Thursday, 1 February 2018

Apa itu Nur Muhammad ? * Apa hubungannya dengan diri Nabi Muhammad ? * Apa hubungannya dengan diri manusia ?

 Apa itu Nur Muhammad ?
* Apa hubungannya dengan diri Nabi Muhammad ?
* Apa hubungannya dengan diri manusia ?


Dalam ranah ( ruang lingkup / lapangan ) hakikat, Nabi Muhammad dan Nur Muhammad itu berbeza.

Nabi Muhammad adalah manusia. Anak dari seorang ayah bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Lahirnya di Mekah dan makamnya di Madinah.

Tetapi hakikat "Nur Muhammad" adalah cahaya atau ruh, jiwa yang tunggal, jiwa jiwa yang terpuji. Hakikat Nur Muhammad itu ada dalam diri tiap-tiap manusia, ada dalam diri kalian semua, sebagaimana ada dalam diri para Nabi Allah dan RasulNya, serta wali Allah.

Nur Muhammad itu hanya ada SATU namun ada dalam diri semua umat manusia. Jika engkau pakai akalmu, boleh menjadi bingung.

Lalu apa hubungannya antara Nur Muhammad itu dengan diri Nabi Muhammad ?

Diri Nabi Muhammad itu batiniahnya telah bersambung / Wushul serta lebur dalam hakikat Nur Muhammad atau boleh dikatakan Nabi Muhammad adalah TAJALLI SEMPURNA daripada Nur Muhammad. Sedang pada manusia pada umumnya, batiniahnya itu masih putus disebabkan masih terselimut hawa nafsu.

Sifat atau pakaian dasar dari Nur Muhammad itu adalah " KEINDAHAN ( JAMAL ) , maksudnya adalah keindahan akhlakul karimah dimana dengan keindahan itu selalu bersifat menata ( tersusun kemas ) seumpama longgokan sampah yang berserakan dan tak berharga, lalu ditata ( disusun kemas ) menjadi suatu keindahan.

Yang sebenarnya Nabi Muhammad yang ada di Makkah itu adalah wujud lahiriah saja. Demikian juga halnya para Nabi yang lain, maupun wali-wali Allah, kesemuanya tiada lain adalah tajalli(manifestasi/penzahiran) dari Nur Muhammad. 

Oleh sebab itulah Rasulullah bersabda bahwa dirinya diutus hanya untuk memuliakan dan menyempurnakan akhlaknya manusia.

Itulah sejati, diutusnya Nabi Muhammad, sebenar-benarnya adalah untuk mengembalikan manusia pada kemurnian fitrah dasarnya, mengembalikan agar wushul dan tersambung kembali lebur kepada Nur Muhammad.

Agar engkau sekalian menjadi "MUHAMMAD" itu sendiri secara hakikatnya, yaitu makhluk yg terpuji, INSAN yang kamil / sempurna, sesuatu fitrah dasar penciptaan manusia. Itulah , sesungguhnya syafaat yang sejati, itulah sebenarnya selawat yang sejati.

Sebab, hanya Nur Muhammadlah yang dapat mengenali Allah, itulah tujuan akhirnya yang hendak dicapai agar dapat menjadi Muhammad secara hakikatnya dan mengenali TuhanNya.

No comments:

Post a Comment