Thursday, 16 April 2015

israel vs mesir

Kenapa Yahudi Ingin Menghancurkan Mesir? (1)

Selasa 13 Syawal 1434 / 20 Agustus 2013 14:20

pict9
“Pada hari itu TUHAN membuat perjanjian dengan Abram, berfirman, ‘Untuk keturunanmu Aku berikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai besar, sungai Eufrat’”
Itulah bunyi ayat dalam kitab kejadian yang menjadi pegangan kaum Yahudi tentang hak geografisnya di muka bumi. Dalam keyakinan  Yahudi, Tuhan memberikan tanah secara mutlak bagi mereka dari mulai Sungai Nil di Mesir hingga sungai Eufrat. Iya, kepada Yahudi bukan umat Islam.
Tanah inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan Negara Israel Raya yang diidam-diidamkan kaum Yahudi. Dari konsep teologi ini, sesungguhnya keinginan Yahudi mencaplok negeri Muslim, tidak terbatas di Palestina saja, tapi juga membentang dari Mesir hingga Irak. Sebagaimana dituturkan pendiri Zionisme Theodore Herzl,  yang menjelaskan bahwa wilayah negara Yahudi membentang: “Dari sungai Mesir sampai Eufrat.”
“Untuk semua tanah yang kamu lihat, Aku akan memberikan kepadamu dan keturunanmu untuk selamanya. Aku akan membuat keturunanmu seperti debu tanah… jalanilah sepanjang dan luasnya tanah, karena Aku akan memberikannya kepadamu” (Kejadian 13:15 -17)
Konflik di Mesir yang telah membunuh 6000 nyawa umat Islam sejatinya tidak terlepas dari misi tersebut. Naiknya Mursi sebagai Presiden jelas mengancam eksistensi Yahudi sebagai sebuah entitas yang memiliki cita-cita negara.
Langkah Mursi membuka perbatasan Rafah salah satu hal yang sangat meresahkan Israel. Betapa, tidak berpuluh-puluh tahun perbatasan ini ditutup oleh Husni Mubarak sebagai sekutu dekat Israel. Mesir tidak pernah membuka pintu perbatasan Rafah di era Mubarak kecuali secara sporadis untuk memungkinkan masuknya bahan makanan dan obat-obatan, atau individu yang kebanyakan dari mereka mencari pengobatan atau untuk belajar.
Alhasil, dengan sikap tiran Mubarak yang menjadikan kiblat politiknya ke Barat, membuat rakyat Palestina berusah payah membangun terowongan-terowongan rahasia untuk dapat menembus Mesir. Diperkirakan ada sekitar 800 terowongan yang menyambung Mesir dan Palestina di kegelapan bawah tanah kedua negara.
Upaya Israel menghalangi Rakyat Palestina untuk mencapai dataran Mesir lewat Rafah sudah puluhan tahun dilaksanakan. Pada musim panas tahun 1971, Israel Defense Force (tentara Israel), di bawah Jenderal Ariel Sharon, menghancurkan sekitar 500 rumah di kamp Rafah dalam rangka membuat jalan untuk patroli pasukan Israel. Ada sekitar 4000 orang Israel yang kemudian mendirikan proyek perumahan.
Israel menganggap terbukanya pintu perbatasan Rafah secara permanen bagi warga Palestina yang diblokade akan memberikan kontribusi terhadap ancaman keamanan bagi rakyat Israel.
Maka keberanian Mursi membuka perbatasan Rafah menjadi memicu kejengkalan Yahudi pada Presiden Mesir tersebut. Israel yakin nasibnya diujung tanduk, belum lagi persoalan Suriah selesai, kini Mesir menumbuhkan semangat perlawanan baru yang selama ini berhasil dikekang Tel Aviv.
Israel tidak ingin laju kepemimpinan Mursi terus digdaya. Negara Yahudi ini masih belum bisa menghapus cerita buruk ketika Rakyat Mesir menerobos kedutaan Besar Israel di Mesir dan berhasil menurunkan bendera Israel dari atas bangunan itu serta fasilitas kedubes setelah prajut Mesir ditembak oleh Pasukan Israel.
Tentu, Israel tidak dapat membayangkan, jika Rakyat Mesir, Palestina, Suriah berbondong-bondong menyeberang ke Israel untuk menghentikan kezaliman negara yang telah membunuh jutaan umat manusia itu.
[Pz/Islampos/Bersambung]

No comments:

Post a Comment