujukan kepada hal yang bersifat azali, pangkat khalifatullah kemudian musnah, demikian juga sifat khalifahnya dan keadaan 'abidullah, musnah pula kondisi 'abid nya, dan yang tinggal hanya satu : "Allah ".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment