Monday, 1 January 2018

SUCI DALAM DEBU

SUCI DALAM DEBU (Lirik Yang Penuh Makna-Siapa Saya)
Engkau bagai air yang jernih
๐Ÿ”นItulah diri kita yang sebenar yaitu RUH
Di dalam bekas yang berdebu
๐Ÿ”นJasad/Badan yang asalnya dari tanah.
Zahirnya kotoran itu terlihat
๐Ÿ”นSifat manusia suka melihat keburukan orang lain
kesucian terlindung jua
๐Ÿ”นHal-hal yang baik biasanya justru tdk diperhatikan.
Cinta bukan hanya di mata
๐Ÿ”นCinta bukan dari sudut syariat semata-mata @ solat
Cinta hadir di dalam jiwa
๐Ÿ”นCinta yang mutlak muncul dari hati yang suci dan bersih @ zikrullah
Biarlah salah di mata mereka
๐Ÿ”นMereka yang benar-benar mau menjadi hamba ALLAH di pandang rendah oleh masyarakat
Biar perbezaan terlihat, antara kita
๐Ÿ”นPerbedaan antara hamba ALLAH dan hamba Dunia
Kuharap engkau kan terima
๐Ÿ”นBermunajat agar di terima Illahi
Walau di pandang hina
๐Ÿ”นSebagai hamba yang hina
Namun hakikat cinta kita, kita yang rasa
๐Ÿ”นPerasaan yang wujud antara hamba dan penciptanya tidak dapat di ungkap dengan kata-kata
Suatu hari nanti, pastikan bercahaya
๐Ÿ”นDi alam akhirat
Pintu akan terbuka, kita langkah bersama
๐Ÿ”นBila mendapat syurga bersama mereka-mereka yang berbahagia
Di situ kita lihat, bersinarlah hakikat
๐Ÿ”นDiri kita yang sebenar.. berseri-seri dan bersinar
Debu jadi permata, hina jadi mulia
๐Ÿ”นRoh mereka-mereka yang soleh, yang dihina di dunia menjadi mulia di akhirat
Bukan khayalan, yang aku berikan
๐Ÿ”นpelajarilah Kitab Al Quran
Tapi keyakinan yang nyata
๐Ÿ”นKitab yang memberi keyakinan dan cahaya kebenaran.
Dinyanyikan oleh Saleem Iklim pada tahun 1990.. Setelah 25 tahun baru terurai isinya..
Apabila Ruh dan Jasad saling kenal mengenal barulah manusia itu berjiwaInsan untuk mengenal sejatinya ruh haruslah menjalani jalan penyucian qalbu yaitu dengan syariat tarikat hakikat , manusia itu sendiri adalah hina dan tidak mampu untuk mengenal ruh tanpa izin ALLAH.
Firman Allah “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh”itu termasuk urusan Tuhan-ku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.”(Surah al Isra’ ’85).

No comments:

Post a Comment