Thursday, 5 November 2015

Ilmu


MUNAJAT SYEKH IBN 'ATHA'ILLAH AL-ASKANDARI
Wahai Tuhan,aku ini fakir di tengah-tengah kekayaanku.Lalu bagaimana aku tidak fakir di
tengah kemiskinanku?Aku ini bodoh di tengah-tengah ilmuku.Lalubagaimana aku tidak
bodoh di tengah kedunguanku?
Wahai Tuhan,dari dirikuberasal sesuatu yang memang dengan kedunguanku,sedangkan dari
diri-Mu berasal sesuatu yang memang sesuai dengan kemuliaan-Mu.Kalaupun ada kebaikan
dalam diriku,itu karena anugerah-Mu dan Engkau memiliki kebajikanatasku.Sementara
jikalau tampak keburukan dalam diriku,itu karena keadilan-Mu dan Engkau memiliki hujah
atasku.
Wahai Tuhan,bagaimana mungkin Engkau akan membiarkanku sementara Engkau telah
menjaminku!bagaimana mungkin aku dizalimi sementara Engkau menjadi penolongku!
Atau, bagaimana aku akan kecewa sementara Engkau selalu melindungiku!
Wahai Tuhan,inilah diriku sedang mendekatkan diri kepada-Mu dengan
kefakiranku.bagaimana aku akan mendekatkan diri lewat sesuatu yang tak mungkin sampai
pada-Mu.Bagaimana aku mengeluhkan keaadaanku sementara Engkau Maha Mengetahui
keaadaanku.Akankah aku terjemahkan keluhan itu lewat lisanku sementara ia berasal dari-
Mu dan akan kembali pada-Mu.
Bagaimana mungkin aku akan menyesal sedangkan harapanku telah sampai pada-Mu?
Bagaimana keaadaanku tidak menjadi baik sedangkan ia berasal dari-Mu dan hanya kembali
pada-Mu?
Wahai Tuhan,betapa Engkau sangat kasih kepadaku meskipun aku bodoh!Betapa Engkau
sangat sayang kepadaku walupun buruk perangaiku!Betapa dekatnya Engkau kepadakudan
betapa jauhnya aku dari-Mu!Betapa lembutnya Engkau padaku.Lalu apa gerangan yang
menghijabku dari-Mu?
Wahai Tuhan,setaip kali aku bisu karena celaku,kemurahan-Mu-lah yang membuatku
kembali bisa berbicara,Setiap kali aku putus asa karena perangaiku,karunia-Mu-lah yang
membuatku kembali bisa berharap.
Wahai Tuhan,siapa yang kebaikannya adalah keburukan,bagaimana keburukannya tak
berupa keburukan!Siapa yang kebenarannya sebatas pengakuan,bagaimana pengakuannya
tak berupa pengakuan!
Wahai Tuhan,bagaimana aku akan bertekadsementara Engkau Yang Mahakuasa?
Tapi,bagaimana aku tak akan bertekad sementara Engkau Yang Memberi perintah?
Kesibukanku pada dunia membuatku jauh dari-Mu.Karena itu,kumpulkan aku dengan-Mu
lewat pengabdian yang bisa mengantarku pada-Mu.Bagaimana akan dijadikan petunjuk
atas-Mu sesuatu yang keberadaannya sendiri membutuhkan-Mu?Adakah selain-Mu yang
tampak sehingga ia bisa menjadi petunjuk atas-Mu,Kapankah kiranya Engkau tersembunyi
sehingga dibutuhkan petunjuk yang menerangkan keberadaan-Mu?kapankah kiranya
Engkau jauh sehingga diperlukan sesuatu yang bisa mengantarkan pada-Mu?


Apabila nafsu telah mengatasi akal dan akal mengatasi Tuhan, maka manusia itu akan sesat dalam perjalanannya menuju Tuhan!

Ingatlah! Sesungguhnya kesudahan kehidupan itu adalah kematian!

Apakah kamu menginginkan Tuhan mengambil rohmu dalam keadaan kamu lalai atau sesat?

Setiap yg hidup akan merasai kematian!

Apabila tiba saat kematian tidak berguna lagi anak-isteri dan harta-benda melainkan orang yg kembali kepada Allah dengan hati(roh)yg sejahtera!


MENUJU & MENDAKI MAQAM TERPUJI & TERTINGGI
Ada 3 Rahsia Amalan Yang Akan Menyebabkan Seseorang Hamba Allah Itu Ditinggikan Allah SWT Hingga Sampai Ke Maqam Para Wali-Wali Allah Berdasarkan Petunjuk Daripada Hadis Baginda Nabi SAW.

Note : Bismillah - Terdapat segelintir ahli agama yang ada memiliki sedikit ilmu pengetahuan agama yang Allah kurniakan dihatinya untuk dimanfaatkan kepada sesama muslim. Tetapi ia lebih suka mendiamkan diri dari menyebarkan apa yang diketahuinya. Mungkin atas faktor dikuati timbulnya riyak ataupun tidak mahu dikata orang menunjuk-nunjuk ilmu atau mencari pujian makhluk, maka ia lebih suka mendiamkan dirinya dengan kata lainnya menyembunyi ilmu pengetahuan walaupun yang sembunyikan itu adalah cuma sepotong hadis Baginda Nabi SAW.

Sifat diam ini adalah sifat yang terpuji sebagai tanda tawaduknya seseorang kepada Allah SWT. Lebih lagi berdiam daripada berkata hal yang lagha yang berdosa di sisi agama.

Namun tidak semua sifat diam itu adalah sifat yang terpuji. Diam bagi ahli yang memiliki ilmu agama (walau sepotong hadis) adalah diam yang tercela dan boleh mendatangkan kemurkaan Allah sekiranya ilmu yang disembunyikan tersebut (atas kurniaan Allah) mampu memberi kemanfaan atas sesama insan yang seagama. Ahli kitab dan para penyembunyi ilmu pengetahuan akan mendapat azab yang sangat hebat di akhirat nanti atas kerana mematikan kejahilan atas umat Islam adalah suatu "amanah" buat setiap orang-orang yang beriman. Dan atas kerana itulah para Nabi dan Rasul diutuskan Allah atas umat manusia, ia dengan tujuan mematikan kejahilan dan menghidupkan ilmu agama atas manusia di atas mukabumi ini.

Malah tugas 'menyampaikan' amanah ini (sebar ilmu) adalah tugas yang diwajibkan atas setiap mukmin lebih lebih lagi pada zaman sudah ketiadaan Nabi dan Rasul ini, maka walaupun sepotong hadis disampaikan, ianya sangat memberi manfaat atas sesama umat Islam.

 Mendiamkan diri dari berkata hal hal lagha berdosa adalah hal yang sangat terpuji dan mulia disukai Allah. Namun mendiamkan diri bagi ahli ilmu agama adalah suatu hal yang kurang baik (tercela) di sisi agama lebih lagi pada era akhir zaman ini di mana kejahilan bertebaran di mana mana, di mana umat Islam sangat dahagakan ilmu pengetahuan agama walaupun ianya sekadar 'sepotong hadis'.

Pada video di atas ini dapatlah mengetahuinya hal hal rahsia yang menyebabkan seseorang itu ditinggikan Allah ke maqam yang paling tertinggi di sisi-Nya iaitu para Aulia Allah. Mudahan ia akan menjadi amalan harian buat insan-insan yang iklas mencari keredhaan Allah SWT.

Tidak terlintas di hati kita untuk mengejar maqam para Wali Wali ini atas kerana ia bukanlah layak bagi diri kita yang hina lagi tercela ini atas maqam yang sangat mulia dan bersih itu. Namun di maqam para Aulia itulah duduknya maqam Keredhaan Allah SWT. Maka orang orang yang tidak mahu berusaha bermujahadah menuju ke maqam tertinggi ini (maqam para Aulia), ia samalah ertinya 'dia' tidak mahu menuju maqam keredhaan Allah itu.

Ya tidak semua yang membaca ini akan berjaya sampai ke maqam yang tertinggi itu (ia adalah atas Rahmat Allah) namun sekurang-kurangnya kamu berusaha untuk sampai ke maqam yang sangat tinggi lagi terpuji itu. Mudahannya dengan adanya 'niat' dan 'keazaman' diri, mudah-mudahan Allah akan sampaikan kita ke maqam yang tertinggi itu, siapa tahu saat tuan-tuan lanjut usia nanti dengan Rahmat-Nya akan ditinggikan tuan-tuan ke maqam yang sangat terpuji itu, siapa tahu? Mungkin hari ini tuan-tuan sekadar insan soleh, tapi diusia tua tuan-tuan sebelum ajal sampai, tuan tuan akan ditinggikan Allah ke maqam termulia itu? Wali wali Allah yang telah mendapat Keredhaan Allah (?) :-)

Namun segalanya 'bermula' pada saat tuan-tuan membaca ini. Apabila Allah telah membuka "Jalan-Nya" (*membaca ini) maka pastilah Dia akan menyediakan tuan-tuan Jalan "Sampai" kepada maqam tertinggi tersebut. Allah hanya akan memberi "panduan" peta-peta (hint) untuk "sampai", maka tuan-tuanlah yang akan berusaha & bermujahadah diri bagi maqam "Keredhaan Allah" itu. Atas kerana orang-orang yang tidak mendapat "Keredhaan Allah" di akhirat nanti, pasti celakalah tempatnya di padang masyar - Nauzubillah'minzalik mohon dijauhkan. Jika di dunia ini sangat 'meletihkan', apa lagi dipadang masyar. Maka berusahalah menjadi insan yang paling terbaik di sisi Allah, mudahan kamu beroleh 'Keuntungan' dari-Nya.

Hadis Nabi SAW Tentang Maqam Para Wali :
(1) Bersih Hati & Akal yang Suci.
(2) Bersifat Pemurah, Pengasih & iklas.
(3) Nasihat & Menyebarkan ilmu.

Tidaklah seseorang itu akan ditinggikan Allah maqam dirinya atas kerana banyaknya amal soleh & ibadahnya, atas kerana dua hal ini adalah hal yang memang diwajibkan atas setiap muslim yang beriman untuk berlaku ketaatan kepada Allah SWT (ibadah) dan berbuat baik atas sesama insan (amal soleh).

Namun ada hal lain yang wajib juga dilaksanakan bagi mendatangkan kasih sayang dan Cinta Allah SWT. Beruntunglah sesiapa yang menyempurnakan 3 amalan yang dinyatakan di atas berpandukan dari petunjuk hadis Nabi SAW. Wallahu'alam. (p.m.s) 🔱🙏🔱

"SAMPAIKANLAH WALAU SEPOTONG AYAT DARIKU"
(Hadis ini tentang sifat para Wali-Wali diakhir zaman)

No comments:

Post a Comment