MEMAKNAI AGAMA
"""""""""""""""""""""""""
AGAMA atau dalam bahasa arabnya AD-DIN, itu bukanlah hanya sekedar PERCAYA-PERCAYA saja... Percaya adanya Allah, malaikat, kitab² suci, Nabi dan Rasul, Hari Pembalasan, Qoda dan Qodar lalu SELESAI...
_
Jiahahhh ya Benar² Keliruuu.. Jika kita hanya mengartikan AGAMA hanya sebatas itu.
-------------------------------------------------------------------------------------
AGAMA atau Ad-Din, saya mengartikannya sebagai JALAN/PEDOMAN HIDUP
_
ISLAM = BERSERAH DIRI
_
Jadi AGAMA ISLAM yang kita anut adalah Suatu Jalan /Pedoman Hidup kita untuk BERSERAH DIRI kepada Allah yang MAHA HIDUP dan "mengadakan" hidup kepada makhluk makhluk-NYA.
_
Dan Manusia diciptakan hidup oleh Allah untuk mengabdi dan menjalani kehidupan ini dengan tujuan berjumpa dengan YANG MAHA HIDUP.
_
"Dari Allah Kembali kepada ALLAH".. !! Lain TIDAK !!
_
Kalau kita sudah berani mengakui TUHANku adalah ALLAH (Robb ana Allah) !!
Maka konsekwensinya kita HARUS mengetahui KESEMPURNAAN Kekuasaan Allah atas ciptaan-NYA.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kalau tidak begitu maka pengakuan kita tersebut hanyalah PENGAKUAN KOSONG.... yang tidak mempunyai arti apa-apa bagi diri kita...
_
Ilmu TAUHID yang harus kita tahu terlebih dahulu supaya dapat menumbuhkan Cahaya Keyakinan didalam HATI kita..
_
bukan hanya sekedar percaya tapi YAKIN yang puncaknya disebut HAQUL YAKIN.
-------------------------------------------------------------------------------------
Karena tanpa ada minat untuk belajar TAUHID, jadilah agama kita hanya agama warisan dari orang tua yang tidak dapat kita gunakan menjadi "JALAN HIDUP" kita..
_
Bagaimana kita bisa mempunyai niat Berserah Diri kepada Allah sedangkan kita hanya percaya-percayaan saja....
_
Sebentar kita percaya Allah itu ADA, sebentar berubah lagi bahwa Allah itu TIDAK ADA... Jiahahhh
_
Sebentar kita percaya Allah itu menjamin rejeki makhluqnya, sebentar berubah lagi bahwa manusialah yg menjamin rejeki dirinya sendiri, dsb, dst.. haduuhh...
_
Sebenarnyalah ibadah itu hanyalah latihan saja...
_
Melatih manusia untuk mendekat dan melatih manusia untuk menjadi lebih baik...
_
ALLAH Ta'ala sama sekali tidak butuh diibadahi, tidak butuh disembah.
_
Kenyataannya kalau Allah gak disembah juga Allah tdk apa² dan tidak kenapa² koq...
-------------------------------------------------------------------------------------
Namun banyak manusia yg secara tidak menyadarinya, mereka merasa sudah "memperkuat" Allah, atau sudah "menolong" Allah, dengan mau menyembahNYA atau beribadah padaNYA, lalu timbul "rasa bangga" sudah beribadah, timbul rasa seolah berjasa kepada Allah atas ibadahnya itu.
_
Kenyataan yg aslinya adalah bahwa Allah sebenarnya tidak memerlukan penyembahan, dan penyembahan manusia jg sama sekali tidak menambah dekat, hanya memberi "merasa dekat" saja.., sbb Allah itu tidak pernah kemana-mana.
_
Yang perlu disadari manusia adalah bahwa segala perintah ibadah² itu adalah suatu latihan saja...
_
Engkau tidaklah masuk surga karena ibadah itu, namun justru karena rahmatNYA..
_
Engkau juga tidak masuk neraka karena dosa, namun karena murkaNYA..
_
Pahami ini....
Adanya latihan² itu agar "mengembleng" dan membina ketajamanmu, menata masyarakat dengan banyak hukum² dan rambu², agar bisa menjadi senantiasa lebih baik dan lebih baik lagi dari waktu ke waktu koq...
_
Hal ini disebabkan masyarakat tanpa aturan main, tanpa aturan² ibadah² akan cendrung bergerak menuju kejahiliyahan.
-------------------------------------------------------------------------------------
Sungguh menyedihkan jikalau ibadah malah difahami dalam bawah sadar orang² sebagai "berbuat jasa" kepada Allah (bangga sudah mendukung memperkuat Allah)... yg timbul pastilah akan "merasa suci", merasa benar, diikuti dgn memandang hina dan rendah orang lain..
_
Ini adalah Ibadah yang salah sasaran.
_
1. Maka setiap gerakan² tubuhnya/gerakan dan bacaan sholatnya itulah yg disebut SYARI'AT...
"""""""""""""""""""""""""
AGAMA atau dalam bahasa arabnya AD-DIN, itu bukanlah hanya sekedar PERCAYA-PERCAYA saja... Percaya adanya Allah, malaikat, kitab² suci, Nabi dan Rasul, Hari Pembalasan, Qoda dan Qodar lalu SELESAI...
_
Jiahahhh ya Benar² Keliruuu.. Jika kita hanya mengartikan AGAMA hanya sebatas itu.
-------------------------------------------------------------------------------------
AGAMA atau Ad-Din, saya mengartikannya sebagai JALAN/PEDOMAN HIDUP
_
ISLAM = BERSERAH DIRI
_
Jadi AGAMA ISLAM yang kita anut adalah Suatu Jalan /Pedoman Hidup kita untuk BERSERAH DIRI kepada Allah yang MAHA HIDUP dan "mengadakan" hidup kepada makhluk makhluk-NYA.
_
Dan Manusia diciptakan hidup oleh Allah untuk mengabdi dan menjalani kehidupan ini dengan tujuan berjumpa dengan YANG MAHA HIDUP.
_
"Dari Allah Kembali kepada ALLAH".. !! Lain TIDAK !!
_
Kalau kita sudah berani mengakui TUHANku adalah ALLAH (Robb ana Allah) !!
Maka konsekwensinya kita HARUS mengetahui KESEMPURNAAN Kekuasaan Allah atas ciptaan-NYA.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kalau tidak begitu maka pengakuan kita tersebut hanyalah PENGAKUAN KOSONG.... yang tidak mempunyai arti apa-apa bagi diri kita...
_
Ilmu TAUHID yang harus kita tahu terlebih dahulu supaya dapat menumbuhkan Cahaya Keyakinan didalam HATI kita..
_
bukan hanya sekedar percaya tapi YAKIN yang puncaknya disebut HAQUL YAKIN.
-------------------------------------------------------------------------------------
Karena tanpa ada minat untuk belajar TAUHID, jadilah agama kita hanya agama warisan dari orang tua yang tidak dapat kita gunakan menjadi "JALAN HIDUP" kita..
_
Bagaimana kita bisa mempunyai niat Berserah Diri kepada Allah sedangkan kita hanya percaya-percayaan saja....
_
Sebentar kita percaya Allah itu ADA, sebentar berubah lagi bahwa Allah itu TIDAK ADA... Jiahahhh
_
Sebentar kita percaya Allah itu menjamin rejeki makhluqnya, sebentar berubah lagi bahwa manusialah yg menjamin rejeki dirinya sendiri, dsb, dst.. haduuhh...
_
Sebenarnyalah ibadah itu hanyalah latihan saja...
_
Melatih manusia untuk mendekat dan melatih manusia untuk menjadi lebih baik...
_
ALLAH Ta'ala sama sekali tidak butuh diibadahi, tidak butuh disembah.
_
Kenyataannya kalau Allah gak disembah juga Allah tdk apa² dan tidak kenapa² koq...
-------------------------------------------------------------------------------------
Namun banyak manusia yg secara tidak menyadarinya, mereka merasa sudah "memperkuat" Allah, atau sudah "menolong" Allah, dengan mau menyembahNYA atau beribadah padaNYA, lalu timbul "rasa bangga" sudah beribadah, timbul rasa seolah berjasa kepada Allah atas ibadahnya itu.
_
Kenyataan yg aslinya adalah bahwa Allah sebenarnya tidak memerlukan penyembahan, dan penyembahan manusia jg sama sekali tidak menambah dekat, hanya memberi "merasa dekat" saja.., sbb Allah itu tidak pernah kemana-mana.
_
Yang perlu disadari manusia adalah bahwa segala perintah ibadah² itu adalah suatu latihan saja...
_
Engkau tidaklah masuk surga karena ibadah itu, namun justru karena rahmatNYA..
_
Engkau juga tidak masuk neraka karena dosa, namun karena murkaNYA..
_
Pahami ini....
Adanya latihan² itu agar "mengembleng" dan membina ketajamanmu, menata masyarakat dengan banyak hukum² dan rambu², agar bisa menjadi senantiasa lebih baik dan lebih baik lagi dari waktu ke waktu koq...
_
Hal ini disebabkan masyarakat tanpa aturan main, tanpa aturan² ibadah² akan cendrung bergerak menuju kejahiliyahan.
-------------------------------------------------------------------------------------
Sungguh menyedihkan jikalau ibadah malah difahami dalam bawah sadar orang² sebagai "berbuat jasa" kepada Allah (bangga sudah mendukung memperkuat Allah)... yg timbul pastilah akan "merasa suci", merasa benar, diikuti dgn memandang hina dan rendah orang lain..
_
Ini adalah Ibadah yang salah sasaran.
_
1. Maka setiap gerakan² tubuhnya/gerakan dan bacaan sholatnya itulah yg disebut SYARI'AT...
-------------------------------------------------------------------------------------
2. Arah fikirannya itulah yg disebut TAREKAT/Thoriqoh.
_
Jika fikirannya menuju sendal, yg takut hilang di masjid, maka dia sedang "bertarekat/berjalan" menuju sendal itu.
_
Jadilah dia "menyembah sendal" secara hukum Thoriqoh/Tarekat.
_
Ini yg disebut diantara syirik khofi/lembut itu...
2. Arah fikirannya itulah yg disebut TAREKAT/Thoriqoh.
_
Jika fikirannya menuju sendal, yg takut hilang di masjid, maka dia sedang "bertarekat/berjalan" menuju sendal itu.
_
Jadilah dia "menyembah sendal" secara hukum Thoriqoh/Tarekat.
_
Ini yg disebut diantara syirik khofi/lembut itu...
Makin engkau sholat seperti itu, makin banyak kesyirikanmu... maka engkau tidak dianugerahi pahala, malah makin berdosa..
-------------------------------------------------------------------------------------
3. Arah perasaan Qolbunya itulah yg disebut sebagai HAKEKAT.
_
Jika Qolbumu dipenuhi riya,
atau beribadah karena manusia, apa karena malu dibilang orang "kafir" kelihatan gak sholat, atau karena ingin menampilkan biar kelihatan alim di depan orang.
_
Ini pula disebut syirik khofi.
3. Arah perasaan Qolbunya itulah yg disebut sebagai HAKEKAT.
_
Jika Qolbumu dipenuhi riya,
atau beribadah karena manusia, apa karena malu dibilang orang "kafir" kelihatan gak sholat, atau karena ingin menampilkan biar kelihatan alim di depan orang.
_
Ini pula disebut syirik khofi.
Tidak ada tujuanmu selain mencari ridho orang² saja, bukan ridhonya Allah.
-------------------------------------------------------------------------------------
4. Makrifat itu ada dalam nyawamu.
4. Makrifat itu ada dalam nyawamu.
Ini terlalu dalam untuk dijelaskan, yaitu ada dalam "RASA TUHAN" namun bukan "MERASA TUHAN" looooo...
_
Pahami ini...
_
Bedanya setipis rambut dibelah 7000. karena sulit sekali dijelaskan dengan pembanding kata² apapun juga.
_
Jadi yah jangan bertanya lagi tentang hal ini yaah......
_
Orang yang beruntung akan mengerti dengan sendirinya koq....
_
"Jika dalam Tarekatnya dan Hakekatnya sholat, orang tidak bisa untuk melenyapkan syirik khofi, maka sebenarnya sholat juga bukan hanya bisa menambah pahala, namun juga bisa menambah dosa ".
-------------------------------------------------------------------------------------
_
Pahami ini...
_
Bedanya setipis rambut dibelah 7000. karena sulit sekali dijelaskan dengan pembanding kata² apapun juga.
_
Jadi yah jangan bertanya lagi tentang hal ini yaah......
_
Orang yang beruntung akan mengerti dengan sendirinya koq....
_
"Jika dalam Tarekatnya dan Hakekatnya sholat, orang tidak bisa untuk melenyapkan syirik khofi, maka sebenarnya sholat juga bukan hanya bisa menambah pahala, namun juga bisa menambah dosa ".
-------------------------------------------------------------------------------------
Celakalah Orang Yang SHOLAT (?)
_
“Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya..” [QS.Al-Ma’un(107): 4-5]
_
Sebenarnya sudah lama penasaran dengan maksud ayat-ayat ini... Jiahahhh
_
Yang menarik,
ayat ini tidak langsung menyebutkan, “Maka celakalah orang-orang yang lalai dalam sholat..,”
_
tapiii.. dipisah menjadi 2 ayat.
Seolah-olah ayat yang pertama ini ingin menarik perhatian orang-orang dulu.
_
Tentulah,
siapa yang tidak kageett.. kalau ternyata orang yang sholat pun masih bisa celaka...
_
Kata “wail” pada ayat ke-4 ini bisa ditafsirkan sebagai kebinasaan atau kecelakaan.
_
Bahkan ada sejumlah ahli yang menyebutkan bahwa “wail” adalah nama salah satu neraka.
_
Ohh..! Orang yang sholat bisa masuk neraka..!!??
-------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah..
rasa penasaran ini bisa cukup terobati, berdasarkan buku tafsir tentang ayat ini Jawabannya ada di ayat berikutnya koq.., “(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya.”
_
beberapa buku tersebut memberikan tafsir yang sedikit berbeda meskipun intinya sama tentang maksud dari “lalai dalam sholat.”
_
Tapi memang kalo bicara tafsir,
kita tidak bisa mengatakan bahwa tafsir ini salah dan tafsir itu benar, karena belum ada yg pernah bertanya langsung kepada Sang Pemfirman.
-------------------------------------------------------------------------------------
Nah, yang dimaksud lalai itu adalah..
_
1. Sholatnya bolong-bolong, tergantung mood.
_
2. Sholat, tapi tidak mengerti makna dari sholatnya.
_
3. Mengakhir-akhirkan sholat. (waktu)
_
4. Tidak ikhlas mengerjakan.
Menganggap sholat sebagai beban.
_
5. Tidak sungguh-sungguh (khusyu’) dalam sholat.
_
“Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya..” [QS.Al-Ma’un(107): 4-5]
_
Sebenarnya sudah lama penasaran dengan maksud ayat-ayat ini... Jiahahhh
_
Yang menarik,
ayat ini tidak langsung menyebutkan, “Maka celakalah orang-orang yang lalai dalam sholat..,”
_
tapiii.. dipisah menjadi 2 ayat.
Seolah-olah ayat yang pertama ini ingin menarik perhatian orang-orang dulu.
_
Tentulah,
siapa yang tidak kageett.. kalau ternyata orang yang sholat pun masih bisa celaka...
_
Kata “wail” pada ayat ke-4 ini bisa ditafsirkan sebagai kebinasaan atau kecelakaan.
_
Bahkan ada sejumlah ahli yang menyebutkan bahwa “wail” adalah nama salah satu neraka.
_
Ohh..! Orang yang sholat bisa masuk neraka..!!??
-------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah..
rasa penasaran ini bisa cukup terobati, berdasarkan buku tafsir tentang ayat ini Jawabannya ada di ayat berikutnya koq.., “(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya.”
_
beberapa buku tersebut memberikan tafsir yang sedikit berbeda meskipun intinya sama tentang maksud dari “lalai dalam sholat.”
_
Tapi memang kalo bicara tafsir,
kita tidak bisa mengatakan bahwa tafsir ini salah dan tafsir itu benar, karena belum ada yg pernah bertanya langsung kepada Sang Pemfirman.
-------------------------------------------------------------------------------------
Nah, yang dimaksud lalai itu adalah..
_
1. Sholatnya bolong-bolong, tergantung mood.
_
2. Sholat, tapi tidak mengerti makna dari sholatnya.
_
3. Mengakhir-akhirkan sholat. (waktu)
_
4. Tidak ikhlas mengerjakan.
Menganggap sholat sebagai beban.
_
5. Tidak sungguh-sungguh (khusyu’) dalam sholat.
6. Tidak mengerti makna yang dibaca. Sholatnya hanya jadi gerakan² tanpa makna.
_
Subhanallah,
Islam memang menekankan pentingnya kualitas dalam setiap aktivitas kita. Sholat pun tdk bisa “asal beres.”
_
Lagipula perintahnya khan untuk menegakkan sholat..!! bukan sekedar mengerjakan sholat.
-------------------------------------------------------------------------------------
_
Subhanallah,
Islam memang menekankan pentingnya kualitas dalam setiap aktivitas kita. Sholat pun tdk bisa “asal beres.”
_
Lagipula perintahnya khan untuk menegakkan sholat..!! bukan sekedar mengerjakan sholat.
-------------------------------------------------------------------------------------
Renunginlah :
Orang yang mengerjakan sholat saja ada ancaman dari Alloh subhanahu wa taalla dengan ancaman celaka........!!!!
_
Lalu bagaimanakah dengan orang yg tidak mengerjakanya.......??!!!??
_
Yuk, kita sama-sama belajar TAUHID yang benar, sehingga tumbuh cahaya YAKIN yang disebut dengan IMAN, lalu kita pupuk sehingga Cahaya Yakin tersebut menyinari Jiwa kita sehingga Jiwa kita menjadi JIWA yang MUTMAINAH (tenang) menjalani Kehendak-NYA, Bersama dengan-NYA, untuk menuju kepada-NYA dan akhirnya dapat LIQO ALLAH ( berjumpa dengan ALLAH) di dunia ini dan di akhirat nanti.
_
" Barangsiapa yang mau berjumpa dengan-KU, maka AKU pun ingin berjumpa dengannya...." (Hadits Qudsi)
__
.
(TUAK ILAHI)
Orang yang mengerjakan sholat saja ada ancaman dari Alloh subhanahu wa taalla dengan ancaman celaka........!!!!
_
Lalu bagaimanakah dengan orang yg tidak mengerjakanya.......??!!!??
_
Yuk, kita sama-sama belajar TAUHID yang benar, sehingga tumbuh cahaya YAKIN yang disebut dengan IMAN, lalu kita pupuk sehingga Cahaya Yakin tersebut menyinari Jiwa kita sehingga Jiwa kita menjadi JIWA yang MUTMAINAH (tenang) menjalani Kehendak-NYA, Bersama dengan-NYA, untuk menuju kepada-NYA dan akhirnya dapat LIQO ALLAH ( berjumpa dengan ALLAH) di dunia ini dan di akhirat nanti.
_
" Barangsiapa yang mau berjumpa dengan-KU, maka AKU pun ingin berjumpa dengannya...." (Hadits Qudsi)
__
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment