TAUHID
| Tauhid Rububiyah
Tauhid ini adalah mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya. Tauhid ini diakui oleh orang-orang kafir pada masa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Namun, mereka tidak dimasukkan dalam golongan Islam dan diperangai oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, dihalalkan darah dan harta benda mereka. Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala, artinya,
“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberimu rizki dari langit dan dari bumi? Siapakah yang memberikan pendengaran dan penglihatan? Siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup? Siapakah yang mengatur segala urusan?’. Mereka akan menjawab: ‘Allah’. Sebab itu katakanlah: ’Mengapakah kamu tidak bertakwa?’.” (Yunus:31).
Ayat-ayat lain yang senada dengan ini banyak sekali dalam Al-Qur’an.
| Tauhid Uluhiyah
Tauhid ini menjadi ajang perselisihan pada masa dahulu hingga sekarang. Yaitu mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan hamba, seperti: do’a, nadzar, penyembelihan, berharap, takut, tawakkal (berserah diri), dan berbagai macam ibadah yang ada dasarnya dalam Al-Qur’an.
| Tauhid Dzat, Asma dan Sifat.
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala,artinya,
“Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah yang dituju (untuk memohon). Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (Al-Ikhlas:1-4).
“Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah yang dituju (untuk memohon). Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (Al-Ikhlas:1-4).
“Hanya milik Allah asma’ husna (nama-nama yang maha indah), karena itu memohonlah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dan biarkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan:.(Al-A’raf:180).
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Melihat”. (Asy-Syura:11).
| Lawan Tauhid Adalah Syirik
Syirik ada 3 macam, yaitu: Syirik Akbar (besar), Syirik Ashghar (kecil), dan Syirik Khafi (terselubung).
I. Syirik Akbar
Syirik Akbar tidak diampuni oleh Allah, dan amal shaleh yang disertai syirik ini tidak diterima. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,artinya,
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni jika Dia dipersekutukan dengan lain-Nya dan akan mengampuni (dosa) selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(An-Nisa’:48)
“… padahal Al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu’. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempat tinggalnya ialah neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun” (Al-Maidah: 72)
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”.(Al-Furqan: 23).
“Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”.(Az-Zumar: 65).
“.. Seandainya mereka mempersekutukan (Allah), niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (Al-An’am: 88)
Syirik Akbar Ada Empat Macam:
Syirik dalam Do’a
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala,artinya,
“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; tetapi tatkala Allah memyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”.(Al-An-kabut: 65)
“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; tetapi tatkala Allah memyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”.(Al-An-kabut: 65)
Syirik dalam Niat
Kehendak dan Tujuan. Firman Allah:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”.(Hud: 15-16)
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”.(Hud: 15-16)
Syirik dalam Ketaatan
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.(At-Taubah: 31).
“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.(At-Taubah: 31).
Pengertan yang jelas dalam ayat ini bahwa tidak diperkenankan taat kepada ulama’ dan manusia pada umumnya dalam hal kemaksiatan, bukan ajakan baik mereka. Sebagaimana Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah menerangkan kepada Adi bin Hatim tatkala beliau ditanya, bahwa kita bukan menyembah mereka (ulama’ atau pendeta maupun hamba lainnya), tetapi arti penyembahan itu adalah mentaati mereka dalam kemaksiatan.
Syirik dalam Cinta Kasih
Firman Allah:
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan sekutu-sekutu selain Allah, mereka mencintainya seperti mencintai Allah…”.(Al-Baqarah: 165)
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan sekutu-sekutu selain Allah, mereka mencintainya seperti mencintai Allah…”.(Al-Baqarah: 165)
II. Syirik Ashghar
Syirik Ashghar adalah riya’(pamer)
( Terdapat sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad, (yang artinya): “Sesungguhnya perkara yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’ (pamer).” (Terdapat sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad, (yang artinya): “Sesungguhnya perkara yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’ (pamer).”
Firman Allah:
Firman Allah:
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Al-Kahfi:110).
III. Syirik Khafi ( Terselubung )
Ada hadits diriwayatkan oleh Al-Hakim, yang artinya: “Syirik itu lebih samar dari semut hitam yang merayap di atas batu hitam pada waktu malam gelap gulita. Sekecil-kecilnya syirik adalah apabila menyenangi kezhaliman dan membenci tindak keadilan. Bukankah sesungguhnya agama itu cinta dan benci?
Allah berfirman: ‘Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi), pasti Allah akan mencintaimu’.” (Ali ‘Imran: 31). (Ada hadits diriwayatkan oleh Al-Hakim, (yang artinya):
“Syirik itu lebih samar dari semut hitam yang merayap di atas batu hitam pada waktu malam gelap gulita. Sekecil-kecilnya syirik adalah apabila menyenangi kezhaliman dan membenci tindak keadilan. Bukankah sesungguhnya agama itu cinta dan benci?
Allah berfirman: ‘Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi), pasti Allah akan mencintaimu’.” (Ali ‘Imran: 31)
Syirik terselubung yaitu seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dalam haditsnya, bahwa ada syirik pada umat ini yang lebih tersembunyi daripada merayapnya semut hitam yang berjalan di atas batu hitam pada malam gelap gulita. Adapun cara yang diajarkan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dalam menghapus syirik terselubung adalah dengan do’a yang selalu beliau ucapkan:
( اَللّهُمَ إٍنّيِ أَعُوذُبِكَ أَنْ أُشْرِكَ شَيْئًا وَأَناَ أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذَّنبِ الَّذِي لاَ أَعْلَمُ )
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala perbuatan syirik yang kuketahui, dan aku memohon ampunan-Mu dari dosa yang tidak kuketahui”.
Salam Tauhid
No comments:
Post a Comment