Saturday, 21 November 2015
Tasawuf&Tazkirah hati
Tauhid adalah kesatuan, nafikan selain Allah dan isbatkan kepada Allah, tiada Tuhan melainkan Allah.
Kebanyakkan manusia bertuhankan berpuluh-puluh tuhan siang dan malam, tetapi hakikatnya Tuhan itu Tunggal dan Maha Esa iaitu Allah, Tuhan sekalian alam.
Apabila engkau bergantung dan bersandar kepada sesuatu selain Allah, maka itulah tuhanmu.
Pakaikanlah tubuhmu dengan Islam dan sucikanlah hatimu daripada segala sesuatu selain Allah.
Hiduplah engkau bersama Allah tanpa dirimu dan alam semesta.
Khitab Allah turun dalam hati yg sunyi daripada selain Allah
Berkhalwatlah dengan Allah sehingga Allah berkhalwat denganmu.
Hati yg merdeka daripada segala sesuatu selain Allah adalah tempat pertaruhan rahsia-rahsia Allah.
Tauhid bukanlah ilmu atau amal, tetapi tauhid adalah Keesaan, kefanaan dan kesatuan.
Sabda Nabi:" Kelebihan Abu Bakar dikalangan kamu bukanlah kerana banyak solatnya dan banyak puasanya, tetapi kerana rahsia yg tersimpan didalam dadanya "
Bagaimana mungkin orang yg sentiasa mengikut hawa-nafsunya itu akan dapat berjalan menuju kepada kota Allah.
Bagaimana mungkin orang yg telah melihat Allah akan melihat sesuatu disamping Allah.
BUTA SELAIN ALLAH
WASSALAM
- KALAM QADIM
بسم الله الرحمن الرحيم
Harga Tasawwuf itu ialah menyerahkan keseluruhan dirimu.
Pujian Para Ulamak Salafussoleh Terhadap Tasawwuf
Di sini bawah ini kita jelaskan perkataan salafussoleh terhadap tasawwuf dan ahli-ahlinya :
1) Imam Abu Hanifah radiyaLlahu 'anhu (wafat 150 H) :
Seorang ahli fikir Hanafi, Al Hasfaki radiyaLlahu 'anhu penulis kitab al Durr al Mukhtar telah mengutip; Bahawa Abu Ali ad Daqqaq radiyaLlahu 'anhu berkata : Saya telah mengambil thariqat ini dari Abu al Qasim an Nasr Abadi radiyaLLahu 'anhu , beliau berkata ; saya mengambilnya dari as Syibili dari as Saqathi dari Ma'ruf al Kharkhi, dari Daud ath Tho'i dan beliau mengambil ilmu sekaligus thariqat dari Imam Abu Hanifah radiyaLlahu 'anhu. Setiap dari mereka memuji dan mengakui keutamaan Imam Abu Hanifah radiyaLlahu 'anhu. Kemudian Imam al Hasfaki berpendapat :
"Sungguh aneh sekali..! Bukankah para pembesar ulama itu sebagai teladanmu? Apakah mereka diragukan pengakuan kebanggaannya ? Sedang mereka adalah para imam Thariqat ini sekaligus tokoh syari'ah (feqah) dan thariqat (tasawwuf), dan tokoh yang datang setelahnya dalam perkara ini adalah para pengikutnya, dan setiap orang yang bertolak belakang dengan apa yang mereka pegang itu ditolak dan dianggap bid'ah.
AbduLlah bin al Mubarak radiyaLlahu 'anhu berkata :
"Tidak seorangpun yang lebih patut menjadi ikutan selain Imam Abu Hanifah kerana beliau sebagai seorang imam yang bertaqwa, bersih, wara', 'alim dan faqih, beliau telah dibukakan kasyaf, faham, kecerdasan dan ketaqwaan yang tidak ada pada orang lain.
Imam nawawi mengatakan kepada seorang yang bercerita kepadanya ;
Aku telah datang dari Imam Abu Hanifah, beliau mengatakan : "Engkau telah datang dari penduduk bumi yang sangat ahli ibadah. Daripada sinilah kita dapat mengetahui bahawa para Imam Mujtahid dan ulama yang 'amilin mereka itu sebenarnya adalah orang-orang sufi"
(Hasyiyah Ibn Abidin m/s 395-396)
2) Imam Malik radiyaLlahu 'anhu (wafat 179H)
Imam Malik berkata :
"Barangsiapa yang memahami feqah tanpa bertasawwuf maka fasiq, dan barangsiapa yang bertasawwuf tanpa memahami feqah maka zindiq, dan barangsiapa yang telah menghimpun antara keduanya bererti ia telah merealisasikan kebenaran (
Hasyiyah Allamah al Adawi, Sheikh Ali al Adawi jilid 3 m/s 195)
3) Imam Asy Syafie (wafat 204H)
Imam Asy Syafie berkata
" Saya telah suhbah dengan kaum Shufi selama 10 tahun, kemudian hanya mendapatkan pelajaran dua huruf , dalam satu riwayat tiga ungkapan :
i. Waktu itu umpama pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia akan menebasmu.
ii. Nafsumu jika tidak kau sibukkan dengan yang haq (benar), maka ia menyibukkanmu dengan bathil (salah).
iii. Rasa ketiadaan daya (merasakan wujud kebesaran ALlah) itu keselamatan (terpelihara) dirimu.
(Tahqiq Haqiqah Aliyah, Sheikh al Hafiz Al Suyuti, m/s 15)
Berkata Imam Syafi'e lagi :
Aku cinta kepada dunia kalian itu tiga :
a) Tidak berlebih-lebihan (sederhana)
b) Bergaul kepada orang dengan lemah lembut.
c) Meneladani cara tokoh-tokoh tasawwuf.
(Kasyful Khafa', Imam Al Ajluni, jld 1, m/s 341)
Hati Nurani itu tidak dimiliki oleh setiap makhluk, tetapi diinginkan manusia bersifat demikian rupa. Hati nurani atau hati jamal (Mukmin) ini dikenal dengan nama-nama seperti:
a) Nafsu Mulhimah adalah menjadi perangai malaikat dan nyawa malaikat
b) Nafsu Mutmainnah atau Roh Mutamainnah yang tarafnya jadi jadi nafsu nabi dan perangainya jadi perangai nabi.
Maka Hati Nurani inilah yang diinginkan kepada setiap muslim yang mengucap kalimat Allah. Hati manusia ini, ia diibaratkan sebagai sebuah negeri yang ada dua raja. Bila hati itu baik dinamakan Hati Malaikat. Apabila jahat dinamakan hati iblis.
Alangkah susahnya kalau satu negeri ada dua raja, maka jadilah hati itu berbolak-balik karena diperintah oleh dua raja, maka di sinilah dikatakan perang Fisabilillah, karena nilai manusia di sisi Allah adalah hati Nurani yang bersih yang tidak setititk pun terdapat noda-noda hitam.
Firman Allah Ta'ala: "Hari yang tidak ada gunanya harta dan anak-anak, hanya yang Allah anugerahkan kepada Hati Yang Salim (hati Nurani)"
Sabda Rasulullah saw: "Bahawasnya Allah tidak memandang kepada pakaian dan rupa paras kamu, melainkan memandang hati kamu yang bersih (hati nurani)"
Maka untuk mengenali hati dan hati supaya jadi nurani atau hati Mukmin Rumah Allah, terpaksalah dengan adanya Ilmu hati yang dinamakan Ilmu tasawwuf, tanpa ilmu tasawwuf, hati seseorang itu tidak akan bersih, karena setiap satu ilmu yang jadi rahasia Tuhan adalah memiliki tingkat-tingkat dan aturan-aturan menurut pelajaran Ilmu rahasia Tuhan.
Maka dasar ilmu rahasia Tuhan adalah mengenali Ilmu Rohani yang sebenar-benar Rohani yang suci yangr kelas Amar rabbi.
Sebagaimana yang di nyatakan dalam Firman Allah Ta'ala: "Bertanya mereka itu orang-orang Yahudi kepada engkau darihal Roh, katakanlah olehmu Ya Muhammad, untuk" roh itu adalah urusanTuhan ku "
Barangsiapa yang tidak mengerti dan mengalami apa dia Rohani, yaitu Dirinya yang menjadi hakikat itu, tentulah tidak akan melangkah ke depan.
Dengan mengenal Rohani yang sebenarnya dan Rohani yang sempurna, maka seseorang itu akan maju lagi selangkah ke depan berkenaan Ilmu tauhid kepada Allah Taala yang sebenarnya benar tauhid.
Celik hati:
* Orang-orang yang memiliki hati Fu'ad adalah taraf Islam. Dan dinamakan anggota makrifat Fu'ad. Itu adalah adalah hati yang benar.
* Orang-orang yang memiliki hati Kalbun adalah tarafnya Mukmin. Dan dinamakan makrifat Kalbun. Hatinya adalah suci.
* Orang-orang yang memiliki kalbi. Tarafnya Mukmin, dinamakan ahli makrifat Kalbun. Hatinya adalah terlebih suci.
* Orang-orang yang memiliki hati rohani adalah orang mukmin atau dinamakan Anggota makrifat Roh, jumlah penghuni surga, sebagaimana mereka yang telah ada memiliki dua mata hati yang melek atau dinamakan hati yang melek.
* Orang yang memiliki hati Roh Rabbani, tarafnya ahli sufi, itulah kebiasaannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment