Thursday, 23 July 2015
Tasawuf sufi
N a s i h a t - N a s i h a t - P a r a - A u l i a - S u f i :
(s i r i - n a s i h a t - t a s a w u f - s a l a f u s s o l e h)
♨B e r s y a r i a t - D a l a m - B e r t a s a w u f♨
I l m u ' H a k e k a t ' Y a n g ' S e l a r i ' S y a r i a t
By : Acad Sufi / Group : Hakekat Tauhid 2015™
Edited : pencuri kain kafan.
Bismillah : Imam Al Ghazali mengatakan,
“Ketahuilah bahwa banyak orang yang mengaku, dia adalah menempuh jalan (tarikat) menuju kepada Allah, tapi yang sesungguhnya, yang bersungguh-sungguh menempuh jalan itu adalah sedikit (Real Sufi). Adapun tanda orang yang menempuh jalan (kesufian menuju Tuhan) yang bersungguh-sungguh dan benar, diukur dari kesungguhannya dalam melaksanakan syariat agama. Kalaupun ada orang yang mengaku bertasawuf dan bertarikat dan telah menampakkan semacam kekeramatan-kekeramatan, melalaikan atau tidak mengamalkan syariat, ketahuilah bahwa itu adalah tipu muslihat, sebab orang yang bijaksana para Aulia mengatakan,
Artinya : Jikalau kamu melihat seseorang mampu terbang di angkasa dan mampu berjalan di atas air, tetapi ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat, maka ketahuilah bahwa sebenarnya ia itu adalah wali syaitan.”
b. Abu Yazid Al Bustami, menyatakan:
Artinya : Andaikata kamu melihat seseorang yang diberi kekeramatan hingga dapat naik ke udara, maka janganlah kamu tertipu dengannya sehingga kamu dapat melihat dan meneliti bagaimana dia melaksanakan perintah dan larangan agama serta memelihara ketentuan-ketentuan hukum agama dan bagaimana dia melaksanakan syariat agama.
c. Imam Sufi Abdullah Sahal at Tusturi
At Tustari mengungkapkan : bahawa tentang ajaran pokok-pokok tasawuf itu adalah terdiri dari 7 pokok jalan (tarikat), yaitu :
1) berpegang kepada Al Kitab (Al Qur’an),
2) mengamalkan Sunnah Rasul,
3) mencari rezeki dan makan dari hasil yang halal,
4) mencegah gangguan yang menyakiti,
5) menjauhkan diri dari maksiat,
6) selalu melazimkan tobat kepada Allah,
7) dan menunaikan hak-hak orang lain.
d. Imam Sufi Junaid al Baghdadi :
Al Junaidi mengomentari orang yang mengaku ahli makrifat tetapi dalam gerak geriknya meninggalkan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan mendekatkan diri kepada Allah, maka beliau mengatakan “Ketahuilah bahwa dia itu adalah wali syaitan”. Selanjutnya beliau mengatakan,
Artinya : Ucapan itu adalah ucapan suatu kaum yang mengatakan adanya pengguguran amalan-amalan (ahli hakekat yang menyimpang syariat). Bagiku hal itu merupakan suatu kejahatan yang besar, dan orang yang mencuri atau orang yang berzina adalah lebih baik daripada orang yang berpaham seperti itu (ahlul hakekat yang zindiq).
e. Imam Tarekat Syaikh Abul Hasan As Syazili :
As Syazili mengatakan,
Artinya : Jika pengungkapan seseorang itu bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasul (hadis), maka hendaklah engkau berpegang kepada Al Qur’an dan Sunnah Rasul itu (agar tidak disesatkan), sambil engkau mengatakan kepada dirimu sendiri “sesungguhnya Allah SWT telah menjamin diriku dari sebarang kekeliruan di dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul”. Allah tidak menjamin dalam segi pengungkapan, ilham, maupun musyahadah (penyaksian), kecuali ianya selari perbandingannya dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasul (hadis).
Sebagai kesimpulan, semua pengamalan kaum sufi harus mengikuti semua Nash Al Qur’an dan As Sunnah dan meneladani amaliah-amaliah Rasulullah, sebagai panutan tertinggi para sufi.
Sabda Rasulullah SAW,
Artinya : Nabi SAW ditanya tentang suatu kaum yang meninggalkan amalan-amalan agama, sedangkan mereka adalah orang-orang yang berbaik sangka kepada Allah SWT. Maka jawab Nabi SAW, "mereka telah berdusta. Karena jika mereka berbaik sangka, tentu amal perbuatan mereka juga adalah baik."
⊙ Berkenaan Hakekat Tidak Selari Syariat :
Berkata Imam Sufi Junaid al Baghdadi :
"Jalan kami ini (Tasawuf Sufi) berpegang kepada dua sumber ini, dan barang sesiapa yang tidak mempelajari al-Quran dan tidak mempelajari sunnah (hadis) maka dia bukanlah dari jalan kami (*bukan ahli Sufi)."
⊙ note : Perkataan ini diungkap oleh Imam Junaid al Baghdadi atas kerana pada zamannya telah ada golongan yang mirip seakan kaum Sufi dari golongan ahli kebatinan (ahli zindiq hakekat) yang mengaku ahli zuhud (ahli tasawuf) dan mempunyai syeikh-syeikh pimpinan ghaib (Syaitan yang menyamar diri) yang mengajarkan mereka ilmu yang meringankan syariat-syariat agama dengan menyatakan : "ilmu kami telah mencapai hakekat, maka terangkatlah kewajipan hukum syariat atas kami."
Maka itulah yang timbulnya pada hari ini ajaran sesat yang disandarkan atas nama tarekat Sufi namun amalan mereka bertentangan syariat Islam. Mereka meminda syariat agama yang sedia ada dengan alasan maqam ilmu hakekat mereka telah melepasi batas-batas ilmu syariat islam yang zahir, lalu timbullah ajaran sesat solat 3 rakaat, solat hanya cara berniat sahaja, memperolehi haji secara ghaib atas alasan pergi haji menaiki tikar terbang bersama syeikh wali dan sebagainya. Namun umat muslim yang kuat berpegang kepada al-Quran dan Sunnah itu, dia tidak mampu disesatkan oleh sesiapapun hati dan imannya sekalipun syeikh Abdul Kadir al Jailani dan Nabi Khidir mengajarinya sesuatu ajaran yang bertentangan dengan syariat Muhammad SAW, "Berpeganglah kamu kepada al-Quran dan Sunnahku, nescaya kamu tidak akan tersesat selamanya."
Tidaklah Nabi Khidir a.s akan menemui umat Muhammad itu dengan membawa sesuatu ilmu atau ajaran baru yang bertentangan hukum syariat yang telah di bawa oleh Rasulullah SAW (*kalau adapun ia tidak akan diketahui umum - ia rahsia para wali Allah), kecuali Nabi Khidir akan menemui umat Muhammad itu dengan mengajarkan kepada mereka sesuatu ilmu yang akan membawa manfaat kebaikan kepada umat Muhammad itu sendiri.
Setinggi tinggi ilmunya Khidir a.s, namun beliau bagaikan "anak murid" bagi Rasulullah SAW, malah Rasulullahlah Qutub segala ilmu zahir dan ilmu batin termasuklah keilmuan yang telah dikurniakan atas dirinya Khidir a.s, atas kerana Rasulullah adalah Kekasih Allah yang terunggul. Nabi Khidir a.s cuma dilebihkan Allah dalam ilmu hakekat (batin) sahaja, namun beliau sendiri mengakui tidak menguasai keilmuan yang dimiliki oleh Nabi Musa a.s. Namun Rasulullah SAW telah dikurniakan oleh Allah SWT dengan kedua-dua buah lautan ilmu yang telah dikuasai oleh Musa a.s dan Khidir a.s itu sendiri.
Rasulullah SAW itu adalah qutub guru ilmu syariat. Dan Baginda juga adalah qutub ilmu hakekat. Namun ilmu syariat (ilmu zahir islam) itu baginda sebarkan kepada sekalian umat Baginda, tetapi ilmu "hakekat" islam itu, Rasulullah SAW tidak sebarkan kepada golongan awam, hanya para sahabat sahaja yang mengetahui segala rahsianya, dan salah seorang dari mereka adalah Abu Hurairah r.a dan Huzaifah al Yamani r.a (dll), dan rahsia ilmu hakekat tinggalan 1400 tahun silam tersebut Rasulullah SAW sengaja membiarkan ianya hanya tersimpan, dan hanya dikhususkan buat yang "berhak" sahaja mengetahuinya. Dan dibukakan Allah "rahsia hakekat" tersebut buat para hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya yang telah mencapai maqam "Kesempurnaan iman" dan yang telah mencapai maqam hati dan nafsu insan yang tertinggi seperti yang ditetapkan-Nya.
Apa yang dikuasai oleh Khidir a.s, Rasulullah SAW juga menguasainya, namun apa yang dimiliki oleh Rasulullah itu adalah melebihi dari segala Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.
.. Buktinya, Rasulullah SAW akan menjadi imam solat bagi kesemua Nabi dan Rasul di syurga kelak dan semua Nabi dan Rasul akan membaca kitab Al Quran iaitu kitab syariat yang berisi segala ilmu hakekat "di dalamnya" yang di bawa oleh "Kekasih-Nya Nabi Muhammad SAW.
Atas kerana itulah tiada lagi sebarang ilmu hakekat yang mampu menandingi rahsia mukjizat Kalamullah Al-Quran, atas kerana Al-Quran itulah qutubnya segala ilmu hakekat yang ada pada alam ini.
Semua para soleh Wali-Wali silam mengutip segala rahsia ilmu hakekat islam itu adalah diambil dan dicedok air-Nya dari sumbernya yang asli iaitu dari "batin" al-Quran, dan dari "batin" Hadis dan dari Allah SWT sendiri (Laduni), diajari Allah dengan ilmu hakekat setelah para wali-wali-Nya di masa silam telah MENGUASAI ILMU AL-QURAN DAN ILMU HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH KEKASIH-NYA NABI SAW. NAMUN JIKA TAMPA DUA BUAH LAUTAN INI, MAKA TIADALAH YANG DIKATAKAN ILMU HAKEKAT ITU.
Setiap ilmu hakekat yang bertentangan dengan al-Quran dan Hadis, maka itulah ilmu yang bersumber dari sumber kegelapan para wali-wali syaitan dan iblis yang menyamarkan dirinya sebagai syeikh-syeikh Sufi palsu laknatullah.
Kemana hilangnya ilmu hakekat islam itu sekiranya ia memang benar ada? Cuma sebagai insan awam yang rendah tercela di sisi-Nya, dan yang masih rendah maqam nafsunya, yang masih dipandang tercela oleh Allah SWT atas sebab kekotoran "Qalbu Hati" kita pada pandangan-Nya, maka kita tidak mampu untuk melihat rahsia ilmu "hakekat" (rahsia batin) yang disembunyi Allah SWT di dalam Al-Quran dan Hadis-Hadis Nabi SAW, malah terjemahan Al-Quranpun tidak pernah kita baca kesemuanya, serta di rumah kitapun tiadanya tersimpannya kitab-kitab hadis bagi tujuan "penggalian Ilmu Hadis" dan Al-Quran ...
... maka Allah SWT tidak akan "mengajari" ilmu Hakekat islam kepada para hamba-Nya yang "malas berlajar" serta yang "malas" membersihkan hati dan jasadnya dari hal-hal yang yang Allah SWT bencikan, maka Allah SWT akan menjauhkan diri-Nya daripara hamba-hamba-Nya yang "malas" dan "aman" di dalam "kejahilan diri" serta "malas" dalam membersihkan hatinya kepada-Nya ini.
Jika Allah telah menjauhkan diri-Nya kepadamu, maka tidaklah akan mengenalmu akan sebarang ilmu-ilmu tersembunyi dari keilmuan pengetahuan-Nya. Jadilah kamu umat muslim yang bersyariat tampa "berhakekat" (*ilmu Tasawuf di dalam batin qalbu!!!)
Maka sebelum Allah SWT membukakan kepadamu segala Rahsia-Nya dan diajari-Nya kamu akan segala Rahsia Hakekat yang disembunyikan-Nya di dalam Al-Quran dan Hadis nabi SAW, maka hendaklah kamu terlebih dahulu membuang segala sifat-sifat keji dari JASAD dan HATI dari segala sifat-sifat "malas" yang dinyatakan di atas yang dibenci-Nya. Allah benci orang malas dan Allah sangat benci orang-orang bodoh lagi jahil lalu dia "redha" dirinya berterusan di dalam kejahilan pada saat ia melakukan ketaatan, namun ketaatan di dalam kejahilan kepada-Nya.. @
... iaitu : BERSYARIAT TAMPA BERHAKEKAT (FEKAH TAMPA TASAWUF) .. JASADNYA MENYEMBAH ALLAH DI DALAM SOLAT, TETAPI HATINYA MENYEMBAH "SELAIN ALLAH" DI DALAM SOLAT, HATINYA KOSONG DARI ALLAH PADA SAAT LIDAHNYA MEMBACA "FIRMAN-NYA" DI DALAM SOLAT, DAHINYA BERSUJUD KEPADA ALLAH, SEDANGKAN "AKALNYA" TERBANG MELAYANG MENGINGATI "SELAIN DARI-NYA" ..
☆Syariat - ilmu amal - Fekah
☆Tarekat - ilmu akhlak - Sunnah
☆Hakekat - ilmu hati - Tasawuf
☆Makrifat - ilmu rohani - Cinta Kepada Allah.
⊙Syariat⊙ Ilmu Fekah adalah mempelajari hukum syariat-Nya dan mengenal segala macam perintah dan larangan-Nya. Dan mendengar segala macam nasihat-nasihat dari Allah swt.
⊙Tarekat⊙ Ilmu Sunnah adalah mempelajari hukum akhlak zahir yang disukai-Nya dan pendetailan segala hukum dan apa apa yang diterangkan di dalam al-Quran. Hadis itu adalah sebagai penterjemah segala rahsia hukum di dalam setiap ayat-ayat-Nya dan cara-cara melaksanakan syariat dengan beserta 'akhlak jasad' (dll).
⊙Hakekat⊙ Ilmu Tasawuf adalah mempelajari hukum akhlak batin yang suci di hati yang disukai-Nya. Mengenal hal hal yang merosak @ mengotori hati dan amal soleh serta hal hal yang menyebabkan Allah swt menjauhkan diri dengan seseorang hamba-Nya (dll).
⊙Makrifat⊙ Ilmu Cinta adalah mempelajari hukum dari segala hal sifat-sifat-Nya yang ia mampu menerbitkan di qalbu "HATI" rasa "CINTA" kepada Allah SWT - Tuhan yang Maha Terindah lagi Maha Tercantik yang kecantikan-Nya tidak mampu disukat-sukat dengan akal ataupun kiraan matematik dunia - Allah Maha Tercantik - Cantik Wajah-Nya tiada tandingan! Namun pada wajah insan yang dicintai-Nya tersimpannya rahsia dari sifat-sifat-Nya yang disembunyikan di dalam terang. Namun Allah tetap Allah yang tidak sama dengan sifat makhluk-Nya. Allah meletakkan sifat "cantik" pada wajah manusia agar kamu mengenal apa itu yang dikatakan "sifat cantik" yang ada pada diri-Nya Allah. Maka mudahan dengan kamu mengenal sifat "cantik" itu, maka lebih "mudahlah" untuk kamu mendatangkan rasa cinta kepada-Nya melebihi dari segala-galanya yang tercantik yang ada di atas dunia ini atas kerana Allah "segala kecantikan" pada Wajah-Nya.
⊙ B i s m i l l ah : Gudang Hakekat ⊙
Firman Allah SWT dalam Hadist Qudsi :
"Aku jadikan pada tubuh anak Adam itu (manusia) QASRUN (istana), di situ ada SADRUN (dada), di dalam dada itu ada QALBU (hati tempat bolak balik akal), di dalamnya ada lagi FU'AD (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada SYAGAF (kerinduan), di dalamnya lagi ada LUBBUN (merasa terialu rindu), dan di dalam LUBBUN ada SIRRUN (mesra/rahsia hakekat), sedangkan di dalam SIRRUN ada "AKU".
⊙note : Hadis Qudsi di atas ehsan tuan Kalam Qadim - admin groups Tauhid Hakekat/Menuju Rahmat Allah/dll
○ artikel asal by : acab sufi
○ hadis qudis by : kalam qadim
○ olahan suntingan by : abuya pms
○ rakaman audio di bawah by :
○ abu ahmad muhammad group ikhwan jabal turki
note : mohon maaf atas segala kesilapan dlm penulisan dan suntingan - mudahan beroleh kemanfaatan dunia & akhirat dlm usaha 'berjalan" & 'merangkak' menuju-Nya arah yang satu Allah taala. wassalam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment