Tuesday, 2 January 2018

PENGKAJIAN MUSIBAH

PENGKAJIAN MUSIBAH
""""""""""""""""""""""""""""""""""
Setiap hari sebenarnya Manusia selalu mendapati musibah, namun seringkali kita tidak menyadarinya, apalagi mengambil pelajaran darinya..
_
● Musibah Umur yang terus berkurang.
_
● Musibah Setiap hari dia memakan dari rezeki ALLAH.
Bila rezeki itu haram, dia akan disiksa karenanya..
Bila rezeki itu halal, dia tetap akan dihisab untuk mempertanggung jawabkannya,
Dan dia tidak tahu apakah dia akan selamat dalam hisab itu atau tidak
_
● Musibah Semakin mendekat kepada akhirat, dan semakin menjauh dari dunia.
Meskipun begitu, dia tidak tahu, pada akhirnya nanti dia akan ke surga ataukah ke neraka.
------------------------------------------------------------------------
HISAB TUHAN = perhitungan amal baik dan buruk
_
HISAB TUHAN itu tidak harus menunggu hancurnya alam semesta ini
_
HISAB TUHAN itu “cepat” dan “tepat” dan terjadi disini juga… di dunia.
------------------------------------------------------------------------
Kalau-lah ada yang berpendapat bahwa hisab itu di tangguhkan hingga hari hancurnya alam semesta ini, maka bagaimana dengan orang yang sudah jutaan tahun meninggal dunia ?
_
dan bagaimana juga dengan orang yang hidup menjelang kiamat ?
_
tentunya yang satu lama menungu dan yang satunya lagi sebentar saja, ini suatu hal yang bertentangan dengan kasih sayang dan keadilan Tuhan..
_
Balasan dan imbalan dari Tuhan terhadap amalan manusia itu segera dan sangat adil seadil-adilnya.
_
“Barangsiapa yang beramal kebajikan sebesar zarah, maka buah amalnya itu akan dilihatnya, dan barangsiapa berbuat keburukan sebesar zarah, maka balasan amal buruknya itu pun akan dilihatnya.”
------------------------------------------------------------------------
TIDAK ADA YANG MELESET dan TIDAK ADA “GRATIS” DI BUMI INI...
_
Ingat ini baik-baik..!
bahwa tidak ada yang bisa lolos dari hitung-hitungan ini, tidak ada yang dilupakan, semua yang diperbuat pasti dirasakan, bagi yang beramal keburukan sekecil debu pun akan merasakan balasannya.
_
Sebaliknya, yang beramal kebaikan sekecil zarah pun akan merasakannya pula.
_
Berbuat di dunia = balasan juga didunia
_
Balasan cepat = balasan yang dapat dirasakan = balasan yang berlangsung di dunia
------------------------------------------------------------------------
Bagaimana caranya..?
_
Caranya saat ini juga dan melalui kelahiran kembali.
_
Hal ini disebutkan dalam QS 6 : 94,
“Bahwa manusia datang sendiri-sendiri sebagaimana kejadian pada mulanya”
_
Juga di dalam, QS 29 : 19–21
“Dan, apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana ALLAH menciptakan pada awalnya dan mengulanginya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi ALLAH.”
_
Katakanlah : “Berjalanlah di bumi, dan gunakan nalarmu untuk memahami bagaimana ALLAH menciptakan pada mulanya, kemudian menciptakannya pada kali yang lain. Sesungguhnya ALLAH Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
_
“ALLAH mengazab orang yang menghendaki (azab) dan memberikan rahmat kepada yang menghendaki (rahmat). Dan, hanya kepada-NYA kamu dikembalikan.”
_
Perhatikan dengan seksama ayat-ayat diatas.. !!
------------------------------------------------------------------------
★ Pertama,
perhatikan cara ALLAH menciptakan manusia..
_
Perhatikan awal mula kejadian manusia, mulai dari pertemuan sel telur dan sperma, menjadi janin lalu lahir ke bumi sesuai dengan “nilai ijasahnya”, maka ada yang dilahirkan ditengah orang berada, kaya raya dan ada pula yang dilahirkan melalui keluarga miskin papa.
------------------------------------------------------------------------
★ Kalau sudah diperhatikan dan paham, maka perhatikan lagi caranya ALLAH mengulangi penciptaan itu..
_
Sungguh kita diperintahkan untuk memperhatikan pada penciptaan ulang agar kita “SADAR”, dan kita “BENAR-BENAR PAHAM”, bagaimana proses penciptaan manusia..!!
_
Kemudian kita diperintah untuk berjalan di muka bumi = “belajar dan berkembang biak”.
------------------------------------------------------------------------
Untuk apa ??
_
Untuk mengerti tentang bagaimana ALLAH menciptakan pada mulanya, dan menciptakan pada kali berikutnya.
_
Coba renungkan dalam-dalam..!
_
Seandainya penciptaan pada kali lain itu terjadi setelah dunia ini hancur lebur, maka hal ini akan menjadi perintah yang salah.
------------------------------------------------------------------------
Mengapa ?
_
Hal ini tidak akan bisa diselidiki, karena yang pergi tak kembali lagi..
_
Itu masalahnya...
_
Sesungguhnya,
penyelidikan penciptaan itu cukup di bumi ini saja, baik penciptaan pada mulanya maupun pada kali yang lain.
_
(Maksudnya : kebangkitan itu di bumi = akhirat itu dibumi juga = kelahiran kembali, orang yang telah meninggal dan dibangkitkan kembali itulah kita = reinkarnasi)
_
Kalau bumi sudah hancur,
maka kita tidak akan dapat melakukan studi tentang kebangkitan..!!
_
Kita tidak akan dapat memperoleh pemahaman tentang hal ini.
------------------------------------------------------------------------
Di alam “akhirat” itu seorang manusia yang dibangkitkan/dilahirkan menerima azab atau mendapat rahmat.
_
Azab atau rahmat yang diterimanya itu berdasarkan kehendak orang yang dilahirkan kembali...
_
Jadi, bukan karena kehendak Tuhan.
------------------------------------------------------------------------
Mengapa ?
_
Karena Tuhan sama sekali tidak merugikan hamba-NYA.
_
Dalam QS 3 :117 disebutkan
“Bahwa ALLAH tidak menganiaya mereka, tetapi mereka yang menganiaya diri mereka sendiri”
_
Sedangkan dalam QS 10 : 44 disebutkan bahwa,
_
“Sesungguhnya ALLAH tidak mendzalimi manusia sedikitpun, akan tetapi manusia sendiri yang berbuat dzalim terhadap dirinya sendiri.”
------------------------------------------------------------------------
“Bukan ALLAH yang menghendaki azab bagi manusia”..!!
_
ALLAH hanya-lah menjalankan roda Hukum Alam yang telah ditetapkan-NYA.
_
Sedangkan manusia itu sendiri adalah bagian dari Hukum Alam yang telah ditetapkan ALLAH .
_
Karena Hukum Alam berjalan di bawah kehendak Tuhan, maka seakan-akan pahala dan balasan itu atas Kehendak-NYA..
_
Padahal bukan..
_
Hal ini terjadi karena kata ‘Man Yasyâ’ didalam AL-QUR’AN diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai ‘ ALLAH menghendaki’.
------------------------------------------------------------------------
padahal beda arti...
_
Tentu saja terjemahan demikian itu tidak sesuai dengan pernyataan ALLAH bahwa “DIA tidak merugikan hambaNYA sedikitpun.”
_
Apabila kita memahami bahwa ALLAH tidak merugikan manusia sedikitpun...
lalu siapa yang membuatnya, hingga ada yang bernasib baik, dan ada yang bernasib buruk di dunia ini ?
_
Lalu, mengapa ada orang yang mulus hidupnya dan ada yang sulit hidupnya ?
_
Jawabnya,
semua itu karena Amalan orang itu sendiri, baik atau buruknya yang akan dia terima.
_
Amalan kapan ?
_
Yaitu, amal baik dan buruk yang pernah dikerjakannya pada kehidupannya yang lampau.
_
(maksudnya : takdir baik dan buruk itu digoreskan sendiri oleh orang yang bersangkutan)
_
Jika takdir baik dan buruk itu ditetapkan oleh Tuhan di zaman azali, maka itu artinya Tuhan telah berbuat dzalim bagi sebagian hamba-NYA.
------------------------------------------------------------------------
Jika sudah demikian, berarti Tuhan telah pilih kasih terhadap hamba-NYA.
_
Padahal, Tuhan tidak merugikan sedikit pun kepada manusia.
_
Hmmm..
Maka, jelas Tuhan tidak menetapkan takdir sebagaimana yang telah dipahami oleh sebagian orang selama ini..!.
_
Maka, kita sekarang ini bukanlah kita yang baru diciptakan, tetapi... kita yang sekarang ini adalah kita yang telah pernah diciptakan.
------------------------------------------------------------------------
Tuhan = Maha baik
_
Untuk menuju kepada yang Maha baik maka harus berbuat baik
_
Berbuat baik adalah proses satu arah = garis lurus bukan timbal balik.
_
(maksudnya : walau orang berbuat jahat, kita tetap harus berbuat baik = memutuskan hukum lingkaran = tidak mengharap imbalan = menuju kepadaNYA)
_
Membalas perbuatan jahat dg kejahatan juga, adalah perbuatan melingkar..
------------------------------------------------------------------------
Tuhan = Maha suci,
_
Untuk menuju kepada yang Maha Suci maka harus juga suci…
_
Reinkarnasi adalah proses menuju kepadaNYA..
_
Karena proses ini sangat indah, maka nikmati dengan selalu meningkatkan mutu diri..!!
_
Andaikan saja kwalitas dirimu = kwalitas Tuhan = menyatu bersamaNYA
_
Lalu mau kemana lagi..?
_
Mari-lah kita ber-evolusi untuk tetap menjadi manusia, karena kalau tidak menjadi manusia..
_
lalu mau jadi apa lagi ??
_
Tiap-tiap yang berJIWA akan merasakan kematian dan ketika manusia mengalami sakaratul maut, maka ILMU yang di dapatkan seseorang ketika hidup di Dunia akan menentukan arah jalan pulang..!
_
Untuk itu...
Carilah ALLAH sebelum kamu mati, karena sesudah itu tidak ada lagi cara mencari-NYA... karena Episode Hidup Sudah Berakhir.
------------------------------------------------------------------------
Itu berarti Selamat Tinggal Selama- Lamanya, dan Tidak ada lagi ILMU - HIKMAH yang anda bisa peroleh di dunia mau pun dalam kubur.
_
Jangan sampai Menyesal di Kubur dan padang Masyaar.... Penyesalan yang tidak akan habis selama-lamanya.
_
“Carilah Akhirat dengan “alat” yang telah Kami anugerahkan kepadamu dan janganlah kamu lupakan kenikmatan dunia” (QS Al Qashash 28: 77)
_
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UN
_
Kembali ke asalnya, Pulang kembali kepada ALLAH Ta’ala,
_
Jadi diwajibkan harus bisa pulang..!
_
Pulang itu harus dari sekarang...!
_
Pulang kepada ALLAH harus terasa, walaupun hidup di dunia.
_
Bagaimana merasakannya sudah pulang ?
_
Kita harus merasa ada di ALLAH, sudah pulang kepada ALLAH,
_
Jika tidak bisa pulang kepada ALLAH (kepada asalnya tadi), tentunya bakal celaka..!
_
nyasar.. jalan-jalan ke sana kemari tidak tahu arah tujuan dan sengsara.
------------------------------------------------------------------------
Pulang kepada ALLAH jangan salah dan jangan keliru, harus TAUHID dari sekarang..!
_
Jika TAUHID merasa sudah pulang !!
_
itu artinya RASA sudah ada pada ALLAH (Rasa Akhirat) pada Sifat-NYA sudah ‘ain yang di sebut NURULLAH/IMAN SEJATI, CAHAYA terang benderang di dalam HATI/QALBU hasil dari menyelam di laut yang dalamnya tanpa tepian, yaitu SAMUDERA KEHIDUPAN..
_
Betul..
bakal ada siksaan kubur dan siksaan di Akhirat, yaitu bagi nyawa-nyawa yang jika tahunya hanya kepada barang Dunia (Iman dunia) maka pada waktu sakaratul maut, tentu saja NYAWA IMANnya akan kembali kepada Dunia, terjadilah kontak NYAWA dengan barang Dunia.
------------------------------------------------------------------------
Jika NYAWAnya kontak dengan Dunia, maka NYAWA akan kembali lagi ke Alam Dunia, balik lagi kepada Haqul Adam.
_
Haqul Adam itu apa ?
_
Nyatanya Alam Dunia..
_
NYAWA yang pulang lagi ke dunia atau kembali ke Haqul Adam, orang yang seperti itu sama sekali tidak ibadah waktu di dunia, tidak tahu kepada Sifat-NYA Haqullah, samudera hidup, karena sewaktu di dunia buta, maka akan terus buta sampai Akhirat.
_
Bakal menemukan segala siksaan,
pada waktu nanti “Wal yaumil akhiri”, yaitu kiamat dunia.
------------------------------------------------------------------------
Karena pada waktu Sakaratul Maut dia tidak bisa melihat Haqullah, tahunya waktu di dunia hanya pada barang dunia (cinta dunia), sudah pasti sekarat, tidak ada yang di ingat....
_
Yang di ingat hanyalah barang dunia seperti anak, cucu atau istri, harta, tahta dll (segala rupa urusan dunia), tentu saja NYAWAnya berat pada iman dunia, pasti ke dunia lagi kembalinya..!
_
jika NYAWA makhluk matinya balik lagi ke dunia, sudah pasti celaka..!
_
terkurung oleh Alam dhohir, jadinya bergentayangan menjadi arwah (yaitu sifat NYAWA)
------------------------------------------------------------------------
Makanya
manusia harus dan wajib bertemu dengan asalnya dahulu...
yaitu MAKRIFAT kepada NUR MUHAMMAD, Cahaya 4 rupa, agar NYAWA nanti ketika mau mati kesadarannya kontak dengan cahaya/ NUR MUHAMMAD asal JASAD, tetap langgeng di ni’mat yaitu Surga… Rasa Ni’mat yang Abadi.
_
Jika di dunia MAKRIFAT kepada Dzat ALLAH, Samudera semua NYAWA, maka pada waktu mau mati NYAWA akan kontak dengan Samudera kehidupan/RUH Ilmu Rasulullah, tentu lupa, tidak ingat ada enak dan tidak enak, balik lagi kepada rasa yang dahulu yaitu RASA ALLAH, tidak ada apa – apa, hanya NYAWA yang ada, langgeng adanya...
_
“ INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UN ”
_
Asal dari ALLAH sudah pasti harus balik lagi kepada ALLAH Yang Maha Agung.
_
Pulang dalam keadaan ni’mat.
Rasa Dunia terganti oleh Rasa Akhirat,
_
“Laa haula, wa laa quwwata illa billahil ‘alillyul ‘adzim”
------------------------------------------------------------------------
Pulang ada 3 perkara :
_
1. HAQ ADAM
_
Jika rasa pulang kepada Haq Adam, diam di Neraka pasti, merasa sakit saja saat berada di jalannya dahulu, sewaktu manusia turun ke Alam Dunia waktu di lahirkan oleh Ibu, di situ seorang Ibu merasakan kesakitan inilah buktinya HAQUL ADAM.
------------------------------------------------------------------------
2. HAQ MUHAMMAD
_
Yaitu rasa Dhohir,
jika pulang kepada Haq MUHAMMAD menjadi ni’mat sudah pasti, Surga yang kekal abadi, tidak ada campur sakit ketika di dunia, enak dan tidak enak bercampur, timbul tenggelam..
_
Ketika sudah meninggal, rasa enak dan tidak enak akan berpisah..
_
Jika pulang ke Neraka, akan tetap langgeng di dalam rasa kesakitan selamanya…
_
Pulang ke Neraka adalah karena di dunia tidak menemukan jalan pulang, kurang bersungguh–sungguh, ibadahnya seperti daun yang jatuh dari pohon, terbang mengikuti arah angin, tidak punya pijakan yang kokoh, mengikuti apa kata orang, melakoninya hanya karena malu kepada orang lain, tidak malu pada Yang Maha Agung, tidak takut oleh siksa kubur juga Akhirat.
_
Hanya penyesalan yang di dapat ketika saatnya kematian nanti…
_
Jika jatuhnya ke Surga akan tetap berada dalam ni’mat..
_
Surga itu seperti apa ?
_
Mengapa seperti di Dhohir? .
_
Surga Maha Agung adalah ghoib,
tidak ada bukti, tidak terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, hanya ni’mat yang terasa.
_
Keni’matan di Surga Maha Agung,
tidak karena di kerjakan.
_
Tidak seperti Bapak dan Ibu ketika bertemunya 2 rasa dan menjadi adanya seorang bayi.
_
Keni’matan di Surga Maha Agung, karena hanya rasa ni’mat saja selamanya, inilah HAQUL MUHAMMAD RASUL.
------------------------------------------------------------------------
3. HAQ MAHA AGUNG
_
Manusia yang sampai kepada-NYA tetap langgeng di lupa, sempurna pulang kepada rasa yang dahulu sebelum Dunia ini lahir, sewaktu masih menjadi NUR MUHAMMAD, tidak merasakan apa – apa, tidak ada enak dan tidak enak… luput.
-
Dzat Laisa kamishlihi syaiun,
tidak berarah dan tidak bertempat, tidak berwarna dan tidak berupa…KESUNYIAN SEJATI… Ni’mat…
_
Bagaikan bayi di Alam Rahim kembali kepada HAQULLAH.
_
Jika di dunia yang sampai kepada martabat begitu karena mencari IlmuNYA dengan bersungguh-sungguh, sehingga MAKRIFATU kepada Samudera Kehidupan (RUH Ilmu Rasulullah) yaitu Dzat Maha Agung, kembali kepada Surga Maha Agung bagi yang sudah MAKRIFAT kepada NUR MUHAMMAD 4 rupa ketika di dunia.
------------------------------------------------------------------------
Semuanya tergantung Ilmu yang di dapatkannya ketika hidup di dunia. 
_
Semoga paham..😊
_
Baca berulang²... renungkan
------------------------------------------------------------------------
firman ALLAH ,
_
“ ALLAH menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang AL-QUR’AN dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-NYA. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman ALLAH ).” (Al-Baqarah – 269)
_
.
_
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment