Wednesday, 3 January 2018

PENGERTIAN MUHAMMAD

PENGERTIAN MUHAMMAD
"""""""""""""""""'""'"'"'''''""""""""""'''''''"""""'''"
NABI ialah kata lain dari GURU, atau pengajar, atau yang mengajarkan.
Artinya...
Anda pasti pernah punya
GURU dan Anda pernah juga jadi murid untuk BELAJAR.
----------------------------------------------------
Setiap MANUSIA adalah GURU sekaligus MURID, atau dengan kata lain manusia adalah GURU yg sampai kapanpun selalu akan BELAJAR, sampai AJAL menjemputnya nanti.
 ----------------------------------------------------
Lalu SAW itu apa ?
SAW artinya Shalawat dan salam, adalah simbol seruan, ajakan dan kesadaran pribadi untuk saling mendo'a kan, saling hormat menghormati, saling menghargai, saling memuliakan, dan saling berdamai. . . .
----------------------------------------------------
Berdamai dg seluruh umat manusia tanpa membedakan golongan, ras, ideologi, suku, dan keyakinan manapun. Termasuk juga di dalamnya berdamai dg DIRI sendiri.
----------------------------------------------------
ROSUL = utusan..
Nabi + SAW = gelar untuk MUHAMMAD bin ABDULLAH,
ABDULLAH = hamba Allah,
MUHAMMAD bin ABDULLAH, adalah saya, anda dan kita.
----------------------------------------------------
Artinya MUHAMMAD itu hanyalah kata lain atau sebutan untuk makhluk yg bernama MANUSIA.
----------------------------------------------------
Anda adalah umat MUHAMMAD.
Artinya ....
anda adalah Umat MANUSIA seutuhnya, yg punya KEKURANGAN dan KELEBIHAN sebagaimana juga yg lain, seperti manusia pd umumnya..
Gak lebih...!!
----------------------------------------------------
Yang bernama ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernama MUHAMMAD itu sendiri.
----------------------------------------------------
ABDULLAH = MUHAMMAD = Penghulu sekalian Alam
--
MUHAMMAD = Nama ke-Esa-an yang menghimpun nama Adam + nama Allah
--
ADAM = Nama Syariat = Nama Hakekat = Nama kebesaran bagi kesempurnaan Tajjali NUR MUHAMMAD
--
Bahwa :
(ADAM daminnya ‘Hu’) = (MUHAMMAD daminnya ‘Hu’) = (ALLAH daminnya ‘Hu’)
----------------------------------------------------
Sedangkan,
‘HU’ makna Syariat = Dia seorang laki-laki
--
‘HU’ makna Hakekat = Esa = Tiada terbilang- bilang
----------------------------------------------------
Isyarat ‘HU’ dalam Al-Quran :
“Huwal hayyun qayyum” = yang hayyun awal, dan tidak ada permulaannya.
----------------------------------------------------
“Huwal adzim” = yang bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan lagi maha besar.
----------------------------------------------------
“Huwal rahmanur rahim” = yang bersifat rahman dan rahim.
----------------------------------------------------
“Huwal rabbul arsyil karim” = yang memiliki Arasy yang maha mulia
----------------------------------------------------
(ARASY = Nama kemuliaan diri Nabi kita yang sebenar benarnya = Nama majazi bagi sesuatu tempat = Suatu alam gaib yang dimuliakan)
----------------------------------------------------
Bahwa :
Yang bernama ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernama MUHAMMAD itu sendiri.
ABDULLAH = MUHAMMAD = Penghulu sekalian Alam
----------------------------------------------------
Semuanya nama-nama yang mulia, dilangit dan dibumi itu adalah nama-nama kemuliaan dan kesempurnaan dari tajalli NUR MUHAMMAD itu sendiri, dan menjadi nama majazi pada tiap tiap wujud yang dimuliakan pada alam ini.
----------------------------------------------------
IsyaratNya dalam Al Qur’an :
--
“Wahuallazi lahu fiisamaawati wafil ardhi illahu”
“Dan Dialah yang sebenar benarnya memiliki sifat sifat Ketuhanan yakni sifat kesempurnaan yang ada dilangit dan sifat kesempurnaan yang ada di bumi”
----------------------------------------------------
Bahwa :
“Hakekat kebesaran NUR MUHAMMAD itu meng-himpun-kan 4 jenis alam, yaitu :
--
1.Alam HASUT = Alam yang terhampar di langit dan bumi dan segala isinya.
--
(Maksudnya : HASUT pada diri kita ~> Anggota jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum, Urat, Tulang)
----------------------------------------------------
2.Alam MALAKUT = Alam gaib bagi malaikat-malaikat
--
(Maksudnya : MALAKUT pada diri kita ~> Hati, Akal, Nafas, Nafsu, Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Perasa dsb)
----------------------------------------------------
3.Alam JABARUT = Alam gaib bagi Arasy, Kursi, Lauhul Mahfudz, Surga, Neraka
--
(Maksudnya : JABARUT pada diri kita = Roh, Ilmu, Hikmah, Fadilat, Hasanah yaitu segala sifat yang mulia dan terpuji)
----------------------------------------------------
4.Alam LAHUT = Alam gaibul gaib kebesaran NUR MUHAMMAD
--
(Maksudnya :LAHUT pada diri kita = Batin tempat Rahasia, Iman, Islam, Tauhid dan Makrifat)
--
(Maksudnya 4 Alam diatas = Wujud kesempurnaan Tajalli NUR MUHAMMAD = terhimpun kepada kebenaran wujud diri Rasulullah yang bernama INSANUL KAMIL)
----------------------------------------------------
Hal ini menjadi berkah dan “Faidurrabbani” yakni kelebihan bagi tiap-tiap mukmin yang ahli tahkik, bahwa mereka itu adalah “Wada syatul Ambiya” yakni mewarisi kebenaran batin Nabi-Nabi dan Rasul, dan mukmin yang tahkik itulah yang dinamakan Aulia Allah.
----------------------------------------------------
Namun kebanyakan mukmin itu tidak mengetahui bahwa dirinya adalah Aulia yang sebenarnya.
----------------------------------------------------
bahwa :
MUHAMMAD itu ada 2 rupa atau 2 makna :
--
1. MUHAMMAD yang bermakna Qadim Azali = DIRI MUHAMMAD yang pertama, yang tidak kenal mati selama lamanya.
----------------------------------------------------
(Maksudnya : MUHAMMAD diri yang pertama = yang awal Nafas + yang akhir Salbiah + yang dzahir Ma’ani + yang batin Ma’nawiyah)
----------------------------------------------------
2. MUHAMMAD yang bermakna MUHAMMAD Bin ABDULLAH = Insanul Kamil yang mengenal mati.
----------------------------------------------------
(Maksudnya : MUHAMMAD diri yang kedua = yang bersifat manusia biasa, yang berlaku padanya “Sunnatu Insaniah” yaitu “Kullu nafsin zaikatul maut” namun jasad Nabi kita adalah Qadim Idhofi = tidak rusak, selama-lamanya di kandung bumi)
----------------------------------------------------
“Innallaha azza wajalla harrama alal ardhi aiya kulla azsadal ambiya”
“Bahwasanya Allah Ta’ala yang maha tinggi telah mengharamkan bumi menghancurkan jasad para nabi nabi”
----------------------------------------------------
Ingat hal dibawah ini baik-baik :
Agar pemahaman ini tidak sama seperti pemahaman yang ada pada paham-paham yang lain diluar ini, maka perlu kita tetapkan dahulu paham kita sebagai berikut :
--
1.Bahwa Nabi kita MUHAMMAD, yang MUHAMMAD itu adalah manusia biasa seperti kita, hanyalah dilebihkan Ia dengan derajat ke-Rasul-an.
----------------------------------------------------
2. Bahwa tiap-tiap manusia itu sendiri, baik pada hukum aqli maupun hukum naqli, mempunyai 2 macam DIRI yakni :
--
Diri pertama = Diri Hakiki = Rohani,
Diri kedua = Diri Majazi = Jasmani,
--
Dan diri yang kedua atau diri Jasmani itulah kemuliaan bagi Rasulullah maka dinamakan Insanul Kamil.
----------------------------------------------------
3.Bahwa diri Hakiki yang bermakna ROHANI itulah yang bernama MUHAMMAD . Dialah yang Qadim Azali, Qadim Izzati, Qadim Hakiki, itulah makna yang dirahasiakan yang menjadi ke-Esa-an segala sifat kesempurnaan yang 99.
----------------------------------------------------
Jalannya kebesaran wujud ROH Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah “HUALLAH”
--
Jadi makna MUHAMMAD itu Tahkiknya adalah “AINUL HAYYAT ” yakni wujud sifat yang hidup dan yang menghidupkan.
----------------------------------------------------
Maka dari itu juga yang diisyaratkan dengan kalimah “LAA ILLAHA ILLALLAH” dan yang dibesarkan dengan kalimah “ALLAHU AKBAR” dan yang dipuji dengan kalimah “SUBBHANALLAH WALHAMDULILLAH” dsb lagi.
----------------------------------------------------
Itu juga yang dipuji dengan “ALHAQ QULHAQ” oleh seluruh malaikat-malaikat Mukarrabin.
----------------------------------------------------
4. Bahwa diri Majazi yang bermakna JASMANI itulah yang bernama INSANUL KAMIL.
----------------------------------------------------
MUHAMMAD majazi = MUHAMMAD yang kedua yang menempuh Al-Maut namun JASAD Nabi itu adalah QADIM IDHOFI.
----------------------------------------------------
JASAD Nabi kita itulah diisyaratkan oleh ayat Al-Quran “Barakallahu fii wujudil karim” = “Maha sempurnalah sifat Allah pada kedzahiran wujud yang sebaik baik rupa kejadian itu”.
----------------------------------------------------
Hadist Qudsi :
“ Dzahiru Rabbi wal batinu abdi” = Kedzahiran sifat kesempurnaan Allah itu adalah maujud pada hakekat kesempurnaan seorang hamba yang bernama MUHAMMAD Rasulullah itu. = maujud dengan rupa INSANUL KAMIL.
----------------------------------------------------
Maka rupa wujud INSANUL KAMIL itulah yang diisyaratkan oleh Al-Quran dengan “Amfusakum” = “Wujud Diri Kamu Sendiri”.
----------------------------------------------------
“Wafi amfusakum afalaa tubsirun” = “Dan yang diri kami berupa wujud insan itu apakah tidak kamu pikirkan” = yang menjadi diri hakiki atau diri pertama pada insan itu.
----------------------------------------------------
Pada hakekatnya “diri kedua” adalah kebenaran dan kesempurnaan Roh Nabi kita yang bernama MUHAMMAD itu semata mata,
--
(Maksudnya : Diri kedua = Insan yang kedua = Rupa MUHAMMAD yang nyata = yang Nasut = Kebenaran Roh Nabi kita yang bernama MUHAMMAD yang diisyaratkan oleh Al-Quran)
----------------------------------------------------
“ALLAHU NURUSSMA WATIWAL ARDHI” = Kebenaran Nur Allah itu ialah Maujud di langit dan dibumi.
----------------------------------------------------
“NURUN ‘ALA NURIN” = Nur yang hidup dan yang menghidupkan atas tiap tiap wujud yang hidup pada alam ini,
…. Itulah isyarat-isyarat ayat Al Qur’an ….
----------------------------------------------------
“WAKULLI HAMDULILLAH SAYURIKUM AAYAATIHI FAAKHIRU NAHA”
--
“Dan ucapkanlah puji bagi Allah karena sangat nampak bagi kamu pada wujud diri kamu itu sendiri, akan tanda tanda kebesaran Allah Ta’ala, supaya kamu dapat mengenalnya”.
----------------------------------------------------
Sabda Nabi MUHAMMAD saw :
--
“MAMTALABAL MAULA BIKHAIRI NAFSIHI FAKADDALLA DALALAM BAIDA”
--
”Barang siapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari pada mengenal hakikat dirinya sendiri, maka sesungguhnya adalah ia sesat yang sangat sesat.
----------------------------------------------------
Karena hakekat DIRI yang sebenarnya, baik Rohani maupun Jasmani tidak lain adalah wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itu semata-mata.
----------------------------------------------------
Maka apa-apa nama segala yang maujud pada alam ini, baik pada alam yang nyata dan alam yang gaib adalah semuanya nama majazi bagi kesempurnaan Tajalli NUR MUHAMMAD.
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment