PANCA INDRA
"""""""""""""""""""""
Pancaindera (mata lahir) itu merupakan barang pinjaman yang jika sudah diminta oleh yang Empunya akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis.
_
Oleh karena itu maka pancaindera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup.
_
Begitu pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran berasal dari pancaindera, tetap tidak dapat dipakai sebagai pegangan hidup.
------------------------------------------------------
AKAL bisa menjadi gila, sedih , bingung, lupa tidur, dan seringkali tidak jujur.
_
AKAL itu pula yang siang malam mengajak dengki, bahkan merusak kebahagiaan orang lain.
_
Dengki dapat pula menuju perbuatan jahat dan menimbulkan kesombongan, untuk akhirnya jatuh dalam lembah kenistaan, sehingga menodai nama dan citranya. Kalau sudah sampai demikian jauhnya, baru orang akan menyesalkan perbuatannya.
------------------------------------------------------
AKAL dalam sistem kerjanya hanya berkisar di sekitar yang diciptakan (kawn), dan jika telah sampai pada pencipta (mukawwin) dan rahasia-rahasiaNYA, AKAL akan terserap larut. Yang bermain kemudian segenap RASA dan HATI yang tercerahkan oleh NUR MUHAMMAD dan NUR ALLAH yang hadir langsung karena pengalaman Rohani.
_
Namun bukan berarti bahwa AKAL kemudian tidak berguna bagi proses pencarian MAKRIFAT.
------------------------------------------------------
MAKRIFAT dari segi proses terjadinya terbagi menjadi 2 jenis:
"""""""""""""""""""""
Pancaindera (mata lahir) itu merupakan barang pinjaman yang jika sudah diminta oleh yang Empunya akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis.
_
Oleh karena itu maka pancaindera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup.
_
Begitu pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran berasal dari pancaindera, tetap tidak dapat dipakai sebagai pegangan hidup.
------------------------------------------------------
AKAL bisa menjadi gila, sedih , bingung, lupa tidur, dan seringkali tidak jujur.
_
AKAL itu pula yang siang malam mengajak dengki, bahkan merusak kebahagiaan orang lain.
_
Dengki dapat pula menuju perbuatan jahat dan menimbulkan kesombongan, untuk akhirnya jatuh dalam lembah kenistaan, sehingga menodai nama dan citranya. Kalau sudah sampai demikian jauhnya, baru orang akan menyesalkan perbuatannya.
------------------------------------------------------
AKAL dalam sistem kerjanya hanya berkisar di sekitar yang diciptakan (kawn), dan jika telah sampai pada pencipta (mukawwin) dan rahasia-rahasiaNYA, AKAL akan terserap larut. Yang bermain kemudian segenap RASA dan HATI yang tercerahkan oleh NUR MUHAMMAD dan NUR ALLAH yang hadir langsung karena pengalaman Rohani.
_
Namun bukan berarti bahwa AKAL kemudian tidak berguna bagi proses pencarian MAKRIFAT.
------------------------------------------------------
MAKRIFAT dari segi proses terjadinya terbagi menjadi 2 jenis:
1.Ma’rifat Pengungkapan (Ta’aruf)
_
2.Ma’rifat Pengajaran (Ta’rif).
_
Makna “pengungkapan Diri” adalah bahwa ALLAH menyebabkan para sufi mengenal-NYA, dan mengenal segala benda melalui DIA.
------------------------------------------------------
Sementara “pengajaran” adalah bahwa ALLAH memperlihatkan pada mereka tanda-tanda kekuasaanNYA di semesta dan dalam diri mereka sendiri dan kemudian menanamkan dalam diri mereka sebuah karunia khusus (LUTHF), sehingga kemudian benda-benda yang ada menunjukkan adanya Sang Pencipta.
------------------------------------------------------
Inilah MAKRIFAT yang bisa dicapai oleh orang beriman pada umumnya. Bahkan sebagian orang yang belum beriman dapat memperoleh MAKRIFAT jenis ini yang menyebabkan orang tersebut kemudian larut dalam MAKRIFATULLAH .
Pada yang kedua inilah, faktor AKAL masih memainkan peranan sbg pembuka yang cukup penting.
------------------------------------------------------
Sementara yang pertama adalah MAKRIFAT yang hanya bisa dicapai oleh orang² terpilih (khawash dan khawash al-khawash) dan menunjukkan bahwa pada hakikatnya tak seorangpun bisa mengenal ALLAH, kecuali dengan dan melalui ALLAH sendiri.
------------------------------------------------------
Para kaum sufi mengakui bahwa tidak ada orang yang mengenal Tuhan kecuali orang yang berAKAL, sebab AKAL itu merupakan suatu alat yang bisa membuat manusia mengetahui apa saja yang bisa diketahuinya.
_
Sekalipun begitu, AKAL tidak bisa mengetahui Tuhan dengan sendirinya.
------------------------------------------------------
Ketika Tuhan menciptakan AKAL ,
DIA bertanya,”Siapakah AKU ini?”,
maka AKAL itu bungkam.
_
Karena itu DIA mengolesinya dengan Cahaya Keesaan (wahdaniyah).
AKAL pun membuka matanya seraya berkata, ”Engkau Tuhan, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
------------------------------------------------------
Dengan begitu, AKAL tidak memiliki kemampuan untuk mengenal Tuhan, kecualii.. lewat perantaraan DIA dalam MAKRIFATULLAH .
_
Dan perantara itu adalah proses Suluk, Lelaku Rohani, sehingga dengan Lelaku Rohani tersebut AKAL mampu terserap dalam NURULLAH.
------------------------------------------------------
Sebaliknya ALLAH dapat Tanazzul ke kedalaman HATI.
RUH AL-HAQ memasuki relung RUH AL-IDHAFI di kedalaman NURANI.
_
Maka jika AKAL akhirnya hanya mampu menyatakan,
”Tidak ada Tuhan selain Engkau”,
RUH yang tercerahkan langsung dalam MAKRIFATULLAH sanggup menyatakan
”Ana al-Haqq”
”Akulah Kebenaran”
------------------------------------------------------
RUH yang tercerahkan mampu melampaui AKAL.
_
Maksudnya adalah karena SUKMA (RUH di kedalaman JIWA) sebagai pusat Kalam (pembicaraan dan ajaran).
_
Hal itu diakibatkan karena di kedalaman RUH batin manusia tersedia cermin yang disebut MIR’AH AL HAYA’ (cermin yang memalukan).
------------------------------------------------------
Bagi orang yang sudah bisa mengendalikan HAWA NAFSUnya serta mencapai FANA’ cermin tersebut akan muncul dan menampakkan kediriannya dengan segala perbuatan tercelanya.
_
Jika ini telah terbuka, maka tirai-tirai Rohani juga akan tersingkap sehingga kesejatian dirinya beradu-satu.
------------------------------------------------------
"RUH yang bertemu-berhadapan dengan ALLAH, yang menyembah ALLAH, yang disembah ALLAH, yang meliputi segala sesuatu.”
.
(TUAK ILAHI)
_
2.Ma’rifat Pengajaran (Ta’rif).
_
Makna “pengungkapan Diri” adalah bahwa ALLAH menyebabkan para sufi mengenal-NYA, dan mengenal segala benda melalui DIA.
------------------------------------------------------
Sementara “pengajaran” adalah bahwa ALLAH memperlihatkan pada mereka tanda-tanda kekuasaanNYA di semesta dan dalam diri mereka sendiri dan kemudian menanamkan dalam diri mereka sebuah karunia khusus (LUTHF), sehingga kemudian benda-benda yang ada menunjukkan adanya Sang Pencipta.
------------------------------------------------------
Inilah MAKRIFAT yang bisa dicapai oleh orang beriman pada umumnya. Bahkan sebagian orang yang belum beriman dapat memperoleh MAKRIFAT jenis ini yang menyebabkan orang tersebut kemudian larut dalam MAKRIFATULLAH .
Pada yang kedua inilah, faktor AKAL masih memainkan peranan sbg pembuka yang cukup penting.
------------------------------------------------------
Sementara yang pertama adalah MAKRIFAT yang hanya bisa dicapai oleh orang² terpilih (khawash dan khawash al-khawash) dan menunjukkan bahwa pada hakikatnya tak seorangpun bisa mengenal ALLAH, kecuali dengan dan melalui ALLAH sendiri.
------------------------------------------------------
Para kaum sufi mengakui bahwa tidak ada orang yang mengenal Tuhan kecuali orang yang berAKAL, sebab AKAL itu merupakan suatu alat yang bisa membuat manusia mengetahui apa saja yang bisa diketahuinya.
_
Sekalipun begitu, AKAL tidak bisa mengetahui Tuhan dengan sendirinya.
------------------------------------------------------
Ketika Tuhan menciptakan AKAL ,
DIA bertanya,”Siapakah AKU ini?”,
maka AKAL itu bungkam.
_
Karena itu DIA mengolesinya dengan Cahaya Keesaan (wahdaniyah).
AKAL pun membuka matanya seraya berkata, ”Engkau Tuhan, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
------------------------------------------------------
Dengan begitu, AKAL tidak memiliki kemampuan untuk mengenal Tuhan, kecualii.. lewat perantaraan DIA dalam MAKRIFATULLAH .
_
Dan perantara itu adalah proses Suluk, Lelaku Rohani, sehingga dengan Lelaku Rohani tersebut AKAL mampu terserap dalam NURULLAH.
------------------------------------------------------
Sebaliknya ALLAH dapat Tanazzul ke kedalaman HATI.
RUH AL-HAQ memasuki relung RUH AL-IDHAFI di kedalaman NURANI.
_
Maka jika AKAL akhirnya hanya mampu menyatakan,
”Tidak ada Tuhan selain Engkau”,
RUH yang tercerahkan langsung dalam MAKRIFATULLAH sanggup menyatakan
”Ana al-Haqq”
”Akulah Kebenaran”
------------------------------------------------------
RUH yang tercerahkan mampu melampaui AKAL.
_
Maksudnya adalah karena SUKMA (RUH di kedalaman JIWA) sebagai pusat Kalam (pembicaraan dan ajaran).
_
Hal itu diakibatkan karena di kedalaman RUH batin manusia tersedia cermin yang disebut MIR’AH AL HAYA’ (cermin yang memalukan).
------------------------------------------------------
Bagi orang yang sudah bisa mengendalikan HAWA NAFSUnya serta mencapai FANA’ cermin tersebut akan muncul dan menampakkan kediriannya dengan segala perbuatan tercelanya.
_
Jika ini telah terbuka, maka tirai-tirai Rohani juga akan tersingkap sehingga kesejatian dirinya beradu-satu.
------------------------------------------------------
"RUH yang bertemu-berhadapan dengan ALLAH, yang menyembah ALLAH, yang disembah ALLAH, yang meliputi segala sesuatu.”
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment