Hingga suatu hari anak menyadari perbuatannya "Bukankah, ini kalung
yang ayah berikan. Lalu jika beliau meminta, mengapa tidak aku
kembalikan?" gumamnya dalam hati. Anak tersebut mengikhlaskan kalung
yang sudah diberikan ayahnya untuk dikembalikan. Lantas apa yang
kemudian terjadi?
Ayahnya telah menyiapkan sebuah kalung emas cantik yang lebih baik, dan lebih bagus dari kalung mainan tersebut. "Nak, sebenarnya ayah telah menyiapkan kalung yang lebih baik daripada kalung yang kemarin ada dalam genggamanmu. Hanya ayah ingin melihat sejauh mana kau melepaskan sesuatu yang sangat ingin kau miliki" kata ayah. Mata anak tersebut berkaca-kaca, lalu ia pun memeluk ayahnya."
Dari uraian cerita diatas banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dan pelajaran. Bahwa melepaskan sesuatu yang telah kau miliki, walaupun pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di dunia ini bukanlah milikmu melainkan titipan Allah, amatlah berat. Tapi percayalah Allah akan menggantinya dengan lebih baik
Mudah utk kita ucapkan dgn ucapan2 puitis
Tetapi sangat Sulit menerimanya
Itu lah TAKDIR
Ayahnya telah menyiapkan sebuah kalung emas cantik yang lebih baik, dan lebih bagus dari kalung mainan tersebut. "Nak, sebenarnya ayah telah menyiapkan kalung yang lebih baik daripada kalung yang kemarin ada dalam genggamanmu. Hanya ayah ingin melihat sejauh mana kau melepaskan sesuatu yang sangat ingin kau miliki" kata ayah. Mata anak tersebut berkaca-kaca, lalu ia pun memeluk ayahnya."
Dari uraian cerita diatas banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dan pelajaran. Bahwa melepaskan sesuatu yang telah kau miliki, walaupun pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di dunia ini bukanlah milikmu melainkan titipan Allah, amatlah berat. Tapi percayalah Allah akan menggantinya dengan lebih baik
Mudah utk kita ucapkan dgn ucapan2 puitis
Tetapi sangat Sulit menerimanya
Itu lah TAKDIR
No comments:
Post a Comment