Tuesday, 2 January 2018

ISTINJA

ISTINJA
""""""""""""""
ISTINJA iaitu hal yang berhubungan dengan kotoran atau najis.
-------------------------------------------------
Selama ini kebanyakan orang mengartikan ISTINJA sebatas membersihkan kotoran fisik yang melekat pada dirinya, mereka mengira kalau sudah mereka bersihkan kotoran tersebut sehingga hilang rupa, warna dan rasanya maka mereka sudah suci, padahal mereka lupa kalau yang mereka bersihkan itu tadinya adalah ampas dari apa yang mereka masukan kedalam tubuh mereka.
-------------------------------------------------
“ ISTINJA AWAL “
--
(1) Sucikan mulut dari kata-kata kotor, dusta, ghibah dan sejenisnya
--
(2) Sucikan perut dari makanan haram dan subhat atau meragukan
--
(3) Sucikan hati dari niat-niat yang akan menimbulkan dosa
--
(4) Sucikan seluruh tubuh dari gejala-gejala perbuatan dosa.
--
Apakah ISTINJA AWAL itu ?
--
ISTINJA AWAL adalah ketika kita mensucikan apa–apa yang akan kita makan, mulai dari makanan (rezeki) yang kita cari, apakah sudah suci atau ada hak orang lain yang ikut pada makanan itu, karena apakah mungkin ketika makanan yang kita masukan kedalam diri berasal dari barang yang bukan hak kita atau barang haram kemudian bisa kita sucikan dengan hanya menghilangkan rupa, warna dan rasa saja ?
-------------------------------------------------
Ketika kita sedang menghadapi makanan yang telah dihidangkan, tentunya kita tidak tahu asal muasal makanan itu hingga ada di piring kita, bukan..??
-------------------------------------------------
seperti, apakah ayam yang kita makan itu di sembelih dengan benar, atau mungkin juga ayam itu mati sebelum disembelih (bangkai), atau lauk pauk lainnya yang ada di piring kita, apakah sudah benar cara mendapatkannya..
--
Nah.. Disinilah kita harus mensucikan dulu semuanya sebelum masuk kedalam Diri..!!
-------------------------------------------------
Bahwa makanan atau rezeki yang ada dihadapan kita memang kita yang cari.. tapi semua itu bukan kita yang punya, kita harus minta izin kepada yang punya loo..
--
Apa kita pikir barang yang bernyawa yang ada dihadapan kita itu iklas kita makan jasadnya?
-------------------------------------------------
Ingatlah, makanan itu semua nantinya yang akan menjaga dan memelihara diri kita, tubuh kita, jiwa kita, supaya sehat dan segar, karena nantinya makanan yang masuk itu akan diproses oleh tubuh kemudian Saripati dari makanan tadi diserap oleh Jantung untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh dan akan menjadi “ NUR ” yang masuk ke sel Sperma kita, ke Hati, ke Jantung ke Darah ke semua organ tubuh kita untuk membentuk Karakter kita dan menerangi Pikiran kita.
-------------------------------------------------
Bagaimana jadinya kalau yang masuk itu bukan hak kita, apa tidak dipikirkan efeknya nanti untuk diri dan untuk turunan kita ?
-------------------------------------------------
Niat sebelum makan :
Bismillahirahmanirrahim
Ya Allah…,
Terima kasih atas rezeki yang Kau berikan, walau kami mencarinya namun rezeki yang kami dapatkan ini adalah milikMu,
lindungi kami dari sifat-sifat buruk dan naluri jahat yang ada pada makanan ini, dengan izinMu ya Allah ya Rabb..,
aku kembalikan yang halus kepada yang halus yang kasar kepada yang kasar, sekarang makanan ini suci lagi menyucikan, saripati dari makanan ini akan diserap jantung dan diedarkan menjadi ‘NUR’ untuk menerangi Hati kami, Ruh kami, Jiwa kami, Akal Pikiran kami, Mata kami, Telinga kami dan menjaga serta pelihara seluruh anggota tubuh kami, guna menjalankan amanahMu, kemudian sisa dari makanan ini akan menjadi ‘Rumput Turma’in’ dan nantinya kami tempatkan antara langit dan bumi selanjutnya bersih tidak menghalangi jalan kami kembali.
-------------------------------------------------
(Tasbih + Tahmid + Tahlil + Takbir) (mensucikan + mensyukuri + mentauhidkan + mengagungkan)
dengan kalimat :
“Subhanallah, walhamdulillah, wa lailaha illa Allah, wa Allahu Akbar”
makan..!😀
-------------------------------------------------
Tuhan tidak pernah mendholimi umatnya tapi kitalah yang telah mendholimi diri kita dengan diri kita.
-------------------------------------------------
Sisa dari saripati makanan tadilah yang akan menjadi kotoran atau disebut RUMPUT TURMAIN yang kemudian kita buang melalui dubur sebagai najis.
-------------------------------------------------
Najis ini bukan tempatnya di bumi walau sekarang bumi telah menerimanya, memang bumi kita ini bergelar mukmin yang sabar, jadi apapun yang kita berikan sekalipun kotor akan diolah untuk kemudian dipersembahkan kepada kita hasil yang baik-baik saja.
-------------------------------------------------
tapi kita perlu ingat bahwa bumi mengharhagai kita karena kita adalah khalifah yang memerintah di muka bumi, tapi itu kalau amanah sebagai pemerintah (khalifah) bisa kita pertanggung jawabkan, karena pemerintah yang baik itu tidak “mentang-mentang” tapi bisa mengenal siapa yang di perintahnya.
--
apakah kita sudah mengenal siapa bumi ini ? Atau minimal Bertegur sapa dengannya?
--
Ingatlah,
Semua ada hitung-hitunganya, tidak ada yang gratis di muka bumi ini.
-------------------------------------------------
sudah berapa banyak kotoran yang kita berikan kepada bumi ini semenjak pertama kali kita hadir di bumi ?
--
Apakah kita pikir bumi mau menerimanya begitu saja?
--
Dimanakah harus kita tempatkan kotoran ini agar suatu saat kotoran ini tidak menutup jalan kita untuk kembali ?
-------------------------------------------------
INTI ISTINJA Awal :
--
Hanya memakan yang benar-benar hak kita.
--
Berterima kasih (menyadari) atas rezki yang diberikan.
--
Mensucikan-nya….
--
Kembalikan ke asal-nya….
-------------------------------------------------
Saripati makanan akan menjadi nur untuk menerangi.. dan
--
1. Pelihara tubuh..
--
2. Pelihara roh..
--
3. Pelihara nyawa..
--
Ampas makanan menjadi Rumput Turma’in……….
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ISTINJA/ Bersuci Adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan setiap mahluk Allah untuk dapat suci dan bersih selain untuk kesehatan juga untuk menghadap Ilahi Robbi, Allah SWT
-------------------------------------------------
Itu berarti ISTINJA sangat penting untuk kita pahami karena kalau ISTINJA salah maka semuanya ikut salah.
-------------------------------------------------
Jika ISTINJA kita tidak bersih maka ISTINJA adalah perkara pertama yang menjadi hisab dan Siksaan Kubur kepada si mati.
-------------------------------------------------
Justeru untuk itulah Rasulullah selalu mengingatkan agar umatnya ber-ISTINJA sebersih-bersihnya( yakin hilang rupa, hilang bau, hilang rasa dan hilang najisnya).
-------------------------------------------------
Ulama sufi mengatakan
“bagi mereka yang tidak mengerti maka air satu lautanpun tidak akan mampu untuk membersihkan diri mereka dari najis“ ini mengambarkan seakan-akan istinja itu sulit, tapi “bagi yang mengerti air satu gelas saja sudah cukup untuk membersihkan“
--
Mengapa dikatakan demikian ?
-------------------------------------------------
Selama ini kebanyakan orang mengartikan istinja sebatas membersihkan kotoran fisik yang melekat pada dirinya, mereka mengira kalau sudah mereka bersihkan kotoran tersebut sehingga hilang rupa, warna dan rasanya maka mereka sudah suci, padahal mereka lupa kalau yang mereka bersihkan itu tadinya adalah ampas dari apa yang mereka masukan kedalam tubuh mereka.
-------------------------------------------------
Disinilah letak masalahnya, bahwa selama ini mereka sibuk dengan ISTINJA Akhir (setelah menjadi ampas) tapi ISTINJA Awal (makanan yang mereka makan) lupa/tidak mereka perhatikan.
-------------------------------------------------
Hanya manusia yang mempunyai ilmunya saja yang mampu menyempurnakan Ruh-Ruh sealam dunia yang membawa balik kepada Allah Ta’ala.
-------------------------------------------------
Makanya Ruh-Ruh sealam pada masuk ke dalam diri manusia, apalagi
- RUH BUMI,
- RUH API,
- RUH AIR
- RUH ANGIN
itulah yang sehari-harinya bersama kita baik yang halal maupun yang haram, yang bersih dan yang kotor, yang najis dan yang mubah semuanya ikut masuk.
-------------------------------------------------
Walaupun pada kenyataannya tidak dimakan, tapi apabila ada anjing, babi yang mati di air, tentu bangkainya di makan ikan, lalu ikan di makan manusia. Kalau mati didarat jadi pupuk diserap oleh tumbuh-tumbuhan, lalu buahnya di makan manusia.
-------------------------------------------------
Jelaslah sudah bahwa manusia ini menjadi tempat lalu lintas menyebrangnya Ruh-Ruh se alam dunia kembali kepada Allah ta’ala.
-------------------------------------------------
Ruh Api akan menjadi neraka panas, Ruh Air akan menjadi neraka dingin, Ruh Bumi akan menajdi neraka gelap, Ruh Angin/Hawa akan menjadi neraka sengatan neraka yang menggigit/menyengat NYAWA manusia.
-------------------------------------------------
Ketika hendak SHALAT, berkaitan erat dengan ISTINJA karena jika ISTINJA tidak benar, wudhunya tidak sah akhirnya SHALATnya batal, begitukah ?
-------------------------------------------------
HAKEKAT WHUDU adalah : membersihkan diri sebelum menunaikan SHALAT :
--
Niat
Membasuh Muka
Membasuh Tangan
Membasuh Kepala
Membasuh Telinga
Membasuh Kaki
Tertib
-------------------------------------------------
Hakekat Niat dalam Wudhu ialah
“tidak ada wujud pada diriku hanya Allah semata”
--
Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata.
-------------------------------------------------
(la Haiyun, la Alimun, la Sami’un, La Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah).
-------------------------------------------------
Hakekat Membersihkan Muka dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran, yang ada pada diri manusia.
-------------------------------------------------
Hakekat Membasuh Tangan dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.
-------------------------------------------------
Hakekat Membasuh Kepala dalam wudhu ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia
-------------------------------------------------
Hakekat Membasuh Telinga dalam wudhu ialah :
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu
-------------------------------------------------
Hakekat Membasuh Kaki dalam wudhu ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu : “Allah SWT” semata.
-------------------------------------------------
Dalam beribadah ada 4 tingkatan yang dapat menghantarkan manusia merasakan nikmatnya beribadah sekaligus menjadikan manusia lebih sempurna lagi.
-------------------------------------------------
4 tingkatan tersebut adalah :
--
- Marifat yakni ilmu dalam beribadah,
--
- Syariat yakni cara beribadah,
--
- Thariqat yakni jalan atau arah beribadah.
--
- Hakikat yakni tujuan dari ibadah kita.
-------------------------------------------------
Perjalanan menuju kenikmatan beribadah tersebut seperti berlayar mengarungi lautan.
--
Marifat itu ilmunya,
Syariat itu kapalnya,
Thariqat itu lautnya,
Hakikat itu adalah mutiara di dalam lautnya
-------------------------------------------------
INTI ISTINJA Akhir :
--
Jaga nafas..
Cuci dari pusat kemudian depan kemudian belakang. Cuci tubuh aku.., Cuci roh aku.., Cuci nyawa aku.., Cuci dunia.., Cuci akhirat..,
--
…. Tutup pintu neraka.
…. Buka pintu surga.
................
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment