Perkongsian dari Abah Tuak
"Sang Sufi Menuju Syurga"
------------
Alkisah, ada seorang sufi yang sampai dalam perjalanan rohaniahnya di
depan pintu syurga Allah. Dengan penuh kerinduan, ia mengetuk gerbang
yang megah itu dengan keras. Dari dalam terdengar suara, “Man Hunaka?
Siapakah gerangan di sana?” ia menjawab, “Ana” (aku). Pintu syurga tak
bergeming. Sufi itu malah ditolak dengan keras hingga jatuh ke alam yang
lebih rendah.....
___________________________
Bertahun-tahun lamanya, ia kembali meniti jalan kesucian. Hingga
sampailah ia kembali di depan pintu yang sama. Dengan kerinduan yang
lebih besar, ia mengetuk gerbang itu dengan lebih keras. Dari dalam
terdengar suara, “Man Hunaka? Siapakah gerangan di sana?” Ia menjawab,
“Ana” (aku). Lagi-lagi ia dihentak dengan keras, dan terjatuh kembali ke
alam yang lebih rendah.....
___________________________
Ia
merenung dan merenung. Hingga ia temukan jawapannya. Setelah kembali
meniti jalan kesucian, sampailah ia di depan pintu yang sama. Kini
kerinduannya semakin menggelora, dan ketika suara dari dalam itu
bertanya, “Siapakah gerangan di sana? Dengan yakin ia menjawab, “Anta”
(Engkau). Maka pintu syurga itu pun terbuka.....
___________________________
Jadi intinya jika aku masih ada, maka Dia tidak ada.. Sekarang hanya
Dia yang ada, dan aku tidak ada di sana.. Jalan tauhid itu begitu
sempit, tidak memiliki tempat bagi berdua, kecuali kelonan (berpelukan)
kerana kelonan itu kan memang nya harus berdua, kalau sendirian itu
BAHLOL namanya ~
--------------
[ Tuak ilahi ]
No comments:
Post a Comment