SIRAH
Celakalah Orang yang Tunduk Pada Setan
Ahad 12 Syaaban 1436 / 31 Mei 2015 02:15
PADA zaman jahiliyah. Banyak orang yang belum menyembah Allah SWT. Dari mereka banyak yang menyembah patung, berhala, bahkan pohon sekalipun. Padahal mereka ini tersesat dan sangat bodoh. Melihat peristiwa ini, seorang lelaki shaleh merasa sangat marah dan kesal, ia berniat untuk menebang pohon yang orang sembah itu. Agar orang – orang yang tersesat mengetahui yang sebenarnya bahwa Allah SWT sajalah yang harus mereka sembah dan hanya Allah SWT yang dapat menolong kita dimana pun dan kapan pun.
Dalam keadaan emosi, setan datang dengan menjelma menjadi manusia. Dan bertanya apa yang sedang dilakukan oleh lelaki shaleh itu. Lelaki itu menjawab ingin menebang pohon yang menjadi sesembahan orang tersesat tadi. Namun setan membujuknya untuk meng urungkan niatnya itu dan sebagai balasannya, setan akan memberi dua dinar setiap harinya pada lelaki shaleh tadi. Uang itu akan didapati dibawah bantalnya setiap hari. Dan tanpa disangka lelaki shaleh tadi langsung pulang. Keesokan harinya benar saja uang sebanyak dua dinar ada pada bawah bantalnya. Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari.
Suatu hari, lelaki itu tidak menemukan uang itu di bawah bantalnya lagi. Kemudian ia merasa marah dan bergegas pergi untuk menebang pohon itu kembali. Sesampainya disana, niatnya itu dihalangi lagi oleh setan yang menyamar menjadi manusia. Kemudian setan bertanya padanya “Hai manusia! Apa yang hendak kamu lakukan?” kemudian lelaki ini menjawabnya, “Aku akan menebang pohon yang menjadi sesembahan manusia ini!” dan setan langsung menyahut, “Kamu berbohong! Kamu tidak akan menebang pohon ini!”
Tanpa berpikir panjang lagi, lelaki tadi langsung mengambil kapak dan bersiap untuk menebang pohon. Tetapi setan menahannya sampai ia merasa sangat tercekik. Setan akhirnya bertanya, “Tahukah kamu siapakah sebenarnya aku ini?” laki – laki itu mengaku tidak tahu. Lalu setan memberitahu yang sebenarnya bahwa dia adalah iblis. Lalu melanjutkannya, “Dahulu, engkau pernah datang kemari untuk menebang pohon ini, kemudian aku membujukmu untuk membatalkannya dengan diimingi uang sebanyak dua dinar. Setelah itu kamu menyetujuinya. Dan ketika uang itu tidak ada lagi, engkau datang lagi kemari dengan amarah karena kau sudah tidak mendapat uang itu lagi. Sekarang kau telah termasuk orang yang sesat. Ini berarti aku telah berhasil menundukkanmu”.
Astaghfirullahalazim. Sungguh licik dan picik sifat setan itu. Segala cara ia lakukan untuk menghasut manusia pada arah yang salah. Selalu ada cara ia dalam mencari teman di neraka nanti. Maka dari itu, hendaklah selalu meminta perlindungan pada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Dan hendaklah menguatkan iman dan ketakwaan kita pada Allah SWT.
Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006
No comments:
Post a Comment