Tuesday, 8 December 2015
tasawuf
Bismillahirrahmanirrahim
Allahu hu Allah
Dekat tak dapat dikatakan, jauh tak dapat diuraikan.
Dekat, tetapi tidak dapat dikatakan dekat Nya (Maka Ia lebih dekat dari urat leher) Jauh, tidak dapat dihuraikan akan Jauh Nya (fa huwal muta’al), maka Dia lah Yang Maha Tinggi.
Nyata, tak dapat dicapai kenyataan Nya.
Bathin, tidak dapat diungkap hijab Nya, karena “Tiada satupun yang menyerupai Nya (Laisa Kamitslihi Syai’un). (Asy Syura 42 : 8).
Langit-langit dan bumi diadakan Nya dan ditegakkan dengan hukum Nya dan tibalah Sabda Firman Nya :
“Datanglah kamu keduanya menurut perintah Ku dengan patuh atau terpaksa” Keduanya menjawab “Kami datang dengan penuh kepatuhan” (QS. Fush Shilat 41:11).
Dengan Nya keduanya dapat mendengar, dan dengan Nya keduanya dapat menjawab dan dengan Nya keduanya dapat taat dan patuh.
Tiada penyaksian kecuali dengan DIA.
Tiada hijab melainkan dengan DIA.
Siapa yang tehijab bagi selan DIA. Niscaya akan nyata bagi selain DIA...
Aku ditegakkan bediri di hadapan Nya, kemudian Ia pun berkata pada ku :
“Hijabmu adalah segala apa yang Ku nyatakan, hijabmu adalah segala apa yang Ku rahsiakan, hijabmu adalah segala apa yang Ku hapuskan, hijabmu adalah segala apa yang Ku ungkapkan, dan juga segala apa yang Ku tutup. Bila engkau keluar dari padanya, keluar pulalah engkau dari hijab; bila engkau dihijab olehnya, niscaya engkau dikerumuni oleh hijab dari sekian banyak hijab-hijab.
“Tidak, engkau tidak akan dapat keluar dari dirimu, melainkan dengan Nur Cahaya Ku, Nur Cahaya Ku yang mampu menghanguskan hijab itu, lalu engkau dapat melihat bagaimana caranya ia (Nur itu) dapat menghijab.
Selanjutnya :
“Barangsiapa telah melihat Ku, dan telah menyaksikan maqam Ku, akan diharamkan atasnya makanan yang halal selama engkau berada dalam hijab.
Ia pun melanjutkan : “Jangan engkau berhenti di dalam hijab, dan jangan pula berdiri di dalam hijab, kerana segala hijab akan menolak, membantahmu tentang Ku, hendaklah engkau iqomah di sisi Ku, niscaya Aku akan membelamu dan membantah tentang dirimu.
“Bila engkau telah melihat Ku dan tinggal di sisi Ku, maka engkau dari Ku, dan engkau dengan Ku, dapat berdiri di bawah naungan Ku dan tergolong dari orang yang bersyafaat terhadap siapa yang Ku kehendaki dari makhluk-makhluk Ku”.
“Bila engkau telah melihat Ku, dan tinggal di sisi Ku, maka engkau dengan Ku, dan engkau dari Ku, berdiri di dalam kasih sayang Ku dan mengharap besarnya anugerah dan ampunan Ku...
Wallahu a'lam
Salam persaudaraan 💖 📖 💖
GUNA KEJAYAAN DUNIA UNTUK CARI JALAN KEPADA ALLAH…
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: "Wahai saudaraku, jika engkau berada dalam kejayaan, maka manfaatkanlah kejayaanmu itu untuk bekal amal taat kepada-Nya.
Gunakanlah kejayaan itu untuk mencari jalan menuju kepada jalan-Nya. Wahai saudaraku, ingatlah bahwa harta yang engkau miliki itu dapat membakar dan menghanguskan kulitmu di akhirat nanti.
Maka belanjakanlah hartamu sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan sunah Rasulmu. Agar engkau menjadi sejahtera, dunia dan akhirat."
---Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani
Siapa yg diawal perjanannya ia bergantung kepada Allah, maka kesudahan perjalanannya ia akan bergantung kepada Allah. Tauhid adalah mengosongkan hati daripada segala sesuatu selain Allah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment