MUJAHADATUNNAFSI
Satu hari seorang teman datang pada Yazid Bustami untuk mengadu:
"Saya telah berpuasa setiap hari dan melakukan solat setiap malam selama 30 tahun tetapi tidak juga memperoleh keringanan batin seperti yang engkau ceritakan."
Yazid Bustami pun memotong kata-kata temannya:
"Kalaupun engkau melakukan solat dan berpuasa selama 300 tahun, engkau pasti tidak dapat menemukannya."
"Kenapa?" tanya temannya.
Jawab Yazid: "Sifatmu yang mementingkan diri sendiri dan serakah menjadi penghalang dan hijab antara engkau dengan Allah."
Teman itu lantas bertanya:
"Katakanlah padaku apakah ubatnya?"
"Ada ubatnya," kata Yazid, "Tetapi engkau tidak akan sanggup melakukannya."
Setelah dipaksa oleh temannya Yazid pun berkata:
"Pergilah ke tukang gunting rambut yang terdekat dan guntinglah janggutmu. Bukalah bajumu kecuali ikat pinggang yang melingkari pinggangmu. Ambillah karung yang biasa diisi makanan kuda, isilah buah kenari dan gantungkanlah karung itu di lehermu. Kemudian pergilah ke pasar sambil menangis, teriakkanlah seperti ini, "setiap anak-anak yang memukul batang leherku akan mendapat sebiji kenari." Selanjutnya pergilah ke pengadilan, Hakim dan Ahli Hukum, katakanlah kepada mereka, "Selamatkanlah jiwaku."
Teman itu berkata: "Sungguh aku tidak sanggup berbuat begitu. Berilah cara pengubatan yang lain."
Yazid berkata:
"Yang aku ceritakan tadi adalah cara pengubatan pendahuluan yang sangat perlu dilakukan untuk mengubati penyakitmu. Tapi sebagaimana yang aku katakan tadi, engkau tidak dapat disembuhkan lagi."
Yazid Bustami seorang Wali Allah yang mukasyafah dapat membaca hati (rahsia batin) temannya yang berjuang untuk nama, pangkat dan sanjungan manusia. Sebab itu Beliau perintahkan sahabat itu bermujahadah dengan nafsunya itu dengan cara menghina diri di pasar dan mengaku jahat di hadapan Hakim. Perintah itu memang berat, tetapi bagi Yazid tidak ada jalan lain lagi. Itulah cara 'mujahadatunnafsi'yang mesti dilakukan.
Begitulah pentingnya 'mujahadatunnafsi' untuk siapa saja yang ingin meningkatkan kerohaniannya. Selagi nafsu tidak dapat dikalahkan, selama itulah roh tidak akan suci dan bersih. Kalau roh tidak bersih, Allah tidak akan memasukkan taufik dan hidayah ke dalam hati. Sebab benda yang berharga akan Allah letakkan di tempat yang mulia.
Perkongsian dari FB
Tok Ku Syeikh
Tok Ku Syeikh
No comments:
Post a Comment