Tuesday, 2 January 2018

HAKIKAT SHALAT SEJATI

HAKIKAT SHALAT SEJATI
"""""""""""""""""""""""""""""""""""
“UTANING SARIRA PUNIKI ANGAWRUHANA JATING SHOLAT ,
__
SEMBAH LAWA PUJINE, JATINING SHOLAT IKU DUDU NGISA
__
TUWIN MAGERIB, SEMBAHYANG ARANEKA WENANGE,
__
PUNIKU LAMUN ARANA SHOLAT PAN MINANGKA
__
KEKEMBANGIN SHOLAT DA’IM INGARAN TATA KRAMA
__
Artinya :
Unggulnya diri itu mengetahui Hakikat SHOLAT, sembah dan pujian,
__
SHOLAT yang sebenarnya bukan mengerjakan SHOLAT Isya dan Maghrib, itu namanya sembahyang.
__
Apabila disebut SHOLAT,
maka itu hanyalah hiasan (kulit luarnya) dari SHOLAT Da’im, hanyalah tatakrama.
------------------------------------------------------------------------
SHOLAT 5 Waktu adalah ibadah SHOLAT yang termasuk kedalam “Hablum Min’nanas” yakni hubungan manusia dengan manusia, ~> karena bentuk dari ibadah pelaksanaannya harus diketahui oleh orang lain atau diketahui oleh sesama manusia baik itu di rumah, di surau maupun di Masjid.
__
Adapun Hablum Minallah yakni hubungan manusia dengan ALLAH adalah hubungan yang sangat pribadi, yang tidak mungkin diketahui oleh orang lain apalagi oleh sesama manusia, karena yang tahu hanyalah kita dan ALLAH
__
Bukankah didalam SHOLAT terkandung hubungan hamba dan Tuhannya. Dan hubungan ini tidak semestinya diketahui oleh orang lain..??
__
Coba renungkan...
__
Jadi jelas sekali bahwa orang yang unggul adalah orang yang mampu memahami dan menghayati Kesejatian SHOLAT .
------------------------------------------------------------------------
Bukan orang yang tidak pernah telat mengerjakan SHOLAT 5 kali sehari itu yang unggul, tapi justru yang unggul itu adalah orang yang telah memahami dan menghayati Hakikat dari SHOLAT . ~> Sembah dan pujian itulah yang unggul, karena Inti dari SHOLAT bukan sekedar pelaksanaannya atau pengerjaannya semata-mata, tapi juga adalah Penegakannya (Aqimu Shalat Wa Qiyamuhu bi Nafsihi).
------------------------------------------------------------------------
Seorang Wali Sanga atau Yang lebih dikenal dengan sebutan “Sunan Bonang” (Syekh Rohmat), dimana beliau pernah menulis didalam Kitabnya:
__
“ENDI INGARAN SEMBAH SEJATI AJA NEMBAH YEN TAN NORA WERUH KANG SINEMBAH ING DUNYA IKI KADI ANULUP KAGA, PUNGLUNE DEN SAWUR MANUKE MANGSA KENAA, AWE KASA AMANGGERAN ADAM SARPIN, SEMBAHE SIYA-SIYA
__
Artinya :
Manakah yang disebut SHOLAT Sejati ( SHOLAT yang sebenarnya ), janganlah menyembah bila tidak tahu siapa yang di sembah, akibatnya akan direndahkan martabat hidupmu. Apabila engkau tidak mengetahui siapa yang disembah di dunia ini, engkau seperti menyumpit burung, dimana pelurunya disebar tetapi tidak satupun yang mengenai burungnya, akhirnya Cuma menyembah Adam Sarpin, penyembahan yang tidak ada berguna.
------------------------------------------------------------------------
Adapun ungkapan :
“JANGAN MENYEMBAH BILA TIDAK TAHU SIAPA YANG DISEMBAH ?
__
Yang dimaksudkan disini adalah bahwa yang diperintahkan di dalam Al-Qur’an adalah “AQIMU SHOLAT (Menegakan/mendirikan SHOLAT )”
__
Menegakan /mendirikan SHOLAT tidak sama dengan mengerjakan atau menjalankan SHOLAT, juga tidak sama dengan mempelajari dalil-dalil SHOLAT .
__
Mengerjakan SHOLAT lebih cenderung hanya sekedar menjalankan ritual upacara lahiriah belaka, sedangkan justru yang dikehendaki oleh Al-Qur’an tentu saja tidak demikian,
__
karena kata kerja yang digunakan untuk menyatakan perbuatan SHOLAT adalah “Agama” yang artinya adalah menegakan sesuatu dalam arti yang sebenarnya.
------------------------------------------------------------------------
Sedangkan arti SHOLAT sendiri adalah permohonan atau DO’A.
__
Dalam SHOLAT terkandung tindakan WASHOLA yaitu menyatukan diri dengan ALLAH, jadi termasuk dalam menegakan SHOLAT adalah menegakan subtansi atau semangat dari SHOLAT, sama dengan menegakan Agama.
__
SHOLAT harus dilakukan dalam keadaan sadar sepenuhnya, didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) : 43, disebutkan bahwa dalam SHOLAT setiap kata yang di ucapkan harus dimengerti (kepada siapa dan untuk siapa kata dan ucapannya ditujukan).
__
SHOLAT baru dapat dilakukan bila setiap kata yang diucapkan diketahui kepada siapa kata ini ditujukan,
__
dalam keadaan inilah orang mengerti kepada siapa dia melakukan penyembahan, tanpa mengetahui siapa yang disembah, jelas itu hanya pekerjaan sia-sia.
------------------------------------------------------------------------
Disebut sebagai orang yang menyembah Adam Sarpin atau Makdum Sarpin berarti sesuatu yang tidak ada objek dan tujuannya, dan hanya orang bodoh (tidak sadar) yang mau melakukan pekerjaan yang sia-sia. Hal semacam inilah disebut sebagai orang yang direndahkan martabat hidupnya.
__
SHOLAT atau penyembahan yang berguna adalah SHOLAT yang dapat mencegah terjadinya “Fakhsya” dan “Munkar”
__
dengan ayat ini sebenarnya yang harus menjadi perhatian ulama Islam adalah Hakikat atau tujuan SHOLAT ,
__
Jangan malah justru mereka disibukan untuk memperhatikan orang yang mengerjakan SHOLAT sehingga akhirnya timbul perasaan sinis dan berpandangan Negatif terhadap orang yang tidak mengerjakan SHOLAT , apalagi yang jarang hadir ke Mesjid. ~> Yang ujung-ujungnya mereka lebih tertarik kesangkarnya daripada burungnya he..he..hee..
__
ma sya Allah.. kita lebih tertarik kulit daripada isinya, mereka hanya sibuk mengurus pengerjaan dan pelaksanaan shalatnya ketimbang Penegakannya...
__
Allahu Akbar..
------------------------------------------------------------------------
Adapun yang dimaksud dengan Keji dan Munkar didalam SHOLAT yaitu :
__
Perbuatan Keji :
adalah perbuatan hina dan menjijikan yaitu perbuatan hati yang penuh dengan sifat Iri, dengki, dendam, dan sejenisnya.
__
Perbuatan Mungkar :
adalah perbuatan yang nyata-nyata ditolak oleh masyarakat seperti : Dzalim, judi, mabuk-mabukan, per-Jinahan, kolusi, korupsi, per-canduan dll.
__
Jadi kalau orang betul-betul sudah menegakan SHOLAT, niscaya tidak akan ada lagi KKN, meskipun pemimpin, pejabat negara, tokoh masyarakat yang tak pernah kemesjid, tidak kelihatan shalat bersama, tapi kalau mereka sudah benar-benar menegakan SHOLATnya niscaya kita akan mendapatkan pemerintahan yang bersih, dan tentu saja akan lebih baik jika pemimpin tersebut memberikan suri tauladan yang baik, dengan rajin pergi ke Masjid untuk mengerjakan SHOLAT secara berjemaah, agar tercipta suasana yang kondusif. Suasana yang aman, nyaman dan bersahabat.
------------------------------------------------------------------------
Seperti yang telah kita bahas diatas bahwa SHOLAT 5 kali sehari itu hanyalah tata krama dalam kehidupan beragama Cuma kiasan...!!
__
Sedangkan SHOLAT yang sesungguhnya disebut sebagai “ SHOLAT Dha’im” yaitu SHOLAT yang tidak pernah terputus oleh waktu dan tempat, dimanapun kapanpun, baik dalam situasi keadaan apapun dan dimanapun.
__
“AIYNAMAA TUKKUU FASAMMA WAJ’HULLAHI”
__
(Kemanpun kita menghadapkan diri kita, maka disanalah wajah Allah. Q.S : 2 : 115).
__
Maksudnya :
Bahwa SHOLAT Daim itu tidak lagi mengenal arah, waktu maupun tempat, karena dimana pun kita berada yang kita Ingat ataupun kita lihat hanyalah Wajah ALLAH.
------------------------------------------------------------------------
“ALLADZINA YADZKURUUNALLAHA QIYAAMAA WAQU’UDAA WA A’LAA JUNUUBIHIM WAYA TAFAKKARUUNA FI KHALQI SAMAWATI WAL ARDHI”
__
(Merekalah orang-orang yang selalu ber-Zikir mengingat ALLAH, baik di waktu berdiri, duduk dan berbaring. Dan selalu memikirkan tentang kejadian langit dan bumi. Q.S. 3 : 191).
__
“ALLADZIINAHUUM ALAA SHALATIHIM DAA’IMUN”
__
(Dan merekalah yang tetap khusyu (secara terus menerus hatinya ber-Zikir mengingat Allah ) dalam Shalatnya. Yang tidak pernah lupa meski sehembus Nafas, yang tidak pernah terlena meski sedenyut jantung, dan tidak pernah lalai walau sekedip mata (itulah SHALAT DA’IM) . Q.S. AL-MA’ARIJ : 22).
------------------------------------------------------------------------
Seperti yang dikutipkan oleh Hujatul Islam tanah Jawa yaitu Syekh Malaya atau yang lebih dikenal Sunan Kali Jaga dalam Kitab-nya :
__
“PANGABAKTINE INGKANG UTAMA, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEMBAHE, MENENG MUN, PUNIKU SASOLAHE RAGAN’ REKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU INGARANAN NIYAT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGATAN
__
Maksudnya :
Kebaktian ( SHOLAT ) yang unggul itu tidak mengenal waktu, semua tingkah lakunya, itulah sembahyangnya, diam, bicara, dan semua gerak gerik badannya merupakan sembahyang, hingga wudhu, berak, dan kencingnya pun merupakan sembahyang, itulah yang disebut niat yang sejati, Pujian yang tak putus-putusnya.
------------------------------------------------------------------------
SHOLAT Daim disebut kebaktian yang unggul ! karena semua tingkah lakunya merupakan wujud dari sembahyang. Dan tidak mengenal waktu.
__
ya makna “Da’im” memang terus menerus tak pernah berhenti, tak pernah putus-putus, itulah DA’IM.
__
Jadi SHOLAT Da’im adalah SHOLAT sepanjang hidup, diam, bicara, bekerja, istirahat, makan-minum, tidur maupun bangun senantiasa SHOLAT, semua gerak tubuh ini merupakan sembahyang, bukan hanya wudhu bahkan tatkala ber-tinja dan kencingpun dalam keadaan SHOLAT .
__
Coba kita lihat lagi Hakikat SHOLAT yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Thaha (20) : Ayat 14, disana tertulis dengan jelas
__
INNANII ALLAHU LAA ILAAHA ANA FA’BUDUNII WA AQIMI SHALAATA LIDZIKRII
__
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, Tidak ada Tuhan Selain AKU.
__
Maka sembahlah AKU dan Dirikan Shalat untuk Ber-Zikir Kepada-KU”
__
Al-Qur’an Surat Thaaha : 14
__
Jadi jelas, bahwa SHOLAT itu didirikan untuk ber-ZIKIR kepada ALLAH, kalau dalam bahasa sehari-hari, SHOLAT merupakan kewajiban minimal dalam ber-ZIKIR.
------------------------------------------------------------------------
Artinya bahwa dalam hidup ini, bangun dan tidur seharusnya ber-ZIKIR terus menerus, kapan saja dan dimana saja harus ber-ZIKIR (ingat kepada ALLAH), tapi nyatanya kebanyakan orang tidak bisa menjalani hidup yang demikian ini, makanya disediakan waktu ZIKIR secara khusus seperti yang diterapkan Nabi MUHAMMAD SAW kepada umatnya, yaitu 5 kali dalam sehari, yang kita kenal dengan SHOLAT 17 rakaat.
__
SHOLAT Da’im adalah SHOLAT yang tidak memerlukan lagi sesuatu/ tanpa perantara, yakni SHOLAT tanpa menggunakan air wudhu untuk menghilangkan hadast besar/kecil, Itulah SHOLAT batin yang sebenarnya. SHOLAT yang didalamnya seseorang boleh makan-minum, tidur, bersenggama (dengan istri), maupun buang kotoran, hal ini disampaikan Syekh Malaya atau Sunan Kalijaga, setelah ia mendapatkan pelajaran yang sebenarnya dari Nabi Khidir A.S.
------------------------------------------------------------------------
Adapun Maksud sebenarnya dari SHOLAT 50 Rakaat atau SHOLAT 50 kali dalam sehari, yang dititahkan ALLAH kepada Nabi MUHAMMAD SAW, sebenarnya mengandung maksud tujuan yang paling mendasar dalam hal ber-Ibadah kepada ALLAH.
__
Adapun dasar tujuan utamanya adalah agar manusia selalu ingat ber-ZIKIR kepada ALLAH.
__
Jika dalam waktu 24 jam,
kita bagi menjadi 8 jam untuk makan, tidur, mandi dan lain-lain, maka sisanya adalah 16 jam. Jika angka 50 rakaat tadi kita bagi dengan sisa waktu yang 16 jam, maka hasilnya akan menjadi 3 koma sekian.
__
Berarti setiap jam harus melaksanakan SHOLAT 3 kali, lalu jika setiap SHOLAT memakan waktu 10 menit saja, berarti 30 menit untuk SHOLAT , sisa 30 menit lagi untuk mencari nafkah.
__
Maka dibalik apa yang tersurat, ada yang tersirat dalam SHOLAT 50 rakaat tersebut, yang dimaksudkan adalah bahwa SHOLAT harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia.
__
Jadi setiap saat harus dilewati dalam keadaan SHOLAT , yang harus didirikan, dibangkitkan dan harus mewarnai setiap tindakan, ucapan, dan pikiran manusia.
------------------------------------------------------------------------
Pantas saja didalam Al-Qur’an ALLAH memberitahukan :
“INNAMAA LAKABIRATUN ILLA A’LAL KHOSYI’UN - ALLADZIINAHUM ALAA SHALATIHIM DAA’IMUN”
__
(Sesungguhnya SHOLAT itu berat sekali, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. Yaitu mereka yang tetap terus menerus mengerjakan SHOLAT (dalam hidup dan penghidupannya), yang tidak pernah lupa meski sehembus Nafasnya, yang tidak pernah terlena meski sedenyut jantung, dan tak pernah lalai walau sekedip mata. Q.S ;2 : 45 – Q.S ; AL-MAARIJ : 22).
__
Ibadat tidak dapat dilepaskan dari makna dan tujuan yang mendasari ibadat.
__
Ambil saja SHOLAT, makna atau tujuan dari shalat adalah ber-ZIKIR kepada ALLAH.
__
Tapi justru kebanyakan kita lupa kepada makna dan tujuannya.
__
Kita malah asyik dengan pelaksanaan dan pengerjaan SHOLATnya saja, ketimbang ZIKIR-nya.
------------------------------------------------------------------------
Padahal suatu gerakan tak mungkin merubah suatu keadaan akan menjadi lebih baik, bila dalam shalatnya kita lupa akan tujuannya, bukankah ALLAH sudah memberitakan kepada kita semua
__
“WADZKURULLI ADZKURKUM”
__
Ber-Zikirlah kepadaKU, niscaya AKU akan ber-Zikir kepadamu.
__
Dan bila kita mampu mencapai tahap Zikir dalam keadaan bergerak, baik dikala Berdiri, Rukuk, Sujud, dan Duduk dalam satu kesatuan, maka terciptalah ketentraman batin.
__
Didalam SHOLAT ada “WASHALA”, yakni tindakan untuk menghubungkan atau menyatukan DIRI dengan ALLAH.
__
Bila hal ini tercapai maka lahirlah “Kasih (Rahim-ALLAH)” yang wujudnya adalah tercegahnya seseorang yang menegakan/ mendirikan SHOLAT dari perbuatan dan tindakan FAKHSYA (Keji) dan MUNKAR, bahkan di ayat ini dinyatakan dengan tegas, bahwa nilai ZIKIR itu lebih besar daripada ibadat-ibadat lainnya Q.S. 29 : 45.
------------------------------------------------------------------------
Tujuan SHOLAT itu untuk mencegah perbuatan dan tindakan Keji dan Munkar, bukan untuk mendapatkan SORGA, jika orang sudah tidak berbuat Keji dan Munkar, maka SORGA-nya akan datang dengan sendirinya.
__
Seseorang dikatakan terbebas dari perbuatan dan tindakan Keji bila ia sudah tidak lagi melakukan perbuatan yang memalukan, tidak lagi berbuat yang menjijikan, ia bebas dari perbuatan dan tindakan munkar bila ia tidak melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku.
__
Orang hanya bisa mengajarkan TATA CARA SHOLAT dan melakukan pengerjaan shalatnya ketimbang mengajarkan bagaimana supaya kita dapat Menegakan/mendirikan shalat itu dalam praktek nyata di kehidupan sehari-hari.
------------------------------------------------------------------------
Seorang petani yang berangkat pagi-pagi ke sawah, lalu melakukan pekerjaan di sawah dengan benar tanpa pamrih, itu artinya ia telah melakukan SHOLAT secara nyata, dengan kata lain, orang yang mengerjakan pekerjaannya dengan benar dan LILLAHI TA’ALLA, bukan karena egonya berarti dia telah melaksanakan SHOLAT Sejati yakni SHOLAT yang sebenarnya atau disebut dengan SHOLAT Da’im.
__
Adapun pelaksanaan SHOLAT 5 waktu, itu bukan SHOLAT yang sebenarnya, dan kalau toh itu tetap disebut SHOLAT , maka pelaksanaan SHOLAT yang tampak terlihat secara lahiriah ini, hanyalah hiasan dari pada SHOLAT Da’im, yakni hiasan atau bungkus atau baju dari SHOLAT yang sebenarnya.
__
SHOLAT Da’im adalah SHOLAT yang ditegakan secara terus menerus tak pernah putus, baik ketika melek / terjaga maupun ketika tidur. Baik ketika bekerja maupun sedang beristirahat.
------------------------------------------------------------------------
SHOLAT 5 waktu hanya Tata Krama, sedang SHOLAT Da’im yaitu SHOLAT yang sebenarnya adalah menyadari keberadaan Hyang Maha Agung dihadapan dirinya sendiri, dan dia merasa bahwa dirinya sirna/lenyap.
__
Sehingga semua tingkah lakunya merupakan SHALATnya, berwudhu, buang air besar dan kecil, semuanya merupakan sembah, itulah yang disebut niat yang sejati dan pujian yang tak pernah putus.
------------------------------------------------------------------------
Makna NIAT
__
Sekarang perihal Niat, sebagaimana yang telah diutarakan bahwa berwudhu harus disertai niat.
__
Tanpa niat, sama saja dengan membersihkan bagian-bagian tertentu dari anggota badan.
__
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niat-nya,” [ Innama al-amal bi al-niyat]”. Hadits ini amat popular dikalangan awam.
__
Ajaran tentang niat ini pun diajarkan oleh Syekh Syaripudin (Sunan Bonang) dalam kitabnya yang disebut dengan Suluk Wujil. Dijelaskan dalam bait 40 pada suluk tersebut sebagai berikut :
__
“Niyat iku luwih saking amale ponang akathah, nora basa swara reke, niyating pingil iku kang gumelar nyananireki sajatine kang niyat nora niyatipun niyating pingil gumelar niyating sembahyang nora bedaneki lan niyat ambebegal.
__
Artinya : Niat itu lebih utama dari amalan yang banyak. Niat itu bukan bahasa maupun suara! Niat itu untuk melakukan tindakan yang ada di dalam pikiran. Sesungguhnya yang disebut niat itu bukan pada niatnya, tetapi niat untuk melakukan tindakan yang terungkap. Kalau hanya niat, maka niat sembahyang tiada bedanya dengan niat merampok.
------------------------------------------------------------------------
Kata niat dalam bentuk “Umniyyat” ditemukan pada ayat Q.S. 22: 52. Yang dimaksud adalah kehendak untuk melakukan sesuatu.
__
Ya niat memang merupakan dorongan untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu. Karena itu, niat bukan berupa bahasa atau suara.
__
Ajaran ini bukan untuk menyalahkan orang yang mengucapkan niat ketika hendak mengerjakan sembahyang atau lainnya.
__
Yang dimaksud dalam ajaran suluk tersebut, NIAT itu tidak sebatas ucapan, baik itu ucapan dalam hati atau melalui mulut. Niat, tidak demikian ! Kalau hanya berupa ucapan [bersuara atau dalam hati], maka itu sama saja antara mengucapkan niat untuk bersembahyang maupun merampok. Niat yang demikian, jelas tidak lebih utama daripada perbuatan.
------------------------------------------------------------------------
NIAT disebut lebih penting, daripada amalan yang banyak, bila mana niat itu merupakan kehendak untuk melakukan sesuatu yang sudah digagas dalam pikiran.
__
NIAT semacam inilah yang membedakan antara perbuatan bajik dan perbuatan jahat.
__
NIAT semacam inilah yang disebut dalam suatu hadist sebagai niat yang lebih baik daripada amalnya.
__
.
(TUAK ILAHI)

No comments:

Post a Comment