Friday, 24 July 2015

tasawuf kitab3

BABUL HAQ
BARINCONG
Inilah Risalah
dari warisan peninggalan Alm Bapak H. Abdul Hamid
Kampung Habulung kabupaten Martapura Banjar
Kalimantan Selatan.
Bab ini menyatakan kesudahan Ilmu yang Tahkik tiada diperoleh
lebih dari pada itu walau Ambiya sekalipun. Fikirkan olehmu dan cari
olehmu guru yang boleh menguraikannya.
Perkataan sedikit ini terlebih besar faedahnya dari pada dunia serta
isinya dan terlebih keras dari batu lebih tajam dari pedang. Inilah Ilmu
Syuhud, Ilmu orang Ahli Syufi Radiyallahu Anhu.
Inilah suatu rahasia, bahwasanya engkau itu sampai kepada Aku hai
hambaku yang Aku ridhai. Bahwasanya maha suci Aku beserta engkau,
adalah ini jika engkau berada di dalam Nur-Ku, maka engkau itu
lenyaplah di dalam kosong 0 itu, bahwasanya Ahmad itulah gaib. Itulah
yang disebut gaib dengan gaib, atau diri itulah yang disebut gaib. Maka
Ahmad itulah yang disebut diri yang gaib dan Muhammad itulah yang
disebut diri yang zahir.
Oleh sebab itulah Muhammad Rasulullah telah berkata : Ikuti aku,
ikuti aku, kalau engkau tiada mengikuti maka engkau adalah sesat. Sebab
itulah kami ajarkan kalimat Tauhid dan kami perintahkan kalimat
Syahadat. Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya, maka selamatlah
engkau dunia dan akhirat dan engkau itu adalah mu'min yang sebenarbenarnya
atau yang dikatakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Bahwasanya kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia
kepada yang menjadikannya setiap saat dan kalimat syahadat itulah yang
menyempurnakan apa-apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad
SAW. Maka engkau itu rindu selalu kepadaku yang menjadikan semesta
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
2 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
alam. Itulah yang disebut engkau itulah bertubuh NURULLAH, KUN HA
TITAH, maka itulah yang disebut lenyap dengan aku.
Asal engkau yang Aku jadikan ialah mula-mula kepada engkau itu
satu Rahasia Nur, dan Nur itu yang disebut Nur-Zat, maka Nur-Zat itu
menjadi diri. Sudah itu diri engkau gaib di dalam Nurullah, maka oleh itu
gaib lagi yang disebut 0. maka berkata di dalam KUN, maka KUN itulah
yang disebut ALIF, maka ALIF itulah yang disebut diri. Maka gaib ALIF
itu menjadi LAISA maka berkatalah ia HAK, maka yang HAK itulah yang
disebut tiada berujud dan tiada bernama Zat, maka engkau itu yang
dinamakan AKU, sebab itu bukan di luar bukan di dalam, sehingga
meliputi AKU semesta sekalian alam, maka LAISA lah Aku di dalam diri
egkau itu. Jikalau. engkau mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di
dalam kalimahKu.
Sesudah engkau di dalam kalimahKu itu maka engkau itu bertubuh
Syahadat, sesud bernama Syahadat maka engkau itu bernama Muhammad.
Jikalau engkau sudah bemama Muhammad zahirnya maka batinnya itu
bernama Ahmad, sesudah bernama Ahmad maka engkau itu gaib dengan
HU maka Akulah itu. Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau itu
berbunyi WUJUD ZAT. Wujud itu berbunyi HU, Zat itu berbunyi
ALLAH. Maka oleh hilang bunyi hanya kosong, maka kosong itu
maknanya fana, hanya dirinyalah yang ada, yang tahu serta melihat dan
yang mendengar semuanya lenyaplah di dalam yang kosong itu.
Dari AI-Haji Hasan Negara :
Inilah pegangan kita kepada Hayat, maka Hayat itu menjadi Nyawa, dan
nyawa itu mejadi Muhammad. Maka jangan engkau cari lagi. LA itu
Hayat, ILAHA itu Ruh, ILLA itu' nafas ALLAH itu Nyawa, maka jangan
dicari lagi, itulah pegangan kita.
Dari AI-Haji Arsyad Dalam Pagar Kelampaian Martapura :
Adapun sebenar-benarnya diri itu Hayat, dan sebenar-benarnya Hayat itu
Ruh, dan sebenar benamya Ruh itu Nafas, dan sebenar-benarnya Nafas itu
Rahasia, dan sebenar-benarnya Rahasia itu Nur Muhammad dan sebenarbenarnya
Nur Muhammad itu tubuh kita, maka inilah pegangan kita.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 3
Dari Datuk Sanggul :
Adapun badan Ruhani itu ialah Allah, dan Allah itu jangan dicari lagi,
karena Allah Ta'ala sudah menjadi segala Nyawa, jangan engkau cari lagi,
karena Allah Ta'ala itu LAISA KAMISLlHI.
Penjelasan : Engkau itu adalah RahsiaKu, maka rahasia itulah yang
menuju kepada Aku, sehingga engkau itu adalah pendengaranku dan
penglihatanku dan kesemuanya itu terhimpun di dala Rahasia Ku maupun
di dalam atau di luar. Sehingga engkau Fana Ul Fana dan tiada
mempunyai daya upaya, sehingga batin engkau itulah yang dikatakan
Ta'ala. Jikalau engkau hilangkan tubuh menjadi Nur sehingga tubuh
engkau menjadi Ruh, maka hilangkan tubuh engkau itu menjadi titik,
maka titik itulah yang disebut Kaca Putih, yaitulah asal-asalnya kejadian
Alif, maka Alif itulah bcrgerak di dalam laut rahasia, itulah yang disebut
Hayat maka hiduplah dan bergeraklah tubuhnya, itulah yang dinamakan
sifatNya yang ada di dalam tubuh engkau itu, itulah namanya itulah
dirinya. Maka akulah yang Laisa dan jangan dicari lagi. Itulah yang
disebut sudah menjadi Nyawa.
Kalau engkau kosongkan maka yang berbunyi Aku itu Wujudku,
kalau engkau keluarkan maka berbunyi Rahasia. Maka kalau engkau
naikan nafas engkau maka berbunyi. Wujud Idafi. Nafas itu adalah
Rahasia antara turun naik, itulah yang berkata AKU ADALAH ENGKAU
dan ENGKAU ADALAH AKU. Disitulah engkau di dalam diriNya, naik
berbunyi Wujudku dan turun berbunyi ZatKu, disitulah engkau
mengetahui atau yang berkata disebut Rahasia di dalam Rahasia, maka
hilanglah Rahasia itu, yang ada hanyalah Wujudku.
Disitulah engkau Mi'raj, pertemuan dalam HadiratKu dan apabila
engkau turun maka wajiblah engkau mengerjakan perintahku, seringga
engkau cinta kepadaKu dan engkau jauhilah segala yang kuharamkan.
Engkau lihatlah Syahadat, disitulah engkau menyempurnakan segalagalanya,
berpeganglah kepadanya, karena jikalau tidak maka engkau itu
adalah sesat, maka selalulah engkau wajib mengerjakan perintahku.
Syahadat itu adalah tubuh engkau.
Alhamdu itu Aku dengan engkau.
Ingat itu adalah Rahasiaku Kepada engkau.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
4 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Jikalau engkau tiada berpegang pada yang diajarkan Nabi kita itu
maka engkau sesat lagi kafir. Oleh sebab itu wajiblah engkau mengerjakan
perintahnya dan taat kepadanya, dan hendaklah engkau Khauf dan cinta
dan jangan engkau lupa setiap saat. Jikalau engkau lupa maka Aku lebih
jauh dan kalau engkau dekat maka Aku lebih hampir dan kalau engkau
hampir maka Akulah dirimu dan diriKu adalah LAISA KAMISLIHI,
disitulah engkau zauk.
Marilah kita bersama-sama memperbanyak amaliah sehingga
terbukalah bagi engkau satu dinding rahasia atau hijab yang dikatakan
NUR ALA NUREN. Maka Nur itu "tajallilah kepada dirinya, sehingga
engkau gaib maka engkau adalah di dalam WUJUD-HAQ.
Kita sebut kalimah zikir LA ILAHA ILLA ALLAH satu nafas
itulah yang disebut KALAMULLAH Jikalau engkau naikkan nafas
engkau itu Aku atau HU, maka itulah yang dinamakan Wujudku yang
Laisa, ialah yang tiada Huruf dan tiada suara. Jikalau engkau zahirkan
suara engkau itu maka zahirlah sifatku, Jikatau tiada engkau zahirkan
maka engkau gaib di dalam Wujud Idafi. Wujud itu Laisa Idafi, itu suci
murni dan bersih. Itulah yang disebut Nur dan itulah yang dinamaKan
Ahmad dan juga adalah dinamakan Nur-Zat. Maka zat itulah yang disebut
engkau, barulah itu dikatakan Fana UI Fana atau yang disebut karam dan
engkau itu sampailah sudah kepada Baqa UI Saqa. Disitulah engkau
melalui segala-galannya yang disebut NUR ALA NUREN atau gaib
dengan gaib sampai Hak kepada Hak.
Marilah kita kembali kepada asalnya AL FATIHAH, Aku Laisa, di
dalam Aku engkau maka disitulah engkau naikkan nafas engkau
kepadanya. Kalau engkau turunkan ke bumi atau ke dalam jasad, jasad
itulah yang berbunyi ALLAH hurufnya. Jikalau engkau hilangkan huruf
ALLAH itu menjadi HU itulah yang disebut kosong, tiada tahu lagi akan
dirinya, hanya yang ada Wujud saja lagi.
Maka engkau tiadalah berujud lagi dan sifat bersifat lagi, dan tiada
nama bernama dan tiada buat berbuat. Maka disitulah engkau karam di
dalam Kalimah ini, barulah engkau itu. hilang semuanya, yang ada hanya
Wujud saja lagi semata-mata, disitulah engkau bernama NUK atau
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 5
NUKTAH. Maka NUKtah ini ialah satu-satunya yang menjadi awal
sekalian yang ada ini, Maka selalulah engkau taat akan segala perintahnya,
ingatlah selalu akan kataNya : Esakan Aku, esakan Aku atau sempurnakan
Aku. Jika engkau sempurnakan maka engkau itu yang bernama Insan,
jikalau engkau manusia maka dialah manusia Insan-Kamil.
Sebenar-benarnya diri itu Ruh, sebenar-benarnya Ruh itu Sir.
Sebenar-benarnya Sir itu Rahasia. Sebenar-benarnya Nur Muhammad itu
Sifat, sebenar-benarnya Sifat itu Zat. Sebenar-benarnya Zat itu Sir. Maka
Sir itulah yang disebut Aku Laisa Kamislihi Syai'un.
Sudahkah engkau membaca Zikrullah ?
Sudahkah engkau membaca Tashih ?
Sudahkah engkau membaca Qul Huwallahu Ahad ?
Sudahkah engkau membaca Yasin ?
Sudahkah engkau mernbaca Suratul Fatihah?
Maka marilah menghilangkan tubuh kita sampai menjadi misra apa
yang disebut di atas itu dan bagaimana jalannya itu? Jikalau engkau sudah
misrakan, maka rindulah engkau kepadaNya, sebab dengan rindu itulah
orang baru sampai kepadaNya.
Maka jadikanlah darah engkau itu Kalimah Zikrullah.
Jadikanlah tubuh engkau itu Tasbih.
Jadikanlah tubuh engkau itu Qul Huwallahhu Ahad, atau Hilangkan tubuh
engkau itu menjadi wujud yang hakiki.
Dengan Yasin jadikanlah tubuh engkau itu Nur Muhammad
Jadikanlah Al Fatihah itu wujud yang maha suci.
Maka dengan demikian itu adalah kita di dalam RahasiaNya.
Adapun artinya Qul Huwallahhu Ahad itu ialah :
Berkata Allah: Esakan Aku.
Maka oleh itu supaya engkau mendapat satu rahasia, karena di
dalam kalimat Qul Huwallahhu Ahad itu terkandung lima rahasia; satu di
dalam Rahima Kumullah, kedua dalam Rahim ibu, ketiga dalam liang
lahat, keempat di Yaumil Mahsyar dan kelima di Hadratullah. Telah
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
6 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
berkata Allah, bahwasanya siapa hambaku yang sarnpai di maqam ini
maka Aku adalah engkau, engkau adalah Aku.
Marilah kita bersama-sama membersihkan tubuh kita yang kotor ini,
sebab tubuhlah yang mengandung maka jadikanlah tubuh engkau itu
seperti kaca yang terang benderang dan cahaya itulah yang disebut NurKu.
Maka Alhamdu ialah perkataan yang mula-mula, sebab dialah yang
maha suci Itulah yang dikatakan bacalah dengan namaKu yang
menjadikan engkau BA ( ب ). Itulah yang menimbulkan satu rahasia atau
Nur, itulah yang memuji kepada dirinya, sebab disitulah kejadian asal dari
pada Kun. Adapun Kun itu gaib atau Laisa, maka jadilah satu titik atau
menjadi huruf BA ( ب ). Maka BA itulah yang berbunyi namaKu atau
yang berbunyi = ب هو = yang dua kata itu yang berbunyi : bacalah dengan
namaKuM
aka BA itulah yang disebut bathin, maka tubuh engkau itu
karamkan atau hancurkan atau leburkan atau binasakan, barulah engkau
bertubuh Nur saja lagi, sebab tubuh atau jasad engkau itu yang berbunyi :
لاحولولاقوة الابالله
Maka kembalilah kita kepada mula-mula asal Ruh yang tiada lupa
kepadanya, sebab tiada lupa itulah darah engkau menjadi kalimah zikir
dan Tasbih, itulah cahayanya sehingga engkau adalah Aku. Sebab itu
berhati hatilah engkau jangan sampai lupa kepadaNya. Kalau engkau lupa
kepadaNya, Dia lebih jauh. Kalau engkau hampir, Dia lebih dekat. Kalau
engkau dekat maka Akulah pendengarnya, Akulah penglihatnya dan
Akulah yang meliputinya, sehingga engkau misra dalam Wujud-Haqiqi.
UPasal :U Inilah satu uraian huruf yang bernama dan berbunyi ALIF, maka
Alif itu ialah yang dikatakan Esa. Alif adalah termasuk rahasia dirinya,
sebab dialah yang ada sendirinya. Kemudian lalu Alif itu bergerak, maka
gerak itulah yang berbunyi HAK, itulah yang dikatakan atau yang
berbunyi Wahdatul-Wujud, maka Laisalah dirinya itu, atas yang dikatakan
gaib, di dalam laut Gaibul-Guyuh atau Bahrul Butun. Maka di dalam laut
titik itulah yang dikatakan atau yang bernama NURULLAH ialah juga
yang disebut NUR ZAT, maka gaiblah Nur Zat itu menjadi Roh-Idafi, dan
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 7
Roll idafi itu disebut AHMAD, maka Ahmad itulah yang bernama
ZATUL BUTHI Itulah namanya yang tiada rusak dan hancur.
Jadikanlah jasad dan tubuh engkau atau diri engkau itu semuanya
karam di dalam KalimahKu. Maka engkaupun tiada lupa memuji Aku,
sebab Aku tiada lupa berbunyi HU ALLAH tiadalah lupa Aku memuji
diriKu sendirinya. Dengarkanlah di dalam engkau itu yang berbunyi
Wujud Zat dan itulah yang berbunyi Tik-Tik-Tik itulah bunyinya yang
lebih cepat. Bahwasanya Roh itu tiada lupa kepadaNya, sehingga
keluarlah cahaya Nur-Nya yang sangat terang, maka cahaya itulah yang
dikatakan atau yang disebut Insan.
Maka kembalilah kita kepada Satu yang dikatakan ZATUL-BUHTI
atau itulah yang dimaksud Allah Ta'ala. Sehingga menjadi Akulah
pendengarannya, penglihatannya, penciumannya dan pengrasanya, maka.
yang empat itulah yang disebut Akulah kesemuanya. Maka itulah yang
disebut engkau adalah Aku, dan Aku adalah engkau. Maka engkau tiada
berpisah atau bercerai sebab disitulah yang berbunyi Wujud-Zat.
Pasal :
Ini adalah pasal air MAUL HAYAT diambil secara mudah. Yaitu asal diri
kita yakni sebelum ada apa-apa. Ibu dan bapak belum berkumpul menjadi
satu. maka Allah Ta'ala memerintahkan mengambil air Maul-Hayat diarak
di dalam Syurga atau dilangit dengan beberapa banyak Malaikat, lalu
Adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada dua Ruh yang
hendak diketahui, yaitu pertama Ruh yang dikatakan Ruhul-Kuddus, dan
yang kedua dinamakan Ruhani. Adapun sebutannya Ruhul-Kuddus itu
ialah HU dan scbutannya Ruhani itu ialah ALLAH. lnilah yang kita cari
yang dinamakan Rahasia Allah dengan Muhammad. Jikalau engkau
hendak mengetahui ilmu rahasia ini bersungguh-sungguhlah menuju jalan
ini, supaya engkau selamat dunia dan akhirat. Inilah jalan rahasia Tuhan
yang tersembunyi di dalam diri kita ini, dan jangan dikeluarkan kepada
orang awam rahasia ini
Jangan susah-susah mencari Allah, karena Allah sudah lenyap
menjadi nyawa sekalian batang tubuh, KUN HATITAH namanya diri
engkau itu. Jangan susah mencari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan
susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh.
Di mana ada Nur nya tentu terputus dari yang punya Nur. Bersutu
tapi tiada bersekutu, itulah antara kita dengan Allah.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
8 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Jibril diperintahkan memasukkan kepada bapak kita. Setelah menerima
tujuh hari dan berkumpul menjadi satu kepada ibu, sebagai bcsi bercampur
di dalam batu. Yang dikandung selama tujuh hari oleh Bapak kita yang
bernama air AL MAHMUD, dan dijatuhkan air Maul-Hayat itu di dalam
rahim ibu dinamakan NUKTAH, seperti air hujan di daun keladi.
Empat puluh hari belum tersurat, tatkala delapan puluh hari di
rahirn ibu, waktu itu darah haid lalu dinamakan ALAQAH, kemudian lalu
menjadi daging segumpal dan dinamakan MUDGAH, kemudian daging
segumpal itu menjadi Alif, Ahmad pujinya. Enam puluh hari dan
seterusnya cukuplah lengkap kaki dan tangan, mata dan hidung, mulut dan
telinga Muhammad fujinya, tatkala cukup sembilan bulan sembiIan hari
maka firman Allah Ta'ala :
لاتَتَخَرَُكَ زَرُة ااًلِابَّاِءِذنِْ لله
Dengan izin Allah lalu keluarlah ke dunia dan waktu lahir itulah dia yang
mengatakan Allah Ta'ala Aku - Aku -Aku.
􀼒􀼑􀼐􀼏 ﷽
قَالَ النبَِّيُّ صَلىَّ لله عَلَيْهِ وَسَلمَّْ، لَمَّااقَرَفَادَمَُ الْخَطِيْعَه قاَلَيَارَبِىّ اسَْاءَلكَُ
بحَِقِّ مُحَمَّدٍاِلامََّاغَفَرْتلَِيْ، قاَلَ لله تعَاَلَى كَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّداًوَلمَْ اخَْلقُْه،ُ
قاَلَ ياَرَبِىّ اِنكََّ لَمَّا خَلَمْتنَِى عَلَى وَالَِمِ لْعَرْسِ فدَاَيَْتهُ مَكُتوُْباًلااَِلَه اِلالَّله مُحَمَّدرٌَسُوْلُ لله فَعَلِمْتُ انَكََّ لَمْت تظُِقْ الِى اسَْمَائكَِ اِلَّااحََبُّ الْخَلْقِ
اِلَيْكَ فَقَالَ لله تعَاَلَى صَدقَْتَ ياَادَمَُ اِنهَّ لَاحََبُّ الْحَلْقِ الِيَّ فَاءِذاَسَألَْتنَِيْ
بحَِقِهِّ فَقدَْ غَفَرْتُ لكََ،
Berkata Rasulullah SAW :
Pada ketika telah membuat kesalahan Nabi Adam, ia bertobat kepada
Tuhan dan berkata ; "Wahai Tuhan, saya mohon kepadamu dengan hak
Muhammad supaya engkau mengampuni alku", Maka Tuhan menjawab :
"Hai Adam bagaimana engkau mengetahui Muhammad, sedangkan ia
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 9
belum Kujadikan?" Nabi adam menjawab ; "Wahai Tuhan setelah engkau
jadikan saya, saya mengangkat kcpala melihat ke Tiang atas di mana
tertulis kalimat : لااَلِهَ الِا لله مُحَمَّدلٌرَّسُولُ لله
"Maka saya tahu bahwa engkau tidak akan menyertakan nama Mu kecuali
nama orang yang engkau kasihi". Maka Tuhan menjawab : "engkau benar,
hai Adam, ia adalah seorang laki-Iaki yang paling Aku kasihi, kalau
engkau memohon kepadaKu haknya, engkau Aku ampuni, kalau bukan
karena dia, engkau tidak akan kujadikan" (Hadits riwayat Baihaqi dalam
kitab Dalailu Nubuyah Imam Hakim dan Thabrani).
قَالَ لله تعَاَلَى ياَايَهَُّالذَِيْنَ امََنوُْ التقَُّ لله وَبْتغَوُْاِلَيْهِ الْوَصِبْلَه وَجَاهِدوُْفِى
سَبِيلِ لله لَعَلكَُّمْ تفُْلِحُوْنَ
"Hai orang-orang yang beriman, carilah jalan yang menjurus dan bisa
menyampaikan engkau kepada Allah dan setelah engkau temukan, maka
bersungguh-sungguhlah engkau niscaya engkau telah dikasihinya"
(AI Maidah ; 35)
Allah berfirman :
اِناَّعَرَهْنَاالْامََانَه عَلىَ السَّمَاوَاتِ وَالْارَْضِ وَالْجِبَالِ فَأبََيْنَ انَْ
بحَْمِلْنَاهَاوَاشَْقَقْنَ وَحَمَلَهَاالْاِنْسَانَ اِنهَّ كَانَضَلوُْمًاجَهُوْلا "Sesungguhnya kami telah menyerahkan amanah itu kepada langit, bumi
dan semua gunung-gunung, tetapi tiada satu yang akan menerimanya,
karena takutnya. Maka diterimalah oleh manusia. Dengan demikian,
maka oleh manusia itu apabila ditinggalkan (dilalaikan)-nya, maka ia
telah menganiaya dirinya sendiri".
Di dalam pengertian tentang apa yang dikatakan amanah itu telah
dijelaskan dalam kitab IHYA'ULUMUDDIN karangan Imamul Gazali,
sebagai berikut:
تِلْكَ الامََانَه هِيَ مَعْرِفَه الْحَقِيْقِيهَّ وَالتوُّْحِيْداُلْحَقِيْقِيهَّ،ُ احَْيَاءُعُلوُْمُ الدِيّْنِ
Artinya : Yang dikatakan amanah itu ialah Ma'rifat Hakiki dan Tauhid
Hakiki. Kemudian Allah mengingatkan di dalam AI Qur'an mengatakan :
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
10 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
ياَايَهَُّاالذَِّيْنَ امََنوُْلاتَحَُوْنُ لله بِفَقْضِ مِبْنَافِ النوَّْحِيْدِالفًِطْرِيّ السَّابِقِ
وَتَحُوْنَ الرَّسُوْلَ بِنَقْضِ الْاَزِيْمَةِ وَتَحُوْنُو اَمَانَافِكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, jangan engkau mendustai Allah karena
engkau merusak janji Tauhidmu kepada Allah ketika dijadikanmu, dan
engkau mencintai Rasul karena engkau merusak janji pelaksanaan serta
engkau telah mendustai dirimu sendiri"
Kemudian Tuhan menjanjikan untuk menampakkan dirinya kepada kita
dengan firmannya berkata :
سَنرُِيْهِمْ ايََاتِفَافِى الْافَاَقِ وَفِى انَْفسُِهِمْ حَتىَّ يَتتَيَنََّ لَهُمْ أنَهَّ الْحَقُّ
Artinya : "Saya akan menampakkan diriKu kepadamu semua, sebagai
bukti apakah aku berada di angkasa, ataukah dalam dirimu sendiri,
Hingga jelas benar bagimu, bahwa Tuhan itu benarbenar ada".
Kemudian di dalam salah sebuah hadits Qudsi Tuhan barkata :
الَاِْنسْاَنُ سِرِيْ وَانََاسِرَّه "Manusia itu adalah RahasiaKu
dan saya adalah Rahasia manusia itu sendiri".
قاَلَرَسُوْلُ لله صَلىَّ لله عَلَيْهِ وَسَلمَّْ مَنْ عَرَفَ نَفْسَه فَقدَْعَرَفَ رَبهَّ وَمَعرِفَة النفَّْسِ فَرْضُ عَيْنِ لِكُلِّ فَرْضِ مِنْ افَْرَاضِ الْاِنْسَنَانِ
Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang mengenal akan dirinya,
niscaya ia telah mengenal Tuhan dengan Rasulnya, dan mengenal akan
dirinya itu adalah fardu ain (fardu yang tertentu) bagi tiap-tiap manusia.
kemudian ditambahkan pula:
اِعْلمَْ انََّ مَعْرِفَة النفَّْسِ لاتَحَْصُلُ بِنَضَرِالعَقِلِي بَلْ اِنمََّاتحَْصُلَ بِنوُْرٍبَقْذِفَه لله تعَاَلَ فِى قَلْرِعَبْدِهِ
Ketahuilah bahwa sesungguhnya .mengenal akan diri itu tiada akan
sempurna apabila dengan alam akal, tetapi alam sempurna dengan Nur
yang telah ditanamkan Allah SWT di dalam hati hambanya. Dalam
rangka mengenal akan diri itu ada dua hal yang sangat terpisah dan
bertentangan maksudnya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 11
Pertama:
Sebuah dalil sebelum Rasulullah SAW ada sebuah dalil berbunyi sebagai
berikut :
اسَلَهِِمْ مِنْ ادَمَ وَاسَلَِ ادَمَ مِنْ نرَُاب "Asal kita semua dari Nabi Adam sedangkan,
Nabi Adam itu berasal dari tanah".
Jadi apabila kita mengambil dasar dalil dalil ini, nyatalah bahwa
anasar kita dari empat halus, yaitu : Api, Angin, Air dan Tanah. Apabila
hal tersebut di atas kita perinci, berarti bahwa : Rahasianya adalah Api,
Ruhnya adalah Angin, Hatinya adalah Air, dan Tubuhnya adalah Tanah.
Kedua :
Sebuah dalil yang berasal dari Rasulullah SAW setelah ia lahir, beliau
bersabda :
انََامِنَ لله وَالعْاَلمَ مِنيِّْ
Saya berasal dari Allah dan Alam semesta itu adalah diri saya adanya
Jika kita teliti secara ilmiah dengan dasar dalil yang kedua itu wajib
kita jadikan dasar sebab benar-benar berasal dari pada Allah dan asal dari
pada ke empat anasar tersebut pada dalil pertama diatas.
Adapun dalil kedua ini jelas benar bagi kita, bahwa benar kita
berasal dari Allah dengan kenyataan sebagai berikut; bahwa dalam tubuh
kita terdapat tiga unsur pokok :
ْ ادمََ : Bertubuh Hati, Ruh dan Rahasia.
 مُحَمَّد Bersyariat, Tarikat, Hakikat dan Marifat.
 للهُ تَعَالَى Berzat, Sifat, Nama dan Rahasia.
Apabila ketiga unsur pokok tersebut di atas diperinci, menjadi dua
belas, kemudian di Tauhidkan, dan Tauhidnya menjadikan tiga belas.
Dengan ketiga unsur pokok di atas, sangat jelas bagi kita, bahwa dalil
kedua itu adalah bukti bahwa ke empat anasar (halus) tersebut. Pada dalil
pertama itu, berasal dari kita. Bukan kita berasal dari ke empat anasar itu.
مَحْرِفَة الحَقِيهَّ
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
12 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Arti dari pada ma'rifat hakiki itu ialah mengenal diri tetul-betul berasal
dari pada Allah (kadim) ke akhir, kemudian kembali kepada kadim lagi
(kepada Allah), sebagaimana Rasulullah bersabda :
انِاَّلله وَانِاَّالِيَْهِ رَاجِعوُنَ
"Kami berasal dari pada Allah dan kepadanya pula kami akan kembali".
di dalam pengertian yang di katakan ma'rifat hakiki itu ada tiga faktor
yang sangat penting.
PERTAMA
لاتَعَينُْ
Belum tentu
احََدِيةَّ ذاَتُ الْبحُتِ
Zat sematanya Maha Tunggal
Yang dinamakan احَدَيِةَّ AllahSWT diumpamakan laut yang tiada
bergelombang. ialah adanya Tuhan yang maha Suci dan maha tinggi, tiada
martabat di atasnya malah semua martabat adalah di bawahnya saja.
Dengan dikatakannya لاتَعَينُ itu, sebenarnya oleh karena pada masa
itu kita manusia memang sudah ada dan tiada terpisah dengan Tuhan.
Berarti kita sudah berada dalam Rahasia AI1ah SWT. Tetapi oleh karena
Alla.hSWT belum mau nampak (nyata), maka kita belum dinampakkan
pula. Jadi sejak لاتَعَينُ kita manusia itu, sudah tetap dalam Rahasia Allah
SWT tetapi belum ada pengkuan apa-apa karna belum nampak dan
dinampakkan.
KEDUA
تحَْينُ اوََّل
Ketentuan pertama
وحَدْةَ .ُ حَقيِقْةَ المُحَمَّدِيَ
Asal mula yang ada Tunggal
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 13
نقُْطَتِ داَئِرَةِ الْوُجُوْدِ وَخِيْطَتِ افَْداَكِ الشُّهُوْدِ الَااَِنهَّ بِكُلِّ شَيْئِ مُخِبْطٌ
Titik yang mengelilingi semua yang ada, serta mengitarinya palakia
(Nujum) serta pendengaran' dan penglihatan.
Bukankah, Allah SWT mengelilingi semua yang ada, sama dengan
mengitarinya putih kertas dalam kertas itu sendiri ?
الَتعَّْينُُ الْاوََّلُ وَهِيَ عِباَدةَ عَنْ عِلْمِهِ تعَاَلَى لِذاَتِهِ وَصِفاَتِهِ وَجَمِيْع الْمَو
جُوْداَتِ عَلَى وَجْهِ الْاجَْمَالِ مِنْ غَيْرِامْتِياَزِبَعْضَهَاعَالَى بَعْضٍ رَهَذِهِ
الْمُرَتيَْتُ نسُُمَّى باِلْوَحْدةَِوَالْحَقِيْقَةِ الْمُحَمَّدِيةَِّ
Yang dikatakan Ta'yun Awal itu ialah : Ibarat kita mengenal Allah
dengan Zat, Sifat dan semua yang ada, atas mula yang berjumlah dan tiada
berlainan antara satu sama lain martabat ini dinamakan وَحْدةَ dan asal mula
semua yang ada.
URelas :
Pada ketika Tuhan telah mempunyai keinginan mengadakan
(menampakkan) dirinya, maka dinampakkan-Nyalah manusia itu dahulu
(Titik) itu di dalam dirinya sendiri, seraya melihat dan berkata الَسَتْ برِبَكِّمُ
Tahukah engkau bahwasanya akulah Tuhanmu? Maka kita segera
menjawabnya بَلَاسَهِدْنَا ' Benar! Engkaulah Tuhan kami.
Setelah pengakuan bersama itu terjadi, maka tuhan berkata : Hai
pada saat ini aku akan mengambil empat macam Halus dari tubuhmu
kujadikan Alam, agar engkau tempati kelak. Maka kita menjawab ucapan
Tuhan ituِ 􀍿 لاحَوَلْ ولاَ قَو ةَُّ اَلاِ بَّاِ
artinya : Tiada kemauan dan kekuatanku selain Allah. Setelah ucapan itu
diucapkan maka Allah mengambil ke empat halus itu, yakni : mengambil
dari Rahasia kita untuk dijadikan Api, mengambil dari Ruh untuk
dijadikan Angin, mengambil dari Hati untuk dijadikan Air, dan
mengamhil dari Tubuh untuk dijadikan Tanah. Kemudian dijadikannya
alam bersama isinya oleh Allah SWT.
Adapun setelah pengambilan keempat anasar alam tersebut, maka
titik yang tadinya itu mengembang di tempat itu sendiri hingga menjadi
banyak dan besar, dinamakanlah Alif.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
14 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
KETIGA
تعَْينُْ الثاَنىِ
Ketentuan kedua
واَحِديِةَّ ا حَقِيْقَة ادَمٍَ
Asal mula manusia Mentauhidkan
الَِفِ الذاَّتِ السَّارِيْ سِرُّه فِى ذرََّةِ الْوُجُوْدِالَااَِنهَّ بِكُلِّ شَيْئٍ مُحِيْطٌ
Alif pada zat menyelubungi semua rahasia yang ada, artinya
sekalipun syarat diselubunginya. Ah ! Bukankah mengelilingi segala
sesuatu yang ada, sebagaimana kengelilingnya perak pada cincin itu
sendiri.
وَالْوَاحِدِيةَّبُخَْرٌ مَعَ مُوْج فاَءِنَّ الْحَقَّ سُبْحَانَه وَتعَاَلَى كَلى بخَْرِوَالْاكَْوَانِ
كلَْ الْامَِنح وَهِيَ ليَْسنَْ عيَْنهُ وَلاغَيَْرَه وَهذَاَنوُْحِيْداُلعْاَرِفيِْنَ
Yang dikatakan Wahdia ialah seumpama laut dengan gelombang.
Sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha Suci lagi maha Tinggi
diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada diumpamakan gelombang.
Adapum gelombang itu, tiada di atas laut dengan tiada selain dari laut.
Demikianlah tauhid orang-orang yang ma'arif kepacla Allah SWT. Tetapi
perkataan ini lemah, karena sesungguhnya jalan yang ditempuh orangorang
ma'arif kepada Allah itu berada di belakang akal.
تحَْينُُ الثاَنِى وَهِيَ عِباَة عَنْ عِلْمِهِ تعَاَلَى لِذاَتِهِ وَصِفاَتِهِ وَلِجَمِيْع المَوْجُوْداَتِ علَىَ طرَِيقِْ الفَّصِْيلِْ وَامَْتيِاَزِبعَضِْهَاعلَىَ بعَضِ وَهذَِه الْمُرُتيََة تسَُّ باِلْوَاحِدِيةَِّ وَالْحَقِيْقَةِ اِلْاِنْسَانِيّهَِّ فَهَذِهِ ثلََاثاَمَرَاتِبَ كَلِهَّا قدَِيْمَة وَالتاَّخِيْرُوَالفقَّْدِيْمُ كَلَامِيٌّ وَلاذَمََانيٌِّ
Ta'yin sani ialah : umpama kita mengenal Allah SWT dengan zat,
sifat dan semua yang ada atas kelainan, maka berlainan antara satu dengan
yang lain. Martabat ini dinamakan Wahidia serta asal mula semua
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 15
manusia. Ini tiga martabat semuanya adalah kadim. Serta terdahulu atau
terbelakangnya, itu hanya oleh karena perkataan saja, bukan karena waktu.
Ketika kita mengatakan احدية maha tunggal وحدة tunggal واحدية
Dan ketika mengatakan لاتعين belum tentu تعين اول ketentuan pertama تعين
الثانى ketentuan kedua. Ketika mengatakan ketiga martabat itu semuanya
adalah kadim, sedangkan terdahulu atau terbelakangnya itu hanya dari
perkataan saja, bukan karena waktu. Karena sesungguhnya, laut yang tiada
bergelombang itu, di situ juga. terdapat satu gelombang dan dinamakan
titik. Dengan titik itu juga yang berkembang menjadi banyak, maka
dinamakan Alif. Jadi hakekatnya satu saja, tetapi tiada dalam sebutan.
URelas:
Setelah dimengerti betul-betul serta menjadi patokan dalam hati sanubari,
tiada pernah terpisah dengan Allah SWT dari awal yang tiada berawal
hingga kepada akhir yang tiada berakhir nanti, serta Tauhid telah
sempurna. Maka jagalah sebaik-baiknya, tidak bersama hati kita kiranya
jangan kemasukan syaitan lagi niscaya jangan kotor. Sebab apabila hati
kotor, tidak sembarang bicara, maka. rusaklah i'tikad. Tentunya menjadi
lagi syaitan berkuasa, atau jin. Secara otomatis dapat menjadi syaitan, atau
jin lagi. Sedangkan muka tetap berwajah manusia.
ذات
احديه لله محمد ادم
صفاة
وحدة . صفاة
وجود
واحدية ا محمد
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
16 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 17
UTAUHID HAKIKI :
Yang dikatakan Tauhid Hakiki ialah mentauhidkan diri kepada
Allah SWT kadim dan zahir. Adapun dalam rangka pelaksanaan tauhid
itu, zahir yang mernbawa kadim guna mentauhidkan hingga tegak berdiri
sendiri, umpama : dalam rangka pelaksanaan Takbiratulihram لله اكبر harus
benar-benar tertib pelaksanaannya, baik zahir maupun hakekatnya secara
khusyu.
UTUBUH DAN RUH KADIM DAN ZAHIR :
Dalam pengertian tubuh kadim dan Ruh kadim itu ialah bersumber
dari pada Ma'rifatunnafsi, artinya mengenal diri dari pada Allah dan tiada
pernah terpisah dengan Allah sejak awal yang tiada berawal, hingga
kepada akhir yang tiada berakhir nanti.
Demikian pula yang dikatakan Tubuh dan Ruh Zahir, sebenarnya
hal ini sejak awal memang tiada pernah terpisah. Karena pada masa
kadimnya, yang zahir dibungkus oleh yang kadim, sedangkan setelah
zahir, maka yang kadim pula dibungkus oleh yang zahir. Hanya ganti
tempat saja secara rahasia.
Demikian pula sebentar lagi, apabila Allah sampai panggilan Ilahi
untuk kembali ke Rahmatullah (asal), tentu demikian pula dan tetap
diselubungi oleh cahaya dari pada NUR MUHAMMAD sepanjang masa
lihat gambar Tauhidul Hakiki dan Ma'rifatul Hakiki). Setelah meneliti
gambar dan perincian Ma'rifatul Hakiki dan Tauhidul Hakiki, nyatalah
bahwa manusia yang berpatokan pada dalil (Hadits) Rasulullah SAW yang
berbunyi :
انََامِنَ لله وَالعْاَلمَ مِنيِْ
Betul-betul dapat mengerti bahwa tubuh zahir inipun berasal dari
Allah swt, bukan dari tanah. Sebab telah dimengerti, bahwa Ahmad itu
adalah tubuh zaliir kita dan dapat dimengerti pula bahwa Ahmad itu adlah
badan manusia, serta nama dari pada Nabi pun, nyatanya Tuhan Al1ah
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
18 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
SWT. Pada kita dengan demikian maka ia pula dikatakan Fatiha الحمد itu
serta ia pula dikatakan iman menurut sabda Rasulullah S.A.W:
مَنْ صَلَّى لَمْ يَعْرِ ف اِمَامَهُ لاَيَصِحُّ صَلَا تَه "Barang siapa yang bersembahyang tidak mengenal Imamnya, tidak
syahlah sembahyangnya"
Demikian pula yang dinamakan Akbar itu sebenarnya adalah kita
atau penggerak Alhamdu (Ruh) Jadi dalam kalimatu Allahuakbar
sebenarnya Allah itu Tuhan dan Akbar adalah kita. Jadi dalam
pelaksanaan ini harus betul-betul Tauhidul Hakikiyah karena apabila tidak
demikian maka terdapatlah di dalamnya apa yang dikatakan Syirik Hafi /
penserikatan terlindung. Dalam hal tersebut Allah SWT menjelaskan
dengan firmannya yang mengatakan :
                  
  
"Sesungguhnya Allah SWT tiada akan mengampuni dosa-dosa orang yang
menserikatkan (menduakan)Nya, akan tetapi segala dosa-dosa lain
diampuninya. Dan barang siapa yang menserikatkan Allah SWT, maka
iapun telah sesat dengan kesesatan yang maha dahsyat". An-Nisa - 116
Dalam rangka apa yang dikatakan perserikatan itu, ada dua macam :
I. Peserikatan secara zahir (kasar)
II. Perserikatan terlindung (halus) tidak disadari
Dalam salah satu hadits qudsi Allah mengingatkan :
كُلكَُّ ايَهَُّاالْعَيْدذُاَتاًوَصِفَاتاًوَفِعْلًاشِرْكٌ حَفِيٌ
"Wahai engkau semua hamba pada zat, sifat dan perbuatanmu itu adalah
penserikatan yang terlindung".
Sehubungan dengan dalil tersebut di atas, maka perlu segala gerak
dan tindak tanduk kita serta pelaksanaan segala sesuatunya perlu kita teliti
secara mendetail siapa tahu kita terkena apa yang dikatakan syirkun
hafiyin itu. Sebab penserikatan yang zahir itu amat gampang ditobatkan,
sedangkan penserikatan terlindung ini tidak disadari. Jadi bagaimana cara
untuk meminta ampun (taubat) kepada tuhan.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 19
Tentang apa yang dikatakan tadi dengan syirkun hafiyin itu sangat
halus, jadi sukar untuk bertaubat justeru tidak disadarnya merusak Tauhid
kita, Demikian pula dengan kalimat :
اشهدان لااله الالله واشهدان محمدارسول لله
Dalam mengucapkan kedua kalimat syahadat ini sangat berat
hukumnya, namun menyebutnya sangat digampangkan orang: Tetapi
kalau direnungkan sedalam-dalamnya serla mengingat akan Rukun dan
syaratnya, maka sangatlah berat akan pelaksanaannya. Sebab menurut
hukum bahwa syahadat itu adalah, pokok dari pada rukun islam, oleh
sebab itu maka mempunyai dua rukun dan dua syarat sebagai berikut :
1. Rukun syahadat itu ada dua :
- Diikrarkan dengan lidah.
- Ditasdikkan dengan hati.
2. Syarat syahnya syahadat itu ada dua pula:
- Syahadat I hamba bersaksi.
- Syahadat II hamba menyembah.
Untuk memperkuat pelaksanaan kedua kalimat syahadat tersebut, di dalam
salah satu ayat Al qur'an Allah SWT berfirman :
اِنَّ الْمُنَا فِقوُْنَ الذَِّيْنَ قاَلوُ نَشْهَد اِنكََّ لَرَسُوْلِ لله وَلله يَشْهَداُِنكََّ لَرَسُولِهِ
وَلله يَشْهَداُِنَّ الْمُنَافِقوُْنَ لَكَاذِبوُْنَ
Allah memperingatkan kepada Rasulullah dengan mengatakan :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu ya Muhammad, ialah orang-orang
yang mengatakan kami bersaksi bahwa engkaulah pesuruh Allah dan
Allah sendiri telah bersaksi bahwa engkau RasulNya, dan Allah telah
melihat hati-hati orang munafik itu hanya mendustakan, sekalipun
lidahnya mengucapkannya.
Dengan firman Allah SWT ini sangat nyata jelas bagi kita, bahwa
apabila pelaksanaan kedua kalimat syahadat itu tidak memenuhi rukun dan
syarat sebagaimana tersebut tadi nyatalah bahwa itu adalah munafik.
Kemudian dengan ayat lain Tuhan menambahkan dengan firmannya :
اِنَّ الْمُنَافِقوُْنَ فِى الدرَّْكِ الْاسَْقَلِ مِنَ الناَّرِ
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu,
akan kekallah ia pada neraka yang terbawah".
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
20 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Sehubungan dengan Ma'rifatul Hakiki dan Tauhidul Hakiki itu perlu
kita betul betul mengenal asal-asal Ruh dan Tubuh kita dari pada Allah
SWT, agar jangan hanya tahu mengaku begitu saja tanpa dapat
membuktikan kebenarannya, yang penting dalam Ma'rifatul Hakiki dan
Tauhidul Hakiki ialah pembuktiannya. Lihatlah pada perincian berikut ini.
Alif itu adalah asal Ruh nyatanya Zat. Lam yang pertama itu adalah
asal IImu nyatanya sifat jalal. Lam yang akhir itu asal akal nyatanya sifat
jamal Sedangkan Ha asal tubuh (titik) ialah Nur sedangkan Nur itu ialah
Ruh Nabi ia juga Nurullah nyatanya Zat. Setelah kita rnenemukan diri kita
menurut Ma'rifatul Hakiki tadi maka perlu kita adakan penjagaan secara
ketat dari pada segala noda, dosa dan maksiat baik berbentuk apapun juga,
Serta berpegang hikmah Abu Hanifah radiallahu anhu.
اسِتْقَيِمُْوْ قدَسْبَقَتْمُْ سبَقْاًيعَِيدْاًفَاَءِنْ اخََذتْمُْ يمَِينْاًوَثمَِالاقًدَضَْالَتْمُْ ضَلاَلابًعَِيدْاً
"Teguhkanlah pendirianmu, engkau telah mendahului jauh lebih maju.
Sekiranya engkau menyimpang ke kanan atau ke kiri,
maka engkau akan sesat"
UKemudian fatwa dari kitab Imamul Gazali berkata :
 Manakala yang dicari itu bermutu tinggi dan mulia, akan sulit
mencarinya, panjang jalannya dan banyak akibatnya.
 Bila hatimu telah mengenal Allah sekalipun lidahmu tidak bergerak
menyebut "Allah" maka tunggulah saalnya saja Allah menampakkan
kesungguhannya.
 Bila hati telah bersih dari pada pengaruh-pengaruh iblis dan syaitan
serta dari segala noda, dosa dan maksiat, maka cemerlanglah mukanya,
serta Nur yang telah ditanamkan oleh Allah SWT di dalam lubuk
hatinya dan terpancarlah menerangi kesegala penjuru, serta IImu
Laduni telah dimilikinya dan terbukalah segala rahasia-rahasia alam
yang indah-indah seluruhnya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 21
 Bila hati telah mengkilat dengan Nur ilahi, maka terbukalah segata
rahasia-rahasia yang tersembunyi secara terperinci.
Setelah meneliti hikmah Abu Hanifah ra, serta fatwa-fatwa dari Imamul
Gazali, maka kalimat :
لاحََوْلَ وَلاقَوَُّتاَالِابَّاِلله
itu adalah kalimat serah diri kepada Tuhan dengan maksud bahwa kita
serahkan diri kita kepada Allah SWT dengan mengucapkan bahwa tiada
kemauan dan kekuatanku selain Allah SWT. Dengan mengucapkan
kalimat serah diri tersebut seharusnya diucapkan dengan hati tulus dan
ikhlas. Karena dengan penyerahan diri itu berlaku, berarti bahwa kita ini
sudah tidak ada lagi, yang ada itu hanya Allah semata-mata.
Jadi dengan penyerahan diri tersebut berlaku, maka apabila meleset
sedikit, namun semata jarum pun niscaya akan kafir (mati dalam keadaan
kharani). Malah lebih bermutu babi dari pada kita, sebab seakan-akan kita
lebih kuasa dari pada Tuhan Allah SWT. Dengan demikian, maka
hendaklah sedapat mungkin kita usahakan mensucikan diri dari segala
pengaruh iblis dan syaitan, serta dari segala dosa, noda dan maksiat.
Utamanya membersihkan Lidah dan Hati sebagaimana Allah swt
memperingatkan dengan firmannya :
انِ لله طبَبِّ لايَعَبْلَ الِاطَّبَبِّاً
Sesungguhnya Allah SWT amat bersih
dan tiada akan menerima kecuali yang bersih juga.
Apabila kita telah bersih dan membersihkan diri dari segala-galanya serta
sabar dan tabah pun ulet dalam menghadapi segala sesuatu, maka Allah
SWT tetap beserta kita. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman :
انَِّ لله مَعَ الصَّابرِِيْنَ
Sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar,
dalam arti kata sabar itu bukan pendiam.
Tetapi sebenarnya yang dimaksud sabar ialah orang-orang yang
tabah dan ulet menerima segala ujian dan cobaan Allah SWT, dan berhati
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
22 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
wajah menentang segala pengaruh-pengaruh yang dirasa melemahkan
keimanan dan ketakwaan sebagaimana Allah SWT dengan firmannya :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْئِ مِنَ الْخَوْفِ وَ الْجَوْعِ وَنَقْسِ مِنَ الْاَنْفُسِ وَالنَمَرَاتِ وَبَشِّرِ
الصَّا برِِيْنَ
"Seandainya aku akan tetap menguji ketabahanmu atas segala sesuatu
dari cobaan dan apabila mereka itu lulus dalam ujian itu, maka
gembiralah mereka itu karena atas kesabarannya".
Jadi setelah kita teliti ayat di atas, jelaslah bahwa kebahagiaan
akhirat itu adalah bersumber dari pada kesabaran dan ketabahan serta
keuletan menerima ujian Allah SWT. Dan hendaknya segala apa yang
disampaikan oleh Rasulullah SAW ditaati sepenuhnya sesuai pengakuan
kita sejak mengerti diri dari Allah SWT, sebagaimana firmannva :
مَنْ يطُِع الرَّسوُْلُ فقَدَاْطَاَع لله وَمَنْ لىَّ فمََاارَْسلَنَْاكَ علَيَهِْمْ خَفيِظْاً
Barang siapa taat kepada Rasul itu, maka sesungguhnya ia taat kepada
Allah. Tetapi apabila ia berpaling belakang, maka kami mengutusmu
menjadi pengawal atas mereka itu.
Sehubungan dengan ayat tadi maka jelaslah. bahwa yang diutus
oleh Allah sebagai Rasul guna menjadi pengawal itu ialah Muhammad.
Perlu kita ketahui bahwa Muhammad itu siapa ? dan di mana? karena
sesungguhnya yang dimaksut itu semuanya tidak terpisah dengan diri kila
sendiri menurut Tauhidul Hakiki.
Adapun yang dimaksud dengan Rasul, ialah Muhammad, sedangkan pada
masa zahiriah Muhammad diselubungi oleh akbar. Jadi maksudnya kita
harus taati petunjuk yang keluar masuk itu, sebab itu adalah Rasul
sebagaimana dalam QS An Nisa ayat 80 itu.
UDari kitab HZ. ARIFIN ABBASU .
 Seorang tasawwuh ahli ibadah tanpa ditanya menjawab : Hati saya
sekarang ini. telah mendiami pada suatu alam yang tidak mengenal
selain dari pada diriku sendiri. Kalau tuan Tanya, saya tidak bisa
menjawab.
 Orang-orang sufi secara zahirnya manusia biasa, tetapi batinnya
adalah orang orang Allah yang ada padanya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 23
 Orang-orang sufi yang mencintai Allah, matanya dan hatinya buta
dari yang lain selain Allah.
 Barang siapa dirinya telah teruntuk Allah, niscaya Allah pun
teruntuk baginya.
 Bila hati masih terpesona dengan yang lain selain Allah maka
engkau masih terdinding dengan Allah.
Sebuah doa yang dilaksanakan dengan diam-diam, sama nilainya dengan
70 doa yang laksankan secara berkelompok. seperti Hadist soheh :
مَنْ لَمْ يَعْرِفُ الْقَاتِحَةُلاَيَصِحُّ عَمَلُه "Barang siapa yang tidak mengetahui akan kebenaran fatihah itu maka
tidak syah segala amal perbuatannya"
مَنْ صَلىَّ لمَْ يعَرِْفْ لتِوَْحِيدِْيتَّهِِ فهَوَُ يدُعْاَلهَ "Barang siapa yang tidak mengenal Tauhidnya,
maka ia senantiasa menserikatkan Allah SWT"
لاتَفَوُْلوُْلمَِنْ يقُتْلَُ فىِ سبَيِْلِ لله امَْوَاة بلَْ احَْباَوَلاكَِنَّ لله حَببََّ الِيَْكمُُ
الْاِيْمَانِ وَزَبنََّه فِى قلُْوِبِكُمْ بِهِ
"Janganlah engkau katakan sesuatu yang engkau tidak dapat
membuktikannya atas jalan Allah sekalipun engkau mati atau hidup,
Karena Allah sangat mencintai orang-orang begitu kuat keimanannya,
serta dipancarkanlah Nur Yang telah tertanam dalam hatimu itu".
وَقلُْ جَاءَانْحَقُّ وَزَحَقَ الْباَطِلَ اِنَّ الْباَطِلَ كَانَ زَحُوْقاً
"tegakkanlah kebenaranmu dan persalahkan yang salah,
karena sesungguhnya yang bathil adalah perbuatan yang tercela"
منَْ احَبَنَّيِْ كنََ معَيَْ فاِلجْنَهَّ "siapa yang mencintai aku, niscaya bersama aku di syurga"
فمََنْ احَْينَيِْ فقَدَاُيَْطَاعَنيِْ وَخُلفَاَءَنيِ وَالْاوَْلِياَوَالْعهََد وَلصَّالِحِيْنَ
"siapa mencintai aku maka ikutilah aku, serta khalifah-khalifah, serta
WaIi-waIi, serta para syuhada dari orang-orang tatuha"
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
24 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Dikala membaca
Adab dikala membaca Al Fatihah - oleh Hasbi Asiddik
   
Tuhan Menjawab حَمِدنَىِ عبَدْيِ Kuampunilah engkau hai
nambaku
Dikala membaca
 
Tuhan Menjawab اثَنْاِعلَيََّ عبَدِْيْ Engkau adalah bagiku hai
hambaku
Dikala membaca
  
Tuhan Menjawabْ مجَدَّنىَِ عبَدْيِ Amat Kusayanglah
engkau hai hambaku
Dikala membaca   

Tuhan Menjawab فاَئمِ لنَِفسِْيْ Engkau berdiri karena
Aku
Dikala membaca   
Tuhan Menjawab مَابيَْنَنيِْ وَبيَْنكَِ عبَْدِى Tiada lagi pemisah antara
Aku dan engkau hai
hambaku
Dikala membaca    
Tuhan Menjawab وَلِعَبْدِنَى مَاسَئَلَكَ Hai hambaKu apapula
yang engkau tanyakan
Sedangkan waktu dzuhur yaitu adanya Allah Ta'ala, waktu ashar
yaitu nama Allah Ta'ala, waktu maghrib yaitu ibarat rahasia Allah Ta'ala,
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 25
sedangkan waktu isya' yaitu ibarat pelindung Allah Ta'ala di dalam gelap
tiada tujuannya waktu lima.
Dikatakan orang mengambil yang sesudahnya yaitu memuliakan
apa yang diutarakan oleh nabi Muhammad SAW, dan melaksanakan
perintah Allah.
Menjunjung tinggi yang ditetapkan oleh syara. itu artinya syara yang
ditunggu-tunggu. Berkata nabi Muhammad SAW tidak menyelesaikan
sembahyang besok lusanya yang dikumpulkan besok lusanya, begitulah
yang dikehendaki.
UInilah cap yang dikenakan nabi Muhammad SAW di bahu kanannyaU.
Pasal : menyatakan soal hak tiga hal yang memisahkan. Mula-mula
adanya Adam, yang kedua Muhammad, dan ketiga Allah Ta'ala. Adapun
Adam memakai : tubuh, hati, nyawa, rahasia. Adapun Muhammad
memakai : syariat, tarikat, ma'rifat, hakikat. Adapun Allah Ta'ala memakai
: zat, sifat, nama, rahasia.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
26 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Waktu kita mengatakan Asyhadu secangkan tubuh
kita dilihat oleh-Nya Yang meadakan.
Waktu kita mengatakar Allah sedangkan hati kita
dilihat semua oleh-Nya, semata-mata hati.
Waktu kita mengatakan ilaha sedangkan nyawa
kita dilihat semuanya yang punya, semata-mata
nyawa.
Waktu kita mengatakan illallah sedangkan rahsia
kita dilihat kesemuanya olehNya, hanya semata
mata rahasia.
o Apakah Awal MUHAMMAD : Awal Muhammad itu Nurnya
JALAN MENGESAKAN ALLAH DALAM RAQAM DIRI
o Apakah Akhir MUHAMMAD : Akhir Muhammad itu Ruhaninya
o Apakah Zahir MUHAMMAD : Zahir Muhammad itu Rupanya
o Apakah Batin MUHAMMAD : Batin Muhammad itu Zatnya.
o Rahasia Hamba : adalah Batin Muhammad.
URAIAN RAQAM
o Batin Muhammad : adalah Zat Allah.
o Zat Allah : adalah Rahasia Hamba.
o Nyawa Hamba : adalah Awal Muhammad.
o Awal Muhammad : adalah Sifat Allah.
o Sifat Allah : adalah Nyawa Hamba.
o Hati Hamba : adalah Akhir Muhammad.
o Akhir Mullammad : adalah Asma Allah.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 27
o Asma Allah : adalah Hati Hamba.
o Tubuh Hamba : adalah zahir Muhammad.
o Zahir Muhammad : adalah af'al Allah.
o Afal Allah : adalah Tubuh Hamba.
 A L LA H : Zat -Sifat -Asma -Afal
 MUHAMMAD : Batin -Awal -Akhir -Zahir
 HAMBA : Rahasia -Nyawa -Hati -Tubuh
UPASAL MENYATAKAN ANASHAR
Anashar Allah : zat - sifat - asma' - af'al
Anashar Muhammad : awal - akhir - zahir - batin
Anashar Hamba : rahasia - nyawa - hati - tubuh
Anashar Adam : api - angin - air - tanah
Anashar Batin : nyawa - akal - iman - nafsu
Anashar Bapak : urat - tulang - otak - sumsum
Anashar Ibu : bulu - kulit - darah - daging
UPASAL AMANAT TENTANG NYAWA
Orang yang memiliki syariat dan Hakikat dinamai Tahqiq, artinya
yang benar dan amanat itu bisa dicabut dalam manusia apabila Tuhan
menilik dengan kemurkaannya. Maka peliharalah amanat yang dititipkan
Tuhan kepada kita. Inilah tugas berat yang dipikulkan Tuhan kepada diri
manusia yaitu pemeliharaan Ruhani.
Adapun karena Nyawa urusan Tuhan, maka lemahlah orang
membicarakannya, yang oleh Ahli Tauhid nyawa itu dinamai RASUL
YANG BERNAMA MUHAMMAD, dan kepada Muhammad itulah
putusnya pengetahuan kita tiada sampai kepada martabat pengenalan
kepada Tuhan. Hanya Muhammad itulah Wasitah untuk menyampaikan
pengenalan kita kepada Tuhan.
عَرَفْتُ رَبيِّْ برَِبيِّْ
"Kukenal, Tuhan dengan pengenalnya jua, yaitu Muhammad"
Dalam hal ini bukanlah berarti kita mengenal Muhammad, tetapi karena
hanya Muhammad lah yang senantiasa berkasih-kasihan dcngan Tuhan
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
28 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
dengan tiada putusnya, karena Muhammad itu Rahasia sifat Tuhan. Dalam
peribadatan orang maqam hakikat seperti sembahyang, tafakur dan
sebagainya harus melalui Musyahadah, dan Musyahadah harus melalui
maqam fana, artinya meniadakan diri pada diri yang batin dalam arti
ma'nawi, artinya dalam akuan kita tiada Adam yang kasar ini, yang ada
hanya Muhammad dengan Tuhan-nya. Inilah yang dimaksud Mati hakikat.
Maka beradalah diri itu dalam keadaan setengah sadar, disinilah batas
pengetahuan kita, itulah sebesar-besar jalan ma'rifat.
Adapun nyawa itu tatkala sakaratul maut bagaikan cahaya lampu
yang kembali cahaya itu kepada lampu tatkala ia padam. Karena cahaya
lampu itu adalah hak-Nya, maka pulanglah hak itu kepada yang empunya
hak, seperti firman Allah:
كلُْ كلُ منِْ عنِدْلِله
"Katakanlah olehmu hai Muhammad,
bahwa semua itu berada dalam genggamanku"
Sabda Nabi Muhammad SAW
انََ ابَوَُالاْرَْوَاحْ
"Aku bapak segala ruh".
Setelah orang berhasil pada pengenalan dirinya yang batin yang
bernama Muhammad, barulah orang mengetahui wujud Muhammad itu
pada rahasia ketuhanan-nya. Karena orang yang belum mengetahui wujud
batin Muhammad dan wujud Muhammad, maka orang itu selalu berada
dalam dosa. Barang siapa tiada mengetahui batin Muhammad dalam
Rahasia Tuhannya itu, maka sekali kali tiadalah ia mendapat
kesempurnaan pada ma'rifatnya. Orang yang belum sempurna ma'rifatnya
pada waktu Sakaratul Maut, maka nyawa orang itu akan ditilik dengan
isim Kahharnya Allah. Allah Azza Wa Jalla tiada mengambil faedah atau
maksud dari pada apa yang diperbuatnya, karena ia kaya dan bagi orang
yang mengenalnya akan dikasihinya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 29
 JASMANI - kembali kepada bumi, karena menerima himpitan
daripada bumi itu. Hanya Rasulullah yang terlepas daripada hisab
himpitan itu, sekalipun anak anak.
SAKARATUL MAUT
 ROHANI - kembali kepada Nur Muhammad, karena menanti hari
perhitungan pada hari kiamat.
 NYAWA - kembali kepada yang punya hak.
Adapun nyawa itu tiada berkeputusan menerima anugerah dari pada
Tuhannya, karena ia limpahan dari pada IImunya yang qadim dengan
menerima kasih sayang dari padanya. Adapun ma'rifat itu, ialah hal
keadaannya untuk mengetahui orang yang tiada lepas dari pada
berkehendak kepada rahasia. Akhir dari ma'rifat itu ialah amal untuk
menjalani sampai timbulnya kehendak itu, tiada yang lain cempatnya
menjatuhkan kehendak melainkan kepada manusia. Asal ma'rifat itu ialah
akal untuk menimbulkan keyakinan bahwa ia tiada lepas dan pada
berkehendak kepada rahasia. Mula ma'rifat itu ialah iman untuk
menimbulkan tasdiq, karena tasdiq itu berdiri kepada ke-esaannya dan
kebesarannya.
 HADRATUR RAHMAN -Menilik kepada hambanya dengan sifat
JAMAL -tilik keelokannya.
 HADRATUR RUBUBIYAH -Menilik kepada hambanya dengan
sifat JALAL tilik kebesarannya.
 HADRATUL-ULUHIYAH -Menilik kepada hambanya dengan sifat
KAMAL tilik kesempurnaannya.
 Orang yang tiada sampai kepada sebenar benar pengenal maka
ditilik dengan sifat KAHHAR artinya tilik kekerasan.
Musyahadah : bermesralah ujudnya kepada zatNya seperti mesranya
cahaya dengan matahari. Pujinya Hu -Allah.
Sakaratur Maut : Keluarlah Rohani meninggalkan jasmani dengan pujinya
Allah -Hu. Tingga1lah nyawa memuji TuhanNya dengan pujinya Ah -Ah.
Kembalilah nyawa dengan pujinya LA ILAHA ILLALLAH
MUHAMMADARRASULULLAH, tiada dengan huruf tiada dengan
suara.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
30 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
UPERIHAL FUAD
Di dalam Fuad yaitu Lugat, di dalam Lugat Rahasia, di dalam
Rahasia itu Alif, di pucuk Alif itu Nur.
Tatkala Ruh-Tabi'i atau nafas yang turun naik itu meresapi pada hati maka
timbullah kehendak, apabila meresapi mata maka melihatlah mata,
manakala meresapi telinga, maka mendengarlah telinga dan sebagainya.
Adapun Fuad itu diumpamakan kelapa,tempurungnya diumpamakan lugat,
nyiurnya diumpamakan Rahasia. Adapun santannya ibarat Alif yang
berada di dalam rahasia, dan yang bernama Nur di pucuk Alif itu ialah
minyaknya.
UPENGERTIAN TASAWAUF MENURUT HURUFNYA
ت =TAJRID artinya mensucikan diri dmi dosa batin.
ص = SHOFA artinya membersihkan diri dari maksiat bettin,
و = WAFA artinya memasul<i sifat kepujian (Mahmudah).
ف = FANA ctrtinya karam dalam laut pertemuan yang gaib kepada yang
maha gaib.
UZIKIR HARUM MANIS:
Lailallailallah dzikir harum manis sani insan
Lailallailallah dzikir harum manis kalbi
Lailahailallah dzikir harum badan diarak hamba
Lailahailailah dzikir harum badan lenyap dalam kalimah
Bermula suatu peri menyatakan cerita mula-mula yang dijadikan
oleh Allah Ta'ala dahulu dari pada alam ini, kata Jibril kepada Rasulullah ;
apakah mula-mula yang dijadikan dahulu oleh Allah Ta'ala dari pada
sekalian alam ini, maka sabda Rasulullah SAW:
اِنَّ لله خَلَفَ قَبْلَ الَْاشَْياَءِنوُرنَبكَِ مِنْ نوُْرِ
Arlinya: Telah merijadikan Allah Ta'ala yang dahulu dari pada alam ini
yaitu Nul' mu yakni ruh nabi. Maka yaitu ruh nabi kita Muhammad SAW.
Ini dahulu dari pada segala asyia dan lagi. dijadikan dari pada zatnya
ilrnunya, seperti kata Syekh Abdul Wahab Syahrani Rahmatullah :
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 31
خَلقََ رُوْح نَبِي مُحَمَّدٍ مِنْ ذتَِهِّ وَخَلقََ رُوْحُ الْعَلمَِ مِنَ النوُّرِمُحمد صلى
لله على وسل
"Bahwasanya Allah Ta'ala menjadikan ruh nabi Muhammad ini dari pada
Zatnya. Menjadikan ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad"
Nyatalah ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad dan segala
batang tubuh itu yaitu jadi dari pada Adam AS Seperti sabda nabi
Mullammad SAW: "bahwasanya Allah Ta'ala menjadikan ruh nabi
Muharnmad SAW itu dari pada zatnya, menjadikan ruh sekalian alam ini
dari pada nur Muhammad, nyatalah ruh sekalian alam ini dari pada nur
Muhammad, dan segala batang tubuh itu yaitu jadi dari pada Adam AS,
seperti sabda nabi Muhammad SAW:
انََاابَُ الْارَْوَحْ ادَمَْ ابَُ البَشَر
"Aku bapak segala ruh dan nabi Allah Adam AS itu bapak
segala batang tubuh"
Maka nyatalah segala batang tubuh itu jadi dari pada Adam, tetapi Adam
itu dijadikan dari pada tanah, seperti firman Allah Ta'ala :
خَلقََ الْاِنْسَانُ مِنْ طِيْنِ
"Aku jadikan Adam itu dari pada tanah asalnya dari pada nur
Muhammad jua"
Maka nyatalah ruh kita dan tubuh kita jadi dari pada nur
Muhammad dan apabila ruh kita jadi dari padanya, nur Muhammad jua
namanya. Dan ruh kita dan tubuh kita tiada lain dari pada nur Muhammad
jua, maka hendaklah engkau misrakan nur Muhammad itu kepada batang
tubuh dan kepada sekalian kainal. Insyaallah Ta'ala telah melihatlah
keelokan zat wajibul ujud lagi suci adanya, karena tubuh kita yang kasar
ini sekali-sekali tiada dapat mengenal Allah Ta'ala melainkan dengan nur
Muhammad, maka jangan menda'wa perbuatan yang lain dari pada nur
nabi kita tetapi barang yang telah datang kepadamu seperti firman Allah
Ta'ala :
قدَْجَاءَكُمْ مِنَ النوُّْرِ
"Barang yang datanq dari pada Allah Ta'ala yaitu nur"
Dan lagi firman Allah Ta'ala :
قدَْجَاءَالْحَقْ مِنْ رَّبِكُّمْ
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
32 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
"Barang yang datang kepada kamu yaitu hak dari pada tuhan kamu"
Dan nur itulah akan perhentian segala ambia yang mursalin dan
bermula sampailah pendapat arif -billah pada martabat itu, maka
hendaklah diketahui tajali .Allah Ta'ala pada martabat maka hendaktah
engkau i'tikatkan bahwasanya nur itulah nyata jadi dari pada. Allah Ta'ala
sekalian alam ini nyata dari pada nur Muhammad jua seperti firman Allah
خَلقََ تلُِكَ الْاِجْلَى وَخَلَمْه الْاشَْياَءِلِاجََلِكَ
"Aku jadikan engkau karenaku dan aku jadikan semesta sekalian alam
karena mu ya Muhammad"
انَ منِ لله واَلعْلِمْ منِ "Aku jadikan dari pada Allah dan sesuatu yang sekalian dari padaku jua"
غَوْسَ الْاعَْظَيْمُ جِسْمُ الْاِنْسَانُ وَنَنْسَه وِ فلَْبهُ وَرَوحُه وَسَمْعهُ وَبصََرُه وَلسِنُهَّ وَيذَدَهَ رِجْلهُ وَكلَُّ ذلَكَِ اظَهَْرَتُ لهَ لنَِفسِْهِ هوَُالاْنَُ غيَرُْه "Tubuh manusia dan napasnya dan hatinya dan nyawanya dan
pendengarnya dan penglihatannya dan lidahnya dan tangannya dan
kakinya sekalian itu aku nyatakan dirinya bagi diriku dan insan itu tiada
lain dari padaku dan tiada lain dari padanya"
Adapun nyawa kita itu berdiri kepada rohani karena rohani itu
bayang-bayang nabi Muhammad dan bayang-bayang inilah nyawa kita
dan akal kita dan napas kita yang berdiri kepada hati latifah. Latifah itu
hakekat yang tinggi karena tatkala ia mengetahui maka dinamai hati dan
tatkala ·ada berkehendak kesana-kesini maka dinamai napsu dan tatkala ia
bisa membedakan antara baik dan jahat dinamai akal dan tatkala hidup
dinamai rohani dan tatkala ia akan Allah Ta'ala dan nabi Muhammad
dinamai nati latifah.
Itulah yang dianugerahkan Allah Ta'ala petunjuk iman dan yang
dijadikan iman itu nur zat Allah Ta'ala, itulah yang ada pada hati latifah.
Membedakan pengetahuan hati dengan tiada syak dan waham tasdik,
maka itulah hakekat iman kepada kita yaitulah adanya.
Adapun tempat hati 1atifah itu di dalam hati sanubari yang ada di
dalam dada mannsia pada kita hati latifah itulah yang sebenarnya hati
karena ia bayang-bayang nur Muhammad dan nur Muhammad itu bayang
bayang zat Allah Ta'ala yang sebenarnya Allah. Adapun hati itu yang
dinamai dianugerahi beriman yang dijadikan iman itu nur zat artinya
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 33
bayang-bayang zat Allah Ta'ala yang bernama Allah, Adapun nur
Muhammad itu dijadikan tubuh nabi Muhammad dan tubuh nabi
Muhammad itu dinamai insan kamil, artinya manusia yang sempurna.
Maka firman Allah Ta'ala:
الَْاِنسْاَنُ سِرِّ صِيْفةَِ وَصِيْفاَتيِْ الاغَيَْرِ
"Manusia itu sifatku dan sifatku itu tiada lain dari pada aku"
Adapun nyawa Muhammad itu ruh idhapi itulah yang bernama hayat
zat artinya hidup Allah maka ikut akan perkataan itu dengan tiada guru
yang sempurna niscaya sesat yang amat besar dan banyak orang yang
memakai jalan ini jatuh kepada syirik sampai kepada kafir tiada sempurna
beroleh ilmu kepada Allah Ta'ala.
UPersoalan :
Soal: Tatkala mengatakan Allahuakbar dimanakah Allah dan dimana
Muhammad ?
Jawab : Adapun mengatakan Allahuakbar itu muhammad, dan yang
empunya kata itu zat Allah·Subhanahuwata'ala.
Soal : Tatkala mengatakan Allahuakbar itu mana zat dan mana sifat ?
Jawab : Adapun Allah itu zatnya dan akbar itu sifatnya
اوََّلُ مَاخَلوََ لله تعالى نوُْر
"Bermula yang di Jadikan Allah Ta'ala itu cahaya dengan nur"
Artinya mula-mula tiada kepada ada, terlalu bersih cahayanya gilanggemilang
terlalu sempurna terang seperti manikam. Bermula ini
menyatakan sifat: pada kita dan sifat pada Muhammad pada kita dan
dinding tuhan dengan hambanya dan pertemuan badan dengan yang kuasa.
Adapun nyawa hamba لله tuhan nyawa itu di dalam badan kita, adapun
tuhan itu di dalam Muhammad. Artinya: nyawa Muhammad itu yaitu lagi
akan kunhijat, belum ada bernama Allah dan bernama tuhan lagi ia
sendirinya.
Adapun Allah itu pada Muhammad dan Muhammad itu pada Allah Ta'ala.
Karena tuhan kita berdiri sendirinya seperti alif itulah Kun hijat namanya
lagi sendirinya yaitu nyawa Muhammad. Adapun Muhammad itu nyawa
kita, bermula jasmani itu nyawa rohani, adapun rohani itu badan idafi
Adapun idofi itu badan jasmani iaitulah Tuhan segala manusia tempatnya
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
34 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
di yang terang, adapun yang terang itu di dalam pandangan kita maka
yaitulah yang kuasanya memberi nugraha kepada manusia.
Adapun tersebut di atas sepertinya alif yaitu siapa tahu akan
kejadian alif itu maka putuslah ilmunya. Tiada tuhan yang disembah
hanya Allah yang bersifat istighna yaitu tuhan yang kuasa artinya
pendang dengan nyawa, dan nyawa itupun tiada aku tuhan jua pada
lainnya,( اعَِنثَْ ) kepada tuhan. Sedarah pun tiadaku tuhan lupa kepada
tuhannya seperti kata وَالِىَ لله Ma'rifat semata-mata nabi Muhammad
rasulullah alaihi wassallam itulah penghulu segala ma'rifat, karena
Muhammad itu yang terlebih tahu akan Allah Ta'ala, air setitik ada
terlindung kepada Muhammad. Allah pun ia jua sir ia jua dan cinta asa
pun ia jua gerak dan diampun ia jua, berahi ia jua, ni'mat pun ia jua. Itulah
hakekat nabi Muhammad Rasulullah.
Kemudian lagi pada jalan meesakan Allah lihat oleh kamu macammacam
gerak pada badanmu dan engkau nyatakan dengan rasamu dan
pandanganmu sekira-sekira misra seesa anggotamu karena gerak itu
bersuatu dengan ma'rifat dan kalam itu bersuatu dengan amal. Jika kita
menyebut dzikir lailaha ilallah yaitu dengan amal bersuatu dengan amal.
Jika kita menyebul dengan nafas yaitu gerak dan ma'rifat bersuatu dengan
rasa batin yang bernama hak Allah Ta'ala.
Jadi ma'rifat itu yang bernama nugraha Allah Ta'ala yang kita pakai
mengenal akan dia yaitu amal dengan ilmu, jadi sungsungan kepada Allah
Ta'ala ma'rifat yang membawa kepada Allah Ta'ala artinya kita mengenal
tiada dengan hati tiada dengan ruh hanya nugrahanya yaitu nur
Muhammad. pasal pada menyatakan dari pada kitab Allah Ta'ala dan
mengetahui hal tuhan kita tatkala bumi dan langit belum ada aras dan kursi
belum jelas, syurga belum ada; neraka belum ada, dunia dan akhirat belum
ada ruh dan kalam belum ada, dan nur Muhammad pun belum ada, maka
Allah suatu terangnya maka inilah hak namanya.
Adapun di dalam yang terang itu terlalu amat hening tiada
sepertinya tiada sama samanya itulah kun hijat namanya, Setelah itu maka
ada gerak di dalamnya, di dalam maklum Allah Ta'ala berdiri seperlinya
alif maka jadi jibrail. Adapun syariat kepada lidah dan tarikat kepada hati
dan hakekat kepada budi (nyawa) dan ma'rifat kepada ruh illofi. adapun
air itu nur, adapun tarekat itu badan Muhammad. Ma'rifat itu pandang
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 35
Muhammad maka masuklah pada alam napi dan alam sogir dan kepada
alam kabir maka terhimpunlah disana menjadi Satu artinya bertemulah
tuhan dengan hambanya.
Sabda nabi Muhammad SAW: amma ba'du, kemudian dari itu peri
menyatakan mengenal kepada Allah Ta'ala diri kita yang tempat tajalli
Alah Ta'ala, adapun yang bernama diri itu ruh inilah tempat tajalli sifat
Allah dan asma Allah dan af'allAllah. Tilik tatkala berdiri sembahyang itu
tiada dua dan tiada tiga itulah yang bernama sifat AlIah kepada diri kita,
maka sempurnalah tilik itu dan yang menilik itupun ia jua. Karena itulah
yang damping kehadiran Allah Ta'ala dan tatkala kita mengangkat
takbiratul illram seolah-olah itulah yang disebut, artinya tiada kita lagi
yang menyebut. Adapun yang bernama diri itu tiga perkara, pertama diri
jang bardiri, kedua diri yang terperi, ketiga diri yang diperikan, diri itu
badan. Diri terperi ruh yang menerima segala sifat Allah. Diri yang
diperikan itu sifat,Allah yang ada pada kita.
Inilah ma'rifat segala ulama dan aribillah dan ilallah. Inilah yang
dikenal dan mensyahadahkan siang dan malam tiada lain di dalam janan
dan di dalam sir-nya di dalam hatinya itulah yang dipandangnya siang dan
malam. Barang siapa mengenal dirinya maka sesungguhnya mengenal
akan tuhannya, seperti ombak dengan laut demikian pertemuan tuhannya
dengan hambanya. Adalah yang dimisalkan ombak itu makhluk dan yang
dimisalkan laut itu sifat Allah Ta'ala sebenar-benarnya, ujud itu sifat Allah
Ta'ala jua. Zat, sifat, asma ap'al, kudrat, iradat, hayat, sama, basyar dan
kalam sebenar-benarnya ujud Allah Ta'ala itu jua.
Adapun sifat Allah Ta'ala berdiri dengan zat Allah, adapun sifat
makhluk berdiri dengan sifat Allah Ta'ala itu jua, adapun zat Allah berdiri
dengan sendirinya tiada berkesudahan dan tiada bertempat zat Allah itu
dengan sendirinya jua. Jangan kita mengenal sembahyang karena
sembahyang itu amal jasad kita. Sembahyang itu badannya dan yang
disembahyangkan itu nyawanya, yang sembahyang pun ia, yang
menyembahyangkan pun ia. Sembahyang itu kepada zat Allah Ta'ala
maka itulah sebabnya sembahyang itu tiada dapat ditinggalkan.
Sembahyang yang lebih kepada itu. yaitu yang memuji aku sesuatu di
dalamnya, yakni tiada takut akan neraka dan tiada berkehendak akan sorga
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
36 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
ia ingat akan dirinya itu lah arti sesuatu di dalamnya. Hendak yang
demikian itu yang menyembah pun hak dan yang disembah pun hak.
Barang siapa sembahyang itu hendaklah tahu artinya yang berbuat
hanya Allah, pana pada sifat tiada yang hidup hanya Allah, pana kepada
zat tiada maujud hanya Allah, zhahir sifat Allalh dan yang sebenarbenarnya
sifat kita yaitu Allah. Adapun zhahir zat Allah itu yaitu zat kita
yang bathin. Yang diumpamakan cermin itu badan kita, dan yang
diumpamakan menilik cermin itu, kembalilah pandang yang cermin itu
kepada yang menilik.
Berdiri sembahyang ingat hati akan Allah Ta'ala, sesuatu yang
dikata di dalam sembahyang, kata-kata menyembah Allah Ta'ala dan
bukan kata-kata adat. Berdiri, ruku, sujud, duduk, ingat hati menyembah
Allah Ta'ala. Khusyu hati artinya ingat akan yang disembah dari mula
sembahyang hingga akhirnya. Tetaplah anggotanya maka adalah
sembahyang itu ruhnya khusyu di dalam sembahyangnya. Mengata
Allahu Akbar zat, sifat, asma, ap'al; tiada 1agi hati yang menyebut dan
tiada lagi lidah yang mengata hanya zat, sifat, asma, ap'al, hayat ilmu,
kudrat, iradat maka inilah namanya 7 rahasia Allah Ta'ala, maka rahasia
itulah yang sebenar-benarnya sir Allah Ta'ala.
Adapun aku rahasia yang memerintah ruh, dan ruh memerintah hati
dan hati memerintah tubuh. Berdiri sembahyang itu Allah jua yang ada
yang esa sendirinya, tiada dua dan tiada tiga. Allah memuji dirinya sendiri
maka itulah pana kita, tiada kita lagi bertubuh, bathin dan zhahir, hanya
Allah Ta'ala ada bertubuh Muhammad bathin dan zhahir, maka itulah
bertubuh akan ruh namanya hanya Muhammad jua yang jadi tubuh kita.
pada hakekat Muhammad itu, rahasia yaitu sir namanya di dalam sir itu
aku Allah.
Itulah hakekat takbir ratul ihram, keputusannya hingga sampai akhir
kalam itulah yang dipegang oleh Allah, engkau pergurukanlah kepada
guru yang ahli hakekat daerahnya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 37
Sifat
Wahdih( ( وهده
ma'na thabi ilu ruh
معناطبي الروح
Martabat inilah yang dinamai
Ta'ban awal hakikat muhammad
Martabat inilah segala orang
berbahagia
Tetapi tiada dapat dirupakan akan dia
Oleh akal inilah diumpamakan laut
Yang sampai tali duga kedalamannya
Zat
Ahdiat ( ( احديه
ma'na thabi sir
معناطبي سير
Martabat inilah yang dinamai zat Allah
Dan martabat lata'in ujud muthlaq dan zat
alhayat dan beberapa lagi ghaib martabat
inilah yang tiada sampai kepadanya
pendapat segala nabi dan malaikat segala
Aulia, maka yang sampai tali duga
kedalamannya martabat inilah diumpama
laut yg tiada berpusat dan bertepi
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
38 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Adapun nasyar, itu terbagi lima, pertama nasyar bapak, nasyar ibu,
nasyar adam nasyar muhammad, nasyar tuhan. (nasyar =diri)
 adapun nasyar bapa itu ada empat ; kulit, daging, urat, darah
 adapun nasyar ibu itu ada empat ; otak, tulang, sumsum, isi
 adapun nasyar adam itu ada empat ; api, angin air, tanah.
 adapun nasyar tuhan itu ada empat ; pendengar, penglihat, pencium,
pengrasa.
Ketahui olehmu bahwasanya syariat Lailaaha illah muhammad
rasulullah itu, kalimat islam dan kalimat iman menyebut Lailaaha'illah itu
hanya Allah jua. Maka dii'tikatkan yang memuji itu dan yang dipuji itu
hanya Allah jua, maka i'tikatkan itu tiada ujud hanya ujud Allah jua. Maka
putus i'tikat. dari pada yang dii'tikatkannya dan yang mengata itu Allah jua
seperti menyebut Allah ilallah, tiada mengenal Allah hanya Allah, tiada
mengata Allah hanya Allah, Lailahailallah tiada yang melihat hanya Allah.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 39
Maka misrakan yang yang demikian itu maka menyebut lailahailallah. Itu
dii'tikatkan yang menyebut Allah dan yang disebut Allah jua, misrakan
pada hal berduduk, berjalan, makan, minum dan kelakuan sebagainya.
Kemudian daripada itu ila hu maka matikan dirimu itu seperti
انَْتَ الْمُوْتُ قَبْلَ الْمَوْتُ
Lailahailallah hua artinya matikan dirimu dahulu dari pada matimu
sebeluman mati pada Lailahailallah hu artinya tiada tuhan hanya hu itulah
kita habiskan dan misrakan tatkala kita hendak tidur. Maka dikata oleh
napas kita tatkala masuk hu pujian, tatkala keluar Allah, misrakan yang
demikian, Tatkala sakaratul maut karamkan dirimu pada kalimat hu yang
tersebut itu, barang siapa nurul huda, nurul huda, nurul huda, mereka itu
baginya serta Allah Ta'ala dan firmannya di dalam AI qur'an :
يَوْمَ تَرَالْمُ مِنِيْنَ وَالْمُومِنَانِ يَشْعَ نُوْرَاهُوْبَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبَااِيْمَانِهِمْ
"Gilang gemilang cahaya iman dan islam dan tauhid malka ma'rifat
itulah Allah Ta’ala"
Maka ikutlah olehmu jalan yang betul itulah tali Allah Ta'ala yang
tiada putus seperti firman Allah Ta'ala di dalam AI qur'an :
انَِّ لله وَانَِّ الِيَْهِ رَجِعوُْنَ
"Bahwasanya datang kamu dari pada Allah
dan kembali kamu kepadanya"
Maka pulanglah ombak kepada laut, buih kepada air, bayangbayang
kepada yang empunya bayang-bayang, maka janganlah huas-huas
Wallahu 'alam. Pasal pada mengatakan ma'rifat yang sempurna jalan
kepada Allah subhanahu wata'ala menghimpunkan antara Tasbih dan
Tanziah adapun lafaz antara itu Laisa Kamislihi Syai'un,artinya tiada
seumpama tiada seperti jua suatu lapaz tasbih itu Wahussami'ulbasyir.
artinya, tiada seperti sertanya ia jua yang mendengar ia jua yang melihat
tasbih fana'.
Maka yaitu yaitu yang zhahir dan yang bathin, maka hampirlah
ma'rifat kepada Allah Ta'ala. Adapun pendapat kita Allah Ta'ala itu
didapat oleh akal dan tiada didapat oleh cinta rasa dan tiada didapat oleh
panca indera. Adapun pendapat kita kepada Allah Ta'ala yaitu akal budi
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
40 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
bicara itulah pendapat namanya, tetapi karamlah di dalam suku dijadikan
akan dia dengan kudrat menjadikan, menjadikan Allah Ta'ala pada
Ma'rifat. ma'rifat itu empat perkara: pertama: ma'rifat pengenal kedua
ma'rifat pengenal ketiga ma'rifal percintaan, ma'rifat cinta # Kata seorang
Wali.
Adapun yang empat itu mana yang benar bermula kata kita itu buta,
tuli, bisu dan bebal, Ma'rifat benar itu yaitu tiada tanggal dan cerai nama
karena ia karam dengan ma'rifat, tiada takut akan kejahatan dan kesakitan
dan mengurangi kesakitan atau kejahatan harga orang hanya tuhannya jua
yang dilihatnya siang dan malam, tiada lupa akan Allah Ta'ala seperti
makan dan minum, tidur dan jaga. Inilah pakaian orang ma'rifat, maka
tiada ia islam mengaku dirinya Allah. Adapun pada Allah Ta'ala itu tiada
dapat diumpamakan dengan suatu yang muhadas, melainkan bersalahan
jua ia dengan segala yang baharu, Allah Ta'ala itu tiada dapat
diumpamakan seperti rupa kita yaitu kafir orang
Adapun Allah Ta'ala itu tiada dapat dilihat dengan mata buta, dan
tiada dapat didengar dengan telinga tuli, dan tiada dapat dikenal dengan
hati, dan tiada dapat dirasa dengan rasa kita Melihat itu dengan
penglihatan Allah, artinya bukan kita yang melihat. seperti mengenal,
mendengar, pengrasa dan sebagainya. Maka sempurnalah penglihatannya,
pengenalnya, pendengarnya, pengrasanya dan sebagainya dengan tiada
kafir, maka di sanalah Allah Ta'ala tempat menjatuhkan rahasia
kepadanya.
Allah Ta'ala menjatuhkan rahasia kepada yang dikehendakinya jua.
Allah Ta'ala tiada ber....... dan bukan penglihatmu itu dari pada dunia
supaya engkau mengenal serta Allah, maka lenyaplah rasamu dari pada
rasa ujudmu yang kasar itu supaya rasa dengar. Allah, Maka disanalah kita
merasa ni'mat, karena kita bertemu dengan tuhan lebih rasanya tiada sama
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 41
dari pada dunia, seperti manikam rasanya, syorga namanya sekalian itu
hanya perbuatan Allah jua. Sabda Nabi SAW :
مَنْ عَرَفَ نَفْسَه فَقدَْ عَرَفَ رَبهَّ "Barang siapa mengenal dirinya, sesungguhnya mengenal ia akan
tuhannya".
Demikian pula perbuatan jika ada melihat dengan penglihatannya
jua, maka sempurnalah ia kepada hak ta'ala, terlalu halus dan terlebih suci
dan terlebih tinggi, tiada sama-samanya maka yaitulah tuhan namanya.
Adapun Allah Subhanahu wa ta'ala itu tiada di luar tiada di dalam, tiada di
hadapan tiada di belakang, tiada di kanan tiada di kiri. tiada di atas tiada di
bawah, tiada jauh tiada parak/dekat, tiada bercerai tiada bercampur karena
tuhan itu terlalu sukur dan terlebih mudah.
Maka di sanalah ia merasai ni'mat Allah dari pada syurga, ia lenyap
di dalam meliharaan-pemeliharaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Manakala
ada suatu terang tiada terhingga terangnya dengan kebesaran lagi hening
sempurna suci ke atas dan ke bawah, kekanan dan ke kiri, ke hadapan dan
ke belakang tiada berkesudahan. Terangnya manakala ia ada berdiri
seperti alif di dalam yang terang itulah istigna namanya, maka itulah yang
bersifat kaya berdiri dengan sendirinya itulah yang bernama syahadat.
Adapun : Muhammad ujudnya ma'rifat lakunya, suci jalannya seperti
tempatnya halus sifatnya syukur kehendaknya, itulah ilmu kita ikut tatkala
kita pulang ke rakhmatullah. kerjanya siang dan malam maka tiada lupa
akan tuhannya tiada tidur tiada makan, tiada dahaga dari pada nugeraha
Allah Ta'ala maka firman Allah Talala di dalam Al Qur'an ;
اقَْرَبُ اِلَيْهِ مَعَ الْاِنْسَانُ اِلَّاكُلِّ طَهَارَبِيّ وَاِلىَّ كُلِّ
"Dekatnya aku itu hampir serta manusia dari pada segala manusia itu
sifatku"
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
42 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Diri yang dikenal itu 3 perkara:
• diri yang terdiri itu badan jasmani.
• diri yang terperi itu idafi.
• diri yang diperikan itu nyawa ruhani
Nyawa ruhani itu lima kali ia mengindarkan dirinya didalam sehari
semalam, pertama; asal diri shalbi hi hi hi hi, kedua, pada pusat ha ha ha
ha, ketiga ; pada hati ill ill ill ill, keempat; pada jantung pa. pa. pa pa,
kelima ; pada otak tha tha tha tha, dan tatkala keluar dari pada ubun-ubun
Lailahaillah muhammad rasulullah.
o Adapun tatkala nafas masuk hu katanya
o Adapun tatkala nafas keluar Allah katanya
o Adapun hidup badan serta nyawa. Nyawa hidup karena badan
artinya.
o Rahasia karena sir hidup sir tatkala naik hu.
صُبُحْ ظهُرُ عْصَرَْ مغَرِْبْ عِيشْاَ
Tatkala puji
disembah
pada hari
jum'at karena
hari jum'at
perhimpunan
Darah pada
kita
Tulang pada
kita
Daging pada
kita
Urat pada
kita
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 43
 Nyawa sembahyang itu takbiratul ihram
Mengenal Diri
Yang dinamai diri nyawa rohani, jika kita mengetahui ilmu wali yang
teguhkan orang jika dinamai walipun harus sebab mengetahui keadaan
Allah Ta'ala kepada diri dan keadaan Muhammad SAW yang kita ikut
 Napas sembahyang itu niat
 Kepala sembahyang itu fatihah
 Tubuh sembahyang itu tuma'ninah
 Tangan sembahyang itu sujud ,
 Telinga dan setengah qiyam sembahyang itu ruku'
 Kaki sembahyang itu salam.
Bermula masuk di dalam kalimat napi itu LA, ka1imat napi masuk kepada
nyawa. Nyawa masuk kepada ldhapi, idhapi masuk kepada Muhammad.
Muhammad masuk kepada badan adalah masuk kepada kalimat. hapi
masuk kalimat hapi masuk kepada Allah masuk kepada ILA masuk
kepada kalimat مسه masuk kepada hati masuk Allah masuk pada aku
Allah.
شَرِيْعَة طَرِيْقَة حَقِيْقَة مَعْرِيْفَة
لا اله الا لله
Jalan Rahasia Jalan Nyawa Jalan Hati Jalan Tubuh
Adapun syari'at itu perkataanku, tharikat itu perbuatanku, hakikat itu kediamanku,
ma'rifat itu Rahasiaku.
شَرِيْعَة طَرِيْقَة حَقِيْقَة مَعْرِيْفَة
Sifat Allah Jalan Tubuh Jalan Nabi Jalan yang luas
Af'al Allah
Didalam af'al hati, didalam hati nyawa, didalam nyawa sir, didalam sir rahasia
تانه
Tanah
ه
Murat daripada
tanah yaitu
badan kita
ائر
Air
ل
Murat daripada
air pasang surut
darah kita
اغين
Angin
ل
Murat daripada
angin yaitu kuat
keluar
masuknafas kita
افي
Api
ا
Murat dari
pada api yaitu
nafsu kita
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
44 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Hilangkan huruf alif panakan dirimu di dalam ap'al Allah.
Hilangkan huruf lam awal panakan hatimu di dalam asma Allah.
Hilangkan huruf lam akhir panakan rahasiamu di dalam Zat Allah. Tiada
berwujud dan tiada bersifat dan tiada nama-bernama, buat-berbuat dan
tiadalah syirik dan tiada niat jadi esa tauhid kita dan esa ma'rifat kita,
tiadalah dua nyatalah putus jalan hakekat ma'rifat.
Hancurkan badan jadikan hati, hancurkan hati jadikan ruh.
Hancurkan ruh jadikan nur, hilangkan nur jadikan aku. Sebenar-benarnya
diri nyawa. Sebenar-benarnya nyawa itu nur Muhammad. Sebenarbenarnya
nur Muhammad itu sifar Sebenar-benarnya sifat zat hayat (hidup
Allah) firman Allah Ta'ala :
موَْت قبَلْ انَتْ موَْت "Matikan dirimu dahulu dari pada matimu,
setengah dari pada mematikan diri itu seperti dikata :
وَلاقَدَيِرٌْ وَلاعَلَيِمْ وَلاحََي وَلاسَمَِع وَلابَصَِيرٌْ ولامَتُكَلَيِّمْ "Tiada yang kuasa, tiada yang berkehendak, tiada yang tahu, tiada yang
hidup, tiada yang mendengar, tiada yang melihat, tiada yang berkatakata".
Hanya Allah Ta'ala yang kuasa, Allah yang berkehendak, Allah
Ta'ala yang tahu, Allah Ta'ala yang hidup, Allah Ta'ala yang mendengar,
Allah Ta'ala melihat, Allah Ta'ala yang berkata-kata. Allah Ta'ala yang
maujud, Allah yang Esa. Pana sekalian diri itu yaitu di dalam diri ahdiah
Allah ya'ni di dalam ilmu Allah.
Kemudian dari pada itu, hendaklah diketahui akan sir Allah di
dalam ujud insan jikalau tiada tahu senantiasa dari itu di dalam dosa,
Sabda Nabi :
اوُْجوُْدكَُ ذنَبٌْ لايَفَاَ ثُ بهِ ذنَبٌْ
"Bermula Adam itu dosa dan tiada dosa itu sebagainya"
yakni tiada sempurna mengenal Allah Ta'ala. Jikalau diri itu di dalam
dosa, jikalau didalam kebaktian sekalipun tiada sempurna, karena
kebaktian itu adalah makam jasad tiada dengan ruh, dan kebaktian tiada
dengan ilmu maka demikianlah adanya.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 45
Bermula insan itu rahasiaku maka firman Allab Ta'ala :
الَاِْنسْاَنُ سِرِّوَسِرِّي صِفةَ لاغَيَرِْ
"Bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku
itulah sifatku itu tiada lain dari pada aku".
Kata setengah lagi tubuh manusia dan nafasnya dan hatinya dan
nyawanya dan pendengarnya dan penglihatnya dan tangannya, kakinya
sekalian aku nyatakan dirinya bagi diriku dan insan itu tiada lain dari pada
aku dan aku tiada lain dari padanya, kemudian ketahui olehmu pula bahwa
hak Allah SWT di dalam Qur'an :
وَهوَُمعَكَمُ ايَ نَْماَ كنُتْمُ "Ada Tuhan kamu serta kamu"
dan firman-Nya lagi :
وَفيِْ انَفْسُِكمُْ افَلَاَتفُسِْرُوْنْ
"Di dalam diri kamu jua aku".
Maka tiadalah kamu melihat akan daku. karena aku terlebih hampir
dari pada halat matamu yang putih dengan yang hitam, hampir lagi aku
kepadamu maka hendaklah engkau tilik tiap-tiap sesuatu dari pada alam
ini serta Allah didalamnya, Sabda Nabi Muhammad SAW:
مَنْ نَصَرَهْ شَيْامًَالَمْ يَرَللهُ فِيْهِ فَهُوَ بَاطَلْ
"Barang siapa menilik kepada barang sesuatu maka tiada dilihatnya
Allah didalam maka tilik itu batal ya'ni sia-sia".
Kata Syaidina Abubakar :
مَارَايَْتُ شَيْئٌ اِلَّاوَرَايَْتَ اللهُقَبْلَه "Tiada aku lihat akan sesuatu. melainkan aku lihat Allah dahulunya".
KataSyaidina Umar :
مَارَايَْتَ شيَْئٌ الِا وَرَايَْتُ لله بعَدْهَ "Tiada aku lihat akan sesuatu. melainkan aku lihat Allah kemudiannya".
Kata Syaidina Usman:
مَارَايَْتَ شيَْئٌ الِا وَرَايَْتُ لله
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
46 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
"Tiada aku lihat akan sesuatu, melainkan aku lihat Allah sertanya"
Syaidina Ali:
مَارَايَْتَ شيَْئٌ الِا وَرَايَْتُ لله فيِْهِ
"Tiada kulihat akan sesuatu, melainkan aku lihat Allah di dalamnya".
Maka. sekalian dalil dan hadits dan sekalian kata sahabat, maka
hendaklah engkau bicarakan kepada guru yang sempurna, karena AlIah
SWT itu tiada ia berhimpun dan bercerai· dengan sesuatu. Bermula
martabat ketuhanan itu atas tiga perkara:
احَْدِيَه وَحْديََة وَحْدِيَة
ذات لله صفة لله اسماء لله
Maka yaitu kadim ketiganya dan lagi azali, maka adapun martabat
yang ketuhanan itu atas empat perkaraa, alam ruh, alam misal, alam jasam
dan alam insan. Yaitu rupanya Muhammadnya keempatnya, tetapi
tubuhnya baharu adalah martabat manusia yang empat yang muhaddas itu
dengan martabat yang tiga kadim itu. Niscaya tiada akan tersunyi pada
yang arif, karena adalah martabat yarg empat yang muhaddas itu nyatalah
baying bayang.
Martabat yang tiga itu qadim itu jua, maka mustahil bayang-bayang
itu tinggalnya dan cerainya dengan yang empumya bayang dan mustahil
ujud bayang itu lain dari pada ujud yang empunya bayang, mustahil
bayang-bayang akan dirinya sendiri bayang-bayang dengan tiada zat
ernpunya bayang, dan mustahil pula. akan bergerak bayang-bayang
dengan tiada gerak yang empunya bayang itu jua.
UNAMA ALLAH PADA TUBUH MANUSIA
ه
Telunjuk dan ibu
tangan
Hua dan rasa
bumi
Af'al
ل
Jari tengah
Darah
Api
Asma'
ل
Jari manis
Liur
Air
sifat
ا
Kelingking
Nafas
Angin
zat
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 47
د
Kaki
KALAM
م
Pinggang
Pusat
KURSI
ح
Tubuh dan
tangan
Bahu dan badan
LUH
م
Kepala
ARAS
Artinya, M : awal jadi raja di dalam dunia.
Artinya, H : memberi rahmat bagi semua umat
Artinya, M : akhir jadi raja didalam akhirat
Artinya, D : jadi raja dunia dan akhirat
Keluar dari pada M : jadi nabi sakti dua laksa enam ribu.
Keluar dari pada H : jadi aias dan kursi Luh .dan kalam.
Keluar dari pada M : akhir jadi sekalian makhluk matahari dan bulan.
Keluar dari pada D : jadi jin manusia dan malaikat
Itulah pada menyatakan martabat hati. Adapun hati itu atas dua
bahagian ; pertama hati sanubari namanya. kedua hati nurani. Hati itu
cahaya namanya. Adapun hati sanubari dan hati nabati itu darah segumpal
yang terhantar antara lambung kiri di dalam dada manusia Dan kedua hati
cahaya namanya yaitu ada bagi beberapa nama suatu khalifah Allah
artinya ganti Allah karena ia memerintahkan tubuh manusia dan
Ammamubin pun namanya artinya raja yang luas dari pada suatu dan
arasy Allah pun namanya jua.
Artinya mahligai Allah Ta'ala karena ia tempat tajalli Allah Ta'ala
dan مراة الحق namanya jua, artinya cermin hak Ta'ala karena ia nyata
hak Ta'ala padanya dan iradatul ujud namanya jua artinya kehendak yang
ada karena tiada suatu yang luput dari padanya maka hati nurani itu amat
besar lagi latif, artinya halus maka itulah yang menerima tajalli zat Allah.
Ta'ala dan menerima tajalli sifat Allah dan menerima tajalli ap'al Allah.
Hati nurani itu memakai pakaian sifat Allah Ta'ala yang 7 ; kudrat, iradat,
ilmu, hayat, sama', basar dan kalam.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
48 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Hati nurani itu kenyataan dari pada zat Allah Ta'ala dan kelakuan
zat Allah. Hati nurani itu kepada tubuh yang kasar nyatalah tubuh yang
kasar itu berabad abad sebab dari pada hati nurani maka nyatalah hati
nurani itu menyatakan keadaan yang kuasa. Tiada di atas tiada di bawah
tiada di kanan tiada di kiri tidak di hadapan tiada di belakang, sunyi ia dari
pada enam jihat itu dan tiada berdarah dan berdaging dan tulang. Hanya
kenyataan hati nurani jua, maka nyatalah mendengar telinga penglihat
mata. Segala keadaan tubuh yang kasar ini dari pada hati nurani itu.
kenyataan zat yang tiada baginya rupa yang tiada berdarah dan daging
inilah yang diperujud oleh sekalian yang maujud mau pada yang besar dan
mau pada yang kecil.
Kata hadits lidah itu juru bahasa hati dan hati itu juru bahasa
hidayah dan hidayah itu dari pada cahaya dan qadim yang dinama hidayah
yaitu sifat yang tujuh yang nyata kepada hati nurani itu. Artinya cahaya
yang gaib dan tuhanpun gaib adanya itulah firman Allah Ta'ala di dalam
hadits qudsi, artinya yaitu maka celaka bagi orang yang berjalan di bawah
bulan dan matahari, maka berbahagialah bagi barang siapa ada ia berjalan
di atas bulan dan matahari yakni orang yang tiada mengenal diri dan
tuhan, celaka hukumnya. Barang siapa berjalan di atas bulan dan matahari
itulah orang yang berbahagia. orang yang mengenal akan dirinya dan
mengenal akan tuhannya.
قلََ اهَْلُ الحَْقِّ رَايَْتُ لله عيَْنِ بعِيَْنهَِا وَكلُُّ عيَْنِ تجََلِّ سوُْرَة الَحَْ ق
"Kata ahli hak telah melihat Allah nyata dengan nyatanya bermula tiaptiap
mata melihat dan hati nyata dengan rupa yang Laysa
kamislihisyai'un.
Karena matahari itu ibarat zat Allah Ta'ala dan bulan itu ibarat sir
Allah yakni cahaya Muhammad rasulullah SAW. Karena tempat
mengenal zat Allah pada cahaya Muhammad karena inilah yang bernama
diri yang sebenar-benarnya maka tersebut di dalam hadits ;
مَن رَانَِي فَقدَْ رَاءَ الْحَقَّ وَمَنْ رَاءَنِي فَهُوَ اوُجُوْداُلْحَ ق
"Barang siapa melihat akan daku maka سث melihat yang sebenarbenarnya
dan barang siapa melihat akan daku maka itulah ujudku yang
sebenar-benarnya".
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 49
Tiada nyata aku pada suatu seperti nyata kepada insan Karena
matahari itu pada bulan jua. Bulan itu sempurna menerima cahaya zat
Allah Ta'ala, karena yang dinamai Muhammad itu hati yang gaib. Itulah
yang sebenar-benarnya diri tempat kenyataan ujud Allah, karena hati yang
sebenar-benarnya cahaya zat Allah Ta'ala, sebenar-benarnya hati itu yaitu
menyatakan keadaan Allah Ta'ala karena hati itu tetap adanya.
Bahwasanya pohon sir itu dari pada cahaya zat Allah. Sebenar-benamya
sir itu nyawa dengan tiada bcrkutika maka yaitu shah ma'rifatnya yakni
tiada dusta.
Fuad itu pada barang yang telah nyata dilihainya karena penglihat
mata hati itu tcrus tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, dan barang
penglihatanmu itu nyatalah tiada mata melihat dan tiada telinga
mendengar dan lidah berkata-kata dan tiada hidung mencium dan tiada
hati mengenal hanya Allah jua. Yang mengenal dirinya dan mendapat
dirinya. Maka yang sampai itu sifatnya jua yaitu zatnya jua maka inilah
firman Allah Ta'ala di dalam hadits qudsi :
الَْاِنْسَانُ سِرِّى وَصِفَتىِ لاغََيْرِيْ
"Manusia itu rahasiaku dan sifatku, itu tiada lain dari
padaku"
Tiada lain dari pada zatku karena sifat itu kenyataan Zat Allah yang
Laishakamislihisyai'un itu seolah-olahnya. Adapun kita mengenal zat
Allah Ta'ala itu dari pada diri jua tiada lain seperti firman Allah Ta'ala:
وَهوَُمعَكَمُ ايَ نَْماَكنُتْمُ "Yaitu Allah Ta'ala jua beserta karnu barang di mana ada kamu"
Dan lagi firman Allah Ta'ala
وَفيِْ انَفْسُِكمُْ افَلََ تبُصِْرُوْنَ
"Pada diri kamu jua aku, maka tiadalah kamu lihat akan daku"
Yakni kenal keadaan Allah Ta'ala di dalam dirimu itu maha lengkap, maka
firman Allah Ta'ala:
قلُْ هوَُلله احََد لله الصمََّد "Katakan oleh kamu ya Muhammad, Allah Ta'ala itu esa"
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
50 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
dan Allah Ta'ala melengkapi barang sesuatu yang bergerak pada hati dan
mendengar pada telinga dan melihat pada mata dan sebagainya.
Artinya mengenal zat Allah Ta'ala di dalam diri dan barang
kelakuan kamu, seperti baik dan jahat, seperti tertawa dan menangis dan
sebagainya. Kelakuan kamu sesuatu yang tiada di hilang lagi yang nyata
pada dirimu itu semuanya itu hanya kelakuan zat Allah Ta'ala jua, tiada
kelakuan hamba yang empunya. Inilah ujud kita, tiada diri kita yang
empunya kelakuan itu, hanya Allah Ta'ala jua, tetapi bukan ia kiri dan
bukan ia kanan dan tiada di atas dan tiada di bawah dan tiada di hadapan
dan tiada di belakang itulah ujud kita dunia dan akhirat tiada tuhan yang
lain dari pada Allah Ta'ala yang memerintah diri kita. ketahuil olehmu
bahwasanya pi'il diri itu.
Itu tempat kenyataan pi'il Allah Ta'ala maka hilangkan pi'il diri kita
itu nyatalah pi'il Allah semata-mata yang berlalu, sifat diri kita itu tempat
kenyataan sifat Allah, maka nyatalah hilang sifat diri itu, nyatalah sifat
Allah yang berlalu semata-mata, seperti kata syekh Mahuddin ini yang
meesakan Allah sifat Allah dan sifat makhluk ;
وَهُوَمُجِيْد الصِّفَةِ مِنْ مَعَنِيْ تجََلِّ الصِفاَت
Artinya : Meninggalkan sifalnya karena kasih akan dirinya jua yang
dipandang pada zahir dirinya dan mence1a-cela dirinya dan memuji
dirinya jika makan dengan dia, artinya dengan dirinya, jika tidur dengan
dirinya, jika berjalan dengan dirinya tiadalah ia lupa dengan dirinva dan
panalah dengan dirinya dan kekal dirinya, sabda nabi Muhammad SAW :
مَنْ عَرَفَ نَفْسَه فَقدَْ عَرَفَرَبَه "barang siapa mengenal akan dirinya, bahwasanya mengenal ia akan
tuhannya",
Dan barang kelakuan dirinya jua dilihatnya dan lagi sabda nabi
Muhammad SAW:
رَايَْتُ رَبِّ بِاالْقَلْبِ
Artinya penglihanmu itu penglihat Allah dan pendengarmu itu pendengar
Allah dan pi'il nafsumu itu pi'il Allah dan kelakuan zat Allah, artinya
Allah yang empunya penglihat bukan penglihat kita itulah dirimu dan
kelakuan. Demikianlah tauhid dan ma'rifat itu akan tauhidnya jua, sabda
nabi Muhammad SAW :
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 51
الَمَعْرِفَتِي سِرِّي
"ma'rifat itu rahasiaku"
dan lagi
لايَصَِحُ الصَّلَاة اِلَّابَا لمَعْرِفَةِ
"Tiada sah sembahyang itu melainkan dengan mengenal" yang
muwapakan sekalian aulia dan ambia dan ahlal kalam
Bahwasanya Allah Ta'ala tiada dua khadim dan muhaddas khaliq
tiada berubah dan tiada bercert=1i dan tiada bertemu dan tiada masuk
misra, dar, tiada bangsa dan tiada berkesudahan dan tiada kiri dan tiada
kanan dan tiada belakang dan tiada hadapan, dan tiada berjihat yang enam,
maka kata ahli Suluk Allah subhanahu wataala :
وَلله بِكُلِّ شَيْئٍ مُحِط
Bermula Allah Ta'ala meliputi tiap-tiap sesuatu, itu kata setengah
ulama ilmunya yang meliputi, zatnya tiada meliputi. Kata ahli suluk
ilmunya meliputi dan zatnya pun meliputi jua, karena Allah Ta'ala tiada
cerai ia dengan ilmunya. Karena murat ilmunya itu zatnya jua demikianlah
ma'rifat ahli Allah, tiada sekutu ma'rifatnya kepada Allah Ta'ala sekalian
itu, keadaan Allah dan kelakuan Allah dan nama Allah dan ap'a! Allah.
Adapun Allah SWT itu ketahui olehmu jangan ambilanmu ahdiat,
wahdat dan wahdiat Allah bukan Allah alam ruh. Bukan Allah alam misal
dan Allah alam ajsam. Dan bukan Allah alam insan. Dan bukan zat Allah
dan bukan sifat Allah dan bukan Allah barang yang ada bergerak pada hati
dan tersebut pada lidah, bukan Allah Ta'ala yang nyata pada hatimu, itulah
keadaan dan kenyataan Allah Ta'ala kepadamu. Dan barang siapa bertuhan
dari pada yang tersebut itu maka nyata berhala jua hukumnya, wallahu
alam wabillahitaupak.
Kata Sahil bin Abdullah; jangan kamu beri tahu akan segala orang
yang baharu belajar itu, atas segala rahasia sebelumnya tetap mereka itu
pada syariat dan harikat Kata nabi Isa, jangan kamu gantungkan akan
mutiara pada leher babi.
 Bermula artinya syari'at itu yaitu seperti engkau sembah akan Allah
Ta'ala, engkau ikut akan pesuruh Allah Ta'ala dan engkau jauhi
segala larangannya, zahir syariat yaitu menyerahkan diri karena
membesarkan Allah.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
52 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
 Tharikat itu yaitu seperti bahwasanya engkau sahaja akan Allah dan
ilmu dan amal yakni engkau amalkan barang yang kamu ketahui.
NAMA MUHAMMAD PADA TUBUH KITA
 Hakekat itu paedah keduanya seperti bahwa engkau pandang akan
Allah Ta'ala dengan cahaya yang dipertaruhkan oleh Allah Ta'ala
akan dia.
Sama tertengah hatimu yaitu bathin, tetapi syariat dan hakekat itu
berzalim-zaliman keduanya, yakni tiada kebilangan zahir syariat itu
melainkan dengan hakekat dan tiada kebilangan bathin hakekat itu
melainkan dengan zahir syariat kata ulama-ulama syariat, dengan tiada
hakekat itu hampa. Hakekat dengan tiada syariat itu batal. Tiap-tiap
hakekat yang tiada menugerahi akan dia yaitu zindik, kata setengah arif :
Barang siapa mengatakan hakekat itu bersalahan dengan syariat maka
orang kafir, karena keduanya itu syariat nabi Muhammad SAW.
Syariat bathin dinamai hakekat. syari'at zahir dinamai akan dia
fikih. Tiada cerai keduanya itu, jikalau diceraikan keduanya itu, niscaya
memberi cidera kepada agama.
Barang siapa mengetahui ilmu fikih, yakni zahir syariat dengan
tiada mengetahui ilmu tasawuf yakni ilmu hakekat yaitu bathin syariat
maka orang itu pasiq. Barang siapa mengetahui ilmu tasawuf yakni ilmu
hakekat, yaitu bathin syariat dengan tiada mengetahui ilmu fikih yakni
zahir syariat maka sesungguhnya orang yang zindik.
Barang siapa menghimpunkan antara keduanya itu yakni ilmu fikih
dan ilmu tasawuf maka sesungguhnya orang itu tahqiq yang sebenarbenarnya.
Sahdan lagi adalah sesungguhnya misalnya syariat, tharikat,
hakekat itu diumpamakan buah nyiur, syariat itu umpama tempurung
memeliharakan isinya dan minyaknya. Tharikat itu umpama isinya,
nakekat itu umpama minyaknya. Di dalam isinya maka tiada dapat akan
minyaknya melainkan memecahkan akan tempurungnya dan memarahkan
akan isinya. Maka itulah yang disuruhkan orang menyembunyikan dia
oleh Allah Ta'ala dan rasulnya dan kepada yang bukan ahlinya yaitu
dinamai rahasia.
Alhadiah adalah umpama kertas yang lapang, yang tiada suatu
juapun bagi Allah Ta’ala tiada terbunyi suatu daerahnya juapun di dalam
bumi dan langit misal hampirkan faham jua maha suci hak Ta'ala yakni la
ta'yin yang nyata di dalamnya wahdiat itu yaitu umpama nokto di dalam
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 53
kertas demikian misalnya. itulah misalnya daerahnya ta'yin awal yang
nyata suatu di dalamnya maka sampailah mendapat arif billah wahdiat itu
umpamanya.
هُمَّ صّلِىّ عّلَاسّيدِِناّمُحَمَّدْ نَقْطَ تذِأرََدهَِ الْوُجُوْد 􀍿 اَ
Itulah suatu di dalamnya ini, yakni hasilah seseorang memandang wahdah
dan pasrah di dalamnya wahdah niscaya adalah beroleh pangkat yang
tinggi daerahnya (Allah) yakni hasilah bagi seorang memandang yang
kesempurnaannya, Wasiat yaitu hei anakku tiada dapat, tiada engkau
ketahui serta engkau i'tikatkan di dalam hatimu yang lima (5) perkara itu
ia dinamakan ilmu hakekat, artinya mengetahui dengan yakin hatinya kita
lakukan dengan bacaan atau dengan perkataan, tetapi dengan dirasanya
jua-dan ditetapkan dalam hatinya jua, maka tiada berpaedah dibaca dengan
lidah yaitu tauhidul ap'al, kedua tauhidul sifat. ketiga tauhidul zat. Suatu
riwayat fana ulaf 'al itu seperti engkau kata ~ a'ilu fi'lillah artinya tiada
mempunyai sekalian perbuatan melainkan perbuatan Allah Ta’ala jua di
dalam hakekat.
Adapun tauhidu sifat itu, seperti engkau kata dan engkau i'tikatkan
di dalam hatimu wala kudrat, wala iradat, wala ilmu, wala hai un wala
samilun, wala basirun, wala mutakallimun hua hakikatu illallah dan
mempunyai kehendak dan mempunyai kuasa.
Tiada mempunyai pengetahuan, tiada mempunyai hidup) tiada
mempunyai penglihat, tiada mempunyai pendengar tiada mempunyai
berkata-kata di dalam hakikatnya melainkan Allah Ta'ala. Adapun tauhidu
zat,seperti engkau kata seperti engkau i'tikadkan di dalam hatimu La
maujud ilallah, artinya tiada yang maujud ini melainkan ujud Allah Ta'ala
semata-mata. Firman Allah Ta'ala :
اوَْلَئكَِ كَتتََ لله فِى قلُوُبِهِمُ الْاِيْمَانَ
“Barang siapa dibukakan Allah Ta'ala di dadanya bagi agama islam
maka yaitu beroleh cahaya dari pada Tuhannya”
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
54 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Dan artinya, mereka itulah disuratkan Allah Ta'a1a didalam hatinya
iman tersebut kalimat La ilaha illallah Muhammad Rasulullah. Firman
Allah Ta'ala hadits qudsi di dalam Our'an :
مَاكَذبََ الْفوَُادمَُارَاءَ
“Tiada akan dusta penglihat fuad barang yang dilihatnya”
Maka yaitu penglihat dari pada Tuhannya dan lagi ketahui olehmu seperti
udu yaitu dua perkara inilah lafaznya menunjukkan :
الَْجَسَد مِنْهَاوَالبظَِين مِنْه “Badanmu dengan nyawamu itu Allah jua”
Karena Allah itulah meliputi hambanya dan ilmunya maka
sempurnalah udu itu dari pada cahaya yang suci tiga perkara : satu ahdiah,
kedua wahdah, ketiga wahdiah. Pertama Allah, kedua Muhammad, ketiga
Adam, maka sembah Ali ya Rasulullah. Sebab waktu Isya itu empat
rakaat, maka sabda Rasulullah karena tajali anak Adam itu empat perkara ;
satu mada, kedua madi, ketiga mani, keempat manikam. Ya Rasulullah
apa sebab witir satu rakaat, maka sabda Rasulullah karena Allah Ta'ala :
اِنَّ اَوْرَسْنَا yakni sendirinya Allah Ta'ala.
Inilah ketahui olehmu adalah sembahyang lima waktu terbit dari
pada huruf Alhamdu. Adapun waktu dzuhur keluarnya daripada alif
Alhamdu, dan ashar keluarnya dari pada lam Alhamdu. Dan waktu
maghrib keluarnya dari pada h, dan waktu isya keluarnya m Alhamdu.
Dan waktu subuh keluarnya dari pada d Alhamdu. Itulah keadaan waktu
yang diketahui supaya sampailah dan sempurnalah pekerjaan sembahyang
itu. Dan adalah misal dari pada menyatakan hakekat. akan pendirian
sembahyang, sebenar benarnya pendirian itu kepada zat kah atau kepada
sifat kah atau kepada ap'al.
Maka hendaklah diketahui supaya mendapat makam hakekat yang
sempurna dunia akhirat akan perpegangan yang ahli hakekat dan adalah
menempati kepada orang yang arif billah dan ahli sufi yaitu pana pillah.
Misal daerahnya engkau tuntut bersungguh sungguh akan fahamnya
kepada orang ahlillah dan kepada satu-satunya ulama supaya jangan
tergelincir akan perjalanan hakekat kita. Dan yang bernamal cahaya itu zat
Allah Ta'ala. Adapun zat Allah Ta'ala itulah ujudnya yang sebenarKadida
campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 55
benarnya adanya Allah Ta'ala bernama dan ruh itu buta, tuli dan bisu
jikalau tiada tuhan, yaitu tiadalah sesuatu
Inilah ambilan segala wali Allah Ta’ala, segala arifbillah kamal
mukamil. Sembah yang disembah itu jua, yaitu ahir kita menyembah batin
kita dari pada محدام yakni dari pada mematikan diri موراة mematikan diri itu
المؤت menyembah yang disembah belum menjadi esa. Seperti kata ahli
suluk ;
مَنْ عَبْد الْاِسْمُ دنَُلْ مَحْنَافَقدَْكَفَرْ
"Barang siapa menyembah nama, tiada tahu artinya nama
maka sesungguhnya kafir.
Maka barang siapa menyembah ertinya tiada dengan nama yaitu syirik.
وَمَنْ عَبْد الْاِسْمُ وَالْمَحْنَافَهُوَ مُنَافكَِ
"Barang siapa menyembah nama dan artinya nama maka mengada ada"
لايَسَُهُى لَسْلَة اِلا حْرَامْ لابَاِلْحَقِيْقَةِ
"Tiada sah mengata takbiratul ihram jikalau tiada taاu akan hakekatnya"
اِلْايَسَُهِى السَلَاة باِلْمَعْرِيْفَة “Tiada jua sempurna sembahyang itu, jikalau tiada dengan ma'rifat"
Demikianlah adanya menyatakan tajalli Allah Ta'ala asal fardu.
قَلَ النبَِّيُّ صَلَى لله عليه وسلم
Ya Abubakar, wa umar, wa usman, wa ali radiallah 'anhu, maka
barang siapa mengetahui tajalli Allan Ta'ala, maka sembah ali: ya
rasulullah. Apa sabab waktu subuh dua rakaat, maka sabda rasulullah : ya
ali karena tapian awal kedua sifat dan sembah ali ya rasulullah apa sebab
waktu dzuhur itu empat rakaat, maka sabda rasulullah, ya ali waktu dzuhur
empat rakaat karena tajalli Allah Ta'ala empat rakaat : satu ujud, kedua
alam, ketiga nur, keempat syuhud. Maka sembah ali ya rasulullah apa
sebab waktu ashar itu empat rakaat, maka sabda rasulullah karena tajalli
hamba itu empat perkara ; satu air, kedua angin, ketiga tanah, keempat api.
Maka sabda ali ya rasulullah apa sebab waktu maghrib itu tiga rakaat,
maka sabda rasulullah murtabah ujud Allah itu
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
56 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Sifat sembahyang itu rupa Muhammad, sembahyang itu zahir Allah Ta'ala
bermama sembahyang itu tingkah lakunya Muhammad
o Semata-mata ia takut akan Allah Ta'ala. Yakni semata-mata
mengerjakan suruhnya Allah Ta'ala dan menjauhi larangannya
Allah Ta'ala.
Sungsungan
o Ridha ia akan Allah Ta'ala.
o Merasakan dengan ma'rifatnya akan Allah Ta'ala dengan dahaganya
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 57
د
Waktu
Subuh
م
Waktu Isya
ح
Waktu
Magrib
ل
Waktu Ashar
ا
Waktu
Dzuhur
Makamnya
kepada ubun
ubun dan
nabinya Adam
dan Malaikat
Riduan dan
Nyawanya
Ruh dan
sahabatnya
Nabi Harun
dan Nafsunya
Mutmainah
dan Istananya
kepada otak
dan pada kita
kepala dan
bahu
Makamnya
kepada mulut
dan Nabinya
Musa dan
Malaikatnya
Izrail dan
Nyawanya Ruh
Jasmani dan
sahabatnya Ali
dan Nafsunya
Nabsi dan
istananya urat
dan api, angin,
air dan tanah
dan kepada
kita kedua
tangan dan
kaki
Makamnya
pada kedua
mata dan
nabinya Isa dan
Malaikatnya
Israfil
Nyawanya Ruh
Ruhani dan
sahabatnya
Usman dan
Nafsunya.......
dan istananya
tulang pada
menyatakan
ahdiah wahdah
wahdiah dan
kepada kedua
lubang hidung
dan satu mulut
Makamnya
pada kedua
kening dan
nabinya Yunus
dan
Malaikatnya
/mikail dan
nyawanya Ruh
Nafas dan
sahabatnya
Umar jasmani
dan istananya
Darah pada
menyatakan
alam Ruh dan
alam misal dan
alam jisim dan
alam insan dan
kepada dua
lutut dan siku
Makamnya
pada mata
nabinya
Ibrahim dan
malaikatnya
Jibril
nyawanya Ruh
Idhofi
sahabatnya
Abubakar
nafsunya
Nabati
istananya
daging
menyatakan zat
sifat asma’
af’al pada dua
telinga dan
kedua mata
inilah
sempurna
orang yang
mengerjakan
UTerbuka Dinding
Umpama seorang yang memandang akan kejadian segala perbuatan
itu dari pada Allah Ta'ala dan kesandaranya dari pada hamba seperti
misalnya kalam orang yang menulis, yang menjadikan huruf orang yang
menulis dan kalam menjadi alat persandaran menulis adalah hamba itu
seperti kalam tiada baginya perbuatan dan hanya yang berbuat itu yang
menulis jua. Segala yang berlaku di dalam segala alam ini Allah Ta'ala jua
yang menjadikan dia. Umpama Allah Ta'ala menyatakan nur Muhammad
tamsil umpama. seorang menghendaki api, maka dipertemukan batu
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
58 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
dengan besi, maka nyatalah dari pada dua sifat itu menjadi api, maka
zahirlah semesta sekalian alam ini dari pada dua sifat itu yakni sifat jalal
dan jamal.
Demikianlah diumpamakan nur Muhammad itu, yang ditemukan
besi dengan batu itu Allah Ta'ala dari pada besi sifat jalal dan daripada
batu itu sifat jamal, dan yang terbit dari pada dua sifat itu nur Muhammad,
maka yaitu yang lagi di dalam alam Allah Ta'ala maka nyata yang tetap
pada alam Allah Ta'ala. Maka yaitu insan kamil. yaitu hakekatnya nabi
kita, artinya kekayaan nabi kita.
• Artinya insan = manusia
• Artinya kamil = sempurna
• Artinya berkata muhadas hukumnya.
 Tauhid yang dinamai ilmu Ushuludin (ma'rifatullah)
 Syariat yang dinamai ilmu Fikih
 Bathin yang dinamai ilmu Tasawuf
IImu rahasia ma'rifat Allah Ta'ala dari pada dunia datang dari pada
akhirat tatkala kita pada rahim bapak ikral tasdik bapak kita itulah yang
Menuntut IImu
Orang yang menuntut ilmu karena ilmunya itu bekal ke dalam
akhirat hanya dengan karena Allah Ta’ala. Mereka itulah beroleh
kemenangan dalam dunia dan dalam akhirat.
Bahwasanya Allah Ta'ala itu terlebih kasih kepada orang yang
muttaqin. Ambil olehmu bekal masuk dibawa ke dalam akhirat, maka
terlebih baik takut akan Allah Ta'ala, Takut kepada Allah Ta'ala
mengerjakan taat yang disuruhnya, sama ada ia taat zahir atau taat bathin
dan menjalani segala larangannya. Sama ada ia maksiat zahir atau bathin.
Taat zahir seperti sembahyang, zakat, puasa dan naik haji. Taat bathin
segala sifat yang kepujian tubuh sabar, syukur dan ikhlas. Maksiat zahir
seperti berzinah, mencuri. minum arak/tuak, membunuh orang islam,
memaki-maki orang, mengumpat orang. Maksiat bathin seperti sifat yang
kecelaan bahil dan takabur.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 59
bernama diri tatkala beserta pada rahim ibu. Rahasia ibu bapak kita tatkala
rahasia dalam rahim ibu itulah bernama sir cinta, jadi iman maka tatkala di
dalam rahim ibu itu adalah kurnia pakaian ujud, kurniakan zat. sifat. asma
dan afal lengkap maka kita bernama insan.
Af’al
Jadi bathin
Muhammad
jadi Zat jadi
Rahasia kepada
kita
Asma’
Jadi zahir
Muhammad jadi
af’al jadi jasad
pada kita
Sifat
Jadi akhir
Muhammad jadi
asma’ jadi hati
kepada kita
Zat
Jadi awal
Muhammad
jadi pada Allah
Ta’ala jadi Ruh
pada kita
Sebenar-Qenarnya insan zat Allah Ta'ala
Af’al
Kelakuan pada
kita Rahasia
Allah tubuh
pada kita
Asma’
Nama pada kita
jasad Allah hati
pada kita
Sifat
Berkehendak
pada kita hati
Allah nyawa kita
Zat
Kuasa pada kita
Ruh Allah
Rahasia pada
kita
Insan yang bernama manusia inilah putus ilmu Rahasia yang
bernama syahadat ilmu jisim itu tempat insan akan kesempurnaanya yang
disebut ujud yang zahir. Asyhadu alla ilaha ilallah Wa asyhadu anna
Muhammad rasulullah,
Syahadat itu martabat kita, karena syahadat itu empat perkara :
o syahadat kata syariat
o alla itu kata tharikat
o ilaaha kata hakekat
o illa allah itu kata ma'rifat
Keadaan syahadat itu
o badan kita
o alla itu darah kita
o ilaha itu nyawa kita
o illa allah itu rupa kita sendiri dengan dirinya
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
60 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Adapun syahadat itu syariat kulit kita
o Alla itu tarikat daging kita
o Ilaha itu nyawa kita
o Illa Allah itu ma’rifat nyawa kita
Adapun syahadat itu saksi dan itu sesungguhnya ilaha itu Tuhan,
illallah itu esa ada dirinya. Yaitulah putus ilmu syahadat jika ditanyai
orang apa saksi dan apa dipersaksi dan siapa tempat bersaksi. Jawab,
adapun saksi itu ikral dengan lidah dan yang dipersaksi itu tasdik dalam
hati dan yang mengaku saksi badan dengan dan tempat bersaksi itu tuhan
kita hak subhanahu wataala. Menjadikan makhluk itulah tuhan yang
lengkap dengan kekayaannya kepada manusia.
UTANDA TANDA SAKARATUL MAUT
UPertama:U
Sulbi kita terasa Sakit seperti ditusuk dengan jarum sampai keubunubun,
sakitnya luar biasa dan telinga kita mendengar suara tembakan satu
kali, maka segeralah kita ucapkan YA HU. Allah memberikan tanda
bahwa umur kita tinggal 40 hari.
UKedua:U
Apabila dari mata kita keluar cahaya yang putih, kemudian cahaya
itu berdiri dihadapan kita, kemudian berubah menjadi seorang Insan yang
berpakaian amat indah menghadap kepada kita. Apabila jelas tanda ini
datang dari pada kita, maka segeralah ucapkan ALLAH HAKKUL HAK
Tanda ini Allah menyatakan bahwa umur kita tingal 7 hari lagi.
UKetiga :U
Apabila telah keluar dari mulut kita suatu cahaya yang sangat
bersinar, kemudian cahaya itu berdiri dihadapan kita, kcmudian berubah
menjadi ujud kita atau serupa dengan kita, dan bersamaan dengan itu
tercium bau yang sangat harum. Jikalau tanda ini jelas datangnya dari diri
kita maka ucapkanlah : ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN. Tanda
ini Allah memberitahukan bahwa umur kita tinggal 3 hari lagi. Maka
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 61
beramanatlah kita kepada sanak saudara dan jangan lagi kita lalai dari
amalan-amalan yang sering kita lakukan.
UKeempat:U
Apabila sudah sampai kepada yang terakhir, maka berjagalah kita
dan jangan lalai dengan. dzikir nafas yang keluar rnasuk, sambil
menunggu tanda yang terakhir. Manakala telinga kita berdengung yang
sangat panjang, kemudian mata kita berubah menjadi kabur-kabur,
kemudian penglihatan kita menjadi gelap semata-mata dan di dalam
kegelapan itu terpandang kita suatu titik cahaya, kemudian berubah pula
penglihatan kita menjadi terang benderang penuh semesta alam, maka
tenangkanlah hati kita dan berdzikirlah karena kita sedang berhadapan
dengan NUR ALLAH. Terakhir pendengaran kita mendengung lagi dan
mata kita rasa mengantuk, kemudian tangan kita kita angkat seperti orang
yang Takbir seraya mengucapkan ALLAHU AKBAR atau LA ILAHA
ILLA ALLAH.
Adapun mengenal akan tuhan itu sekali-kali tiada boleh dengan
usaha dan ikhtiar dari pada hamba, melainkan dengan anugrahanya jua
kepada hambanya, seperti sabda Nabi Muhammad SAW :
عَرَفْتُ رَبِّي بِرَبِّي
"Aku kenal Tuhanku yakni dengan nugrahanya jua kepadaku".
Maka barang siapa mengenal ia akan dirinya dengan sesungguhnya,
niscaya mengenal ia akan Tuhannya. Dan barang. siapa mengenal ia akan
Tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya.
Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW :
اَعْرَفَكُمْ بِرَبِّهِ اَعْرَفَكُمْ بِنَفْسِهِ
"Terlebih mengenal akan Tuhannya itulah yang terlebih mengenaI akan
dirinya".
Karena takluk ma'rifat itu, yaitu kepada mengenal diri dan
mengenal diri itu takluk kepada mengenal zat Allah Ta'ala. Adapun
mengenal Allah itu sekali-kali tiada dapat dikenal oleh hambanya, hanya
yang dapat mengenal melainkan dengan Nur Muhammad yang misra pada
hati dan Ruh, dan seluruh batang tubuh. Hanya itulah yang dapat
mengenal kepada zat yang Wajibul Wujud lagi suci yaitulah sebenarbenarnya
Wujud-Hak dan Wujud Mutlak. kerna yang dikenal itulah yang
mengenal artinya Nur dengan Nurnya jua atau diri dengan Dirinya jua,
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
62 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
karena mengenal yang demikian itu bukan saja kita kata dan bukan saja
kita baca dengan lidah, hanya kita tahu dan ingat pada sir hati, itulah
artinya jalan mengenal dan ma'rifat.
UPasal :U Menyatakan maqam yang seperti Anbiya dan Auliya yang sampai
kepada megenal zat Allah Ta'ala dengan sebab memandang dan
memusyahadahkan Nur Muhammad. Yaitulah Anbiya dan Aulia yang
dinama: dibawah qadim Nabi SAW, karena ia memusyahadahkan Nur
Muhammad dengan kata nya : Musyahadahkanlah oleh kamu akan Nur
Muhammad itu yang misra ia pada sekalian Ruh dan batang tubuhmu yang
seperti misranya air dengan tumbuh-tumbuhan. Insya Allah akan
dibukakan oleh Allah akan kamu untuk dapat melillat akan keelokan
zalnya yang Wajibal Wujud lagi yang suci. Karena zat Allah itu tiada
dapat sekali-kali diKenal akan hambanya. Hanya yang dapat mengenal
melainkan dengan Nur nya yang misra ia pada hati dengan wasitah Nur
Muhammad karena hanya itulah yang dapaf mengenal kepada zatnya yang
Wajibul Wujud, karena yang mengenal yaitulah yang dikenal, artinya aku
kenal Tuhanku dengan Tuhanku, maksudnya Nur dengan Nurnya, diri
dengan dirinya, seperti dalil yang mengatakan :
مَنْ عَرَفَ نَفْسَه فَقدَْ عَرَفَ رَبهَّ "Barang siapa mengenal akan dirinya maka sesungguhnya
mengenal ia akan Tuhannya"
UPasal :U Menyatakan mengesakan Allah pada Ap'alnya. Maka apabila ia
tetap pada pandangan mata hatinya, bahwa sesungguhnya sekalian
perbuatan yang berlaku di dalam alam ini semuanya perbuatan Allah
Ta'ala dengan Hakkul Yakin. Barulah engkau mendapat ma'rifat
Wahdaniyah Ap'al Allah dan fana sekalian Ap'al mahluk. Maka lepaslah
engkau dari pada syirik khafi seperti fir-man Allah:
وَلله خلَقَكَمُ وَماَتعَمْلَوُْنَ
"Allah Ta'ala jua yang menjadikan kamu dan segala perbuatan kamu".
Tiada perbuatan rnakhluk hanya semata-mata perbuatan Allah jua dalam
semesta sekalian alam ini.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 63
UPasal :U Menyatakan sebelum adanya bumi dan langit Arasy dan Kursyi
Luh dan Kalam, melainkan zat Allah jua yang ada sendirinya lagi ia qadim
semata. Pada martabat LA TA'YUN lagi ia Wujud Mutlak maka ia
bernama HU Pada martabat TA'YIN AWAL itupun qadim jua semata.
Maka setelah itu pada ma'lumnya maka ia hendak menjadikan dan
merupakan manusia maka ia titik didalamnya Nur Muhammad, yaitulah
RUH IDAFI selagi ia maujud pada KUNHIZAT Allah, maka Ruh Idafi itu
menjadi Alam Sawun, maka wujud Allah itu bernama ALLAH, Pada
martabat TA'YIN SANI ia qadim jua semata, maka setelah ia bernama
Muhammad SAW dan Allah itu bernama RAHMAN Dan pada martabat
salasa itu maka keluarlah alam itu yaitulah berupa huruf yaitu empat huruf
MIM-HA-MIM- DAL = MUHAMMAD = Maka alam itu bernama
A'YAN SYABITAH artinya kenyataan yang tetap, artinya telah nyata
rupa manusia, maka Allah itu bernama ARRAHIM. Adapun alam itu ada
empat yaitu : Alam Ruh Alam Misal Alam Ajsam, dan Alam Insan.
Sedangkan RUH itu ada empat macam pula yaitu : Ruh Idafi, Ruh
Rahmani, dan Ruh Jasmani, yaitulah asal kejadian badan Muhammad.
- Adapun Ruh Idafi itulah yang menjadi mata Muhammad.
- Adapun Ruh Rahmani itulah yang menjadi darah Muhammad.
- Adapun Ruh Ruhani itulah yang menjadi tulang Muhammad.
- Adapun Ruh Jasmani itulah yang menjadi daging Muhammad.
- Adapun Ruh Idafi itu nasarnya jadi Api.
- Adapun Ruh Rahmani itulah nasarnya jadi Angin
- Adapun Ruh Ruhani itu nasarnya jadi Air.
- Adapun Ruh Jasmani itu nasarnya jadi Tanah,
Maka itulah asal kejadian sekalian manusia ini, hendaklah diketahui,
UPasal :U Menyatakan yang sebenar-benarnya Insan itu ialahvRuh dan Ruh
itu ialah Allah Taala dan Allah Ta'ala itu ialah sebenar-benarnya Zat yang
Wajibul Wujud. Firman Allah Ta'ala dalam hadits Qudsi :
خلَقَتْكَُ ل نَِفسْيِ وَخلَقَتْكَُ كلُ شيَئْ لكََ
"Aku jadikan engkau Ya Muhammad karena Aku dan Aku jadikan segala
sesuatunya karena engkau Ya Muhammad"
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
64 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Dan lagi firman Allah Taala dalam hadits qudsi yang artinya :
Zat Allah dan Sifatnya dan Asma'nya dan Afaalnya itu ghaib pada
alamyang empat itu ;
 Adapun Zat Allah itu ghaib pada Alam Ruh.
 Adapun Sifat Allah itu ghaib pada Alam Misyal
 Adapun Asma Allah itu gaib pada Alam Ajsam.
 Adapun Ap'al Allah itu ghaib pada Alam Insan.
 Adapun Zat Allah itu pada martabat Ruh bernama Nur.
 Adapun Sif'at Allah itu padamartabat alam Misyal bernama
Kezahiran
 Adapun Asma Allah itu pada martabat AIam Ajsam bernama
Muzahir
 Adapun Ap'al Allah itu pada martabat Alam Insan bernama Jama'
Kesemuanya itu tiada bercerai dari pada asal, maka Maujudlah Zat
Sifat - Asma dan Ap'al pada alam yang empat itu, yaitulah Muhammad.
maka ia kuasa sendirinya yaitulah fi'il Muhammad; wujudnya ma'rifat,
lakunya suci, jalannya sempurna, tempatnya halus, sifatnya syukur.
Janganlah hendaknya perkataan ini diasa-asakan saja karena ilmu ini
bukan mudah dan hendaknya ilmu ini benar-benar kita ajarkan kepada
guru-guru yang ahlinya supaya syah' ilmunya.
Pasal : Menyatakan alam yang empat perkara itu yaitu Alam Ruh, Alam
Misyal, Alam Ajsam dan Alam lnsan. Adapun -Ruh Idhafi Ruh Rahmani,
Ruh Roani dan Ruh Jasmani yaitulah asal dari pada kejadian jasad
Muhammad dan jasad sekalian kita ini, artinya jasadku itu adalah jasad
engkau dan jasad engkau itu adalah melalui jasad ku jua.
Pasal : Menyatakan cermin Tuhan kepada kita ini. Adapun yang
diumpamakan cermin itu ialah Sifat Muhammad wujud yang fana dan
wujud yang baqa. Adapun rupa yang di dalam cermin itu ialah wujud haq
dan wujud mutlaq. Maka hendaklah yang diketahui yang dikatakan wujut
Haq dan wujud mutlaq itu yaitulah yang sebenar benarnya Zat yang
Wajibal Wujud. Maka apabila ia tahu yang demikian itu tiada lagi jalan
yang lebih dari pada itu, jalan dan perhimpunan akan Sakaratul Maut,
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 65
maka Ruhnya keluar sendirinya seperti nafasnya HU ALLAH artinya
AKU ALLAH.
Pasal : Menyatakan, asal dari pada kejadian Allah Ta'ala itu, yaitu tiada
sekali-kali. menghendaki hidup dan makan dan minum, hanya ia hidup
dengan sendirinya tiada yang menghidupi. Yang dimaksud dengan hidup
dengan sendirinya itu ialah yang sebenar-benarnya Ruh, dan Ruh itu ialah
sebenar-benarnya Allah Taala dan sebenar-benarnya Allah Ta'ala itu ialah
sebenar-benarnya Muhammad, dan Muhammad itu ialah yang hidup, dan
yang hidup ialah sebenar-benarnya Insan yang Kamil atau sebenarbenarnya
diri yang kamil atau sempurna.
Pasal : Menyatakan yang sebenar benarnya Insan itu ialah Ruh dan Ruh
itu ialah Allah dan Allah itu ialah Muhammad dan Muhammad itu ialah
yang sebenar-benarnya Zat yang Wajibal Wujud, yaitulah yang sebenarbenarnya
Wujud Haq dan Wujud Mutlaq.
Pasal : Menyatakan pertemuan Tuhan dengan Hambanya Tuhan di dalam
Muhammad artinya nyawa Muhammad yaitu selagi KUNZAT belum
bernama Muhammad dan belum bernama Allah, maka Allah gaib kepada
Muhammad dan Muhammad pun gaib kepada AlIah, Karena ia berdiri
dengan sendirinya, yaitu ALIF dan alif iru KUNZAT namanya selagi ia
Tuhan sendirinya, yaitulah sebenar-benarnya nyawa kita.
Pasal : Menyatakan Ruh Jasmani itu ialah tubuh Ronani dan tubuh Ruh
Idhofi, maka ia menjadi esa dengan esanya karna Ruh Idhafi itu ialah
tubuh Rohani yaitulah Tuhan, nyawa kepada kita.
Pasal : Menyatakan yang sebenar-benarnya Insan. Maka hendaklah
diketahui lebih dahulu supaya sempurna dunia dan akhirat. Adapun yang
bernama Insan itu ialah pertemuan antara ujung dengan pohon iyaitu
hidup tiada mati tubuh manusia ini apabila sudah diketahui maka
sempurnalah ilmunya ini. Adapun yang sebenar-benarnya insan itu ialah
yang di dalam mata, yang bernama nafas. Adapun yang di dalam otak itu
ialah yang bernama Ruh Jasmani. Adapun yang di dalam jantung itu ialah
yang bernama Ruhani. Adapun yang di dalam hati itu " ialah yang
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
66 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
bernama Nurani, yaitulah nyawa kita. Adapun mata yang melihat itu ialah
yang sebenar-benarnya Insan yang bernama Muhaammad Nafsi.
Adapun yang di dalam otak itu ialah Allah yang bemama Ruh
Jasmani. Adapun yang dalam jantung itu ialah Rasulullah yang bernama
Ruhani. Adapun yang di dalam hati itu ialah Nur Zat Allah yang bemama
Muhammad. Yaitulah yang sebenar-benarnya Insan Kamil sebenarbenarnya
diri. Itulah yang sebenar-benarnya zat Wajibal wujud lagi yang
suci, yaitulah yang sebenar-benarnya Wujud Mutlaq.
Pasal : Adapun yang sebenar-benarnya diri itu ialah Hayat, dan Hayat itu
ialah Ruh, dan Ruh itu ialah Nafas, dan Nafas itu ialah Allah dan Allah ilu
ialah Muhammad, dan Muhammad itu ialah yang sebenar-benarnya diri.
Adapun Ruhani, Allah Ta'ala menjadi nyawa, dan nyawa ialah menjadi
Muhammad. Karena itu Hayat, Ruh, Nafas, Allah Ta'ala, Nyawa artinya
Muhammad ujudnya atau jasadnya, karena tiada hidup jasad melainkan
dengan nyawa dan tiada hidup nyawa melainkan dengan jasad. Adapun
yang bernama Allah itu ialah kehendak, yang bernama kehendak itu ialah
hidup, yang bernama hidup ialah Ruh, yang bernama Ruh itu ialah Allah,
yang bernama Allah itu ialah Muhammad, yang bernama Muhammad itu
ialah yang hidup, yang bernama hidup itu ialah Zat yang Wajibul Wujud,
yaitulah yang sebenar-benarnya Wujud Haq dan Wujud Mutlaq.
Pasal : Menyatakan Sir Tuhan yaitulah yang sebenar-benarnya nyawa
kepada kita ini, tempatnya pada hati, itulah sebenar-benarnya Allah Ta'ala.
Maka tatkala itu Tuhan berpandang-pandangan dengan Sir Tuhan, maka ia
menjadi esa dengan esanya, yaitulah Tuhan yang hidup ditubuh di dalam
hati. Maka ia tahu dan kuasa dan berkehendak dan mendengar dan melihat
dan berkata-kata. Yaitulah keadaan hidup sekalian kita ini, hanya sematamata
menerima nugrahanya jua.
Pasal : Menyatakan sebenar benarnya hidup manusia ini tiada putusputusnya
menerima anugerah Allah Ta'ala. Demikianlah sebenar-benarnya
hidup manusia. Artinya : hidup manusia itu ialah sebenar-benarnya Insan
Kamil atau sebenar-benarnya diri yang sempurna. Itulah artinya hidup
manusia ini hanya semata-mata menerima anugerah Allah Ta'ala.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 67
Pasal : Menyatakan yang sebenar-benarnya Ruh itu ialah Allah dan Allah
Ta'ala itu ialah sebenar-benarnya Muhammad, dan Muhammad itu ialah
sebenar-benarnya zat-nya yang Wajibul Wujud. Itulah sebenar-benarnya
Wujud Haq dan Wujud Mutlaq. Karena Muhammad itu sekata dengan
Tuhan dan Tuhan pun sekata dengan Allah, karena yang bernama Allah itu
ialah sebenar-benarnya Muhammad.
Pasal : Menyatakan asal Allah Ta'ala yang mutlaq kepada zatnya, artinya
Allah Ta'ala itu hidup sendirinya, menghukumkan sendirinya, memuji
sendirinya, meliputi sendirinya. Mutlaq artinya nyata rupanya sendirinya,
saksi ia sendirinya, yaitulah zat-nya yang Wajibul Wujud lagi yang suci,
itulah yang sebenar-benarnya Muhammad akan jasadnya, yaitulah yang
hidup, itulah sebenar-benarnya Insan yang Kemil.
Pasal : Menyatakan yang sebenar-benarnya Insan itu ialah Hayat, dan
Hayat itu adalah Ruh, dan Ruh itu adalah Nafas, dan Nafas itu ialah
Muhammad, dan itu Muhammad ialah sebenar-benarnya Insan yang
Kamil atau sebenar-benarnya diri yang sempurna.
Pasal : Menyatakan yang sebenar-benarnya Insan itu ialah pertemuan
antara ujung dengan pohon, itulah hidup tiada mati tubuh manusia itu
apabila sudah diketahuinya yang bernama Insan itu dan sempurnalah
ilmunya itu. Adapun sebenar-benarnya Insan itu di dalam hatinya, yaitulah
sebenar-benarnya Nur-Zat Allah yang bernama Muhammad . Itulah
sebenar benarnya Insan atau sebenar-benarnya diri.
Pasal : Menyatakan jalan orang maqam Hakikat, yaitulah orang yang
tiada sekali-kali berkehendak dengan mengucap zikir yang zahir seperti
LA lLAHA ILLA ALLAH, karena dipandangnya di dalam alam ini tiada
ada yang maujud, hanya Allah itu yang hadir senantiasa dalam hatinya dan
pada sekalian ruh dan batang tubuhnya. Hanya senantiasa ia ingat akan
tubuhnya, dirinya seperti katanya' ALLAH -ALLAH pada sir Hatinya.
Itulah artinya diri mengenal diri, itulah yang senantiasa diperbuatnya
sampai akhir hayatnya. itulah jalan orang maqam hakikat, itulah jalan
untuk ma'rifat, maka hendaklah diketahui yang demikian itu.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
68 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Pasal : Menyatakan Sir Tuhan itu ialah sebenar-benarnya nyawa kepada
kita, tempatnya pada hati, itulah sebenar-benarnya Allah Ta'ala. Maka
tatkala itu Tuhan berpandang pandangan dengan Sir Tuhan, maka ia
menjadi esa dengan esanya, karena Muhammad itu sekata ia dengan
Tuhan, Tuhanpun Sekata dengan Allah Kerana yang bernama Allah itu
ialah sebenar-henarnya Muhammad dan Muhammad itu ialah sebenarbenmnya
Zat-nya yang Wajibul Wujud.
Pasal : Menyatakan barang siapa hendak membawa badan jangan
tertinggal dengan nyawa, maka banyaklah nafas yang kanan dengan nafas
yang kiri, maka mengucap zikir seperti katanya ILA ILAHA ILLA
ALLAH, maka sesudah nafi yang dikehendaki itu maka dilepaskanlah
badan kita dari hak milik Allah Ta'ala, maka jangan tertinggal atau
terganti, ingatkanlah kalimat Syahadat, itulah yang mengandung Zat -Sifat
-Asma dan Ap'af. Alam Misyal yang bersyahadat, Alam Jisim akan
tempatnya, Alam Insan akan kesempurnaan dirinya. Sebut menyebut nama
wujud yang zahir, seperti katanya : ASYHADU AN LAILAHA ILLA
ALLAH tajalli artinya bertubuh WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASULULLAH bersifat artinya berfi'il Maka barang
siapa mengucap yang tersebut itu yaitulah yang dikatakan Sunah artinya
badanku jua. Itulah artinya badan kita dilepaskan dari pada hak milik
Allah Ta'ala.
Pasal : Menyatakan asal dari pada kejadian sekalian manusia ini pada hak
adanya. Maka tatkala lagi hak itu terang tiada terhingga, terang itu hak
namanya. Sudah keluar ma'lum Allah berdiri seperti Alif jadi Gairullah
namanya. Sudah keluar Sir didalam yang seperti Alif itu Kun Hibrat
namanya, sudah berkata Kun Zat namanya, maka bergaib pada
Muhammad itulah namanya, maka di dalam Muhammad itu berkata
PAYAKUN, maka jadilah Ruh seklian manusia ini, air setitik bumi
sekepal, maka nama Allah tatkala di dalam Muhammad itu, sudah zahir
kedunia bernama Muhammad Rasululah. Yaitulah asal kejadian segala
manusta ini pada hak adanya, jangan syak lagi akan perkataan ini.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 69
Pasal :
 Adapun awal Muhammad itu Nurani yaitu Nyawa kepada kita
Menyatakan asal kejadian sekalian kita ini dari pada kejadian
Awal Muhammad dan akhir Muhammad dan zahir Muhammad dan batin
Muhammad, itulah asal kejadian sekalian kita ini dari pada Hak adanya.
 Adapun akhir Muhammad itu Ruhani yaitu Hati kepada kita
 Adapun zahir Muhammad itu Insani yaitu Tubuh kepada kita
 Adapun batin Muhammad itu Rabbani yaitu Rahsia kepada kita
Adapun yang dimaksut dengan Rahsia itu yaitu batinku itu batin
engkau dan batin engkau itu yaitu melulu batinku jua. Karena Nurani itu
Esa dengan Ruhani, dan Ruhani itu esa ia dengan Insani, maka ia menjadi
esa dengan esanya. artinya Nyawa itu bertubuh kepada hati, dan hati itu
betubuh kepada jasat, maka ia esa dengan esanya, karena tiada hidup
nyawa· melainkan dengan hati, dan tiada hidup, hati melainkan dengan
jasad. Maka hiduplah jasad hidup dengan hidupnya jua, artinya hidupku
itu ialah hidup engkau dan hidup engkau itu melulu hidupku jua Maka
itulah asal kejadian kita ini, jangan syak lagi akan perkataan ini.
Pasal : Menyatakan sebenar-benarnya mata hati itu ialah nyawa dan
nyawa itu ialah sebenar-benarnya Allah Ta'ala, artinya Allah Ta'ala itu
yang hidup senantiasa pada hati, pada sekalian ruh dan batang tubuh.
Yaitulah sebenar-benarnya mata hati yang luas pandangan dan
penglihatannya dan tahu barang sebagainya apa juapun, sehelai rambutpun
tiada kelindungan, itulah sebenar-benarnya mata hati.
Pasal : Menyatakan keadaan Nyawa kita di dalam tubuh di dalam hati
sanubari yang maha tajam, maka ia senantiasa berulang-ulang di dalam
jantung. Hanya dipandangnya di dalam alam ini, tiada ada yang maujud
hanya Sanya senantiasa ia ingat akan zat-nya atau dirinya seperti kata
ALLAH ALLAH pada Sir hatinya Yaitulah artinya diri mengenal diri Hal
ini senantiasa diperbuatnya sampai akhir hayatnya, karena mengenal yang
seperti itu bukan kita kata dan bukan kita baca dengan lidah, hanya ingat
dan tahu pada Sir hati. Itulah artinya jalan mengenal dan ma'rifat.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
70 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
UPasal :U Menyatakan zikir ALLAH-ALLAH itu, yaitu zikir Sir namanya
atau perbuatan Ruhani, yaitulah hati. Bermula zikir ALLAH-ALLAH itu
terlebih afdal dari pada orang maqam syariat, karena tiada sekali-kali
berdiri sifat ketuhanan pada makhluk. Karena dipandangnya di dalam
alam ini tiada ada yang maujud, hanya ia ingat akan, Zat-nya semata-mata,
seperti katanya ALLAH -ALLAH pada Sir hatinya.
UPasal :U Menyatakan keadaan tubuh kita didalam kubur sesudah orang
yang mengantar kekubur telah pulang, maka ada seorang yang datang
kepada kita, yaitulah Ruh kita jua. Maka ia bertanya kepada kita YA MAN
HUWA artinya siapakah engkau ini, maka jawab olehmu dengan segera
dengan kata : ALLAH MUHAMMAD JASADKU : maksudnya aku jua
pang ini. Maka terus dibawa langsung kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Yaitulah yang hilang jasadnya dalam kubur, yaitulah yang hidup
tiada mati jasadnya apabila sudah diketahui ilmu ini.
UPasal :U Menyatakan yang sebenar-benarnya Alif yaitu Alif Istigna
namanya, yaitulah Tuhan yang kuasa, itulah yang asyik mengasyik
pandang memandang dengan nyawa, tiada berkesudahan lagi dan nyawa
tiada berkesudahan jua memandang kepada Tuhannya. Maka disanalah ia
seketika lenyap, maka ia menilik suatu yang terang yang tiada terhingga
terangnya dan kebesarannya, hening dan suci dengan kesempurnaanya.
Yaitulah keatas atau kebawah, kekanan atau kekiri atau kebelakang. Maka
adalah berdiri seperti Alif, Alif Istigna namanya, yaitulah Zatnya yang
Wajibul Wujud yaitulah Muhammad dan Muhammad itu ialah yang
sebenar-benarnya Wujud Mutlaq dan Wujud Haq.
UPasal :U Menyatakan martabat yang melepaskan dari pada syirik khafi
yaitulah seperti martabat orang yang Hawasul Hawas, yang terlebih tinggi
dari pada orang Muqarrabin, yaitulah orang yang tiada ada sekali-kali
melihat ada daya upaya, hanya sanya segala perbuatan amal ibadatnya itu
nikmat dari pada Allah kepada Allah, seperti firman Allah:
وَمَابِكُمْ مِنْ نِعمَةٍ فَ مِنَ لله
"Barang yang ada dengan kamu itu yaitu nikrnat
adalah dari pada Allah jua".
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 71
Dan ridha segala perbuatannya kepada Allah dan kekal dengan Allah dan
berserah diri kepadanya, dan dihadirkan hati sertanya selama-lamanya dan
syukur atas segala nikmatnya, dan membaiki adab sertanya pada zahir dan
batin. Inilah keramat yang besar.
Pasal :
 Martabat yang sampai kepada Allah untuk menjadi hamba Allah
yang sebenar-benarnya, yaitu orang yang berbuat ibadat ikhlas
dirinya bagi Allah.
menyatakan martabat kita hendak sampai kepada Allah Ta'ala,
ada empat martabat:
 Martabat sampai kepada Ap'al Allah Ta'ala, yaitu orang yang
memandang bahwasanya segala perbuatan itu terbit dari pada Allah
Ta'ala jua dan fana perbuatan dirinya.
 Martabat sampai kepada sifat Allah Ta'ala, yaitu orang yang
memandang bahwasanya tiada yang hidup dalam alam ini hanya
Allah Ta'ala jua sendirinya.
 Martabat sampai kepada Zat Allah Ta'ala, yaitu orang yang
memandang bahwasanya tiada ada yang maujud di dalam alam ini
hanya sanya Allah Ta'ala jua sendirinya. Maka inilah martabat yang
lepas dari syirik khafi.
Pasal : menyatakan martabat kita yang seperti rnartabat orang muntahi,
yaitulah orang yang memaandang dari pada Allah kepada Allah dan ma'na
kepadanya : LA MAUJUDAN BI HAQQI ILLAL LAH : artinya tiada ada
yang maujud didalam alam ini dengan sebenar-benarnya melainkan Allah
Ta'ala jua sendirinya, maka martabat inilah yang lepas dari syirik khafi.
Adapun pada menyatakan ikhlas beramal dan beribadat seperti
ikhlasnya orang muntahi itu ialah orang yang tiada sekali-kali memandang
bagi dirinya dan segala perbuatan ibadatnya dan segala perbuatan lainnya
hanya sanya dipandang fi'il kelakuan Allah Ta'ala jua yang berlaku
kepadanya Seperti derajat hakikat fana sekalian wujud yang zahir dari
pada pandangan mata hatinya. Hanya sanya yang maujud di dalam alam
ini Allah Ta'ala jua sendirinya.
Pasal : Menyatakan sembahyang orang hakikat itu, ialah orang yang
Tiada sekali-kali memandang bagi dirinya akan segala perbuatan amal
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
72 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
ibadatnya, hanya sanya dipandangnya fi'il kelakuan Allah Ta'ala jua yang
berlaku kepada dirinya itu yang ditakdirkan pada azali sebelum ia
dijadikan. Hanya dipandang bagi dirinya itu hanya ilat yang seperti kalam
pada orang yang menyurat. Hanya dipandangnya segala perbuatan amal
ibadatnya itu MINAL LAHI BIL LAHI -LlL LAHI artinya dari pada
Allah dengan Allah bagi Allah. Itulah orang yang lepas dari pada syirik
khafi, itulah sebenar-benarnya otak sembahyang.
Pasal :
 Adapun Takbir itu semata-mata kelakuan Zat Allah Ta'ala lagi ia
sendirinya, ma'rifat nama lakunya.
Menyatakan barang siapa hendak mengerjakan sembahyang maka
hendaklah diketahuinya lebih dahulu dari pada asal sembahyang, fardu
dan sunatnya, karena jika tidak diketahui yang demikian itu, maka
sembahyangnya itu semata-mata kelakuan ketuhanan, bukan kelakuan
kita.
Adapun yang bcrdiri itu adalah kelakuan Ruh Idhafi
Adapun yang ruku' itu adalah kelakuan Ruh Ruhani
Adapun yang sujud itu adalah kelakuan Ruh Jasmani
Adapun yang duduk itu adalah kelakuan Ruh Hayawani
Adapun berdiri Takbir itu adalah kelakuan Zat Allah
Adapun ruku' itu adalah kelakuan SiFat Allah
Adapun sujud itu adalah kelakuan Asma Allah
Adapun duduk itu adalah kelakuan Ap'al Allah
 Adapun Ruku itu semata-mata kelakuan Sifat Allah Ta'ala pada
martabat Ta'yun Awal, hakikat' nama lakunya.
 Adapun Sujud itu semata-mata kelakuan Asma Allah Ta'ala pada
martabat Ta'yun Syani, tarikat nama lakunya.
 Adapun Duduk itu semata-mata kelakuan Ap'al Allah Ta'ala pada
martabat Ta'yun Syalasa, syariat nama lakunya,
 Adapun Alif itu menunjukkan IHRAM artinya tercengang-cengang,
tiada tahu akan dirinya, hanya semata-mata Allah Ta'ala jua.
 Adapun LAM AWAL itu menunjukkan MI'RAJ artinya lenyap
tiada mempunyai laku, hanya semata-mata Allah Ta'ala jua.
 Adapun LAM AKHIR itu menunjukkan MUNAJAH artinya
berkata-kata, yang berkata-kata Allahu Akbar itu Allah Ta'ala jua.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 73
 Adapun HA itu menunjukkan TAWAKKAL artinya tiada
mempunyai wujud lagi, hanya semata-mata wujud Allah Ta'ala jua.
Maka itulah mukranahnya mengerjakan sembahyang yang lima
waktu yang bernama otak sembahyang, karena sembahyang itu kelaluan
ketuhanan bukan kelaluan kita.
Pasal :
1. AI-Hajji Abdul Hasan Negara : Adapun Hayat itu ialah nyawa dan
nyawa itu ialah sebenar benarnya Muhammad, karena itu hayat itu
Ruh itu Nafas Allah Ta'ala Nyawa.
Menyatakan pegangan para wali-wali Allah.
2. Al-Hajji Muhammad Arsyad AI-Banjari Dalam Pagar Martapura :
Adapun yang sebenar benarnya diri itu ialah Hayat, dan Hayat itu
ialah Ruh dan Ruh itu ialah nafas, dan nafas itu ialah Rahasia.
Pasal : Inilah jalan ringkas dimaqam Salik yaitu asal jumlah supaya lekas
paham. Mula-mula dari bawah ke atas, pertama Ruhani dan Jasmani
Aradul Basyariah yaitu segala tubuh yang kasar Kedua A'yan Syabitah,
Ruh Idhafi atau Ruhul Quddus, artinya masih Jisim, Jisim artinya tubuh
yang halus-halus, betul-betul halus, tetapi masih kasar jua, seumpama
seperti debu dicincang seribu kali cincang masih kasar jua. Karena Alam
Ruh -Alam Misyal -A1am Ajsam dan Alam lnsan belum dapat mengenal
Allah Ta'ala, pasti hancur sebagai jalan untuk Fana UI Fana dan jalan
Baqa UI Baqa atau jalan Qadim bagi Qadim baru bisa dapat jalan
Ubudiyyah serta mendapat Uluhiyyah serta didapatnya maqam Rububiyah
serta didapatnya maqam Salik. karena Nur Mubasyarah dengan Nur
Mutalazimah berlazim-laziman, maka, didapatnya hak Wijdan Idrak
artinya didapat dengan pendapatannya, dirasa dengaan pengrasanya dan
lemah kepada yang lemah atau lemah dari yang lemah; Karena kita tiada
merasa dan tiada mendapat serta Judbah. Hanya ilmunya saja yang tahu
sampai kepada Judbah didapatnya, yaitu maqam Laduni atau maqam
Istiqamah artinya tetap. Demikianlah jika seseorang yang sudah dibuka
sekalian pintu hijab, tiadalah susah demi pengenalannya dirinya dan
Tuhannya. Hijab itu akan terbuka karena keyakinannya dengan keikhlasan
yang diridhai oleh Allah Ta'ala demi mendapat ilmu Allah dijalan
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
74 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
kesempurnaan bagi orang Arif Billah. Asal wujud Adam mesti
rnengembalikan amanah :
خَلقََ الْاِنْسَانَ مِنْ طِيْن
"Asal dijadikan masnusia itu dari pada tanah (Adam)".
Adapun wujud Adam dari pada Nur Muhammad. Jadi jasad dan Ruh jadi
dari pada Nur Muhammad jua. Sebenar-benarnya diri ialah Ruh. Sebenarbenarnya
Ruh ialah manusia. Sebenar-benarnya manusia ialah
Muhammad. Sebenar-benarnya Muhammad ialah Nur Allah, sebenarbenarnya
Nur Allah ialah Nur Zat, sebenar-benarnya Nur Zat ialah IImu
Pengetahuan pandang Syuhud, yaitu pandang Salik kita, naik dan turun.
Tatkala naik puji HU dan tatkala turun pujinya ALLAH. Tatkala naik
pujinya HU melengkapi tujuh petala langit wujudnya LA HURFEN WA
LA SYAUTEN tiada huruf tiada suara zat dirinya. Tatkala turun pujinya
ALLAH melengkapi tujuh petala bumi wujudnya, Ba Basyariah zat
dirinya. Inilah yang dinamakan maqam Salik Tarki dan Tanazzul, turun
dan naik, tetap berdiri sendirinya sampai pulang ke Rahmatullah.
اتَلُْ مَاأوُحِىَ إِليَْكَ مِنَ الْكِتبَِ وَأقَِمِ الَصَّلوََة تنَْهَىَ عَنِ
الفَْحَشْاَءوِاَلمَْنُكرَ “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”.
يعَْلمَُ مَاتصَْنعَوُنَ 􀍿 وَلذَِكْرُ لله أكَْبرَُ وَاَ
“Dan Sesungguhnya mengingat Allah (Zikrullah) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan"
Al-Ankabuut,- 45
إِننَِّى أنَاَلله لاإَِلهَ إِلاَّأنَاَفْاَعْبدُْنِى وَأقَِمِ الصَّلوََ ةلَِذِكْرِى
"Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku".
Thaahaa,-14
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 75
Beberapa Bentuk Zikir
Dalam ajaran tasauf ada beberapa bentuk zikir walaupun umpamanya
berlainan antara saufi ini dan saufi itu, atau guru ini, dan guru itu,
semuanya disebut zikir jua. Bagi penelitian hamba yang daif lagi hina in,
semua bentuk zikir itu baik hanya ada beda dalam sebutannya dan
hurufnya. Tapi semua itu adalh zikir. Tetapi yang penting disini bukan
huruf dan suara akan tetapi isinya apakah zikirnya kosong, atau isi, itulah
yang menjadi masa alah. Dalilnya adalah : laya’ zikrullah ilallah, artinya :
tiada menyebut allah hanya allah, inilah ainnya.
Sekarang zikir yang handak menangkap burung seekor.
Umpamanya kita berzikir :
Mangata : hu allah, hu allah. Itu ibaratnya burung tertangkap ekornya.
Mengata : allahu, allahu, baru tertangkap bulunya saja
Mengata : allah, allah, tertangkap kakinya saja
Mengata : la ilalaha ilallah zatullah tertangkap kepala
Mengata : la ilaha ilallah hak, tertangkap paruhnya
Mengata : la ilaha ilallah nurul hak, tertangkap dadanya.
Mengata : lahu, lahu, tertangkap lehernya
Mengata : la, la, la tertangkap sayapnya saja
Mengata : hu, hu, hu tertangkap suaranya saja
Mengata : ah, ah, ah tertangkap keindahannya saja.
Ahirnya : la hurupin wala sautin : baru tertangkap saikungan
Artinya : diam
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
76 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
ZIKKRULLAH
Apakah yang disebut dengan ZIKKRULLAH itu ?
Menurut pengertian umum memuji dan menuju dengan hati yang tulus
ikhlas. Tetapi tulus dan ikhlasnya itu berbeda dengan orang yang
mengerti/yang faham. Orang yang faham ialah, seperti dalil berbunyi :
LA YA’ZIKKRULLAH ILLALLAH,
artinya : tida menyebut Allah hanya Allah.
Adapun yang mengatakan LA ILAHA ILLALLAH itu ialah :
RAHASIA ALLAH ZAHIR DAN BATHIN, ATAU BATHIN DAN
ZAHIR.
Kesimpulannya ialah : tidak lagi kita ini yang mengatakan kalimat itu,
melainkan SIRULLAH jua adanya. Dengan demikian leburlah tubuh itu
dan hati itu kepada Roh,dan Roh itu hancur pula menjadi NUR,dan NUR
itu lenyap pula kepada RAHASIA ALLAH TA’ALA.
Jadi yang berzikir itu adalah RAHASIA ALLAH jua.
Disini letaknya nilai, dan nilai itu terletak dalam diri pribadi masingmasing.
Inilah yang disebut ISI daripada ZIKKRULLAH itu.
Berzikirlah dengan Zikkrullah, dan ingatlah dengan ingatnya Allah dan
pandanglah dengan pandangannya Allah.Dan berbuatlah dengan perbuatan
Allah,dan tinggalkanlah apa-apa yang ditinggalkan oleh Allah.
Kerjakanlah apa yang dikerjakan Allah,dan tinggalkanlah apa yang ditolak
Allah.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 77
INI PASAL AIRMULHAYAT
Bermula asal diri kita diambil secara ringkas.
Asal diri kita selagi belum ada apa-apa, hanya ibu dan bapak belum
berkumpul menjadi satu. Maka Allah Ta’ala memerintahkan mengambil
air MULHAYAT, diarak didalam surga atau dilangit beberapa malaikat
dan jibril membawanya lalu diperintahkan dikirim kepada Bapak kita
MAKAMAL MACHMUD, namanya setelah mahaluat 7(tujuh) hari
lamanya. Lalu bapak kita menjadi satu kepada ibu, umpama besi
terdampar dibatu, jatuhlah air mulhayat dirahim ibu kita, yang dinamakan
MUKTAH.
Air mani ayah berasal dari matahari, justru Putih warnanya, maka dari itu
sir atau syahwat cepat merangsang pada pihak ayah, itu dinamakan ZAT
SIR RAHU, jatuh kepada ibu seperti air hujan setitik didalam daun keladi.
Maka menjadi anasar ayah aurat, tulang, otam, sumsum. Dan pada ibu air
mani tersebut dari bulan dan dinamakan MUTEPAH. Karena itu air
mulhayat ibu kuning warnanya. Sir atau syahwat ibu lambat merangsang
namun kekuatannya air tadi sama dengan bapak, pihak ibu dinamakan
ZAT SIR JAMANINI artinya anasar ibu ; bulu, kulit, darah, dan daging.
Dan anasar MUHAMMAD ; Pendengar, Penglihatan, pencium dan
pengrasa. Empat puluh hari belum lagi terserat, tatkala delapan puluh hari
didalam rahim ibu kita, waktu itu darah haid nikah bercampur dengan air
bercampur dengan air Nuktah, lalu suka makan asam-asam ibu kita dan
suka tidur, karena sudah hamil atau mengandung. Demikianlah
daeerahnya atau alkah sedarah namanya daging segumpal dirahim ibu kita.
Tatkala seratus dua puluh hari didalam rahim ibu maka menjadi ALIF
ACHMAD pujinya, Inilah daerahnya tatkala genap seratus empat puluh
hari cukup lengkap kai, tangan, mata, mulut, kepala, hidung dan telinga
MUHAMMAD pujinya, inilah darahnya didalamrahim ibu kita. Tatkala
cukup 9 (sembilan bulan)9 (sembilan) hari maka firman Allah Ta’ala : LA
TATTAHARAKA ILA BI IZNILLAH dengan seizin Allah maka
keluarlah anak itu demikianlah berdo’alah amin.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
78 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
BEBERAPA KESIMPULAN :
Asal kata mahluk diambil dari kata-kata halq. Dan kata-kata halq itu
diambil dari kata khalik. Dan kata-kata khalik itu adalah khalik.
Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN.
DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH.
Awalnya Allah, dan ahirnya Allah. Awalnya Tuhan, dan ahirnya Tuhan.
Awalnya tidak ada permulaannya,
dan ahirnyapun tidak ada penghabisannya.
Kalau ma’rifat kita sudah ta’zmullah, yaitu : tilik seorang arif itu akan
kebesaran dan kemuliaan, keagungan sesuatu itu melainkan itu sematamata
kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Tuhan Allah aza wazallah jua
adanya. Maka intisari daripada itu adalah :
Segala mahluk itu adalah khalik, dan khalik itu sebaliknya.
Dalilnya :
SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH
FIL KASRAH, ahirnya SYUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH.
Demikianlah pandangan seorang arifibillah.
Jadi kesimpulannya adalah :
SEMUA ITU ALLAH, dan ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah yang
disebut WAHDAH AL UJUD : atau kesatuan UJUD.
Demikianlah yang dapat hamba menyimpulkan bahwa :
ALLAH ADALAH HAKIKAT ALAM.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 79
KEBENARAN DALAM AJARAN TASYAUF
Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasyauf ini kita dapat
merasakan sendiri, umpamanya ; mendapat musibah, kita harus sabar dan
ridha. Dan hanya sanggup tidak berdusta lagi. Jadi dalam pandangan kita
semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita harus kasih sayang. Dalam
hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA.
AKIDAHKU :
Aku tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil
dan nash yang hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan
nikmat Allah dan setiap saat. Dalam soal ibadah aku aku tidak takut
sedikit amal. Perasaanku kini tak ada lagi merasakan takut atau gentar.
Aku tidak takut dengan neraka dan tidak takut siksa dan tidak takut sedikit
amal dan tidak takut dicela dan tidak takut dikapirkan makhluk, tidak takut
miskin dan tidak takut mati. Kata-kata takut itu lenyap semua dalam
perasaanku. Sebaliknya ; aku merasa senang, bahagia, kasih saying, sabar,
cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat. Semua
nikmat, tidak ada bala dan siksa.
Kini aku tidak minta sorga lagi. Sebab nikmat itu sorga, dan telah
kurasakan didalam dunia ini. Dunia nikmat akhiratpun nikmat. Senang
nikmat susahpun nikmat. Tidak ada yang tidak nikmat bagiku. Tak ada
yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak taat bagiku. Semua nikmat, semua
baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku. Dalam
pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan
nahi-nahi, semua Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan,
tak ada selalu Tuhan.
Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman
jiwadan kebahagiaan. Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak
dan tidak ada yang lebih bahagia daripada kebahagiaan seorang ahlul
ma’rifat.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
80 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
AKIDAH / PENDIRIAN
Pendirian seorang ahlul ma’rifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak
pernah berubah walaupun dikapirkan orang. Mereka rela mati daripada
berubah keyakinannya, mati adalah jalan yang terbaik dari semua jalan
yang baik. Seorang ahlul ma’rifat tak pernah luntur, walaupun dihujani
dengan hujan fitnah. Kata-kata sesat dan kapir; dianggapnya sebuah
nyanyian seorang sufi yang edang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak
peduli akan kata-kata huruf dan suara. Hanya yang penting baginya
perasaannya kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah bersemi dan berupa
penerimaan dari haliknya ; disinilah nilai hidup itu. baginya tak guna
hidup, tanpa nikmat (ma’rifat). Karena ma’rifat itu adalah jiwanya iman;
dan jiwanya iman adalah ichsan.
Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ichsan.
Apabila jiwa-jiwa itu kosong dari ma’rifat ; samalah hidupnya sebagai
seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri. Karena akhir tujuan
hidup adalah inta dan ridha.
Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu kemakhlukan
semata. Karena dalam jiwa yang suci, akan melahirkan perbuatan yang
suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan perbuatan yang kotor
pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini ; anda telah ma’lum adanya. Tak
usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua halal, semua
baik. Tidak ada kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian
dunia ialah ; orang yang mengaku ada punya akal sendiri. Dan perbuatan
sendiri; yaitu diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud jahat atau
jahil. Tetapi bagi kita, iman dan toat kapir da ma’siat, jahat dan baik;
adalah sama, dan semuanya adalah baik. Tidak ada perbuatan Tuhan itu
yang jahat. Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi pendirian seorang
ahlul Haqiqat atau haqiqat semata ialah benar-benar sudah bersih dari
kesirikan; menyatakan, setiap perbuatan adalah baik, setiap gerak dan
geriknya ibadat.
Setiap nafas keluar masuk; zikir. Jelasnya adalah gerak dan adalah
puji (ingat).
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 81
Pohon dari ingat ini adalah ; Esa/satu (bersatu dalam rahasia). Apabila
sudah benar-benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan ; itulah kesatuan
ujud namanya. Sahdatul ujud artinya ; semua itu Allah dan Allah.
Kalau sudah begini, inilah yanh disebut Tuhan yang maha Esa.
Yang maha sempurna. Kalau sudah begini katakanlah apa yang kau
semuanya baik, sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang sempurna.
Karena pokok pangkalnya segala kejadian, segala kehidupan dan segala
perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari itu janganlah kita ada
perasaan syak dan ragu lagi. Tidak ada yang perlu ditakuti. Jangan takut
kepada Tuhan, karena Tuhan bukan hantu bukan iblis dan bukan jin dan
bukan malaikat semuanya bukan dan bukan.
Adakah orang takut dengan dirinya sendiri?
Adakah orang benci kepada dirinya sendiri?
Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri?
Adakah orang memerintah dirinya sendiri?
Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri?
Jawabnya :
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri
Mencintai dirinya sendiri
Merasa sendiri dan berbuat sendiri
Tidak ada yang diperintah dan yang diperintah
Tidak ada yang disakiti dan yang menyakiti,
Tegasnya karena CINTA Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, merasa
sendiri dan berbuat sendiri.
Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia. Hamper semua
orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak tercela.
Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya.
Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak
bersalah.
Fahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauhjauh.
Tidak ada paksaan dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
82 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
1. SARIAT.
RUKUN AGAMA ADA EMPAT PASAL
Agama islam adalah agama yang murni. Kemurniaan agama itu dibarengi
oleh 4 rukun.
2. THARIKAT.
3. HAKIKAT.
4. MA’RIFAT.
Tanpa yang empat macam ini bukan dinamakan agama. Pokok yang empat
ini ialah : MA’RIFAT. Dan MA’RIFAT ialah : kumpulan daripada syariat,
tharikat,hakikat. Itulah yang disebut MA’RIFAT.
Syariat artinya : kenyataan
Tharikat artinya : jalan yang menuju/menyempurnakan syariat.
Hakikat artinya : kebenaran yang sejati dan mutlak.
Jadi kumpulan ilmu pengetahuan tentang syariat dan kesediaannya dengan
tharikat, ahirnya akan bertemu dengan hakikat. Itulah yang disebut
ma’rifat.
Maka nyatalah kepada kita bahwa ma’rifat itu adalah gabungan dari ilmu
fiqih, usulludin dan ilmu tasauf. Kumpulan dari mantik, keindahan dan
cinta. Dengan demikian hanya empat pasal inilah yang menyempurnakan
agama Allah didalam dunia ini. Jadi tanpa yang empat ini,semua amal
ibadah, baik lahir maupun bathin akan membaa masuk neraka. Sebab
dalam amal ibadah pasti ada syariatnya, tharikatnya, hakikatnya dan
ma’rifatnya.
Seperti dalam rukun islam ada lima perkara :
1. Dua kalimat syahadat
2. Mengerjakan sholat
3. Puasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat fitrah
5. Naik haji kalau mampu
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 83
Jadi susunannya sebagai berikut dibawah ini :
 Syariat syahadat
 Tharikat syahadat
 Hakikat syahadat
 Ma’rifat syahadat
Inilah susunan syahadat yang sebenarnya.
Dan rukun islam yang kedua ialah :
 Syariat sholat
 Tharikat sholat
 Hakikat sholat
 Ma’rifat sholat
Inilah susunan rukun islam yang ketiga ialah :
 Syariat puasa
 Tharikat puasa
 Hakikat puasa
 Ma’rifat puasa
Inilah susunan rukun islam yang keempat ialah :
 Syariat zakat
 Tharikat zakat
 Hakikat zakat
 Ma’rifat zakat
Inilah susunan rukun islam yang kelima ialah :
 Syariat haji
 Tharikat haji
 Hakikat haji
 Ma’rifat haji
Baiklah kita uraikan satu persatunya ;
Pertama Syahadat.
Syariat syahadat itu ialah : mengucap dengan lidah.
Tharikat syahadat itu ialah : pada sholat sejatinya, sedang melakukan
tajalli kepada Tuhan.
Hakikat syahadat itu ialah : hidup/hayat yang sesungguhnya.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
84 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Ma’rifat syahadat itu ialah : agar supaya merasa dan melingkupi yang
mencorong itu dengan zat dan sifat Allah.
Kedua Sholat.
Syariat sholat ialah : saat-saat berdiri,ruku,sujud,dan lain-lain.
Tharikat sholat ialah : tetap saja dalam kita sedang sholat sejatinya ialah
tajli mutlak.
Hakikat sholat ialah : telah jelas adanya,alif,lam awal,lam
ahir,ha.Katakanlah Allah tak salah lagi.
Ma’rifat sholat ialah : harus sampai bertemu dengan Nur Muhammad itu.
Inilah sholat sejatinya,sebelum kita ini tahu dia sudah ada.
Ketiga Puasa.
Syariat puasa ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat puasa ialah : menyatu dengan tajli.
Hakikat puasa ialah : puasa yang bergelimang dengan nafsu angkara
murka,dan supaya kita berdiri dengan nafsu zat hak ta’ala.
Ma;rifat puasa ialah : harus bertemu dengan bulan purnama sidi. Yaitu
terang benderangnya, Tuhan telah Bertazalli kepadanya.
Keempat Zakat.
Syariat zakat ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat zakat ialah : harus berdirinya/fananya mahluk dari ingatannya,
dan harus tajli mutlak.
Hakikat zakat ialah : jangan sampai kita lupa atau salah dalam akidah.
Ma’rifat zakat ialah : harus bisa atau harus sanggup merasakan hilangnya
ujud seluruhnya lahir dan Bathin dan menunggal dengan Tuhan ( dalam
rahasia ).
Kelima Haji.
Syariat haji ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat haji ialah : sedang kita sholat atau waktu kita ada dibaitullah (
rumah Tuhan ).
Hakikat haji ialah : meleburkan dosa dengan jalan ma’rifat,mengenal
Tuhan Allah.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 85
Ma’rifat haji ialah : rohani dan jasmani telah menyatu dalam kesatuan
yang utuh/mutlak.
Demikianlah yang dapat hamba sampaikan. Jadi rukun islam itu tadi tiaptiap
satu rukun mempunyai empat pasal. Maka kalau demikian, lima rukun
itu menjadi lima kali empat adalah duapuluh pasal. Inilah siempunya sifat
dua puluh itu. Sebab dua puluh itu pasal ini menghimpunkan segala sifatsifat
Allah didalam alam ini. Dan manakah sifat istimewah bagi Tuhan ?
Segala-galanya harus bagi Tuhan,tidak ada yang tertegah bagi Tuhan/tidak
ada dinding-dindingnya lagi. Hanya nafsumu sendiri yang tertegah,karena
masih terdinding. Bagi Tuhan tidak ada lagi wajib,yang ajib hanya bagimu
dan bagi orang yang belum faham dan belum mengerti. Jadi siapa yang
faham,itulah yang beroleh petunjuk dari Tuhan Allah. Kesimpulan rukun
agama itu tadi ialah ESA SEGALANYA dan tidak ada lagi DUANYA.
URUKUN – IMAN
Perihal rukun iman itu ialah :
1. AMANTUBILLAH
2. WAL MALAIKATIHI
3. WA KUTUBIHI
4. WA RASULIHI
5. WAL YAUMIL ACHIRI
6. WA QADRI ACHIRI, WAARIHI MINALLAHI TA’ALA
Artinya ialah :
Aku percaya adanya Tuhan Allah Ta’ala s.w.t.
Apakah cukup dngan keyakinan begitu saja ?
Apakah adanya yang ada itu berada di arsyi atau dilangit sebelah,ataukah
berada dalam sorga ?
Kepercayaan yang seperti itu adalah kepercayaan orang taklid buta.
Karena orang kebanyakan mereka raba sendiri-sendiri. Sedang dalil ada
mengatakan :
وَنهَُّواقَْرَبُ اِلَهِ مِن هَبْلِيْ الوَرِدْ
"dekat urat lehermu dengan daging.Maka dekat lagi Tuhan itu"
Jadi makna rukun iman yang pertama tadi harus begini dan tidak bisa
dicari dengan dalil yang lain. Jadi AMANTUBILLAH ini harus diartikan
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
86 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
dengan : Sesungguhnya percaya bahwa kehidupan sendiri, kehidupan
wujud ini, selama hidup ini adalah tanda adanya Tuhan Allah s.w.t. Jadi
jelasnya kepada kita bahwa dunia ini pasti didalam ruang lingkup
hidupnya Tuhan. Sedangkan sifat hidup ini adalah zat Tuhan Allah.
1. AMANTUBILLAH, artinya : aku percaya adanya Tuhan.
2. WAL MALAIKATIHI,artinya : percaya kepada malaikatnya.
3. WA KUTUBIHI,artinya : percaya kepada kitab-kitabnya.
4. WA RASULIHI,artinya : percaya kepada rasul-rasulnya.
5. WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : percaya kepada hari ahir.
6. WAL QADRI AHIRI,artinya : percaya kepada untung baik dan
untung jahat daripada Allah Ta’ala.
Sekarang baiklah kita uraikan satu persatunya :
AMANTUBILLAHI, artinya : Percaya kepada adanya Tuhan.
Belumlah benar kalau belum dihalalkan, artinya kalau belum kembali
kapada roh lagi dan perasaan. Dalil sudah jelas mengatakan bahwa Tuhan
lebih dekat kepadamu, daripada urat lehermu sendiri. Jadi kita tak usah
repot mencari Tuhan. Tuhan ada pada kamu dimana saja kamu berada.
Kesimpulannya ialah : pandangan dan tatapanmu itulah tanda adanya
Tuhan/yang ada. LAMAUJUDA BI HAQQIN ILALLAH. Artinya, tidak
ada yang maujud didalam alam ini, kecuali Allah Ta’ala.
WAL MALAIKATIHI, artinya : Percaya kepada malaikat-Nya.
Pertama kita yakin bahwa malaikat itu ada. Cobalah tekadkan dan
telanjangi sekujur badan kita, agar supaya cepat beriman kepada Tuhan
Allah s.w.t. Supaya jadi iman kepada Tuhan yang maha Agung/maha
kuasa. Tatkala sedang menghadapi sakaratul maut nanti.
Dalil apakah yang bisa menolong untuk nmenyempurnakan nyawa ?
Bukankah kita sudah tahu bahwa malaikat itu utusan Allah. Jelaslah sudah
dengan usiknya utusan, tentu hiduplah yang memerintahkan, biarpun
sehelai bulu usiknya, begitu pula bertambah panjangnya bulu itu, juga
semua itu malaikat. Malaikat itu bukan jirim bukan jisim. Tentunya terasa
oleh kita bahwa sedang tidur itupun, juga bulu memanjang akan
tetap berlaku. Nah begitulah kenyataannya malaikat pada diri kita ini,
tidak akan hilanhg dengan badan kita ini. Siang dan malam terus bekerja
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 87
tiada hentinya. Jadi usiknya dalam melihat, mendengar, mencium, dan
dalam bicara. Mandornya ialah, JIBRIL, MIKAIL, ISROFIL, DAN
IZROIL.
WA KUTUBIHI, artinya : Percaya kepada kitab kitab-Nya.
Jadi yang benar-benar percaya kepada kitabnya itu seperti Al-qur’an,
harus dirangkap dengan wujud kita ini. Jadi begini, kalau kita belum
mengetahuinya, kita harus percaya kepada takdir yang sudah tertulis
kepada diri kita sendiri. Kita harus yakin dngan adanya takdir Tuhan
itu.Tulisn wujud kita ini yang sesungguhnya, kalau kita sudah ainal yakin
dan hakkul yakin, kita bisa sabar dalam menghadapi apapun juga. Karena
pohon ilmu itu adalah sabar dan ridho. Tentunya sudah tertulis
dilikhmakhfudh. Jadi iman kepada kitab-kitabnya itu umum. Persoalan
diluar alkitab, manusia tidak ada yang tahu, terkeuali Allah. Memang ada
persoalan diluar kitab, tetapi amat sulit mencapainya. Itulah yang disebut
MAKHSYAF, yang tiada huruf, tiada suara, dan tiada kata-kata. Ini adalah
RAHASIA yang amat dalam dan amat dahsyat,dan tidak seorangpun yang
mendapatkannya, kecuali Tuhan sendiri. Kehendak Tuhan tidak ada yang
menghalanginya. Dia sanggup merubah yang tak dapat dirubah oleh
mahluk. Sedang perubahan yang ada pada mahluk ini adalah perubahan
pada sangkamu saja. Tuhan kuasa menghidupkan yang mati, dan
mematikan yang hidup. Fahamkanlah wahai sekalian tholib.
WA RASULIHI, artinya : Percaya kepada rasul-rasulnya.
Memang kita percaya kepada nabi-nabi dan rasul-rasul, itupun tak ada
salahnya, memang dalam bentuk nya, memang demikian. Tetapi karena
sudah pada wafat semua, sudah lestari, maka tinggal percaya itu berbalik
kepada wujud. Yaitu, kepada hakikat badan yang jadi utusan hidup kita
pribadi, beginilah tekad kita sesungguhnya percaya kapada rasa wujud
kita. Seperti, melihat, mendengar, mengucap dan mencium. Coba saja kita
rasakan, bagaimana kita tidak peraya kepada ujud kita kita ini ?
Kalau kita mencicipi garam, sudah tentu kita merasa asin, tidak mungkin
yang lainnya. Demikian pula dengan yang lainnya, seperti : pendengaran,
tidak mungkin salah lagi. Juga seperti panglihatan, pencium dan pengucap.
Semuanya dapat kita fahami dengan perasaan kita.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
88 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Disinilah orang banyak tidak faham arti rasul yang sesungguhnya.
Padahal rasul atau utusan itu ada pada kita jua. Makanya kita kalau
mengatakan dua kalimat syahadat itu, harus tahu rahasianya. Kalau Tuhan
mengatakan Aku naik saksi, tiada Tuhan melainkan Aku, dan Muhammad
itu utusanKu. Maka kitapun demikian pula adanya, kalau lain daripada itu,
maka tersalahlah ma’rifat kita. Orang kebanyakan salah memahami
tentang arti rasul yang sebenarnya, mereka mengira rasul itu hanya ada
pada nabi-nabi, seperti nabi Muhammad. Jadi yang dimaksud dalam
pengertian Muhammad itu utusanku, yaitu Muhammad dalam arti rahasia
ma’rifat. Karena setiap insan kamil itu mempunyai utusan(rasul) pribadi.
Disinilah letaknya nilai dan barang yang bernilai itu letaknya dalam
pribadi masing-masing. Inilah arti percaya kepada rasul-rasul yang hak.
WAL YAUMIL ACHIRI, artinya : Percaya kepada hari akhir yaitu hari
kiamat ( pembalasan ).
Kiamat besar hanya kita yakini dan kiamat kecil dapat kita rasakan
masing-masing.
Pertama kiamat diri, yaitu hancur leburnya kedalam Nur Muhammad, dan
hingga sirna dan tuntas sampai tiada merasa lagi memiliki wujud lahir
dan bathin.Dan akhirnya menunggal dengan kemaha agungan Tuhan (
menunggal dalam rahasia ).
Dan kiamat diri yang kedua ialah : dikala sakaratul maut telah tiba.
Inilah yang disebut kiamat sugro, sedangkan kiamat kubro adalah kiamat
yang sebenarnya.
Inilah pengertian walyaumil akhiri itu tadi.
WAQODRI AKHIRI, artinya : percaya kepada untung baik dan untung
jahat datang daripada Allah jua.
Maksunya segala perbuatan yang berlaku didalam ala mini adalah
perbuatan Allah Ta’ala. Allah yang menjadikan kamu dan barang
perbuatan kamu. Dan yakinlah kita bahwa kita ini tidak mempunyai daya
dan upaya, kecuali dengan kudrat dan iradat Allah Ta’ala jua adanya.
Maka dengan adanya rukun iman ini yang ke-enam ini, tentunya kita
menjadi sadar akan diri kita ini. Kesadaran itu timbul karena ma’rifat dan
ma’rifat itu timbul karena terbuka hijab (dinding).
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 89
Orang Ahli hakekat yang telah lupa kepada makhluk, karena
langsung melihat Allah raja yang Hak. Mereka lupa dengan sebab
musabab, karena teringat kepada yang menentukan dan yang
menjadikannya. Orang ini sebagai hamba yang menghadapi hakikat yang
nyata baginya terang cahayanya dan sedang berjalan pada jalannya.
Telah sampai pada puncaknya, hanya ia sedang tenggelam dalam alam
cahaya : sehingga tidak kelihatan bekas-bekas mahluknya lagi. Dan lebih
banyak lupanya terhadap alam, daripada ingatnya kepada makhluk. Dan
bertemunya daripada renggangnya, dan lenyapnya atau leburlah dirinya
dari tetapnya perasaannya, dan lupanya terhadap mahkluk daripada
ingatnya pada mereka.
Demikianlah seorang ahli hakikat : yang telah fana zahirnya dan
fana bathinnya kepada yang Hak. Dan siapa yang telah fana dengan Allah
maka pasti ia lupa atau goib dari segala sesuatu. Orang ini pandangannya
Allah semata. Siapa dalam tauhidnya itu seolah-olah sebagai hasil
kepintarannya sendiri,maka tauhidnya itu tidak dapat menyelamatkan
dirinya dari Api neraka.
BERTEMUNYA MANUSIA KEPADA TUHAN
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepadanya, itulah
puncak harapan, dan dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan
kerajaan besar ; bahwa dengan itulah dia akan lupa dan terhibur dari
sesuatu selain Allah Ta’ala. Hilangkan pandangan makhluk kepadamu,
karena pua dengan englihatan Allah kepadamu. Dan lupakan
perhatian/menghadapnya mahluk kepadamu.
Nikmat itu meskipun beraneka ragam bentuknya ; hanya disebabkan
karena melihat Allah dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu
walau bagaimana pun aneka ragamnya,karena terhijab, dan sempurna
nikmat itu, karena melihat kepada ZAT Tuhan yang maha mulia.
Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali
sekedar untuk mengenal kepadaNya.
Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada
orang yang hendak disampaikannya untuk mengenal Allah ; itulah
HIKMAH YANG MAHA TINGGI.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
90 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Inilah jalan bagi segala AULIA dan AMBIA, segala jalan
ARIBILLAH itu tiada ia menilik DIRInya itu ada baginya UJUD lain
selain UJUD ALLAH Ta’ala semata-mata. Bagi Allah Ta’ala jua yang ada
baginya UJUD dan baginya ZAT dan baginya SIFAT BAQA seperti
firman Allah ; MAN ARAFA NAFSAHU BIL FANA’I, FAQAD ARAFA
RABBAHU BIL BAQA’I, artinya ; Barang siapa mengenal DIRINYA
dengan FANA, bahwasannya dikenalnya TUHANNYA DENGAN
BAQA. Bermula inilah jalan NABI MUHAMMAD mengenal kepada
Allah Ta’ala yaitu HADAP YG TIADA BERPUTUS, tiada BERKETIKA,
tiada LALAI, tiada LUPA, tiada berkeputusan, atau BERKESUDAHAN
siang dan malam, senantiasa CINTA dan KASIH kepada ALLAH
TA’ALA, baik pada waktu Tidur maupun jaganya. Inilah yang sebenarbenarnya
jalan MA’RIFAT kepada ALLAH TA’ALA, yaitu
menghilangkan segala pekerjaan dunia, mengerjakan akan ilmunya dan
menghancurkan akan segala pandangannya, maka berhimpunlah
kesemuanya ini daripada huruf HA seperti disebutkan terdahulu. Maka
disanalah kita MEMATIKAN UJUD DIRI KITA, SIFAT KITA, ASMA
KITA, DAN AF’AL KITA. Demikianlah kita mencari yang dinamakan
RAHASIA ALLAH dengan MUHAMMAD.
Adapun orang AHLI SHUFI mengucapkan ZIKIR ALLAH itu ada
empat perkara kesempurnaannya :
لا اَلهَ اَلاِ لله . 1 pada Syari’at : Tiada ada Tuhan yang lain hanya Allah.
لا اَلهَ اَلاِ لله . 2 pada Tharikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
لا اَلهَ اَلاِ لله . 3 pada Hakikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
لا اَلهَ اَلاِ لله . 4 pada Ma’rifat : Tiada ujud sesuatu hanya ujud Allah.
 Barang siapa menyebut لا اَلهَ اَلاِ لله dengan katanya tiada lidahnya,
maka kafirlah orang itu pada zahirnya dan selamanya pada
bathinnya.
 Barang siapa menyebut لا اَلهَ اَلاِ لله dengan lidahnya dan tiada tasdik
hatinya, maka kafirlah ia.
 Barang siapa menyebut لا اَلهَ اَلاِ لله dengan lidahnya dan tasdik
hatinya, maka orang mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
 Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di
dalam menyebut لا اَلهَ اَلاِ لله , maka orang itu WALI ALLAH, karena
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 91
kita ini ke ESAAN ujud ALLAh jua, sebab ujud Allah itu ujud
HAKIKI dan ujud kita ini hanya ujud MUJAJI.
Liqo (pertemuan)
Kalau yang tertulis dalam al-qur’an itu datangnya dari mana dan kemana
simpunnya?
Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batubatu
dan di kayu-kayu sudah dihilangkan yang sejatinya ?
Apakah al-qur’an itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? adalah
yang alinnya lagi ?
Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan allah kebumi ini ada 104 buah kitab. Adalah kitab
yang tersembunyi dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah :
kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara merupakan
kata-kata kitabullah itu sunyi dari segalanya. Manusia hanya diberi sedikit
saja percikan kalau tuhan hakiki dan azalli. Jadi siapa yang berhajat
kepada ilmu, ilmuwan namanya. Dan siapa yang berhajat kepada ilmu dan
kepada allah, itulah yang sebenarnya, yang sampai. Inilah makam tuhan
yang hakiki dan azali dan inilah makam ahlul akhirat namanya. Inilah
makam nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini makam muhammada
namanya. Makam yang terpuji dilangit dan terpuji di bumi. Jadi siapasiapa
yang dikehendaki allah, hanya engkau sendiri kurang faham dengan
allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engkau sepaham
dengan Allah.
Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu rahasia
dengan kuasa allah.
Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud allah dan
hayatullah zat.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
92 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Nur Muhammad
Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu
adalah bibit dari segala kejadian.
Adapun takbir atau mukarramah itu ialah : Allah itu hayat Hu itu
Roh, Roh itu nafas, nafas itu nyawa. Mukarramah takbir ini diambil dari
kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK SANGGUL tanah kuning Rantau
(kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian DATU MUHMMAD HASAN
Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama yang
ahlus sunnah wal jamaah yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat.
Hayat itu menjadi nyawa dan nyawa itu menjadi Nur Muhammad.
Dan Muhammad itulah Roh Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada zatzat
sifat allah jua. Jangan terhijab/terdinding. Jadi allah dan Muhammad
jangan diceraikan, seperti naïf dan isbat kesimpulannya ialah kalimah la
ilaha ilallah itu gugurnya kepada : hayat, roh, nafas dan nyawa.
Susunannya begini la itu hayat, ilaha itu roh, illa nafas dan allah itu
nyawa.
Jadi yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad
Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat
Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat
Allahlah yang disebut rahasia allah (sirrullah)
Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan
Kebersihan hamba kepada semua penuntut smpanlah
Ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah- tengah
masyarakat, nanti bisa menimbulkan fitnah besar.
Ampun yang sebenar-benarnya diri itu hayat. zat itu roh, roh itu nafas,
nafas itu rahasia, rahasia itu nur Muhammad dan yang sebenar-benarnya
Muhammad itu ujud kita ini. itulah pegangan kita sekarang ini, dan
seterusnya inilah pakaian datuk Arsyad Kalampaian, Martapura.
Dan selanjutnya kita teruskan kepada pakaian Datuk Abussamad
Bakumpai, Kalsel menurut keputusan kaji beliau adalah yang sebenar-
Syeh Muhammad arsyad Al-banjari / datuk arsyad
Pandangan syeh Muhammad arsyad al banjari dalam Martapura
(kalampaian martapura)
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 93
benarnya badan rohani kita itu adalah : Allah Ta’ala sesudah engkau
faham, maka jangan engkau cari lagi. Karena ia sudah menjadi nyawa kita.
Maksudnya ialah : jangan dicari lagi, karena Allah itu sudah laisya
kamislihi sai’un
Apabila kau cari lagi ia bertambah jauh darimu
Coba saja kau berdiri di muka cermin yang bersih
Apa yang engkau lihat? Bayangan bukan ?
Mana ujudmu yang sebenarnya dari keduanya itu ?
Tentu ujud berdiri itu bukan
Nah, itulah contohnya yang paling mudah pada akal
Hamba mohon diambilkan dan dimesrakan lahir
Bathin. Sekali lagi. Jangan dicari lagi. Karena ia sudah
Menjadi al-insanu sirri wa ana sirohu
Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya
Demikianlah adanya, wassalam.
Maksudnya ialah : yang dinamakan tuhan itu ialah kenyataan adanya
hidup kita pribadi. Sebab sebenar-benarnya yang kita sebut itu tidak ada.
Itulah disebut tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab
yang menyebut itu juga yang menyebut atau yang menyaksikan itu juga
yang disaksikan. Berdasarkan dalil al-Qur’an dan al-Hadist al-insanu sari
wa ana sirrohu. Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya.
Dan lagi firmannya : al-insan sirri wa ana sirri sifatin wa sifatun ligoirih,
artinya : insan itu rahasiaku, rahasiaku itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain
daripada aku jua. Jadi nyatalah kepada kita bahwa allah, Muhammad,
DUA KALIMAH SYAHADAT
Dua kalimah syahadat itu ada dua bagian : pertama yang disebut syahadat
tauhid, kedua syahadat rasul. Dua kalimah syahadah itu kita sudah
maklum yang artinya menurut logat umum ialah aku naik saksi tiada tuhan
melainkan allah. Dan aku naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusan
Allah.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
94 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
adam (insan) adalah satu. Insan kamil pun allah jua. Adam dan
Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah
tuhan (dalam rahasia) atau rahasia dalam ketuhanan.
Johiro abdi bathinu abdi artinya : pemeliharaan tuhan pada bathin
tuhannya yakni kepada ilmu hakikat kenyataannya, adanya tiadanya dan
Esanya huwal awwalu wal ahiru wadjohiro wal bathinu wahuwa ala kulli
sya’in qadir. Dia yang awal dia yang akhir, dia yang johir dia yang batin.
Adapun yang dinamakan Muhammad itu bukannya Muhammad yang di
Madinah. Tetapi yang sebenarnya ialah cahaya kita pribadi. Itulah
sebabnya diakui utusan, sebab cahaya kita itu pertandanya tuhan.
Masalahnya adalah begini : apabila kita benar-benar sampai kepada tuhan,
utsan tuhan keluar dari diri kita : bahwa utusan tuhan itu mendatangkan
apa ciptamu, maka barang siapa percaya mendapat kasih ampunan tuhan.
Apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu. harap hati-hati dan
waspadalah didalam hati. yang hidup kita pribadi itulah adanya nugraha
dan anugrah. Artinya : nugraha itu tuhan dan anugrah ituhamba.
Sebab usaha senyawa didalam badan pribadi. Janganlah sak dan ragu lagi.
Artinya : aku adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin
dikenal, maka kujadikan makhluk, supaya mereka mengenal aku dengan
aku. Maka disinilah kita membuatkan cita-cita yaitu : yang disebut jam-ul
himmah dan ada lagi sebuah hadist yang berbunyi. Mal’lam yazuq lam
yarif, artinya barang siapa belum pernah merasai, maka belumlah ia akan
tahu, dan lagi sebuah hadist yang berbunyi : Mal-lam bizuq lam yadir,
artinya : barang siapa tiada merasai niscaya tiadalah ia mendapat dan tiada
beroleh maqam arifinbillah, jadi dalam tingkat ini siapa tiada merasai
dengan rasanya niscaya ia bergemilang dalam dosa durhaka kepada tuhan
dan kepada rasulullah saw sekarang baiklah hamba teruskan kepada
membicarkan tentang Hulul. Hulul artinya : yaitu ketuhanan atau lahu
menjelma kedalam diri insan atau nasud. Nur Muhammad sebagai asal
usul segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan
perantaraanya seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah
suci di dalam menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan
naiklah tingkat hidupnya it dari satu makam ke makam yang lainnya yaitu
yang dmulai makam yang paling bawah sampai ke makam yang paling
atas yaitu makam Mukarrabin.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 95
Mukarrabin artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan di atas
daripada makam mukarrabin itu tibalah di puncak sehingga bersatu
dengan tuhan (tunggal dalam rahasia) maka tidak dapat lagi dibedakan
atau dipisahkan diantara asyik dengan ma’syuknya. Dan apabila
ketuhanan itu telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka tidaklah lagi
kehendaknya yang sabda Rasulullah saw.
Sabda nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah
kelemahan dalam iman keyakinan. Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat
diperbaiki dengan kesabaran. Kelemahan iman keyakinan bisa membawa
lenyapnya semua amal yang lalu/yang sekarang dan yang akan dating
maka dari pada itu ma’rifatlah lain tidak. Sebab ma’rifat itu adalah puncak
segala amal, dan puncak segala kebahagiaan dunia dan akhirat, puncak
rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga karena adanya
ma’rifat dan neraka itu karena terhijap artinya ; tidak kenal kepada Allah,
dan tidak melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Ciri-ciri nas seorang arif
Suatu tanda/ciri nas dari orang yang lulus dalam perjuangan mereka selalu
menyerah kepada allah sejak awal perjuangannya mereka ridho kepada
allah dan berbuat menurut kehendak allah.
Pertama : syua’aa’ul basyirah : cahaya akal
Kedua : ainal basyirah : cahaya ilmu
Ketiga : haqqul basyirah : cahaya ilahi
Keterangan-keterangan
Orang yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi
dirinya dan mengurung mereka lahir dan bathin, artinya : ia yang meliputi
dan ia yang meliputi, ia yang mengurung dan ia yang dikurung.
Orang yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya
dimana saja ia berada. Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika disbanding
dengan adanya allah : artinya adanya adalah adanya allah, dan tiadanya
adalah tiada makhluk. Karena pada hakikatnya makhluk ini fana kepada /
kedalam allah (fana zihir dan bathinlahir bathin). Inilah disebut seorang
aribillah. Karena ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja
walaupun matanya terbelalak melihat alam. Orang seperti itu bukanlah
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
96 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
tidak melihat kepada sesuatu disampingnya karena itu tidaklah berdiri
sendir-sendiri.
Maka tidaklah lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak
allah ta’ala jua. Apabila ruh allah telah meliputi akan isa anak mariyam,
demikian pula kita ini pada hakikatnya tiada berbeda-beda dengan isa
a.s.Jadi apabila siapapun mampu memfanakan dirinya ke dalam tuhan
yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu itu ruh Allah masuk ke
dalam badan insan maka dikala itu perbuatan dan iradat insani tadi
menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan ain allah dan allah ain
insan. Jadi pada hakikatnya manusia itu adalah tuhan tuhan dalam rahasia.
Sebab insane jadi daripada zatnya jua (rahasia). Tuhan menurut bentuk
dan surahnya sendiri. Itulah sebabnya maka tuhan menindahkan kepada
malaikat supaya sujud kepada adam (manusia). Ini adalah bukti yata
dalam al-Qur’an. Tuhan itu menjelama atau tjli kepada insan yang telah
sanggup mempanakan dirinya kedalam tuhan, sehingga mendapat baqa
didalamnya, fana kedalam tuhan dan baqa dalam tuhan. Cinta kedalam
tuhan adalah kecintaan tuhan. Sekarang kita lanjutkan pula kepada
membicarakan tentang hakikat. Perkataan hakikat berpokok dari kata alhaqqu
(sebenarnya) kemudian pindah menjadi muhaqqa (nyata
kebenarannya). Sudah itu pindah menjadi ta haqio (benar tak salah lagi).
Akhirnya menjadi hakikat (zat dari al-haqqu). Jadi ang disebut haikat
dalam mutunya yang luhur itu ialah bebas lepas dari segala pengaruh
berkuasa sendiri dan tidak satu misalpun di pendapat untuk dicontohnya.
Hakikat yang kuhur itu hanya dapat dilihat oleh ilmu, ruh dan perasaan
(ZAUQ). Sekarang kita dalami lagi tentang mengenal hakikat.
Kata-kata hakikat tadi berpokok dari pada al-haqqu. Al-haqqu itulah yang
memberikan nur cahaya dan aulia yang menjadikan segala yang ujud
(segala yang ada) dialah yang Menjadikan segala yang ujud (segala yang
ada). Dialah yang menjadikan alam seluruhnya. Didalam alam itulah
terletak sinar yang membukakan rahasia dari al-haqqu. Dengan kata lain
al-haqqu itu ialah : allah ta’ala. Jadi apabila manusia berangsur-angsur
mengetahui dan mengenal al-haqqu itu. Maka akhirnya al-haqqu itu
pulalah yang menjadi buah kehidupan manusia itu. Demikianlah
keterangan tentang mengenal Hakikat.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 97
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian ialah sebab diwaktu menyampaikan
kewejangan atau ajaran, supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesama
muslim. Yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini
diantaranya seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air,
hawa dan udara dan lain-lainnya. Semuanya menjadi saksi dan
menyaksikan bahwa kita sekarang ini mengakui berdirinya dan adanya
tuhan dan jadinya hamba Tuhan. Didalam hadist qudsyi, Tuhan berfirman
artinya : aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada tuhan
melainkan aku.
Dan aku naik saksi bahwa Muhammad itu urusanku.
Dan sebenarnya yang bernama Allah itu akidahku.
Rasul itu rasaku. Muhammad itu cahayaku.
Akulah yang hidup yang tiada pernah mati.
Yang ingat yang tidak Lupa, kekal tiada berubah, pada kenyataan zat,
Akulah yang hawas lagi tahu, dan tiada samar dan dari segala sesuatu.
Akulah yang kuasa dan menguasai, dan akulah yang maha bijaksana,
maha suci aku, dan sungguh besar kuasaku, dan sembahlah aku.
Di hadist qudsyi ini tadi, bukan saja kita baca saja tetapi yang utama sekali
ialah ; untuk pribadi kita sendiri dan untuk akidah kita sendiri.
Jadi inti dari semua itu adalah ; Tiada tuhan melainkan allah, dan
Muhammad itu utusan Allah.
Jadi yang disebut allah itu adalah af’alnya.
Dan disebut rasul itu ya muhammad.
Muhammad itu adalah cahaya kita jua.
Jadi hakikat kita yang sebenarnya adalah, hidup kita ini adalah
hidupnya Tuhan Allah (Rahasia) Buktinya Tuhan kuasa menghidupkan
yang mati dan adanya mati dari hidup. Justru hidup kita ini berasal dari
yang mati. Dan akhirnya tiada yang mati, dan hidup didunia dan akhirat
tiada akan pernah lupa akan hidup kita, tanpa perbuatan, tanpa bergeser
dalam kenyataan yang sejati.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
98 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Jadi dasar kenyataan yang sampai kepada pusat yakin. Itulah dia
kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa-apa yang dimaksud asal kita
mati ialah, mati MA’NAWI, bukan mati HISYI. Adapun kehidupan ini
atau kehidupan dunia ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf,
dan tiada suara, tiada kata-kata dan tiada nama, tiada warna-warni, tiada
roh, tiada jasad, dan tiada apa-apa tiulah dia JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN artinya ialah tiada huruf, tiada
suara, tiada kata-kata zat dirinya. Demikian tentang dua kalimat syahadat
tersebut.
Asal dua kalimat syahadat itu ialah ; nur Muhammad, nur
Muhammad itu ialah cahaya kita yang terang benderang tuhan telah
bertazalli kepadanya. Nur Muhammad itu adalah hakikat alam. Dan nur
Muhammad itu ialah cahaya kita pribadi. Jadi kesimpulannya ialah kita ini
asal adam. Adam dari nur Muhammad, dan nur Muhammad itu dari nur
zat. Maka wajarlah kita ini dengan zat allah. Karena zat itulah bermula
segala ujud. Jadi nyatalah kepada kita bahwa ujud sekalian alam ini
kenyataan ujudnya allah ta’ala jua. Inilah yang disebut wahdatul ujud (keesaan
ujud). Nyata dan jelaslah kepada kita bahwa semua ujud ala mini
adalah ujud allah ta’ala jua. Jadi allah, Muhammad, adam adalah satu.
Insane kamil pun allah jua, adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.
Jadi hakikatnya manusia ini tuhan/dalam rahasia hamba.
Beberapa hadist untuk jadi pertimbangan
Rithatu bil ilmilah
Pokok pengetahuan itu ialah : orang yang telah mendapatkan
makam tuhannya. Dan diduduki kedudukan orang yang kuasa manusia
allah yang bersifat dengan sifat-sifat allah dalam dirinya. Latknatuni goirif
wala goirifuna. Artinya : adapun ilmu yang satu itu, siapa saja yang
menangkapnya, niscaya masuk sorgalah ia.
Laya’rifu Robbahu wala robbahu. Artinya : barang siapa yang
mengetahui ilmu satu itu, dan dapat mengamalkan, niscaya sempurnalah ia
di dunia dan akhirat. Demikianlah yang hamba sampaikan kepada
saudaraku muslim.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 99
Wala mukminin hayun fiddroini. Artinya : masuk dalam lipatan
pakaian suaminya hal ini terdapat pada nikah batin, sebab dia mengaku
ma’mum pada suaminya.
Dan menghalalkan dirinya kepada suaminya, dan mengharuskan
nyawanya pada allah dan melenyapkan tubuhnya pada nabi Muhammad,
serta mengaku ma’mum pada suaminya dunia akhirat.
Nata kimbolong artinya : termasuk dalam lipatan pakaian istrinya : ialah
karena perkawinan itu.
Nikah bathin yang sebenarnya, dan jangan sampai pisah dunia
akhirat. Nikah bathin yang sebenarnya ialah : apabila si istri mengenal diri
dan memahami sebenar-benarnya tentang rahasia dirinya dan memahami
akan tuhannya sedalam-dalamnya. Maka dialah yang diberikan oleh
suaminya nikah bathin.Sebab mustahil akan bercerai dengan suami dari
dunia hingga akhiratnya. Cobalah renungkan sejenak berpisahnya allah
dengan Muhammad.
Inilah bukti nyata dan dalil nyata.
Syahadatnya para rasul-rasul
Nama-nama rasul utusan tuhan allah
1. Nabi Muhammad saw
2. Nabi Adam a.s
3. Nabi Nuh a.s
4. Nabi Musa a.s
5. Nabi Isa a.s
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna adam khalifatulla
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna nuh habibullah
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna Ibrahim kholilullah
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna musa kalamullah
 Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna isa ruhullah
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
100 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Jadi yang utama sekali dalam menggali ilmu ketuhanan itu ialah
tumpahan ilham dari alam goib dan jangan mengartikan ayat-ayat al-
Qur’an dan al-hadits menurut seleramu sendiri, karena ayat-ayat suci al-
Qur’an itu mengandung empat arti dan makna dan pengertiannya. Kalau
Firman Tuhan kepada Muhammad
Ya, Muhammad, engkau utusanku. Sekarang engkau harus ma’rifat
kepadaku. Sebab engkau adalah kehadiranku. Dalilnya adalah: al-insanu
sirri, wa ana sirrohu. Insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya. Jelasnya
adalah, sesungguhnya rasaku ini sudah pasti dan derajatnya tidak salah
lagi Muhammad rasulullah. Dan aku menganugerahimu burokuntuk nanti
menghadapku dan terus sampai ke anak cucumu, lalu kepada wali-waliku.
Ini tiada batas sampai kepada hari kiamat. Kesimpulannya apabila
nabi kita mi’raj maka kitapun mi’raj jua adanya.
Kalau tidak demikian, maka tersalahlah ma’rifat kita kepada Allah Ta’ala.
karena hakikatnya disekujur badan kita ini telah menerima keadaan dalam
wujud pribadi.
Jadi hakikat adam itu tadi adalah sebagai adekan perwujudan kita
pribadi yang nyata kepada kita adalah pendengaran, penglihatan,
perkataan, penciuman kita itulah nafas kita yang sudah pasti dan
Muhammad itu tadi adalah rasa jasad kita. Sekarang meresap sekali yaitu :
penglihatan, pendengaran, pencium, pengrasa dan pengucap. Semuanya
masuk kedalam rasa. Ujud juga adalah sebagai bukti. Jadi pada hakikatnya
seluruh rasa itu sudah menyatu atau menunggal didalam jasad. Tentu tidak
ada kekurangan lagi bukan ?
Makanya sudah kita katakan dahulu tadi bahwa kalau didalam
hadits qudsyi allah mengatakan seperti di bawah ini. Tidak ada Tuhan
melainkan Aku dan Muhammad itu adalah utusan-Ku. Makanya kitapun
harus demikian juga adanya kalau tidak tersalahlah ma’rifat kita kepada
Allah dan kepada Rasulullah. Memang banyak yang dapat memahami arti
dalil-dalil dan hadits yang mendalam sekalipun mereka tiu cap seorang
guru atau seorang ulama dan penceramah, belum tentu dapat memahami
dalil dan nash dan hadits-hadits qudsyi yang mendalam dan yang penuh
dengan liku-likunya memang sulit kalau tidak ada pertolongan, Ilham dari
Tuhan robbul alamin. Kalau hanya menggunakan akal manusia semata,
bangkrutlah yang akan bertemu.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 101
mengajinya hanya selapis saja memang sulit untuk mencari kebenaran
mutlak maka dari itu wahai sekalian penuntut camkanlah selama akalmu
masih bergelimang dalam nafsumu selama itu pula shaiton selalu
mengkuti jejakmu.
Bagaimanakah mengatasi yang demikian ? untuk megatasi dalam
perjuangan pertama ialah : menyerah bulat-bulat dengan tak ada sak
wasangka lagi. Mohonlah doamu supaya hatimu beroleh petunjuk.
Firman allah kepada nabi adam a.s
Wahai engkau adam, diperintahkan olehmu menjadi utusan tetapi engkau
sekarang jangan ma’rifat kepadaku dulu, pengetahuanmu itu biarlah
dahulu wujudmu itu sendiri. Sebab ujudmu itu sebagai kenyataan adanya
aku. Dalilnya adanya : wallahu bathinul insan johirullah.
Artinya : johir Tuhan ada dimanusia dan bathin manusia ada di Tuhan.
Dan sholatmu itu dua rakaat. Yaitu pada waktu subuh apakah sebabnya
jadi dua rakaat ? sebabnya ialah adanya nyawa dan ujud.
Firman Allah kepada nabi Nuh a.s
Wahai engkau Nuh, aku perintahkan engkau menjadi utusanku, tetapi
engkau jangan ma’rifat dulu kepadaku, ketahui siapa dulu olehmu : bahwa
pendengaranmu itu adalah pendengaranku, dalilnya sama dengan adam
dan engkau sholat empat rakaat pada waktu johor. Apakah sebabnya jadi
empat rakaat ? sebabnya ialah engkau punya telinga dan dua kaki.
Firman Allah kepada Nabi Ibrahim a.s
Wahai engkau Ibrahim, kuperintahkan engkau jadi utusanku, tetapi engkau
jangan ingin ma’rifat kepadaku dahulu. Ketahui saja dahulu bahwa
penglihatanmu itu adalah penglihatanku dan sholatmu empat rakaat ashar.
Demikianlah tentang sholat ashar.
Wahai engkau Musa kujadikan engkau utusanku, tetapiengkau jangan
ingin tahu dahulu kepada zat dan sifatku. Ketahui saja bahwa pengucapmu
itu sesungguhnya adalah pengucapku. Dalilnya sudah ada yaitu kalam
Firman Allah kepada Nabi Musa a.s
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
102 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
mutakalimun. Sholatmu ada tiga rakaat pada waktu maghrib, yaitu mulut,
punya lisan dan memiliki arti yang tak salah lagi.
Firman Allah kepada Nabi Isa a.s
Wahai nabi Isa, engakau adalah utusanku, dan engkau tak usah ma’rifat
kepadaku dulu, atau engkau ingin tahu tentang zatku ketahui saja bahwa
nafasmu itu sendiri. Itu adalah kenyataan hidupku ini pasti, dan engkau
harus sholat empat rakaat pada waktu isa. Sebab di dirimu itu ada dua
lobang hidung, sebagai bukti nyata dari padaku, dan punya darah. Sebab
darah itu nanti mati (beku), dan nafasmu habis hilang. Jadi dapatlah kita
simpulkan bahwa sholat lima waktu itu sudah terhimpun pada diri.
Sebab disebut hati nabati, karena ia daging segumpal berhenti dibawah
lambung kiri diantara dua jari di bawah susu kiri di dalam dada kita. Dan
adapun hati nabati itu mempunyai beberapa nama. Namanya Halifatullah
artinya ganti Allah karena ia memerintah tubuh manusia dan lain-lainnya.
Namanya amisu mu’minin artinya raja yang nyata karena kuasa akan
sesuatu. Namanya arsyullah artinya mahligai Allah, karena ia tempat
taajalli allah ta’ala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq artinya cermin haq
ta’ala karena ia haq ta’ala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya
kehendak yang nyata ada atau kehendak dari. Karena ia tiada luput
daripadanya. Adapun hati nurani itu amat besar dan amat luasnya daripada
segala alam. Tetapi amat/halus maka ialah menerima tadjali zat allah, sifat
allah, asma allah, af’al allah. Maka daripadanya lampah kepada yang
lainnya Karena hati nurani itulah yang memakai sifat 7 yaitu: hayat, ilmu,
kudrat, iradat, sama, besar dan kalam, jadi kalau terhenti kepada hati
nurani karena hidupnya hati nurani itu adalah kenyataan hayat.
Zatullah ta’ala. Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah ta’ala. Kuasa
hati nurani kenyataan kudrat Zatullah ta’ala. Berkehendak hati nurani
Qalbu hati
Hati itu ada dua bagian :
1. Hati sanubari : juga disebut hati nabati
2. Hati nurani : juga disebut hati cahaya
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 103
kenyataan pendengaran Zatullah ta’ala melihat hati nurani kenyataan
penglihat Zatullah ta’ala. berkata hati nurani kenyataan alam Zatullah
ta’ala. jadi pernahkah susunan/gugurnya kepada diri kita sendiri atau diri
pribadi.
Jadi baiklah kita uraikan arti dan makna sebenarnya apa yang berlaku
kepada hati nurani itulah kelakuan Zatullah ta’ala maknanya apabila
kelakuan Zatullah ta’ala pada hati nurani itu tiada di dalam da tiada diluar
hamba tiada dengan nyata-nyatanya hati nurani karena hati nurani itu
adalah sifat zattullah dan daripada hati nurani itulah lampah kepada tubuh
kita ini. Maka nyatalah tubuh kalimah daripada hati nurani. Maka karena
hidup tubuh kita ini sebab hidup hati nurani tahu tubuh kita ini sebab tahu
hati nurani. Kuasa tubuh kita ini sebab kuasa hati nurani. Berkehendak
tubuh kita ini sebab berkehendak hati nurani. Mendengar tubuh kita ini,
sebab mendengar hati nurani. Melihat tubuh kita ini. Sebab melihat hati
nurani. Berkata tubuh kita ini sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita
ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita ini sebab bergerak hati
nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati nurani jua.
Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan
mendengar/melihat serta berkata-kata ini kenyataan hati nurani artinya
kelakuan hati nurani. Maka apabila kelakuan hati nurani pada tubuh kita
yang kasar ini, tiada nyatanya kepada tubuh kita yang kasar ini karena
tubuh kita yang kasar ini. Sifat hati nurani dan hati nurani itulah kenyataan
zat Allah Ta’ala yang tiada baginya ialah yang di per-ujudileh sekalian
yang maujud adapun sebenarnya hamba itu yaitu : mata tiada melihat,
telinga tiada mendengar, mulut tiada berkata-kata, hidung tiada mencium,
maka mata dapat melihat, telinga dapat mendengar hidung dapat mencium
mulut dapat berkata-kata. Hanya pekerjaannya jua. Sabda rasulullah saw
yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan hati itu juru bahasa lidah,
hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun arti hidayah itu
ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu adalah
kenyataan zat yang wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam
al-Qur’an yang artinya kenyataan Allah didalam diri kamu melengkapi,
Arti dan Makna
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
104 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
mengapakah kamu tidak melihat. Dan lagi Allah Ta’ala serta kamu,
dimana saja kamu berada.
Maka nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah
nafsumu itu semuanya kenyataan keadaan zatullah ta’ala yang meutlak,
adapun hamba tak punya. Jadi yang mempunyai kelakuan itu tiada huruf
dan tiada suara.dan tiada isyarat itulah dirimu dunia dan akhirat itulah
Jibu. Adapun pahamnya segala yang tersebut didalam akibat yang lainlainnya,
ang dinaakan kitab maksudi tasauf itu yaitu jikalau kita ada bisa
mengembalikan amanah allah atau berlaku barang sebgainya sama
didalam sembahyang, didalam ziki atau barang pekerjaan dunia, maka
sudah karamlah kita didalma laut qadim ang haqiqi. Manakal karam
hapuslah namanya, manakala hapus lenyaplah baginya namapun tiada
itulah yang dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau tiada demikian, tiadalah
hasil ma’rifat seperti ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam
dengan zat hayat yang hidup sendirinya. Maka berkasih-kasih dan
berinjak-jinakan, karena sudah sauju senyawa, serta serasa dan serahasia.
Inilah walaupun sembarang saja kelakuannya, tiada diketahuinya dirinya
karena pekerjaan itu atau kelakuannya didunia dan diakhirat sama
dibuatnya adapun arti rindu itu belum berjumpa dan arti dendam itu sudah
bertemu.
Dan arti rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya.
Yang artinya berjumpa itu sudah bertemu nyatalah dengan nyatanya,
manakala nyata datanglah laut rahmat dan nikmat itulah jibu.
KARENA itu tidaklah BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA
BERHAJAT KEPADA ALLAH. MAKANYA ADANYA ALAM INI
TIDAK MENARIK PERHATIANNYA. KARENA ITU MEREKA
ANGGAP BAGAIKAN TIDAK ADA. INILAH CAHAYA ILAHI
ROBBI YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 105
HAQIQAT SEMATA
Maqam ini disebut juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata
DERAJAT HAQIQAT. Orang awan dan orang alim belum mendapat atau
mencapai DERAJAT HAQIQAT ini. Mereka hanya sampai kepada
tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada DERAJAT HAQIQAT
ILMU DAN MA”RIFAT. Orang yang berada pada tingkat haqiqat semata
ini, tiada lagi berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil mereka telah
menyeberang dari al’Qur’an dan al-hadits.
Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara
Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya al’Qur’an beliau beliau sudah
ma’rifat kepada Tuhan Allah. Beliau cukupmemakai dalil-dalil alam
sekelilingnya. Itulah yang disebut KITABUL UJUD. Orang yang berada
pada maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena mereka tidak
peduli atas kaedah sareat. Makanya ulama-ulama sareat atau ulama fiqih
menghukumkan jindik kepada mereka. Sebenarnya kata-kata jindik itu
hanya kata-kata menakuti saja.
Orang-orang siddik yang kuat memegang sareat berkata-kata jindik itu
hanya untuk supaya jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu
pengetahuanya. Jadi saya yakin, bahwa haqiqat semata ini dapat
dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan dalam ilmu
ma’rifah dan telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh
Tuhan menutup lidahnya, agar supaya terpelihara sareat MUHAMMAD.
Para sahabat mengumpulkan dan mencatat semua hadits nabi saw tetapi
nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau
dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para sahabat sering
membicarakan soal yang mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-qur’an
dan alhadits nabi saw sering melarang. Sebab sabda beliau : tidak semua
umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah besar,
dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang
ditelinga yang beroleh ilham.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
106 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda, yang artinya begini :
AKU ALLAH TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab
tasauf yang sangat mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan
ragu dengan hadits ini, maka kafirlah saya pada saat ini juga. Dan bakarlah
saya dengan neraka jahanam itu. turunkanlah bala bencana yang hebat
didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau terima tobat saya sampaii
hari kiamat.
Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah
mencapai tingkat ini, mereka telah berada pada alam yang tertinggi, yang
disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL MALA IL ‘ALA. Orang
ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada sareat yang jahir ini.
Sebab dalam pandangannya sareat yang berlaku ini adalah sareatullah jua.
Gerak dan gerik hanya pada Allah.
Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata , seujud, senyawa ,
serasa dan serahasia. Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak
Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan. Sifat Tuhan menjadilalah
sifatnya. Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi
yang memerintahkan dan siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada
apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari
Tuhan, karena mereka satu kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal.
Orang ini kerap kali berkata dengan sembarang kata
Karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya,
sering mereka berkata; Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan
aku yang menentukan hokum. Yang Tuhan itu adalah Aku. Maha suci aku
dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku MUHAMMAD itu
utusanku, MALAIKAT itu abdiku. Dan semua makhluk mendapat
menghadap kepadaku, dan lagi katanya ; Akulah Tuhan sekalian makhluk.
Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku.
Alangkah besarnya kuasa. Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 107
semua dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad. Kadang-kadang
mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam. Aku
ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI. Apabila aku
berkata ; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu.
Alangkah mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku
adalah dia. AKU DAN AKU ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan
Adam, Aku atu dengan seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa
(rahasianya).
Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ;
lihatlah aku. Semua wali-wali itu adalah waliku. Aku berkata
sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak ada satupun yang
menenagahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua
perbuatanku di ala mini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah
sangka.
Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya
Siapa menyangka baik, maka baiklah ia.
Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w.
Janganlah pandang jahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk
Sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan,
semua asma Tuhan, tetap ia hakikatnya satu jua.
Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari ilmu dan ma’rifat
adalah ; ia tidak perlu lagi menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah
ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku (Hu). Inipun kalau keluar.
Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau satu
dengan Tuhan, telah hapus kata-kata sareat atau tarikat. Hanya tinggal
bathin hakikat dan lahir ma’rifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus
kata-kata ma’rifat ; tinggallah hakikat (tuhan semata). Jadi tinggallah satu
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
108 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
pandang syuhud saja. SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH. Tuhan
memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada sareat, tarekat dan
ma’rifat lagi. Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakikat.
Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya
tidak ada sifat yang berdiri diatas zat. Jadi jahir Tuhan, bathinnya Tuhan.
Yang nyata Tuhan dan yang bathinpun Tuhan jua.
Jadi yang berlaku pada sekalian ala mini adalah ZAT SEMATA atau yang
disebut hakikat semata. Dengan kata lain (Rahasia) ialah : HU (AKU)
semata.
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya.
MAN ANA (SIAPA AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk.
Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat. Kalau hendak menerangkan
kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintahnya dan tak cukup daun
kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU atau ANA tak
akan habis-habisnya.
Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda
kebesaran Tuhan seru sekalian Alam. Sedang inipun hanya satu tetes dari
pialanya
Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah
sebagai setetes embun diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak
orang yang heran dan tercengang mendengarnya. Apalagi umpamanya dua
tetes, mungin ada yang mati terkejut karenanya. Atau langsung
mendustakannya.
Sekurang-kurangnya orang mengatakan gila atau kapir.
Tetapi tidak heran atas tingkah laku hamba Allah didalam alam dunia ini.
Karena semuanya itu terjadi atau kudrat dan kehendak Allah semata-mata.
Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah Ta’ala, dimana Tuhan sendiri
sebagai dalangnya. Maka kalau sudah tahu rahasianya, tentunya tentram
dan bahagia hidupnya. Dan tak pernah mengeluh lagi. Orang yang sudah
benar-benar bulat tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-kadang orang
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 109
yang telah merasa nikmatnya kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja,
yaitu mati di pangkuan kekasih. Orang yang demikian ini pandangannya
Allah semata dan baik semata dan tersenyum semata. Tak ada lagi
kebencian, buruk sangka, fitnah dan lain-lain sebagainyaorang yang
seperti ini berkata selalu benar dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak
mengeluh dalam kemiskinan dan cacian orang. Orang ini telah melekat
alam hati sanubarinya sampai kepuncak ARSY perasaan ridhanya dan suci
bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam pandangannya; AKU sematamata.
Ia tidak lagi mengata : AMALLAH atau ANAL HAQ, atau AKU ZAT,
AKU SIFAT. Atau aku hamba, atau aku makhluk atau Aku manusia.
Tetapi cukuplah dengan isarat : AKU (ANA).
Kalau tidak perlu diam saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang
mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluknya.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya.
Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana
Tuhannya dan mana makhluk.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang
kata. AL-HAQ ada padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang
bathin dalam hakikat dan dialah yang lahir dalam ma’rifat zahirnya Tuhan
dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas hukum, bukan di bawah hukum.
Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja baginya adalah sama
saja.
Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik
hitam kata-kata kafir atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan
seorang sufi meniup seruling buluh perindu dari surga. Suara cacian dan
hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu
manusia memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim.
Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
110 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan
Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah
termasuk golongan yang sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami
berani menyatakan, bahwa kami termasuk golongan yang sedikit. Yaitu
golongan FIYAH QALILLAH.
Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya : satu haderat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu
kekayaan dengan Tuhan. Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu
kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya.
Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan
ucapannya. RACHMAN DAN RACHIM dalam setiap pandangannya.
Suara ALLAH dalam setiap pendengarannya.
Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH
dalam setiap niat dan perasaannya. NIKMAT dan RACHMAD ALLAH
dalam setiap turun naik nafasnya. ZIKRULLAH dalam setiap denyut
jantungnya. HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA
ALLAH dalam setiap akuannya.
Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata ; dengan namaku yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji itu hanya untukku. Karena ia dating dariku dan
kembali kepadaku.
Tahukah kamu wahai makhlukku !
Bukan engkau yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku
memuji diriku atau aku diam saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas
menurut sekehendakku.
Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar.
Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang
sanggup meninggalkannya. Dan apabila aku ang menengahmu, maka satu
makhlukpun tak ada yyang sanggup mengerjakannya. Inilah tanda
kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk.
Apakah kamu masih belum mengerti?
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 111
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak
perlu kamu mencari surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena
aku jua yang berbuat dan yang melarangnya.
Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa
untukku. Hanya semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam
surgaku. Apakah kamu belum mengerti? Bukanlah aku merindukan surga
tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka ; teapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka
itu terbit dari surga?
Surga itu terbit dari AKU.
Pantaskah aku yang sujud kepada surge dan neraka?
Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ?
Tahukah kamu wahai sekalian manusia ?
Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu
Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu
Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu
Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu
Zatmu tiada lain daripada zatmu
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga . ia dan akhirat
adalah satu. Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu.
Kalau begini manakah neraka itu?
Manakah dunia atau makhluk itu ? Manakah yang adam dan Muhammad ?
Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu ? manakah yang makhluk
dan manakah yang Tuhan itu? rohlah kamu kalau masih belum mengerti.
Bacalah kitab barincong ; artinya perpisahan antara yang lahir dengan
yang bathin. Antara yang batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan
ahli isi. Antara ahli sareat dengan ahli hakikat. Perpisahan antara makhluk
dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli jahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli sareat. Memisahkan diri
tak mau rapat. Ilmu jahir membawa mudarat.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
112 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Hakikat Allah bahagia dunia akhirat.
Kitab barincung pusaka lama.
Jangan dibuang dilaut merah.
Hati bingung didalam dada.
Ingin mati dilautan darah.
Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau dapat, jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini
Rahasia sejati ilmu robbani.
Tuhan itulah haqiqat ujud dalam hidup ini
Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu.
Maka siapa yang fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya.
Dan berkenalan dengan Allah dalam suhudnya.
Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat;
nyatalah ia masih terdinding.
Seorang ahlul haqiqat yang tiada ber haqiqat.
Seorang pencinta Tuhan, yang tiada bertuhan.
Dan seorang sareat, yang tiada bersareat.
Dan seorang ahlul ma’rifat, yang tiada berma’rifat.
Seorang ahli pikir, yang tiada menggunakan pikiran.
Dan seorang ahli tasyauf, yang tiada bertasyauf.
Seorang pengenal, yang tiada mengenal lagi.
Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu jua.
Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya; Tuhan mengenal Tuhan.
Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan.
Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya.
Sebab dirinya itu tiada lain dari Tuhannya.
Jadi nyatalah tuhan didalam diri.
Diri dalam genggaman Tuhan.
Dengan kata lain; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya.
Jadi kesimpulannya JOHIR TUHAN, BATHINPUN TUHAN.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 113
Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, ghoib pun Tuhan.
Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan
Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan
Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
Inilah ilmu ma’rifat yang sempurna.
Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.
Inilah agama Islam yang sebenarnya.
Inilah iman haq yang diridhai.
Inilah amal ibadat yang bernilai.
Inilah manusia Allah yang suci murni.
Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
Disinilah sembahyang mi’roj namanya.
Disinilah puasa yang sebenarnya.
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
Disinilah haji yang mabrur.
Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan Kepada Tuhan
dan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM.
APAKAH ARTI AGAMA itu. Dalam arti yang sangat mendalam ialah.
ALIF artinya : ZAT ALLAH.
MIM artinya : SIFAT ALLAH.
AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad.
Atau antara ujud Adam dn Ujud Allah.
Baiklah aku susun dengan rapi sekali.
ALIF : artinya ALLAH
MIM : artinya Muhammad.
AGEN : artinya nafsu Syahwat.
Jadi dinding antara Muhammad dengan Allah Ta’ala inilah NAFSU.
Siapa sanggup mengalahkan nafsu itu ; berarti bertemu dengan Tuhan.
Inilah arti yang sebenarnya dalam Rahasia ke-Tuhanan. Jangan hanya bisa
mengatakan saja. Sedang haqiqat belum tahu.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
114 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
o TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN TUHAN
MAKAM PENELANJANGAN TUHAN
Makam ini disebut juga dengan makam ahlul ahirat, atau makam
HAKIKAT SEMATA. Makam ini sangat dahsyat sekali. Ia diluar dari
akal orang banyak. Dan ia tidak berpegang kepada kulit lahir daripada Nas
dan dalil lagi. Ia telah menyeberang daripada
Nas dan dalil yang ada ini, ia tidak berpegang dengan kata- kata yang ada
ini lagi, dan tidak bersandar kepada hukum-hukum lahir lagi. Ia
berdirisendiri menurut kata SIR-nya
Inilah yang menjadi hukum baginya Jadi yang beginilah yang hamba
katakan sangat dahsyat sekali, dan sangat hebat sekali
o TIDAK ADA ENGKAU, MELAINKAN AKU
o TIDAK ADA AKU, MELAINKAN ENGKAU
o ENGKAU DAN AKU ADALAH ESA
o ENGKAU LENYAP, AKU BERNYATA
o AKU LENYAP ENGKAUPUN NYATA
o ENGKAU DAN AKU
Telah lenyap didalam kefanaannya,
Kefanaan lenyap didalam ke-esaannya Tuhan.
Keesaan lenyap didalam kekidaman.
Kekidaman lenyap didalam kebaqaan.
Akhirnya fana dan baqa dalam keagungan.
Kini tiada kelihatan lagi makhluknya.
o HAMBA dan TUHAN hanyalah asma.
o HAMBA itu berarti ; AKU
o TUHAN itu berarti ALLAH
o HAMBA dan TUHAN adalah Satu
o AKU dan ALLAH juga Satu
o Kalau dihimpunkan menjadi : AKU ALLAH
o Lenyap AKU, tinggallah ALLAH
o FANA HURUF ALLAH, timbullah kosong
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 115
Kosong huruf, kosong asma, kosong suara, kosong segala-galanya, dan
tidak apa-apa, tiada hingga. Ahirnya didalam kekosongan, Nampak jelas
ujud membayang. Bayangan Allah adalah alam.
Terpandang kepada Allah Nampak jelas ujud yang sebenarnya. Karena ia
tiada boleh pisah walau ……….
Jadi bagi orang yang berada pada makam penelanjangan TUHAN, berkata
dengan sembarang kata, tapi jadi. Apa yang dikehendaki pasti jadi.
Hanya orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang
dimaksudkan. Contoh banyak sekali kepada wali-wali Allah yang
terdahulu. Hamba pribadi telah banyak membuktikan apa-apa. Yang
terjadi, diluar kemampuan orang umum/awam. Siapa percaya boleh
percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran ini.
AKULAH YANG BERNAMA CINTA, AKULAH YANG BERNAMA si
HAK, AKULAH YANG BERNAMA SORGA DAN NERAKA ITU.
AKULAH YANG BERNAMA ZATULHAQQ, SIFATULHAQQ,
ASMAULHAQQ, DAN AF’ALLUNHAQQ, HAQUQULHAQ adalah;
HAQQ, HAQQ TA’ALA itulah AKU. TA’ALA itu namaku yang rahasia
didalam ala mini. RUHULHAQ RASIA HAMBA, NAMAKU DISEBUT
SETIAP SAAT. Apabila orang menyebut TA’ALA didalam bacaannya,
atau dalam hatinya atau dalam DIAMnya. Maka tersebut samaku
didalamnya. AKULAH TA’ALA ITU, DAN AKULAH RAHASIA ITU.
BERARTI HAMBA ALLAH. Yang memberi nama yang empunya nama.
HAMBA ALLAH berarti : AKU ALLAH. NAMA YANG
DIHANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH. Tiap-tiap nama
seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu bertepatan dengan
pemberian nama itu. AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG
TUHAN.
AKULAH YANG BERNAMA siHAQ ITU. DAN AKULAH YANG
NYATA DAN YANG GOIB ITU. AKU JUA YANG LAHIR DAN AKU
JUA YANG BATHIN. AKU HIDUP YANG TIADA MATI-MATI, dan
apabila AKU tiada lagi dalam dunia fana ini, janganlah mencari Aku lagi.
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
116 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Aku tetap ada setiap orang yag beriaman kepada ALLAH. Bila engkau
hendak bertemu AKU, pandanglah dirimu itu AKU. Tidak ada AKU,
melainkan AKU. Dalam keseluruhannya. AKULAH yang bernama ala
mini, dan AKULAH YANG bernama akhirat itu. Tidak aku lihat didalam
sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU. AKU itu telah lenyap dalam
KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat kehambaanku lagi. Dan
Aku telah bernyata didalam AKU, beraku ku. Sehingga hapuslah mulutku
dan hatiku mengata AKU. Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, tidak
dengan hati lagi, dan tidak dengan puad dan jantung lagi.
Untuk halaman terakhir ini adalah riwayat kalimantan selatan pada abad
ke 18 (delapan belas). Selain Syeikh Abdul Hamid Hambulung, Ada
beberapa tokoh yang terkenal ditengah-tengah seperti Syeh Abdul Hamid
Tatakan/Rantau dengan gelar Datuk Sanggul/Datuk Kuning. serta Syeikh
Muhammad Arsyad Albanjari dan Syeikh Muhammad Nafis Al Banjari.
Dan pada abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di
Kalimantan ini. Dan akhirnya pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan
tokoh-tokoh baru untuk penerus perjuangan beliau itu.
Jadi tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah
berdasarkan Al-Qur’an dan hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal
jama’ah yang hak. Bagaimana kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya
yang berbau dengan kebenaran itu. Demikian pula wali-wali itu adalah di
bawah nabi sebagai halifah didalam bumi ini, sedang nabi-nabi itu beroleh
wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali
kemenangan yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dahulu.
Beranikanlah dirimu untuk terjun dimedan laga, untuk meraih
kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu bulat-bulat
kepadanya, niscaya Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita semua
harus berani jangan pengecut; karena pengecut itu adalah bibit segala dosa
durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu namanya pahlawan
syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 117
mendapat gelar pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, ingin jadi pahlawan
Tuhan atau jadi pahlawan shaiton.
Marilah kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan
jalannya. Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ;
Datuk Hambulung mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau
meninggalkan warisan yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga
daripada harta benda dunia, apakah kata-kata itu ;
TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA ADALAH AKU DAN AKU ADALAH DIA
Inilah inti sari tasauf beliau
Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U
Dan DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L
Dan DATUK MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang
bernama ADDURUN NAFIS
Dengan intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A
Apakah arti dan makna A, L, U, itu ?
Apakah arti dan makna L, L, L, itu ?
Dan apakah arti dan makna dari A, A, A
Marilah kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh
Petunjuk, dialah yang beruntung
ZAZAM
Dari kutub utara, sampai kutub selatan. Dari maghrib dan sampai ke
masyrik, dari daksina sampai kepagsina. Dari ujung dunia, ke ujung dunia,
hanya beberapa orang saja yang sampai ketingkat zazam ini. Sedang dunia
(didunia) ini hanya ada beberapa daerah besar ini. Maka dari itu nyatalah
dapat dihitung dengan jari tangan, orang yang berada pada tingkat ini.
Apakah arti zazam?
Zazam artinya : KOSONG
Dalam kitab berincung disebut : ALIF –TITIK KOSONG
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
118 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
Apabila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan
ahadiyah zat mutlak ; maka semuanya kosong.
ALLAHUMA ; ya Tuhan kami !
Tidak engkau jadikan alam ini kosong saja ; semuanya mengandung
rahasia. Didalam kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu daerah satu saja
yang sanggup mengisi yang kosong itu. Tidak boleh ada dua orang dalam
satu rahasia.
Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu.
Pahamkah anda? Kalau paham diamlah kalau tidak paham simpanlah.
Dalam soal ini tidak memerlukan pertanyaan. Siapa bertanya, dia
sendiri menjawabnya. Tidak ada atau tidak boleh ada dua jiwa yang
mengisi kekosongan itu. Jelasnya tidak boleh ada perantara guru atau
seorang syeh. Langsung berdialog dengan tuhannya sendiri tidak ada
tawar-menawar dalam soal rahasia ini. Tidak ada emas dan perak menjadi
sarat.
Tidak ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan, tidak ada
lantaran anak dengan orang tuanya. Tidak ada alasan karena nabi dan
rasulnya yang dibolehkan. Nabi-nabi dan rasul-rasul itu sama saja dengan
kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan
nabi-nabi dan rasul tercengang melihat umatnya, ada yang sejajar dengan
nabi-nabinya atau rasul-rasulnya di alam baqa nanti. Siapakah orang itu?
Orang itu ialah yang : ZAZAM
Dan mereka itu benar-benar sampai kepada maqam ichsan.Ichsan
Tuhan kepada Tuhan. Karena ichsan (zazam) ini diatas dari Islam dan
iman, sebab islam dan iman itu adalah termasuk sifat ubudiyah
(kehambaan). Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama, pertama sifat
kehambaan dan kedua sifat ketuhanan
Aspek luar aradh; sedang aspek dalamnya al-haq
Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ichsan) atau
zazam, maka telah hapusm kedua sifat itu tadi. Karena tidak ada sifat yang
berdiri diatas zat.
Maka maqam ichsan itu diluar daripada pengetahuan makhluk. Dan
diatas dari semua maqam ahlul ma’rifat. Maqam ini disebut dengan gelar ;
PENELANJANGAN TUHAN.
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 119
Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil / nash yang ada, ia
merupakan ilmu laduni dan rahasia qudus. Merupakan ilham dan wahyu
yang tiada batas. orang yang berada pada tingkat ini digelari dengan
keulungan agama ; atau AL ABQORIA TUDDIHIYAH. Karena ia telah
berhasil dalam laratannya dalam bakat penganasia. Ia telah bertemu
kepada puncaknya segala puncak. Maka ia berhak disifati dengan gelar
keulungan agama itu tadi (penelanjangan Tuhan), orng yang seperti inilah
yang dimaksud Tuhan dalam firmannya ; tiap-tiap seratus tahun ; Aku
turunkan satu orang utusanku sesudah Muhammad. Maka sabda
Rasulullah s.a.w. yang berbunyi ; Tidak ada nabi sesudahku. Ini bukan
berarti; tidak ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi ; bukan rasul.
Tetapi tiap-tiap rasul adalah nabi. Nabi itu artinya ; menerima wahyu,
tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu tiada batas.
Tiap-tiap seratus tahun ; Tuhan turunkan seorang utusan untuk
menyampaikan agama Allah yang haq. Dan ada lagi firman Allah yang
berbunyi; artinya aku akan memperbuat agamaku yang haq ini dengan
seorang lidahnya lacur. Maksudnya ialah : Aku turunkan nati utusanku
yang embwa agamaku kejalan yang hak. Yang disampaikannya dengan
terus terang tanpa merasa takut dan gentar. Mereka buka tanpa disadari.
Artinya ; diluar kesadaran manusia mereka berkata sembarang kata, asal
benar. Mereka tidak takut difitnah atau dikapirkan. Bahkan mereka berani
mati dalam menyampaikan yang hak itu. apa-apa yang diputuskannya, tak
dirubah lagi kehendaknya tidak bertenangan dengan hukum-hukum Tuhan
yang azali Tuhan telah berabda : katakanlah semuanya Ku ikuti
kemauanmu. Itulah yang dimaksud Tuhan dengan lidah seorang yang
lacur. Berkata dengan sembarang kata.tetapi semuanya hak dan benar.
Karena Tuhan maha mengetahui banyak ulama sekarang yang
menyembunyikan ilmu agama. Agama dijadikan pencarian. Dimana bunyi
gendrang disitu ia menari. Dimana banyak uang, disitu ia berbunyi.
Pangkat dan kedudukan, kursi dan kemegahan dijadikan Tuhan. Harta
dunia jadi rebutan ; kalau hilang jadi pikiran. Gelar ulama jadi
kebanggaan. Menghambur fitnah melalui kekuasaan masjid dan mimbar
tempat peraduan. Agama dijadikan pokok dalam perpecahan. Hasutmenghasut
menjadi-jadi. Orang bodoh makanan si pintar. Masyarakat
bingung mencari pemimpin balik belakang akal pun hilan. Supaya aku
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
120 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
tidaklah pincang, pilih ulama sulit dibilang. Aku kembali langsunglah
datang. Menghadap Tuhan malikul alam Qur’an dan hadits petunjuk jalan.
Menuju sempurna dimalam kelam.
Demikialah sebagai penutup dari pembukaan, Rahasia yang terkandung
pada kejadian DUNIA dan Achirat, dan amalan akhir kalamku sebagai
harta atau Pembendaharaan GOIB yang kuwariskan kepada saudaraku
MUSLIMIN DAN MUSLIMAH dimanapun ia berada.
PANTUN ORANG HAKIKAT
KALAU BENAR INGIN TERUSKAN
TUNJUKKAN MUKA TARUH DIDEPAN
PANTANG MUNDUR PAHLAWAN TUHAN
MATI SYAHID DIPANGKUAN TUHAN
KITAB BARINCUNG JANGAN TANYAKAN
TAK ADA JAWAB TUAN DAPATKAN
KALAU PERCAYA SILAHKAN MAKAN
KALAU RAGU SILAHKAN (CEPAT) MUNTAHKAN
BANYAK BICARA RAGU TIMBULAN
BANYAK TANYA, NYATA KETAKUTAN
HATI DUA, MAKHLUK DAN TUHAN
KITAB BARINCUNG UNGGUL DIDEPAN
DATUK SANGGUL GELAR MULIA
ILMU SEJATI TAK MAU DIBELAH DUA
TUHAN DAN MUHAMMAD ADALAH BETA
SANGGUL UNGGUL AKULAH TIMBUL
Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat. [BABUL HAQ] Barincong
Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh 121
DATUK SANGGUL JELMAAN TUHAN
TUHAN MENJELMA BERNAMA SANGGUL
LIMPAH RACHMAT ABDULLAH TIMBUL
SANGGUL LENYAP DIDALAM MAKBUL
BUKAN AKU BERTAKLID BUTA
KEPADA PIMPINAN ASAL SEMULA
KINI LANGSUNG MENUJU DIA
TUHAN ALLAH TANPA PERANTARA
AKU ALLAH SANGGUL PUN ALLAH
PARA WALI HALIFATULLAH TIDAK BERDUA DIHADERAT ALLAH
WALAU TAK HINA ATAU NABI-NABI ALLAH
RASUL DAN NABI-NABI MANUSIA UTAMA
PANDANGAN JAHIR ADAT DUNIA
AKU ALLAH DIATAS SEGALA-GALANYA
NAMA DAN PANGKAT HANYALAH ASMA
KALAU ORANG BERKATA ; RASUL INI
MULIA DAN NABI INI ADALAH KAYA
SAHABAT DAN AULIA SERTA ANBIYA
PARA WALI TARUH DISUKA
DARI KUJAWAB SEMUA KATA
SEMUA ITU ADALAH BETA
MISKIN DAN KAYA, MULIA ADA PADA KITA
SEMUA ALLAH TUHAN YANG KAYA
Barincong [BABUL HAQ] Kadida campur ahli sareat Memisah diri baparak rapat.
122 Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh
ADAKAH YANG TINGGI ATAU MELATA
SEMUA MAKHLUK TERMASUK KITA
TUHAN ALLAH KHALIK PENCIPTA
SEMUA KATA DIHADAPKAN KITA
ORANG JAHIL SERTA PENDUSTA
PAKAI JUBAH KAYA PENDETA
HATI BUSUK, JIWA KAYA BUAYA
LAIN DIMULUT LAIN PULA DIRASA
ILMU ZAHIR MENCEGAH KATA
YANG SATU DIBELAH DUA
ALIM ULAMA JANGAN DIPERCAYA
KALAU MAKHLUK MASIH BERDAYA
BIAR MALING GAWIAN DUNIA
ILMUNYA AMBIL ASAL SEMPURNA
TIDAK SEMBAHYANG BUKAN UKURANNYA
ILMU SEJATI TUHAN YANG PUNYA
BIAR ALIM DALAM DUNIA
TAQLID BUTA HIDUP PERCUMA
BILA SEMBAHYANG MENCARI BALASANNYA
TANDA MUNAFIK NAMPAK KELIHATANNYA
AMAL SEMBAHYANG TIADA ARTINYA
HATI SIRIK, KATA JIWANYA
AKU ALLAH YANG MENENTUKANNYA
SIAPA KENAL ITULAH SEMPURNA.
Kadida

No comments:

Post a Comment