ULAMA MENYESATKAN AHLI MAKRIFAT.
Ketika kita membaca Firman Allah SWT yang bermaksud;
“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepada Ku” (Az-Zariat:56)
“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepada Ku” (Az-Zariat:56)
Sesungguhnya, tahulah kita tujuan dari penciptaan manusia itu adalah untuk mengabdi diri kepada Allah SWT. Mengabdikan diri kepada Allah SWT dalam ertikata tunduk dan patuh diatas segala peraturan-Nya yang meliputi seluruh aspek kehidupan.
Tidak hanya didalam soal ibadah yang khusus, malahan termasuk bidang muamalat, pendidikan, politik, kekeluargaan dan kemasyarakatan.
Tidak hanya didalam soal ibadah yang khusus, malahan termasuk bidang muamalat, pendidikan, politik, kekeluargaan dan kemasyarakatan.
Di dalam hubungan ini, saya cuba mengutarakan secara ringkas tentang ULAMA MENYESATKAN AHLI MAKRIFAT.
Firman Allah SWT yang bermaksud;
“Hai orang-orang yang beriman, apabila orang-orang fasiq datang membawa berita kepada mu, maka periksalah terlebih dahulu dengan berhati-hati, Supaya jangan sampai membinasa orang lain tanpa mengetahui keadaannya, Sehingga kamu menyesal akan perbuatan/tindakan kamu itu” (Al-Hujurat:6)
“Hai orang-orang yang beriman, apabila orang-orang fasiq datang membawa berita kepada mu, maka periksalah terlebih dahulu dengan berhati-hati, Supaya jangan sampai membinasa orang lain tanpa mengetahui keadaannya, Sehingga kamu menyesal akan perbuatan/tindakan kamu itu” (Al-Hujurat:6)
Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah hendaknya satu kaum mencela kaum yang lain dalam bentuk apapun, Boleh jadi mereka yang dicela lebih baik dari mereka yang mencela”
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah hendaknya satu kaum mencela kaum yang lain dalam bentuk apapun, Boleh jadi mereka yang dicela lebih baik dari mereka yang mencela”
Firman Allah yang bermaksud:
“Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka buruk, Sesungguhnya sebahagian prasangka buruk itu adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari akan kesalahan orang lain”
Sejarah saling menunding sesat terhadap satu kelompok oleh kelompok lain sudah terlalu lama terjadi bahkan sama tuanya dengan sejarah agama itu sendiri.
Perpecahan antara Sunni dan Syiah mengawali sejarah saling tunding-menunding diantara satu sama lain. Dimana ulama Sunni yang mengelarkan diri sebagai Ahli Sunnah Wal Jama’ah dan didukung oleh pemerintah zaman itu menunding sesat bahkan kafir kepada saudaranya dari kalangan Syiah.
Konflik Sunni dan Syiah bukan hanya persoalan keyakinan akidah akan tetapi lebih dominan unsur politik dan kepentingan pemerintah pada saat itu.
Konflik Sunni dan Syiah bukan hanya persoalan keyakinan akidah akan tetapi lebih dominan unsur politik dan kepentingan pemerintah pada saat itu.
Sejarah yang sama tidak terbatas, bahkan budaya sesat menyesat ini terjadi dikalangan orang yang belajar ilmu makrifat. Isu fahaman WAHDATUL WUJUD menjadi isu yang sangat besar dikalangan para ulama untuk menyekat perkembangan ilmu makrifat itu sendiri.
Sudah menjadi penyakit kronik di kalangan para ulama yang tidak boleh memahami dan menerima ilmu makrifat bahkan menuduh SESAT LAGI MENYESATKAN dengan alasan ilmu makrifat ini membawa perkara-perkara bida’ah dan syirik kepada Allah SWT.
Sudah menjadi penyakit kronik di kalangan para ulama yang tidak boleh memahami dan menerima ilmu makrifat bahkan menuduh SESAT LAGI MENYESATKAN dengan alasan ilmu makrifat ini membawa perkara-perkara bida’ah dan syirik kepada Allah SWT.
Kalau ada perbezaan yang diamalkannya ibarat makan nasi yang berbeza laut pautnya sedangkan nasinya sama. Lalu kenapa dibelakang menyatakan pernyataan yang berbeza?
Kalau ada diantara pengikut ilmu makrifat yang mengeluarkan kenyataan aneh dan tidak lazim sepatutnya yang disesatkan adalah peribadinya bukan jemaah makrifat itu. Sama halnya kalau ada polis yang mencuri bukan lembaga kepolisan yang harus dibubarkan akan tetapi pekerja yang perlu diambil tindakan.
Kalau ingin menjadi ulama yang baik seharusnya memanggil para pengamal ilmu makrifat untuk bermuzakrah dan jika ada kesalahan maka beri bimbingan serta menasihati pengamal ilmu makrifat agar berhati-hati dalam menyampaikan ilmu makrifat kepada masyarakat.
Ulama harus sedar bahawa ada dikalangan mereka yang mengajar ilmu makrifat juga ada memiliki ilmu pengetahuan dalam bidang syariat Islam.
Jadi kalau difikirkan, apakah keutamaan sehingga sanggup memusuhi orang-orang makrifat yang dikasihi oleh Allah dan orang-orang yang ikhlas berzikir kepada-Nya dengan bencana yang akan didatangkan oleh Allah SWT?
Jadi kalau difikirkan, apakah keutamaan sehingga sanggup memusuhi orang-orang makrifat yang dikasihi oleh Allah dan orang-orang yang ikhlas berzikir kepada-Nya dengan bencana yang akan didatangkan oleh Allah SWT?
Hal ini terjawab dalam sebuah Hadis Qudsi;
“Barang siapa yang memusuhi Wali-Ku akan Aku nyatakan perang kepadanya” (HR. Bukhari)
“Barang siapa yang memusuhi Wali-Ku akan Aku nyatakan perang kepadanya” (HR. Bukhari)
Menerus permusuhan dengan orang-orang makrifat hanya menunggu Allah SWT menyatakan perang terhadap mereka dalam bentuk bencana yang akan di datangkan oleh-NYa yang tidak pernah terbayang.
Ingatlah dan jadilah pengajaran apa yang telah berlaku di Aceh, melewati sejarahnya dengan darah dan konflik yang tidak ada kesudahan…
Ingatlah dan jadilah pengajaran apa yang telah berlaku di Aceh, melewati sejarahnya dengan darah dan konflik yang tidak ada kesudahan…
Apabila orang bertanya pendapat kepada, Prof. Dr Muslim Ibrahim MA (ketua Majlis Permusyaratan Ulama Indonesia) tentang aliran tariqat dan makrifat yang telah disesat oleh sebahagian ulama beliau menjawab
“Janganlah mudah kita menuduh sesat kepada orang lain kerana pertanggung jawabnya bukan hanya di dunia akan tetapi juga di akhirat kelak di hadapan Allah SWT. Hanya Allah SWT yang mengetahui siapa sesat dan siapa benar.
Kita semua berdoa semoga akan lahir para-para ulama yang arif lagi bijaksana dan berusaha menyingkapkan setiap persoalan-persoalan ilmu makrifat demi kepentingan ummah dan bukan berpihak kepada kepentingan politik.
Kita semua berdoa semoga akan lahir para-para ulama yang arif lagi bijaksana dan berusaha menyingkapkan setiap persoalan-persoalan ilmu makrifat demi kepentingan ummah dan bukan berpihak kepada kepentingan politik.
Amin Ya Robbal ‘Alamin……..
-Dicatat oleh KunciLangit-
No comments:
Post a Comment