Tuesday, 2 January 2018

HAKIKATNYA SANG "AKU"

HAKIKATNYA SANG "AKU"
"""""""""""""""""""""""""""""""""""
NAIKNYA NAFAS ITU SIFAT
_
TURUNNYA NAFAS ITU ZAT
_
HILANGNYA NAFAS ITU ASMA
_
NAIKNYA NAFAS, BUKANLAH HURUF
_
TURUNNYA NAFAS, BUKANLAH SUARA
_
ATAU PUN DENGUNG
_
LENYAPNYA NAFAS TURUNYA NAFAS NAIKNYA NAFAS
_
BERSATUNYA NAFAS.
_
A I U = AKU INI HIDUP
_
LA HURUFIN WALA SAUTIN.
TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA.
_
KUDRAT
_
ILMU
_
IRADAT
_
HAYAT
SAMA
_
KALAM
_
SIFAT 7
_
BASAR
_
INSAN INSAN
_
INSAN IMAN
_
RAHASIA ISLAM
_
NYATA TAUHID
_
HATI MA’RIFAT
_
ZAT
TUBUH MA’RIFAT
_
AF’AL
_
SIFAT
_
ASMA
_
LAISA
_
TA’ALA SANI TA’AIN AWAL LA TA’AIN
_
ROH IDHOFI UJUD IDHOFI ALLAH
_
RAHASIA SIR ZAT
_
ROH ROH
_
NYAWA
_
PENGRASA PENGLIHAT PENDENGAR PENCIUM
_
KAKI PUSAT DADA KEPALA
_
Maghrib Ashar Zohor Subuh
_
ISYA : meliputi seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathin
NYAWA ADAM
SAREAT : TUBUH
_
TAREQAT : HATI
_
HAQIQAT : RUH
MA’RIFAT : RAHASIA NYAWA MUHAMMAD
FANA MUHAMMAD
_
PADA ALLAH
_
NUR MUHAMMAD = NUR ALLAH
_
HA DAN ALLAH
“WAL AWAL WAL AKHIR”
NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU RAHASIA (SEMPURNA) KENAL DAN MENGENAL
_
HA ALIF
_
TIDAK BERHURUF TIDAK BERSUARA DAN TIDAK ADA KATA-KATA.
------------------------------------------------------------------------------------
AKU ADALAH AKU DALAM SEGALA HAL
_
Tidak akan diucapkan kalimat AKU : melainkan oleh orang yang berkawan dengan kelengahan dan oleh setiap orang yang terhijab oleh hakikat. Tidaklah semuanya benar bagi orang yang ber-AKU-AKU. Engkau berani mengatakan AKU ; sedang engkau masih terhijab/terdidinding dari padaku. Pesona dunia ini masih mencekam dirinya (dirimu), masing-masing akan menyambar dirimu dengan seruan kepad zat dirimu, engkau saja masih didalam kegaiban yang kelam daripadaku. Maka apabila engkau telah melihat AKU; dan akupun telah bernyata dihadapanmu, maka tetapkanlah keteguhanmu, maka tiada Aku lagi, melainkan aku.
------------------------------------------------------------------------------------
Telah kuciptakan atau kuadakan untukmu dan untuk sesuatu menjadi tujuan ; antara lain tujuan itu ialah ; CINTAMU KEPADA DIRIMU SENDIRI.
------------------------------------------------------------------------------------
Itulah tetesan waham atau kalimat yang engkau warisi. Kata-kata Aku adalah egomu sendiri ; Aku berlepas diri dari anggapan yang demikian. Dan tidak lain ZAT itu, melainkan kepunyaanku jua. Dan tidak lain AKU itu, kecuali hanya untukmu semata.
------------------------------------------------------------------------------------
Akulah yang dia itu : dan adapun hakikatmu itu bukanlah pula persoalan. Hanya sesungguhnya engkau berada pada pembagian yang bersifat waham atau dugaan saja (sangka-sangka).
------------------------------------------------------------------------------------
Hal ini disebabkan karena caramu berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan persoalan. Engkau dalam setiap saat terbagi kepada : “menyaksikan dan disaksikan
------------------------------------------------------------------------------------
Dua menjadi satu dalam bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang dicapai. Adapun hakikatnya sendiri tersembunyi jauh dibalik perjodohan itu, meninggi atasnya, jauh dari segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan perjodohan; tetapi engkau hanyalah RUH dari RUHKU, tiada nisbah bagimu melainkan padaku. Engkau tidak mengungkapkan hakikat ini, kecuali dikala terangkat daripadamu tirai penutup dan engkau memandangku ketika itulah engkau telah lenyap dari pada dirimu yang berjodohan yang bersifat serba duga/waham (sangka-sangka).
------------------------------------------------------------------------------------
Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi hanya engkau semurni-murni RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR, meninggi, tidak nisbah melainkan kepadaku. Maka engkau tidak lagi mengulangi mengata AKU.
------------------------------------------------------------------------------------
Melainkan engkau mengatakan “ENGKAU TUHANKU”
_
Akumu itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU adalah untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku.
------------------------------------------------------------------------------------
Jika engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada, maka tiada lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila sebab telah lenyap tiada lagi nisbah, sampai disini sirnalah hijab.
.
_
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment