Monday, 1 January 2018

JIWA DAN RUH

JIWA DAN RUH
"""""""""""""""""""""
Saat ketika Saudara/i mendengar kata ”JIWA” dan ”ROH”, apa yang tebersit dalam pikiran ?
__
Banyak di antara Saudara/i percaya bahwa kata-kata itu mengartikan sesuatu yang tidak kelihatan dan abadi yang ada dalam diri kita.
------------------------------------------------------------------------------------
Nah, apa sih bedanya JIWA dan RUH itu ?
Sesungguhnya pengetahuan antara perbedaan kedua istilah ini sangat PENTING dalam MEMETAKAN STRUKTUR DIRI kita sendiri.
__
RUH itu bungkusnya JIWA
JIWA bungkusnya RAGA/TUBUH = BADAN = JASAD.
__
Jadi di dalam RAGA kita ini terdapat JIWA dan RUH, dua entitas yang berbeda.
__
RUH berfungsi untuk MENGHIDUPKAN JIWA dan RAGA.
__
RAGA adalah kendaraan JIWA selama berada di alam Dunia dan Alam Mulkiyah.
__
Sebelum JIWA bersama RUH ditiupkan ke dalam Raga (berusia 120 hari kandungan manusia), dipanggil dulu ke hadapan ALLAH Ta’ala di suatu saat yang peristiwa itu terekam dalam Al Quran Surat Al A’raaf [7] ayat 172.
------------------------------------------------------------------------------------
Dikatakan sbb:
ALLAH mengambil kesaksian atas ANFUS ( JIWA-JIWA ) mereka,..
Perhatikan di sini dikatakan yang diambil kesaksian adalah JIWA-JIWA bukan RUH.
__
Dengan demikian ENTITAS UTAMA MANUSIA adalah JIWAnya
Jadi JIWA kita yang berjalan sejak di Alam ALASTU (Alam PERSAKSIAN), kemudian di Alam RAHIM, di Alam DUNIA, di alam BARZAKH dan seterusnya JIWA kita dan seluruh manusia dipanggil ke hadapan ALLAH ta’ala.
__
ALLAH bertanya, Bukankah AKU RABBmu ?
Dan kita pun dulu menjawab Iya, dan kami bersaksi (balaa syahidna) ~> Dialog ini menunjukkan bahwa kita sudah mengenal Tuhan disana.
------------------------------------------------------------------------------------renungkan ini dulu..
Difirmankan didalam AL-QUR’AN “Telah KUsempurnakan kejadiannya (Adam), dan KUtiupkan kedalamnya Ruh-KU".
__
(Tingkatan tertingi JIWA, yakni yang Maha Rahasia) adalah percikan dari RUH Tuhan.
__
JIWA memiliki tujuh (7) aspek atau dimensi:
- MINERAL,
- NABATI,
- JIWA HEWANI,
- JIWA INSAN
- JIWA RAHASIA,
- JIWA PRIBADI
- MAHA RAHASIA.
__
kita memiliki tujuh (7) tingkat KESADARAN Tasawuf bertujuan agar ketujuh tingkat KESADARAN ini dapat bekerja secara seimbang dan selaras.
------------------------------------------------------------------------------------
Aspek kehidupan kita ditopang oleh kearifan MINERAL, NABATI, dan JIWA HEWANI yang telah ada sejak dahulu kala.
__
Fungsi PSIKHIS kita berakar dari JIWA PRIBADI, yang terletak pada OTAK, dan merupakan tempat bernaungnya EGO dan KECERDASAN.
__
Alam SPIRITUAL kita adalah lompatan kualitatif melampaui fisik dan psikis (keduanya berakar di dalam JASMANI dan WUJUD MATERI kita).
__
JIWA INSANI, JIWA RAHASIA, dan yang MAHA RAHASIA, berada di dalam HATI SPIRITUAL yang non materi.
__
JIWA INSANI adalah tempat kasih sayang dan kreativitas.
__
JIWA RAHASIA adalah tempat dzikir terhadap Tuhan
__
JIWA MAHA RAHASIA adalah yang tak terbatas, percikan ILAHIAH di dalam diri kita.
------------------------------------------------------------------------------------
Ketahuilah saudaraku
bhw AKAL bukanlah OTAK, jadi letak keberadaannya bukan di kepala.
__
Keberadaan AKAL tidaklah berbentuk secara fisik sehingga tidak dapat dilihat oleh mata kepala ini. Tapi meskipun demikian, fungsi dan gerakannya dapat dirasakan.
__
AKAL adalah alat untuk BERPIKIR dan MEMAH ayat-ayat ALLAH baik yang KAUNIYAH maupun QUR'ANIYAH.
__
Tapi berfikir dengan AKAL tidak seperti berfikir dengan OTAK..
Berfikir dengan AKAL itu akan berujung dengan satu kesimpulan :
“robbana maa kholaqta hadza baathila”
tidak ada sesuatu apapun yang ALLAH telah ciptakan itu sia-sia.
__
Apabila seseorang telah mempergunakan AKALnya dalam berfikir dengan baik dan benar maka keimanannya akan semakin mantap dan terus meningkat.
------------------------------------------------------------------------------------
Sekarang mari kita buktikan bahwa AKAL BUKANLAH OTAK :
pernahkah anda makan gorengan atau pepes ikan mas ?
Nah.. ketika kita makan dibagian kepalanya akan terdapat otak ikan
Tapi sekarang adakah di kepala ikan itu AKAL .. ??
maka pasti tidak ada karena AKAL bukan di kepala
dan AKAL bukan OTAK.
__
Kalau AKAL diartikan OTAK seperti yang ada di kepala ikan maka berarti ikan juga punya AKAL .
__
Jadi jelas bahwa AKAL bukanlah OTAK
dan OTAK bukanlah AKAL .
__
(AKAL itu adalah QALBU,* sebagaimana ALLAH firmankan dalam surah Qoof ayat 37 :
Artinya : “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai AKAL atau yang menggunakan pendengarannya, sedang DIA menyaksikannya”.
__
Dalam ayat di atas ALLAH menggunakan kata QALBUN untuk menyatakan AKAL .
__
Semoga ALLAH senantiasa menjaga kita dari kesesatan, semoga kita diberikan pemahaman yang mendalam akan AKAL ini sehingga kita tahu sebenarnya AKAL itu apa.
------------------------------------------------------------------------------------
Sulit saudaraku untuk yakin dan beriman dengan menggunakan OTAK kita ini, karena OTAK ini selalu menuntut bukti nyata, alasan dan sebab yang benar menurutnya.
__
Dengan selalu menggunakan OTAK dan menuntut segala sesuatunya harus rasional akhirnya kita tidak bisa beriman secara betul-betul akan tetapi malah bermain-main dalam keimanan.
__
Seperti dalam melaksanakan SHOLAT, perhatikanlah firman ALLAH berikut :
Artinya : “dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan AKAL ”. (Al-Maaidah ayat 58)
------------------------------------------------------------------------------------
NAFSU adalah elemen JIWA (UNSUR RUH) yang berpotensi mendorong pada tabi’at badaniyah/biologis dan mengajak diri pada berbagai amal baik atau buruk.
__
NAFSU = RUH sebagaimana dimaksud dalam firman ALLAH surah At-Takwir ayat 7 :
Artinya : “dan apabila RUH-RUH dipertemukan (dengan TUBUH)”.
__
NAFSU di dalam ayat ini diartikan RUH
------------------------------------------------------------------------------------
Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi NAFSU dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “MAROTIBUN NAFSI” yaitu terdiri dari :
(1) NAFSU AMARAH
Tempatnya adalah “ASH-SHODRU” artinya DADA.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Bukhlu artinya kikir/pelit
2. Al-Hirsh artinya tamak/rakus
3. Al-Hasad artinya hasud
4. Al-Jahl artinya bodoh
5. Al-Kibr artinya sombong
6. Asy-Syahwat artinya keinginan duniawi
------------------------------------------------------------------------------------
(2) NAFSU LAWWAMAH
Tempatnya adalah “AL-QALBU” artinya HATI, tepatnya 2 jari di bawah susu kiri.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Laum artinya mencela
2. Al-Hawa artinya bersenang-senang
3. Al-Makr artinya menipu
4. Al-Ujb artinya bangga diri
5. Al-Ghibah artinya mengupat
6. Ar-Riya’ artinya pamer amal
7. Az-Zulm artinya zalim
8. Al-Kidzb artinya dusta
9. Al-ghoflah artinya lupa
------------------------------------------------------------------------------------
(3) NAFSU MULHIMAH
Tempatnya adalah “AR-RUH” tepatnya 2 jari di bawah susu kanan.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. As-Sakhowah artinya murah hati
2. Al-Qona’ah artinya merasa cukup
3. Al-Hilm artinya murah hati
4. At-Tawadhu’ artinya rendah hati
5. At-Taubat artinya taubat atau kembali kepada Alloh
6. As-Shobr artinya sabar
7. At-Tahammul artinya bertanggung jawab
------------------------------------------------------------------------------------
(4) NAFSU MUTHMSINNAH
Tempatnya adalah “AS-SIRR” artinya RAHASIA, tepatnya 2 jari dari samping susu kiri kearah dada.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Juud artinya dermawan
2. At-tawakkul artinya berserah diri
3. Al-Ibadah artinya ibadah
4. Asy-Syukr artinya syukur atau berterima kasih
5. Ar-Ridho artinya rido
6. Al-Khosyah artinya takut akan melanggar larangan
------------------------------------------------------------------------------------
(5) NAFSU RODHIYAH
Tempatnya adalah “SIRR ASSIRR” artinya SANGAT RAHASIA, tepatnya di JANTUNG yang berfungsi menggerakkan seluruh tubuh.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Karom
2. Az-Zuhd artinya zuhud atau meninggalkan keduniawian
3. Al-Ikhlas artinya ikhlas atau tanpa pamrih
4. Al-Waro’ artinya meninggalkan syubhat
5. Ar-Riyadhoh artinya latihan diri
6. Al-Wafa’ artinya tepat janji
------------------------------------------------------------------------------------
(6) NAFSU MARDHIYAH
Tempatnya adalah “AL-KHOFIY” artinya SAMAR, tepatnya 2 jari dari samping susu kanan ke tengah dada.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Husnul Khuluq artinya baik akhlak
2. Tarku maa siwalloh artinya meninggalkan selain Alloh
3. Al-Luthfu bil kholqi artinya lembut kepada makhluk
4. Hamluhum ‘ala sholah artinya mengurus makhluk pada kebaikan
5. Shofhu ‘an dzunubihim artinya mema’afkan kesalahan makhluk
6. Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba’ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim artinya mencintai makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.
------------------------------------------------------------------------------------
(7) NAFSU KAMILAH
Tempatnya adalah “AL-AKHFA” artinya SANGAT SAMAR, tepatnya di tengah-tengah dada.
Pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Ilmu Al’Yaqiin
2. Ainul Yaqiin
3. Haqqul Yaqiin
------------------------------------------------------------------------------------
Saat JIWA terdalam kita dan RUH ditiupkan ke dalam Raga, sang JIWA sudah mengenal ALLAH..
Akan tetapi seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan Raga, juga pengaruh dari orang tua dan lingkungan yg menyelimuti JIWA, sehingga kita sekarang menjadi ragu-ragu pada ALLAH Ta’ala, bingung...
siapa ALLAH ?
siapa kita ?
apa tugas kita ?
Melalui ujian hidup berupa hilangnya orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, berbagai macam hal yang membuat terguncangnya kehidupannya, menjadikan orang tersebut mulai berpikir tentang kehidupan dan mencari KESEJATIAN HIDUP.
__
Saat itulah JIWAnya mulai mendapat energi kembali, seiring dengan ILMU yang dia cari dan PENSUCIAN JIWA maka perlahan-lahan pengetahuan awal tentang Tuhannya yg saat dimasukkan ke dalam Raga ia masih berupa Janin ini kembali terbongkar.
__
JIWA yang telah berpengetahuan awal tentang Tuhannya itu ketika dimasukkan ke dalam Raga yang masih berupa Janin tentu menjadi ‘gap’, karena AKAL raga sang Janin belum berkembang, sehingga belum siap menerima PENGETAHUAN yang JIWA miliki.
------------------------------------------------------------------------------------
Jadi PENGETAHUAN JATI DIRI tsb terkunci dalam JIWA yang ada di Raga masing-masing manusia.
__
Saat Raga makin tumbuh, si anak mulai masuk taman kanak-kanak, sekolah dasar dan seterusnya, maka JIWAnya makin tercekik di dalam oleh pengaruh-pengaruh buruk yang diterima oleh sekitarnya. Sehingga PENGETAHUAN JATI DIRI itu terkubur di dalam diri.
___
Rasulullah saw bersabda :
‘man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu’
Siapa yang mengenal NAFS (JIWA) nya maka akan mengenal Tuhannya.
__
Perhatikan..!
bahwa sang JIWA di sini yang menjadi titik fokus bukan ‘man arafa ruuhu’.
__
Jikalau ALLAH tidak memberikan Taufik dan Hidayah kepada seseorang, maka PENGETAHUAN tentang JATI DIRI yang dia terima di Alam Alastu itu tidak akan pernah terbongkar hingga ia meninggal dunia dan berpindah ke Alam Barzakh.
------------------------------------------------------------------------------------
Ketika Raga kita akan meninggal dunia, dia akan hancur, sudah hilang tak bersisa. Lalu komponen apa dari manusia yang melanjutkan perjalanan di Alam Barzakh ?
QOLBU = RUH = AKAL = NAFSU
Mari kita lihat bersama apabila ada di hadapan kita sosok mayat.
__
Apabila saya tanyakan, mayat ini sudah tidak ada apanya : qolbunya, ruhnya, akalnya atau nafsunya..??
__
maka pasti jawabannya : “semuanya”.
------------------------------------------------------------------------------------
- Tidak salah apabila ada yang mengatakan qolbunya yang tidak ada, karena ketika seseorang meninggal maka qolbunya yang selalu menjadi sumber perasa ketika masih hidup seperti ; sedih, senang, tentram, menyesal, marah maka setelah meninggal perasaan di mayat itu hilang, dia tidak merasakan apa-apa lagi.
------------------------------------------------------------------------------------
- Tidak salah juga kalau orang berkata ruhnya yang tidak ada, karena ruh adalah nyawa bagi mayat itu. Setelah ruhnya tidak ada maka mayat itu tidak bernyawa lagi, tidak bernafas lagi tidak berdetak lagi jantungnya serta nadinyapun tidak berdenyut lagi.
------------------------------------------------------------------------------------
- Apabila ada yang mengatakan akalnya yang tidak ada, maka ini juga betul karena setelah meninggalnya seseorang maka mayat orang tersebut tidak akan berfikir lagi dan tidak akan faham lagi dengan ilmu-ilmu yang dulu pernah dipelajarinya selagi hidup.
------------------------------------------------------------------------------------
- Terakhir jika dikatakan yang tidak ada itu nafsunya, maka ini pun betul. Karena nafsu itu adalah unsur dalam jiwa orang yang masih hidup yang memiliki keinginan-keinginan baik maupun buruk.
------------------------------------------------------------------------------------
Dengan demikian setelah menjadi mayat maka tidak ada lagi pada mayat itu nafsunya sehingga dia tidak memiliki keinginan apapun.
__
Maka dapat kita simpulkan kalau semua jawaban tersebut adalah benar, berarti keempat nama yang berbeda itu adalah satu, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Imam Al-Ghozali r.a : QALBU, RUH, AKAL dan NAFSU ITU ADALAH SATU. (syai’un wahidun).
------------------------------------------------------------------------------------
JIWA kita lah yang sejak awal, dari Alam Alastu melakukan perjalanan hingga ke alam akhirat dan seterusnya.
__
Di Alam Barzakh, JIWA akan berinteraksi dengan Malaikat..
Ada malaikat Munkar dan Nakir yang datang dan mengajukan pertanyaan (lihat artikel Hadits Tentang Kejadian Di Alam Kubur).
__
Kenapa JIWA bisa berinteraksi dengan para Malaikat ? sedangkan kita selama di dunia jarang sekali bisa berinteraksi dengan mereka?
__
Karena JIWA dan Malaikat sama-sama komponen dari alam malakut.
__
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment